Nomor : 114/VI.PKMK/A7-666/16/11/2008
Perjanjian Kredit Modal Kerja ini dibuat dan ditandatangani pada tanggal 16
bulan November tahun 2008 oleh dan antara:
1. Dollar S.E., M.M., sebagai Direktur Utama PT. BANK SEJAHTERA dengan
demikian berwenang dan sah bertindak dalam jabatannya tersebut
untuk dan atas nama PT. BANK SEJAHTERA, berkedudukan di Jalan
Keuangan No. 37, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara 22112
selanjutnya disebut Bank Sejahtera
Dalam hal ini sebagai PIHAK PERTAMA dan selanjutnya disebut
KREDITUR
2. Tigor, S.H., M.H., sebagai Direktur Utama PT. PUTRA SAMOSIR dengan
demikian berwenang dan sah bertindak dalam jabatannya tersebut
untuk dan atas nama PT. PUTRA SAMOSIR, berkedudukan di Jalan Kapas
Nomor 134, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, didirikan berdasarkan
Akta Pendirian Nomor 20 Tertanggal 20 Februari 2000 yang dibuat di
hadapan Sulistiandriatmoko, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karo,
Sumatera Utara, telah disetujui oleh Menteri Kehakiman berdasarkan
Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 20 Maret 2000 No. AHU-
39219.AH.01.02, yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tertanggal 30 Maret 2000, Nomor 7, Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 645.
Dalam hal ini sebagai PIHAK KEDUA dan selanjutnya disebut DEBITUR
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini Para Pihak sepakat
bahwa KREDITUR memberikan fasilitas kredit modal kerja kepada DEBITUR
dan DEBITUR mengaku berutang kepada KREDITUR dan Para Pihak dengan
ini setuju dan saling mengikatkan diri untuk membuat dan menandatangani
Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut (Perjanjian Kredit Modal Kerja ini beserta semua
lampirannya, sebagaimana sewaktu-waktu diubah, diperpanjang, ditambah
atau diperbaharui untuk selanjutnya disebut Perjanjian Kredit):
PASAL 1
PENGERTIAN/ISTILAH
PASAL 2
NOMINAL KREDIT
PASAL 3
TUJUAN KREDIT
PASAL 4
BENTUK KREDIT
PASAL 5
JANGKA WAKTU KREDIT
Jangka waktu kredit adalah 5 (lima) tahun yaitu terhitung sejak tanggal
penandatanganan Perjanjian Kredit yaitu tanggal 16 bulan November tahun
2008 dan akan berakhir/harus dibayar lunas pada tanggal 16 bulan
November tahun 2013.
PASAL 6
PENCAIRAN DAN PENARIKAN KREDIT
PASAL 7
PEMBAYARAN KREDIT
PASAL 9
SUKU BUNGA KREDIT
1. Suku bunga
DEBITUR wajib membayar kepada KREDITUR bunga sebesar 15% p.a
(per annum) secara fixed rate.
2. Dasar perhitungan Bunga dalam Perjanjian Kredit ini dihitung secara
harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus
enam puluh) hari sebagai faktor pembagi tetap.
PASAL 10
DENDA KETERLAMBATAN
PASAL 11
AGUNAN
PASAL 12
ASURANSI BARANG-BARANG AGUNAN
PASAL 13
SYARAT-SYARAT PENARIKAN
a. Adanya perkara atau tuntutan atau somasi, baik Perdata maupun Pidana
yang terjadi antara Debitur/pengurusnya dengan pihak lain yang
menyangkut aktivitas maupun harta kekayaan Debitur.
b. Adanya kerusakan, kerugian, atau kemusnahan atas harta kekayaan
Debitur serta barang-barang jaminanPegawai Aktif Pensiunan
Item
c. Adanya pengurus perusahaan Debitur yang melanggar Anggaran
Dasar perusahaan Debitur. -Pada usia 60 tahun
d. Setiap informasi -
1. Usia yang penting Minimal 23 tahun
dan dapat mempengaruhi kemampuan
kredit harus lunas
Debitur dalam membayar kewajiban kepada Bank atau dalam
menjalankan usahanya.
