Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR PEMBIAYAAN

SEHUBUNGAN DENGAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA


UNTUK PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN
Nomor: 371807169

Yang bertanda-tangan di bawah ini:

1. PT. Bank Permata Tbk, suatu perusahaan perbankan yang telah terdaftar dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Gedung
World Trade Center II, Jalan Jendral Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920 (“Kreditur”)
dalam hal ini diwakili oleh PT FINACCEL FINANCE INDONESIA berkedudukan di Jakarta
Pusat sebagai Pengelola Fasilitas yang menyalurkan dan mengelola transaksi-transaksi
terkait Fasilitas Kredit yang bertindak sebagai kuasa dari Kreditur berdasarkan Perjanjian
Kerjasama Penerusan Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Channeling) tertanggal 28
September 2020 beserta setiap perubahan terhadapnya (selanjutnya disebut “Perseroan
”), dan
2. Debitur, sebagaimana dimaksud dalam Struktur Pembiayaan ini,

Dengan ini sepakat untuk menetapkan hal-hal pokok, yang selanjutnya akan disebut sebagai
Struktur Pembiayaan, sebagai berikut:

1. Jenis Pembiayaan : Pembiayaan Multiguna


2. Debitur
a. Nama : LIM TJOAN HAY
b. Nomor KTP : 3276020309690008
c. Alamat : Jalan Desa Tapos No.32, RT.1/RW.7, Tapos, Kec. Tapos, Kota
Depok, Jawa Barat 16457, Indonesia
3. Tujuan Pembiayaan : Keperluan konsumtif
4. Barang dan/ atau Barang Elektronik
Jasa :
5. Penyedia Barang
dan/ atau Jasa : Platform Ecommerce
6. Nilai Barang dan/
atau Jasa : Rp 19.010.000
7. Uang Muka yang
dibayar sendiri oleh
Debitur : Rp 0
8. Pokok Hutang : Rp 19.010.000
9. Biaya Administrasi : Rp
10. Jangka Waktu
Pembiayaan : 12 ( dua belas ) bulan
11. Pembayaran
Kembali oleh Debitur
a. Setiap Tanggal : 04/05/2023, 03/06/2023, 03/07/2023, 02/08/2023, 01/09/2023,
01/10/2023, 31/10/2023, 30/11/2023, 30/12/2023, 29/01/2024,
28/02/2024, 29/03/2024 - Perhitungan angsuran kredit anda dimulai
sejak tanggal Perjanjian. Angsuran pertama anda akan jatuh tempo
30 hari kalender dari tanggal Perjanjian.
b. Tanggal Angsuran 29/03/2024 - Perhitungan angsuran kredit anda dimulai sejak tanggal
Berakhir : Perjanjian. Tanggal akhir pembayaran anda akan ditentukan
berdasarkan periode angsuran anda.
c. Tingkat Suku flat : 2,6% per bulan. Jumlah tertunggak yang lewat jatuh tempo akan
Bunga : dikenakan bunga keterlambatan dengan suku bunga efektif 4% per
bulan.
d. Nilai Angsuran
Per Bulan Termasuk Angsuran per bulan sebesar Rp 2.078.400 Ke 1 sampai dengan ke
Bunga : 12 masing-masing sebesar Rp 2.078.400
e. Denda
Pengakhiran Lebih
Awal : 0.0
f. Denda 6% dari jumlah yang belum terbayar untuk periode pembayaran
Keterlambatan : tersebut.
12. Alamat
Korespondensi
a. Perseroan : PT. FINACCEL FINANCE INDONESIA Dipo Tower, Lantai 3, Jl.
Gatot Subroto Kav.50-52, Kel. Petamburan, Kec. Tanah Abang,
Jakarta Pusat
b. Debitur : Jalan Desa Tapos No.32, RT.1/RW.7, Tapos, Kec. Tapos, Kota
Depok, Jawa Barat 16457, Indonesia
13. Jaminan (Collateral)
a. Jaminan (Fidusia/
Hak Tanggungan/
Lain-lain) :-
b. Nilai Penjaminan : -

Kecuali ditentukan lain dalam Struktur Pembiayaan ini, maka setiap istilah atau definisi yang
dipergunakan dalam Struktur Pembiayaan ini mempunyai arti dan pengertian yang sama
dengan istilah atau definisi yang dipergunakan dalam Perjanjian (sebagaimana didefinisikan di
bawah ini).

Struktur Pembiayaan ini tunduk pada dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian (sebagaimana didefinisikan di bawah ini).

PT FINACCEL FINANCE INDONESIA


Tempat/Tanggal: DEPOK, 2023-04-04 02:31 PM
DEBITUR,
LIM TJOAN HAY
*Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan digital Anda. Tidak ada tanda

tangan fisik yang diperlukan.

PERJANJIAN PEMBIAYAAN MULTIGUNA


UNTUK PEMBELIAN DENGAN PEMBAYARAN
SECARA ANGSURAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

• PT. FINACCEL FINANCE INDONESIA berkedudukan di Jakarta Pusat, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan diri sendiri dan pihak
sebagaimana tercantum dalam Struktur Pembiayaan dan/ atau lampiran Perjanjian yang
menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini (selanjutnya
disebut “Perseroan”), dan
• Debitur, sebagaimana dimaksud dalam Struktur Pembiayaan.

Perseroan dan Debitur dengan ini sepakat untuk saling mengikatkan diri dan dengan ini
membuat serta menanda-tangani Perjanjian Pembiayaan Multiguna untuk Pembelian Dengan
Pembayaran Secara Angsuran ini, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut: (selanjutnya Perjanjian Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran ini disebut “
Perjanjian”).

