Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DONI ANSYARI RAMBE

NIM : 150200171

MATA KULIAH : HUKUM PEMBIAYAAN (BW)

ANALISIS PERJANJIAN KREDIT


A. Para Pihak yang terlibat dalam Perjanjian Kerjasama

1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan dan berkantor pusat di Jl.
Jend. Gatot Subroto kav. 36-38 Jakarta 12190, didirikan berdasarkan hukum negara Republik
Indonesia dalam hal ini diwakili oleh DESSY AMELIA selaku kepala Cabang KCP
Majalengka Jatiwangi sesuai surat kuasa No. DSB.R006.CYS/HC.046/2016, oleh karena itu
sah bertindak untuk dan atas nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, selanjutnya disebut
“Bank”.
2. Tuan DARSONO, 47 Tahun, bertempat tinggal di Blok Cantilan, RT 012 RW 004, Desa
Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon 45167, pemegang KTP.
No.3209372404690001 diterbitkan oleh Kelurahan Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten
Cirebon bermasa laku sampai dengan tanggal 24/04/2017 dan untuk melakukan perbuatan
hukum telah mendapat persetujuan dari isteri, Nyonya ANIRI, sesuai kutipan akta/surat nikah
no. 275/28/IX/1992 tanggal 15 September 1992 pemegang KTP no. 3209375504720001
bermasa laku sampai dengan 15/04/1972 yang turut hadir dan menandatangani akta ini, untuk
selanjutnya disebut “DEBITUR”.

Bank dan Debitur untuk selanjutnya disebut sebagai “Para Pihak”

B. Hal-hal yang diperjanjikan

Para pihak bertindak dalam kedudukan masing-masing seperti tersebut diatas, terlebih dahulu
menerangkan bahwa Para Pihak sepakat untuk mengatur pemberian Kredit tersebut dalam
Perjanjian Kredit yang dibuat dengan ketentuan dan syarat yang dimuat dalam pasal-pasal dalam
perjanjian tersebut

Dalam hal ini pihak Debitur meminjam uang kepada Bank Mandiri:
Jumlah Kredit : Rp. 25.000.000.(Dua Puluh Lima Juta Rupiah)
Tujuan Kredit : Kredit Modal Kerja Dagang Lainnya
Sifat Kredit : Non Revolving
Bunga Pinjaman : 4.80 %
Provisi : Rp. 375.000
Administrasi : Rp. 250.000
Jangka Waktu : 24 bulan
Pembayaran Kredit : Rp. 1.141.667 (Satu Juta Seratus Empat Puluh Satu Ribu Enam Ratus
Enam Puluh Tujuh Rupiah)
Denda Keterlambatan : 2% diatas suku bunga yang berlaku dan dihitung dari jumlah tunggakan

Untuk menjamin pembayaran kembali kredit maka debitur menyerahkan angunan berupa :
- Satu bidang tanah darat dengan bukti asli AJB No. 170/2011 An. DARSONO Seluas 408 M2
yang terletak di Blok Penangisan Desa Cupang Kecamatan Gempol
- Satu unit kendaraan bermotor roda dua dengan bukti BPKB asli No. K-07749256 An. ANIRI
(Istri)
Dengan ini Para Pihak sepakat untuk menyatakan mengikat diri satu kepada yang lain untuk
mengadakan Perjanjian Kredit

C. Hak dan Kewajiban Para Pihak

Hak dari Pihak Bank ( Kreditur )


- Pihak Bank berhak atas pembayaran Kredit dari Debitur
- Pihak Bank berhak untuk menerima bunga dari setiap pembayaran cicilan yang dilakukan
Debitur
- Pihak Bank berhak atas angunan tersebut jika pihak debitur tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana diatur dalam perjanjian
- Pihak Bank berhak untuk membatalkan Perjanjian Tersebut apabila terjadi Wanprestasi dari
salah satu pihak
- Pihak Bank berhak memberikan sanksi kepada Debitur apabila tidak membayar cicilan

Kewajiban dari Pihak Bank ( Kreditur )

- Pihak Bank berkewajiban untuk memberikan pinjaman kepada Debitur sesuai dengan
kesepakatan yang dalam hal ini kesepakatannya memberikan pinjaman senilai Rp. 25.000.000
kepada Debitur

Hak dari Pihak Debitur

- Pihak Debitur berhak untuk menerima uang pinjaman dari Bank senilai Rp.25.000.000
- Meminta Perpanjangan Waktu pembayaran apabila ada kendala

Kewajiban dari Pihak Debitur

- Pihak Debitur berkewajiban untuk malakukan pembayaran cicilan Kredit kepada Kreditur
- Pihak Debitur berkewajiban untuk membuka rekening di Bank
- Pihak Debitur berkewajiban memberikan data atau keterangan yang jelas yang diperlukan
Pihak Bank
- Pihak Debitur berkewajiban untuk mengembalikan pinjaman sesuai dengan jangka waktu
pembayaran yang disepakati
D. Penggolongan Perjanjian
Dalam analisis ini Perjanjian Kredit tersebut bias masuk dalam beberapa macam Perjanjian
- Perjanjian Kredit merupakan Perjanjian Konsensuil antara Debitur dengan Kreditur yang
melahirkan hutang piutang, dimana Debitur berkewajiban membayar kembali pinjaman yang
diberikan Kreditur dengan syarat dan kesepakatan yang disepakati Para Pihak
- Perjanjian Kredit merupakan Perjanjian Bernama antara Para Pihak yang melakukan
perbuatan atau hubungan hukum yaitu pinjam meminjam. Dalam tampilannya sebagai
perjanjian pinjam pakai, maka disamping berlaku ketentuan umum tentang Perjanjian Pinjam
Pakai Habis. Hal ini berbeda dengan perjanjian pakai habis biasa, dimana yang harus
dikembalikan oleh debitur adalah fisik dari benda yang dipinjam, sementara dalam perjanjian
pinjam pakai habis, yang dikembalikan adalah nilai dari benda yang dipinjam pakai tersebut.
E. Perbandingan Hak dan Kewajiban Para Pihak Dilihat Dari KUHPerdata

Menurut analisis saya, Hak dan Kewajiban Para Pihak tidak lah sesuai atau tidak merata dalam
Perjanjian tersebut. Banyak hal yang lebih memberatkan untuk Debitur seperti bunga yang telah
ditetapkan, jangka waktu yang sudah ditetapkan,dan sanksi sanksi yang dibebankan kepada
Debitur jika terjadi ketidak lancaran pembayaran cicilan oleh Debitur, Angunan dan hal hal lain
yang merugikan Debitur.

Dalam KUHPerdata pasal 1313, Perjanjian adalah perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

Suatu perjanjian dapat dikatakan sah apabila memenuhi beberapa syarat yang terdapat dalam
Pasal 1320 KUHPerdata yakni,
Sepakat mereka yang mengikat dirinya, kecakapan untuk membuat suatu perikatan, adanya suatu
hal tertentu, adanya suatu sebab yang halal

Kata sepakat dalam kesepakatan mengandung arti bahwa pihak saling menyatakan kehendak
masing-masing.
Dalam perjanjian Kredit diatas yang dilakukan oleh Para Pihak yaitu antara Pihak Bank
(Kreditur) dengan Pihak Kreditur dalam menentukan kesepakatan atara Para Pihak tidak sesuai
dengan pengertian Kesepakatan yang telah diatur dalam Peraturan Perundang-undangan karena
terdapat unsur paksaan yang dilakukan Pihak Bank (Kreditur).

Anda mungkin juga menyukai