2. Status
3. Menyampaikan kepada Bank-Pegawai Negeri,- RugiPensiunan
Neraca dan Perhitungan Laba (Home
Pegawai
Pegawai BUMN Negeri, Purnawirawan
Pegawai
Statement) periodik secara triwulanan berikut/ penjelasannya
BUMD, yang
TNI / telah
POLRI
anggota TNI / POLRI,
disahkan oleh pengurus perusahaan Debitur dengan secepat mungkin
akan tetapi tidak lebih lambatPegawai
dari 1 (satu) bulanMulti
setelah bulan laporan.
4. Memperoleh, memiliki atau memenuhi Company
National WNI syarat-syarat yang
ijin-ijin dan
diperlukan serta mempertahankan keberlakuan ijin-ijin tersebut, baik
yang sekarang ada maupun
3. Penghasila - yang timbul dikemudian hari
Mempunyai - Mempunyai
sesuai dengan
ketentuan yang n berlaku. penghasilan tetap penghasilan tetap
5. Menjaga/memelihara dengan(regularbaik kualitas
income) dandan (regular income)
nilai barang-barang dan
jaminan kredit sesuai dengan mampu
perjanjian pengikatan jaminan.
mengangsur mampu mengangsur
6. Aktivitas keuangan Debitur dilaksanakan melalui Bank.
7. Mempertahankan rasio-rasio keuangan perusahaan
4. Masa kerja - Sebagai pegawai
tetap minimal 3 -
tahun
- Khusus untuk
pegawai BANK JABAR
masa kerja minimal 2
tahun
8. Membayar semua jenis kewajiban pajak-pajak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak atas harta
kekayaan Debitur, dan pajak lainnya.
9. Atas permintaan Bank, melakukan tindakan-tindakan yang dianggap
perlu oleh Bank dalam hubungannya dengan Perjanjian Kredit atau
jaminan.
PASAL 15
PEMBATASAN TERHADAP TINDAKAN DEBITUR
PASAL 17
KEJADIAN KELALAIAN
1. Menyimpang dari ketentuan jangka waktu yang telah ditentukan di
dalam Perjanjian Kredit ini, apabila terjadinya salah satu atau lebih dari
keadaan tersebut di bawah ini, Bank berhak menolak penarikan kredit
lebih lanjut oleh Debitur dan dapat mengakhiri jangka waktu kredit dan
Debitur diwajibkan membayar lunas seketika dan sekaligus atas
kewajiban yang terutang berdasarkan Perjanjian Kredit ini sebagaimana
ditetapkan dalam surat Bank kepada Debitur, apabila :
a. Debitur lalai melaksanakan pembayaran angsuran yang jatuh tempo.
b. Debitur melanggar kewajiban atau tidak memenuhi ketentuan dalam
Perjanjian Kredit atau terdapat pernyataan Debitur yang tidak benar.
c. Debitur lalai terhadap perjanjian lainnya dengan pihak ketiga dan
mengakibatkan Debitur menjadi wanprestasi berdasarkan perjanjian
lainnya tersebut.
d. Debitur melakukan perbuatan dan/atau terjadinya peristiwa dalam
bentuk/nama apapun yang semata mata atas pertimbangan Bank
dapat mengancam kelangsungan usaha Debitur secara material atau
menyebabkan kondisi keuangan/ kekayaan Debitur menjadi menurun
sehingga kewajiban Debitur kepada Bank menjadi tidak terjamin
sebagaimana mestinya.
e. Dimasukkannya suatu permohonan kepailitan dan/atau Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap Debitur atau sebab
lain yang mengakibatkan Debitur kehilangan hak untuk
mengurus/menguasai harta bendanya.
f. Perusahaan Debitur dibubarkan atau dinyatakan pailit atau karena
sebab lain yang mengakibatkan Debitur kehilangan haknya untuk
mengurus perusahaannya atau menguasai harta kekayaannya.
g. Debitur menyatakan secara tertulis dan secara umum tidak dapat
membayar hutangnya pada tanggal jatuh tempo atau mengajukan
suatu permohonan atau melakukan suatu tindakan dalam rangka
kepailitan dan/atau insolvensi.
h. Adanya keputusan Pengadilan yang mengakibatkan Debitur wajib
membayar ganti rugi dan/atau pembayaran lainnya dan Bank
menganggap pembayaran tersebut menganggu secara signifikan
kemampuan Debitur dalam melaksanakan kewajibannya kepada
Bank.
i. Apabila Debitur mengalihkan usahanya kepada pihak lain dengan
cara apapun juga.