PASAL 1
ISTILAH

1. ”Angsuran” adalah Pokok Hutang berikut Bunga yang dibayarkan secara berkala pada
setiap bulan dalam jumlah dan tanggal sebagaimana tersebut dalam Struktur Pembiayaan.
2. “Barang dan/ atau Jasa” adalah barang dan/ atau jasa yang dibiayai berdasarkan
kebutuhan dan sesuai pilihan Debitur sendiri dengan menggunakan Fasilitas dengan sistem
pembayaran angsuran atau berkala oleh Debitur.
3. “Fasilitas Pembiayaan Multiguna Untuk Pembelian Dengan Pembayaran Secara
Angsuran” (selanjutnya disebut ”Fasilitas”) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pengadaan Barang dan/ atau Jasa yang dibeli oleh Debitur dari Penyedia Barang atau Jasa
untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam
jangka waktu yang diperjanjikan dan dengan pembayaran secara Angsuran.
4. “Jaminan” adalah jaminan pribadi atau jaminan perusahaan dan/ atau jaminan kebendaan
baik berwujud maupun tidak berwujud yang diserahkan oleh Penjamin kepada Perseroan
untuk menjamin hutang Debitur dengan sebagaimana mestinya.
5. “Debitur” adalah pihak yang memperoleh Fasilitas dari Perseroan sebagaimana ternyata
dalam Perjanjian dan Struktur Pembiayaan ini.
6. ”Bunga” adalah suku bunga flat.
7. “Pokok Hutang” adalah jumlah Fasilitas yang disetujui untuk diberikan kepada Debitur guna
melunasi harga pembelian Barang dan/ atau Jasa sebagaimana disebutkan dalam Struktur
Pembiayaan.
8. “Pembayaran Kembali” adalah kewajiban Debitur untuk membayar kembali hutangnya
(Pokok Hutang berikut Bunga) kepada Perseroan yang dilakukan secara Angsuran, dimana
masing-masing besar Pokok Hutang berikut Bunga tercantum dalam Struktur Pembiayaan,
yang harus dibayar tepat pada waktunya.
9. “Pengakhiran Lebih Awal” adalah pengakhiran Perjanjian ini oleh Debitur sebelum
Angsuran terakhir sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini.
10. “Penjamin” adalah Debitur atau pihak ketiga lain yang mengikatkan dirinya sebagai
penjamin atau penanggung dengan menyerahkan Jaminan kepada Perseroan.
11. “Perjanjian Jaminan” adalah perjanjian antara Penjamin dan Perseroan dimana Penjamin
menyerahkan Jaminan kepada Perseroan yang diikat sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
12. “Perusahaan Asuransi” adalah perusahaan yang memberikan jasa asuransi terhadap
Barang.
13. “Struktur Pembiayaan” adalah Struktur Pembiayaan sehubungan dengan Perjanjian
Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran yang mengatur hal-hal pokok dari
Perjanjian ini.
14. “Penyedia Barang dan/ atau Jasa” adalah pihak yang menjual Barang dan/ atau Jasa
kepada Debitur.

PASAL 2
PERSYARATAN POKOK

1. Debitur dengan ini mengakui dan setuju bahwa:


Fasilitas yang diperoleh berdasarkan Perjanjian ini, merupakan Fasilitas pembiayaan
berdasarkan perjanjian yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak ketiga lainnya, sehingga
Debitur mengakui dan setuju bahwa:
a. pihak yang diwakili oleh Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Struktur Pembiayaan
dan/ atau Lampiran Perjanjian memperoleh hak-hak selaku kreditur yang timbul
berdasarkan Perjanjian ini berikut perjanjian pengikatan jaminannya serta perjanjian
turutannya yang merupakan bagian dan satu kesatuan dari Perjanjian ini beserta dengan
segala perpanjangan dan perubahan daripadanya;
b. hutang yang timbul akibat kepersertaan pihak yang diwakili oleh Perseroan sebagaimana
disebutkan dalam Struktur Pembiayaan dan/ atau Lampiran Perjanjian merupakan bagian
dari hutang yang timbul berdasarkan Perjanjian ini.
c. atas Fasilitas yang diperoleh berdasarkan Perjanjian ini, setiap Data Pribadi Debitur dan/
atau status Pembayaran Angsuran akan dilakukan pencocokan, dicatatkan dan dilaporkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau Bank Indonesia (BI) melalui Sistem
Layanan Informasi Keuangan (SLIK), sehingga setiap keterlambatan Pembayaran
Angsuran dapat berdampak dicegahnya Debitur untuk mendapatkan pembiayaan lain dari
kreditur lain dan/atau perusahaan lain.
2. Perseroan setuju untuk memberikan Fasilitas kepada Debitur, dan Debitur setuju untuk
menerima Fasilitas dari Perseroan, berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana
diuraikan dalam Perjanjian ini.
3. Bunga, biaya-biaya dan/ atau denda:
a. Debitur wajib membayar kepada Perseroan suku Bunga yang besarnya sebagaimana
ditentukan dalam Struktur Pembiayaan;
b. Debitur wajib membayar biaya-biaya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini dan
harus dibayar segera setelah Perjanjian ini ditanda-tangani dan/ atau atas permintaan
pertama dari Perseroan;
c. atas setiap keterlambatan pembayaran Angsuran, Debitur dikenakan bunga keterlambatan
serta denda keterlambatan sebagaimana ditentukan dalam Struktur Pembiayaan yang
dihitung dari jumlah Angsuran yang tertunggak.
4. Pembatalan:
Atas setiap pembatalan Fasilitas oleh karena dibatalkannya penyediaan Barang dan/atau
Jasa, baik yang dilakukan oleh Debitur maupun oleh penyedia Barang dan/atau Jasa
sebagaimana dinyatakan dalam Struktur Pembiayaan, maka ketentuan Angsuran, Bunga,
biaya-biaya dan/atau denda (apabila ada) sebagai berikut akan berlaku:
a. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap seluruh Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Perjanjian
ini, tidak ada pembayaran yang akan dikenakan kepada Debitur;
b. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap seluruh Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Perjanjian ini,
suku Bunga dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur Pembiayaan (apabila
ada) akan tetap berlaku dan dapat dibayarkan; atau
c. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap sebagian Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan sebelum 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Perjanjian ini,
Angsuran (dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur Pembiayaan (apabila
ada)) yang akan dibayarkan akan dihitung dari jumlah Fasilitas yang tersisa (untuk
Barang dan/atau Jasa yang tidak dibatalkan); atau
d. Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap sebagian Barang dan/atau Jasa, maka
apabila pembatalan dilakukan setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Perjanjian ini,
Angsuran yang harus dibayarkan akan dihitung sebagai berikut:
a. Total Angsuran (dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur
Pembiayaan (apabila ada)) dari jumlah Fasilitas yang tersisa (untuk Barang dan/
atau Jasa yang tidak dibatalkan); dan
b. Suku Bunga dan denda sebagaimana ditentukan dalam Struktur Pembiayaan
(apabila ada) yang dihitung dari besarnya Fasilitas yang dibatalkan.

PASAL 3
CARA PENARIKAN FASILITAS

1. Penarikan Fasilitas dapat dilakukan bilamana persediaan dana Rupiah pada Perseroan
mencukupi dan setelah Debitur terlebih dahulu memenuhi semua syarat dan syarat-syarat
pendahuluan yang ditetapkan oleh Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Struktur
Pembiayaan.
2. Penarikan atau pencairan Fasilitas (hutang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan dengan cara
pembayaran langsung oleh Perseroan kepada Penyedia Barang dan/ atau Jasa atau pihak
lain yang ditunjuk oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa, uang sejumlah Pokok Hutang
sebagaimana tersebut dalam Struktur Pembiayaan, atau jumlah lain berdasarkan kondisi dan
situasi tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu oleh Perseroan dan Debitur, guna
melunasi harga pembelian Barang dan/ atau Jasa oleh Debitur kepada Penyedia Barang dan/
atau Jasa.
3. Dalam hal pembelian Barang berupa tanah dan/ atau bangunan, maka penarikan atau
pencairan Fasilitas (hutang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan setelah:
a. Dibuat dan ditanda-tanganinya Akta Pengikatan Jual Beli (PPJB) atau Akta Jual Beli (AJB)
di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) oleh dan antara Debitur dengan
Penyedia Barang.
b. Debitur terlebih dahulu membayar pajak, biaya dan beban lain untuk terlaksananya PPJB
atau AJB, termasuk tetapi tidak terbatas pada Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pendaftaran
(balik nama) Sertipikat tanah menjadi atas nama Debitur, termasuk tetapi tidak terbatas
pada:
▪ Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB),
▪ Biaya Balik Nama Sertipikat atas nama Debitur,
▪ PNBP dan biaya lain yang dipersyaratkan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk transaksi atas tanah dan bangunan.
4. Bukti pembayaran oleh Perseroan kepada Penyedia Barang dan/atau Jasa atau pihak lain
yang ditunjuk oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa sebesar Pokok Hutang atau jumlah lain
berdasarkan kondisi dan situasi tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu oleh Perseroan
dan Debitur, merupakan bukti penerimaan uang oleh Debitur dari Perseroan sebagai
pencairan atas Fasilitas berdasarkan Perjanjian ini.
5. Debitur bertanggung jawab atas segala risiko dalam bentuk apapun, baik berkenaan dengan
penyerahan Barang dan/ atau pelaksanaan Jasa oleh Penyedia Barang dan/ atau Jasa
kepada Debitur maupun risiko lain yang pada umumnya harus ditanggung oleh setiap
Pembeli atas Barang dan/ atau Jasa yang dibeli oleh Debitur dari Penyedia Barang dan/ atau
Jasa, yang pembayarannya dilakukan oleh atau melalui kuasa atau atas kuasa dari Debitur,
demikian juga risiko atas pemakaian dan/atau penggunaan Barang dan/ atau Jasa menjadi
beban dan tanggung-jawab Debitur.