j. Apabila Debitur berkewajiban untuk melakukan suatu kewajiban
berdasarkan Perjanjian Kredit dalam suatu waktu yang ditetapkan dan
lalai melaksanakannya, maka dengan lewatnya waktu saja sudah
merupakan bukti yang sah sehingga pemberitahuan, keterangan atau
bukti dalam bentuk khusus apapun juga tidak diperlukan lagi.
k. Jika Debitur (perorangan) meninggal dunia atau jatuh sakit
sedemikian rupa sehingga tidak dapat bekerja seperti biasanya atau
jika Debitur menangguhkan untuk sementara usahanya, jika ada,
sehingga menurut pendapat Bank dapat mengurangi kemampuan
Debitur untuk memenuhi kewajibannya sesuai Perjanjian Kredit, atau
Debitur ditaruh di bawah pengampuan (curatele) atau kehilangan
haknya untuk mengurus harta kekayaannya, atau Debitur dinyatakan
pailit oleh pengadilan yang berwenang atau diberlakukan ketentuan
serupa di luar Indonesia; atau
l. Apabila harta kekayaan Debitur dan/atau Penjamin dan atau Pemilik
Barang Agunan, baik sebagian atau seluruhnya disita oleh instansi
yang berwenang;
m. Apabila salah satu atau lebih Agunan disita oleh instansi yang
berwenang, baik sebagian maupun seluruhnya;
n. Apabila Debitur (perorangan) melakukan/terlibat dalam tindak pidana
yang berpotensi mencemarkan nama baik atau menurunkan reputasi
Debitur.
2. Dalam hal terjadi Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal
ini, maka Bank berhak dan dengan ini Debitur mengijinkan Bank
melakukan dan dapat menetapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan dan pengamanan sebagaimana dimaksud
Pasal 19 Perjanjian Kredit ini.
b. Menyatakan Debitur lalai dengan mengirimkan surat pemberitahuan
yang menyatakan bahwa Debitur dinyatakan lalai (Surat Pernyataan
Kelalaian).
c. Pengiriman Surat Pernyataan Kelalaian bukan merupakan syarat
timbulnya hak Bank terhadap kejadian kelalaian namun hak Bank
mulai berlaku pada saat terjadinya kelalaian.
3. Apabila utang harus dibayar seketika, maka semua biaya atau
pengeluaran yang dikeluarkan oleh Bank dalam rangka penyelesaian
utang Debitur harus ditanggung oleh Debitur.
PASAL 18
PERUBAHAN KEADAAN ATAU KEBIJAKAN
PASAL 19
KEWENANGAN BANK DALAM RANGKA PENGAWASAN,
PENGAMANAN, DAN PENYELESAIAN KREDIT
PASAL 20
KUASA BANK
1. Bank berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Debitur, untuk
sewaktu-waktu tanpa memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari
Debitur untuk mendebet Rekening Tabungan/Giro, Rekening Pinjaman
Debitur, dan/atau rekening-rekening lainnya milik Debitur yang ada pada
Bank untuk pembayaran hutang pokok, bunga kredit, denda tunggakan,
premi asuransi, biaya-biaya pengikatan barang jaminan, dan biaya lain
yang timbul karena dan untuk pelaksanaan Perjanjian Kredit, pengikatan
agunan, dan lain-lain yang terkait dengan Perjanjian Kredit ini.
2. Debitur dengan ini memberi kuasa kepada Bank, kuasa mana tidak
dapat dicabut atau ditarik kembali dan tidak akan berakhir karena sebab
apapun juga, baik sewaktu-waktu atau apabila Bank menganggap perlu,
untuk atas nama Debitur melaksanakan hal-hal/tindakan-tindakan,
membuat/menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan guna
menjamin penyelesaian Hutang Debitur dengan terjadinya salah satu
atau lebih dari keadaan tersebut dibawah ini yaitu :
a. Tidak memenuhi kewajiban-kewajiban dalam Perjanjian Kredit
termasuk jumlah yang telah jatuh tempo, baik atas pokok pinjaman,
bunga maupun kewajiban-kewajiban lainnya menurut Perjanjian
Kredit ini maupun perjanjian lainnya.
b. Apabila Debitur melaksanakan hal-hal yang dapat merugikan dirinya
sendiri, usahanya, reputasinya dan mempengaruhi terhadap
kemampuan membayar kewajibannya kepada Bank.