PASAL 4
PERNYATAAN, JAMINAN DAN PENGAKUAN HUTANG

1. Debitur dengan ini mengaku benar dan secara sah berhutang kepada Perseroan sebesar
Pokok Hutang sebagaimana tercantum dalam Struktur Pembiayaan.
2. Debitur dengan ini mengakui bahwa besarnya seluruh hutang yang terhutang oleh Debitur
kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini, didasarkan pada pembukuan dan
pencatatanpencatatan dari Perseroan. Pembukuan dan pencatatanpencatatan Perseroan
merupakan bukti tentang semua jumlah hutang atau kewajiban Debitur kepada Perseroan
berdasarkan Perjanjian ini dan mengikat terhadap Debitur.
3. Jumlah yang sewaktu-waktu terhutang oleh Debitur kepada Perseroan berdasarkan
Perjanjian ini meliputi semua jumlah Pokok Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak,
denda, pajak serta biaya-biaya lain yang berkenaan dengan Perjanjian ini.
4. Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Perseroan bahwa Debitur:
a. pada saat penanda-tanganan Perjanjian ini dalam keadaan sehat dan tidak/sedang dalam
perawatan di rumah sakit;
b. tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa apapun juga;
c. tidak berada dalam keadaan pailit;
d. tidak berada dalam keadaan wanprestasi atau dinyatakan wanprestasi oleh pihak ketiga
lainnya;
e. jaminan yang diserahkan kepada Perseroan adalah benar milik Penjamin dan tidak ada
pihak lain yang turut memiliki jaminan tersebut, sehingga Penjamin adalah pihak satu-
satunya yang berhak dan berwenang penuh untuk menjaminkannya; bahwa jaminan
tersebut tidak sedang dijaminkan kepada siapapun juga, tidak sedang dijual, tidak
tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, tidak dalam sitaan, dan bebas dari segala
hutang pajak dan/ atau bea kepada Pemerintah, demikian sehingga Perseroan dibebaskan
sepenuhnya dari tanggung jawab, bila dikemudian hari ternyata ada tuntutan-tuntutan
mengenai hal- hal tersebut di atas dari pihak manapun juga;
f. untuk membuat, menanda-tangani, dan menyerahkanPerjanjian ini dan jaminan-jaminan
kepada Perseroan, Debitur dan Penjamin tidak memerlukan ijin atau persetujuan dari
orang lain/ pihak siapapun juga. Apabiladisyaratkan ijin atau persetujuan dari orang lain/
pihaksiapapun juga untuk membuat, menanda-tangani, danmenyerahkan Perjanjian ini dan
jaminan-jaminan kepada Perseroan maka Debitur dan Penjamin telah memperoleh ijin atau
persetujuan tersebut pada tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini;
g. pemberian Fasilitas ini kepada Debitur tidak akan menyebabkan atau timbulnya suatu
peristiwa kelalaian/ pelanggaran.
5. Perseroan atau wakilnya yang sah setiap waktu berhak untuk memeriksa keadaan dan/atau
keberadaan dari Jaminan dan bilamana perlu atas biaya Debitur, melakukan atau suruh
melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh Debitur dan/ atau Penjamin bilamana
ternyata Debitur dan/ atau Penjamin melalaikan kewajibannya. Apabila Jaminan tersebut
rusak dan/ atau karena apapun juga sehingga tidak dapat dipergunakan lagi atau tidak lagi
cukup untuk menjamin hutang Debitur kepada Perseroan, maka Debitur dan/ atau Penjamin
dengan ini berjanji serta mengikat diri akan mengganti dan/ atau menambah dengan
barangbarang jaminan lainnya yang disetujui dan dapat diterima oleh Perseroan, dan
pengganti dan/ atau penambah dari Jaminan tersebut termasuk sebagai jaminan yang
dinyatakan dalam Perjanjian ini dan karenanya harus tunduk dan menaati semua ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini.

PASAL 5
PEMBAYARAN KEMBALI OLEH DEBITUR

1. Debitur wajib membayar kembali hutangnya (Pokok Hutang berikut Bunga) kepada
Perseroan dalam Angsuran yang masing-masing besarnya sebagaimana tercantum dalam
Struktur Pembiayaan, yang harus dibayar tepat pada waktunya.
2. Untuk setiap kali keterlambatan membayar jumlah uang Angsuran yang seharusnya dibayar
oleh Debitur kepada Kreditur, Debitur wajib membayar kepada Kreditur (i) Bunga
Keterlambatan; dan (ii) Denda Keterlambatan, dengan besaran sebagaimana tercantum
dalam Struktur Pembiayaan. Selain hal di atas, Debitur juga membayar biaya pengambilan
uang Angsuran yang tertunggak dalam hal Kreditur terpaksa harus mengambil uang
pembayaran tersebut ke tempat Debitur. Denda dan biaya tersebut di atas dapat ditagih
secara seketika dan sekaligus tanpa diperlukan teguran untuk itu oleh Kreditur kepada
Debitur.
3. Apabila terjadi tindakan moneter oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka Perseroan
berhak menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran oleh Debitur kepada Perseroan
sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Debitur minimal 30 (tiga puluh) hari
kerja sebelum pemberitahuan dimaksud berlaku efektif.
4. Kecuali ditentukan lain, semua pembayaran harus dilakukan kepada dan di kantor Perseroan
sebagaimana tercantum pada Struktur Pembiayaan. Pembayaran dengan cek, bilyet giro,
transfer dan lainnya harus dibuat atas nama Perseroan dan baru dianggap sebagai
pembayaran apabila dana telah diterima di rekening Perseroan. Apabila terdapat biaya yang
timbul karena pembebanan oleh Kreditur, sehingga mengurangi jumlah pembayaran yang
seharusnya diterima Perseroan, maka Debitur wajib membayar secara seketika dan
sekaligus lunas kekurangan Angsuran, beserta denda apabila terjadi keterlambatan
pembayaran kekurangan Angsuran, setelah memperoleh konfirmasi mengenai hal tersebut
dari Perseroan.
5. Dalam hal tanggal Pembayaran Kembali oleh Debitur dalam setiap bulannya sebagaimana
ditentukan di dalam Struktur Pembiayaan jatuh di luar hari kerja Perseroan dan/ atau hari
libur Nasional, maka pembayaran harus diterima dan/ atau masuk ke Rekening Perseroan
selambat-lambatnya sehari sebelum tanggal jatuh tempo sebagaimana ditentukan di dalam
Struktur Pembiayaan. Apabila melampaui tanggal jatuh tempo tersebut, maka Debitur akan
dibebankan Denda Keterlambatan sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Pembiayaan.

PASAL 6
PENGAKHIRAN LEBIH AWAL

1. Debitur berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum pembayaran Angsuran terakhir.
2. Dalam hal Debitur hendak melakukan Pengakhiran Lebih Awal, maka Debitur harus
memberitahukan kehendaknya itu kepada Perseroan setidak-tidaknya 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya dan membayar lunas seluruh sisa kewajiban ditambah Denda Pengakhiran
Lebih Awal yang besarnya tercantum dalam Struktur Pembiayaan.

PASAL 7
JAMINAN

1. Apabila ada, untuk menjamin pembayaran kembali dengan tertib dan secara sebagaimana
mestinya seluruh kewajiban Debitur kepada Perseroan (Pokok Hutang, Bunga, Angsuran
yang tertunggak, denda, pajak serta biaya-biaya lain yang timbul karena Perjanjian ini),
Debitur dan/ atau Penjamin dengan ini menyerahkan Jaminan kepada Perseroan berupa
Barang sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Pembiayaan dengan nilai jaminan yang
menurut pertimbangan Perseroan dianggap telah mencukupi.
2. Semua biaya dalam rangka penjaminan dimaksud, menjadi beban Debitur dan/ atau
Penjamin sepenuhnya.
3. Dalam rangka pemberian dan eksekusi Jaminan, Debitur dan/ atau Penjamin dengan ini
menyatakan berjanji dan mengikat diri kepada Perseroan untuk menyerahkan asli bukti bukti
kepemilikan atas Jaminan. Dalam hal Jaminan berupa kendaraan bermotor, maka asli BPKB
wajib diserahkan kepada Perseroan. Dalam hal Jaminan berupa tanah dan/ atau bangunan,
maka asli bukti-bukti kepemilikan atas tanah dan/ atau bangunan berikut ini wajib diserahkan
kepada Perseroan:
◦ asli Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);
◦ asli gambar-gambar bangunan (blue print);
◦ asli pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB);
◦ asli Sertipikat Tanah yang sudah terdaftar atas nama Penjamin;
◦ asli Cover Note dari Penyedia Barang dan/ atau Jasa, dan/ atau dari PPAT.
4. Seluruh asli bukti-bukti kepemilikan Jaminan akan disimpan oleh Perseroan di kantor notaris
atau pihak ketiga lainnya yang ditunjuk oleh Perseroan hingga selesainya kewajiban Debitur
berdasarkan Struktur Pembiayaan.
5. Berkenaan dengan kewajiban dalam ayat 1 di atas, Penjamin dan Perseroan akan membuat
dan menanda-tangani akta atau dokumen Jaminan yang diperlukan sesuai Jaminan yang
diserahkan oleh Debitur.
6. Selama Perjanjian ini berlaku dan selama tidak terjadi Peristiwa Cidera Janji sebagaimana
ditentukan di dalam Pasal 12 Perjanjian ini, maka Penjamin dapat mempergunakan Jaminan
atas biaya dan risiko serta tanggung jawab Penjamin namun hanya sebagai peminjam pakai
semata (bruiklenner).

PASAL 8
LARANGAN PENJUALAN, PENJAMINAN KEMBALI,
PEMINDAHAN TEMPAT, PERUBAHAN SERTA PENGGUNAAN
JAMINAN OLEH PIHAK LAIN

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan, Debitur dan/ atau Penjamin tidak
diperbolehkan:

1. Menjaminkan kembali, menjual, mengalihkan atau dengan cara apapun lainnya


memindahkan hak kepemilikan atas Jaminan, baik sebagian ataupun seluruhnya.
2. Memindahkan Jaminan dari tempat atau lokasi yang telah disepakati bersama oleh
Perseroan dengan Debitur dan/ atau Penjamin ke lokasi lain, kecuali dalam keadaan
memaksa, dengan ketentuan bahwa Debitur dan/ atau Penjamin wajib dengan segera
memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan tempat atau lokasi Jaminan yang baru.
3. Mengadakan tambahan, pengurangan atau mengubah bentuk, fungsi maupun mutu Jaminan.
Akan tetapi apabila terjadi hal demikian, maka setiap tambahan dan/ atau penyempurnaan
pada Jaminan yang dilakukan dengan atau tanpa persetujuan Perseroan, menjadi atau
termasuk bagian dari Jaminan.
4. Menyewakan atau mengizinkan orang atau pihak lain mempergunakan Jaminan tersebut.
PASAL 9
TANGGUNG JAWAB TERHADAP JAMINAN

1. Debitur dan/ atau Penjamin atas biaya dan ongkosnya sendiri wajib dan taat serta patuh
untuk:
a. melakukan pemeliharaan dan perawatan Jaminan secara baik dan teratur;
b. melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian yang rusak, hancur atau hilang dan
setiap penggantian harus menggunakan suku cadang yang asli yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat Jaminan.
c. Perseroan atau kuasanya dapat untuk pada setiap waktu yang dipandang perlu,
melakukan pemeriksaan terhadap keberadaan dan keadaan Jaminan.
2. Debitur dan/ atau Penjamin menjamin pemakaian atau penggunaan Jaminan dengan cara
yang benar.
3. Debitur dan/ atau Penjamin wajib mentaati dan mematuhi semua ketentuan perundangan
dan/ atau peraturan yang berlaku dan atas biayanya sendiri wajib membayar tepat pada
waktunya biaya-biaya pendaftaran, ijin, pajak, pungutan dan/ atau biaya lainnya yang
diharuskan sehubungan dengan penguasaan, pemakaian dan/ atau penyimpanan Jaminan.
4. Bilamana terjadi kerusakan, kehilangan atau risiko lain pada Jaminan tersebut, maka Debitur
dan/ atau Penjamin harus segera melaporkannya kepada Perseroan selambat-lambatnya
3x24 jam.