c. Tidak melaksanakan hal-hal yang wajib dilaksanakan oleh Debitur
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 14 Perjanjian Kredit ini atau
ternyata telah melakukan salah satu dari hal-hal yang tercantum
dalam Pasal 15 Perjanjian Kredit atau Debitur lalai.
d. Tidak adanya atau tidak diperolehnya persetujuan/ijin yang
diperlukan dalam rangka melaksanakan Perjanjian Kredit.
e. Terjadinya eksekusi atas barang-barang milik Debitur termasuk
Agunan sehubungan dengan kelalaian Debitur memenuhi
kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga lainnya yang menurut
pertimbangan Bank hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan
pemenuhan kewajiban Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian
Kredit ini.
f. Debitur memberikan data dan atau keterangan yang tidak benar,
timbul perpecahan dalam kepengurusan karena alasan apapun,
timbul sengketa mengenai kepemilikan perusahaan, Debitur karena
alasan apapun tidak berhak lagi mengurus dan menguasai harta
kekayaan perusahaan, usaha dan kekayaan Debitur mengalami
kemunduran atau berkurang sedemikian rupa atau karena hal-hal lain
yang semata-mata menurut pertimbangan Bank menyebabkan
kemampuan Debitur disangsikan.
g. Fasilitas kredit yang diberikan Bank berdasarkan Perjanjian Kredit
digunakan untuk tujuan lain dari yang telah diperjanjikan dalam
Perjanjian Kredit.
h. Terdapat hal-hal lain yang berakibat buruk atau akan berakibat
buruk/mempengaruhi kinerja keuangan Debitur dalam membayar
kewajibannya kepada Bank.
3. Apabila setelah berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kredit ini karena
sebab apapun juga ternyata menurut pertimbangan Bank, Debitur tidak
dapat menyelesaikan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit, Bank
berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Debitur untuk mengambil
tindakan-tindakan dalam rangka pelunasan Hutang termasuk premi
asuransi, biaya-biaya pengikatan barang Agunan, dan biaya lain yang
timbul karena dan untuk pelaksanaan Perjanjian Kredit atau diharuskan
oleh ketentuan Bank Indonesia atau ketentuan pemerintah yang berlaku.
4. Bank diberi hak dan kuasa oleh Debitur untuk:
a. Meminta langsung pada Akuntan Publik yang mempersiapkan laporan
keuangan audited untuk memperoleh copy management letter dari
tahun audit yang bersangkutan (jika ada);
b. Mendiskusikan permasalahan perusahaan Debitur baik secara
terpisah atau bersama-sama dengan Akuntan Publik yang ditunjuk
oleh Debitur atau Bank;
5. Debitur dengan ini memberikan kuasa kepada Bank apabila dianggap
perlu, untuk menunjuk Akuntan Publik lainnya guna melakukan audit
khusus guna mengevaluasi ulang laporan keuangan audited untuk
periode berjalan maupun periode-periode sebelumnya apabila Bank me-
nilai bahwa atas laporan keuangan audited Debitur yang telah dise-
rahkan terdapat hal-hal yang perlu diperiksa lebih lanjut.
6. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan Pasal ini
dibebankan kepada Debitur kecuali ditentukan lain oleh Bank.
7. Atas seluruh kuasa dan wewenang yang diberikan oleh Debitur kepada
Bank merupakan bagian-bagian terpenting dan tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kredit. Oleh karena itu kuasa dan wewenang tersebut tidak
dapat ditarik atau dicabut kembali dan juga tidak akan berakhir atau
hapus karena timbulnya peristiwa apapun dan Para Pihak dengan ini
melepaskan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pasal 1813,
1814 dan 1816 KUHPerdata.
PASAL 21
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 22
HUKUM YANG BERLAKU, PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN
DOMISILI HUKUM
Demikian Perjanjian Kredit ini dibuat, pada tempat, hari dan tanggal
sebagaimana disebutkan pada bagian awal Perjanjian Kredit dan segera
ditandatangani setelah dibaca, dimengerti dan disetujui oleh Para Pihak.
Perjanjian Kredit dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai
cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama.
Debitur,
PT. Putra Samosir,
Materai
Rp.6000,-
Direktur Utama
(Tigor, S.H., M.M)
Kreditur,
PT BANK SEJAHTERA
Materai
Rp.6000,-
Direktur Utama
(Dollar, S.E., M.M)