PASAL 10
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN INI

1. Tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari Perseroan, Debitur dengan cara dan alasan
apapun juga, tidak berhak mengalihkan atau memindahtangankan hak dan kewajibannya
menurut Perjanjian ini, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak manapun.
2. Sebaliknya, Debitur menyetujui dan karena ini memberikan kuasa kepada Perseroan,
sehingga berhak untuk menggadaikan atau dengan cara apapun mengalihkan atau
memindah tangankan dengan cara apapun hak dan kewajibannya baik sebagian maupun
seluruhnya piutang atau tagihan-tagihan Perseroan berdasarkan Perjanjian ini, termasuk
memindahkan kuasa-kuasa yang diberikan oleh Debitur berdasarkan Perjanjian ini kepada
pihak lain, dengan membuat perjanjian subrogasi, cessie, joint financing atau perjanjian kerja
sama lain, berikut semua hak, kekuasaan-kekuasaan dan jaminan-jaminan yang ada pada
Perseroan dengan syarat-syarat dan perjanjian-perjanjian yang dianggap baik oleh
Perseroan.

PASAL 11
ASURANSI

1. Selama Perjanjian ini berlangsung, dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin mengasuransikan
Jaminan dan/ atau memperpanjang masa asuransi Jaminan (apabila ternyata masa asuransi
pada penutupan sebelumnya akan atau telah berakhir) terhadap bahaya bahaya yang
dianggap perlu, begitu juga dalam hal Debitur mengasuransikan diri Debitur (life insurance),
maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib membayar dengan biayanya sendiri berupa premi
asuransi serta biaya-biaya lain yang ditetapkan dan wajib dibayar kepada suatu Perusahaan
Asuransi dengan jumlah pertanggungan minimal sebesar Pokok Hutang Debitur kepada
Perseroan. Setiap dan semua polis asuransi yang asli diberikan kepada dan disimpan oleh
Perseroan.
2. Polis atau polis-polis asuransi memuat suatu klausula yang menyebutkan bahwa ganti rugi
atau hasil klaim Asuransi dibayarkan kepada Perseroan, dan Perseroan selaku penerima
uang ganti rugi asuransi (Loss Payee) untuk diperhitungkan dengan jumlah jumlah kewajiban
Debitur kepada Perseroan. Apabila terdapat kelebihan, maka Perseroan dapat
mengembalikan kelebihannya kepada Debitur dan/ atau Penjamin. Dalam hal hasil uang
pertanggungan tidak cukup untuk melunasi seluruh hutang Debitur, sisa hutang tersebut
tetap menjadi hutang Debitur kepada Perseroan dan harus dibayar dengan seketika dan
sekaligus oleh Debitur dan/ atau Penjamin pada saat ditagih oleh Perseroan.
3. Apabila asuransi dilakukan secara ”di bawah harga pertanggungan (under insured)"
ataupun "di atas harga pertanggungan (over insured)", maka Debitur dan/ atau Penjamin
sepenuhnya tunduk pada ketentuan-ketentuan tentang pemberian ganti rugi dan lain-lain
yang berlaku dalam polis asuransi tersebut.
4. Dalam hal proses klaim asuransi atas Jaminan yang mengalami kerusakan dan/ atau hilang,
sesuai jenis asuransi yang telah ditutup oleh Debitur dan/ atau Penjamin masih dalam proses
oleh Perusahaan Asuransi, Debitur dan/ atau Penjamin tetap berkewajiban untuk melakukan
pembayaran Angsuran secara tepat waktu. Dan jumlah-jumlah tersebut akan diperhitungkan
pada saat pencairan dana hasil klaim dari Perusahaan Asuransi.

PASAL 12
PERISTIWA CIDERA JANJI

1. Peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan kelalaian atau cidera janji terhadap Perjanjian ini
oleh Debitur dan/ atau Penjamin
i. bilamana suatu Angsuran yang tertunggak, Pokok Hutang dan Bunga atau lain-lain jumlah
yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini tidak dibayar lunas pada waktu dan dengan cara
sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, dalam hal ini, lewatnya waktu saja telah
menjadi bukti yang sah dan cukup bahwa Debitur telah melalaikan kewajibannya;
ii. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin telah lalai memenuhi syarat-syarat atau ketentuan-
ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini dan/ atau terjadi kelalaian ataupun pelanggaran
terhadap syarat-syarat dan ketentuanketentuan yang termaktub dalam Perjanjian-
perjanjian Jaminan yang dibuat berkenaan dengan Perjanjian ini;
iii. jika suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumen yang diberikan Debitur dan/ atau
Penjamin sehubungan dengan Perjanjian ini ternyata palsu, tidak benar atau tidak sesuai
dengan kenyataan sebenarnya dalam hal-hal yang dianggap penting oleh Perseroan;
iv. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, meninggal dunia atau ditaruh di bawah
pengampuan (dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin adalah perorangan) atau dibubarkan
atau dimohon bubar (dalam hal Debitur dan/ atau Penjamin adalah suatu badan);
v. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, mengajukan permohonan untuk dinyatakan
pailit atau untuk diberi penundaan pembayaran hutang (surseance van betaling) atau
karena sebab apapun tidak berhak lagi mengurus dan menguasai kekayaannya atau
dinyatakan pailit atau suatu permohonan atau tuntutan untuk kepailitan telah diajukan
terhadap Debitur dan/ atau Penjamin oleh instansi yang berwenang;
vi. bilamana Debitur dan/ atau Penjamin terlibat suatu perkara di pengadilan, dan/ atau
kekayaan Debitur dan/ atau Penjamin, bila ada, seluruhnya atau sebagian disita oleh yang
berwajib atau oleh pihak lainnya;
vii. bilamana Jaminan atau barang-barang lain yang dijaminkan untuk pembayaran hutang
Debitur kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini disita oleh yang berwenang atau
pihak lainnya;
viii. mengalihkan Jaminan kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.
2. Dalam hal terjadinya salah satu saja dari peristiwa-peristiwa cidera janji sebagaimana
tersebut dalam ayat 1 di atas, Perseroan dapat memberikan peringatan kepada Debitur
melalui rincian kontak Debitur yang terdaftar dalam sistem Perseroan dan/atau dengan
menyimpang dari ketentuan tentang Jangka Waktu Pembiayaan sebagaimana tercantum
dalam Struktur Pembiayaan, atau yang tercantum dalam jadwal lain yang dibuat secara
khusus atau tersendiri, maka Para Pihak dengan ini menyatakan melepaskan ketentuan-
ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Republik Indonesia,
Perseroan adalah berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini, dan:
i. seketika dan sekaligus menagih seluruh jumlah hutang Debitur kepada Perseroan yang
timbul berdasarkan Perjanjian ini, baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum,
demikian itu berikut Bunga, denda serta semua biaya yang timbul berdasarkan Perjanjian
ini, dan
ii. apabila ternyata Debitur tidak melakukan pembayaran dimaksud butir a di atas, maka
dengan lewatnya waktu saja telah menjadi bukti yang sempurna atas kelalaian Debitur
dalam hal ini, maka Perseroan berhak untuk:
a. berdasarkan Sertipikat Jaminan Fidusia atau Sertipikat Hak Tanggungan meminta atau
mengosongkan dan menjual Jaminan baik secara di muka umum (lelang) atau dengan
penjualan secara di bawah tangan, dan
b. meminta eksekusi Perjanjian Jaminan lainnya;
iii. kewajiban-kewajiban Perseroan untuk memberi Fasilitas lebih lanjut kepada Debitur segera
berakhir.
3. Dalam hal Perseroan meminta Jaminan, maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib untuk
menyerahkan Jaminan kepada Perseroan untuk dijual. Dalam hal Jaminan berupa tanah dan/
atau bangunan maka Debitur dan/ atau Penjamin wajib menyerahkan Jaminan dalam kondisi
kosong kepada Perseroan.

PASAL 13
BIAYA-BIAYA

Debitur menyetujui bahwa semua biaya mengenai Perjanjian ini, dan/ atau Perjanjian Jaminan
yang bertalian dengannya serta biaya lainnya yang timbul dari Perjanjian ini dan
pelaksanaannya termasuk biaya pemeliharaan, premi asuransi, biaya pengambilan atau
pengosongan Barang Jaminan, biaya survei, biaya provisi biaya penjualan, pertukaran,
eksekusi, kompromi (dading) atau penyelesaian lain untuk Jaminan, biaya Notaris/ PPAT, bea
meterai, serta segala ongkos yang timbul untuk menagih hutang dan pelaksanaan perjanjian-
perjanjian jaminannya akan ditanggung dan dibayar oleh Debitur.

PASAL 14
PENGGUNAAN UANG HASIL PELAKSANAAN JAMINAN

Bilamana Perseroan menjalankan hak-hak dan hak istimewa yang timbul dari Perjanjian ini dan/
atau perjanjian jaminan yang dibuat berkenaan dengan Perjanjian ini, maka semua hasil
perolehan yang diterima oleh Perseroan dari eksekusi jaminan-jaminan yang diberikan akan
diperhitungkan dengan semua hutang dan kewajiban Debitur kepada Perseroan, dan apabila
terdapat kelebihan, maka Perseroan akan mengembalikan kelebihannya tersebut kepada
Debitur. Sebaliknya bilamana hasil penjualan tersebut ternyata belum cukup untuk melunasi
seluruh hutang Debitur kepada Perseroan, maka kekurangan itu akan tetap menjadi tanggung
jawab dan kewajiban Debitur untuk melunasinya.

PASAL 15
PENGGUNAAN UANG PEMBAYARAN

Setiap jumlah uang yang diterima oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian ini atau berdasarkan
setiap perjanjian jaminan yang berhubungan dengan Perjanjian ini akan dipergunakan untuk:
• pertama, untuk membayar semua biaya yang terhutang berdasarkan Perjanjian ini;
• kedua, untuk pembayaran premi asuransi yang tertunggak;
• ketiga, untuk pembayaran denda yang tertunggak;
• keempat, untuk pembayaran Bunga yang tertunggak;
• kelima, untuk pembayaran Pokok Hutang.

PASAL 16
CROSS DEFAULT DAN CROSS COLLATERAL

Apabila Debitur juga memiliki perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya pada Perseroan, selain
daripada Perjanjian ini, maka:

a. Jika terjadi peristiwa Cidera Janji oleh Debitur terhadap Perjanjian ini, harus diartikan juga
terjadi adanya peristiwa Cidera Janji oleh Debitur terhadap perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas
lainnya yang dibuat oleh Debitur dan Perseroan, demikian pula sebaliknya (Cross Default);
b. Jika untuk kepentingan Perjanjian ini oleh Debitur telah diberikan jaminan-jaminan kepada
Perseroan, maka jaminanjaminan tersebut harus berlaku juga terhadap perjanjian (-
perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat oleh Debitur dan Perseroan, demikian pula
sebaliknya (Cross Collateral); sehingga demikian selama seluruh kewajiban Debitur
berdasarkan Perjanjian ini dan perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya belum dilunasi kepada
Perseroan, maka seluruh jaminan tersebut, sekalipun telah lunas dan/ atau telah berakhir
jangka waktu fasilitasnya, akan menjadi jaminan pelunasan hutang untuk perjanjian (-
perjanjian)/ fasilitas yang belum dilunasi tersebut.
PASAL 17
PEMBERITAHUAN

1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pembertahuan yang harus dikirim oleh masing-
masing pihak kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini dan Perjanjian Jaminan dilakukan
dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile, email atau telex atau diserahkan atau
melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke alamat-alamat sebagaimana tersebut dalam
Perjanjian ini.
2. Surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan dianggap telah diterima oleh pihak yang
dituju: (i) pada tanggal tanda terima ditanda-tangani oleh Debitur atau Perseroan atau wakil (-
wakil) dari Debitur atau Perseroan, apabila disampaikan secara langsung atau melalui jasa
kurir; (ii) pada tanggal setelah 5 (lima) hari kerja sejak diposkannya apabila dikirim dengan
surat tercatat atau sejak diserahkan kepada perusahaan ekspedisi (kurir) dan cukup bila
ditanda-tangani oleh Debitur atau Perseroan atau wakil (-wakil) dari Debitur atau Perseroan;
(iii) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui telex yang dikonfirmasi dengan kode
jawab; (iv) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui facsimile yang dikonfirmasi dengan
tanda telah dikirim; dan (v) pada hari dikirimkannya apabila dikirim melalui email.
3. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang
tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara
tertulis kepada pihak lain dalam Perjanjian ini selambatlambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum
terjadinya perubahan alamat dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan,
maka surat-menyurat atau pemberitahuanpemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap
telah diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan itu
dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile atau telex atau diserahkan melalui
perusahaan ekspedisi (kurir) yang ditujukan ke alamat tersebut di atas atau alamat terakhir
yang diketahui atau tercatat pada masing-masing pihak.

PASAL 18
LAIN-LAIN

1. Apabila Jangka Waktu Pembiayaan ini telah berakhir sebagaimana tercantum di dalam
Struktur Pembiayaan atau berdasarkan ketentuan yang tercantum di dalam Pasal 12.2 Sub
a. Debitur wajib melunasi seluruh jumlah hutangnya kepada Perseroan, baik berupa Pokok
Hutang, Bunga, Angsuran yang tertunggak, denda dan biaya-biaya yang terhutang
berdasarkan Perjanjian ini (jika ada), dan Debitur wajib untuk mengambil dokumen-
dokumen kepemilikan atas Barang di kantor Perseroan selambat-lambatnya dalam waktu 1
(satu) bulan sejak tanggal pelunasan oleh Debitur. Apabila Debitur tidak mengambil
dokumen–dokumen kepemilikan dimaksud, maka Debitur dibebankan biaya administrasi
penitipan sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) setiap bulannya, yang dihitung dari
sejak Debitur melalaikan kewajiban mengambil dokumen-dokumen kepemilikan tersebut di
atas.
2. Bilamana Debitur meninggal dunia, maka seluruh hutang dan kewajiban Debitur yang timbul
berdasarkan Perjanjian ini merupakan hutang dan kewajiban (para) ahli waris dari Debitur.
3. Setiap lampiran, surat, dokumen ataupun adendum dari Perjanjian ini, merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan oleh karenanya mengikat Perseroan
dan Debitur.
4. Debitur telah membaca dan memahami seluruh ketentuan yang ada dalam Perjanjian ini,
serta Debitur memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang fasilitas yang diberikan
oleh Perseroan kepada Debitur. Oleh karena itu Debitur dengan ini menyatakan tunduk
kepada Perjanjian ini beserta lampirannya.
5. Perjanjian ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
6. Jika ada salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini yang oleh karena suatu ketetapan
pemerintah atau pengadilan dilarang atau tidak dapat dilaksanakan atau menjadi tidak
berlaku atau dinyatakan batal demi hukum, hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan
ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini, dan ketentuan-ketentuan lainnya tersebut tetap
berlaku dan mengikat serta dapat dilaksanakan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini,
dalam hal ini Debitur dan Perseroan setuju untuk membuat dan menanda-tangani dokumen
yang berisikan ketentuan pengganti atas ketentuan yang dilarang atau tidak dapat
dilaksanakan tersebut.
7. Terhadap Perjanjian ini dan segala dokumen yang berhubungan dan yang timbul akibat
Perjanjian ini dan Perjanjian Jaminan, tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.
8. Fasilitas pembiayaan ini diberikan hanya kepada Nasabah yang pernah dan/atau sedang
mendapatkan fasilitas Pembiayaan dari PT FINACCEL FINANCE INDONESIA dengan status
kolektibilitas pembayaran lancar selama menjadi Nasabah pada Fasilitas Pembiayaan.

PASAL 19
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA

1. Perjanjian ini akan diatur oleh dan ditafsirkan sesuai dengan hukum negara Republik
Indonesia.
2. Setiap dan seluruh sengketa, konflik atau perselisihan yang timbul atas atau sehubungan
dengan Perjanjian ini, termasuk setiap sengketa mengenai keabsahan, keberlakuan, sifat
mengikat, pelanggaran, perubahan, daluwarsa dan pengakhiran perjanjian ini sepanjang
memungkinkan, harus diselesaikan secara musyawarah oleh para pihak.
3. Kecuali ditetapkan lain dalam Perjanjian ini maka para pihak memilih tempat kedudukan
hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
namun, tidak mengurangi hak dan wewenang pihak yang satu untuk memohon pelaksanaan
(eksekusi) atau mengajukan tuntutan/ gugatan hukum terhadap pihak lainnya berdasarkan
Perjanjian ini di muka pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditanda-tangani pada hari dan tanggal tersebut di bawah ini,
dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk Perseroan
dan Debitur.

PT. FINACCEL FINANCE INDONESIA


Tempat/Tanggal: DEPOK, 2023-04-04 02:31 PM

DEBITUR,
LIM TJOAN HAY
*Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan digital Anda. Tidak ada tanda

tangan fisik yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai