Dengan ini sepakat untuk menetapkan hal-hal pokok pada Struktur Perjanjian,
sebagai berikut:
1. Jenis Kegiatan
Usaha : Pinjaman Tunai KrediFazz
2. Debitur
a. Nama : RINA NANDA PRASASTI
b. Nomor E-KTP : 3514215205990001
c. Alamat : DSN PASAR, Jalan Pasar, Barat Kecamatan Nguling 001
010 NGULING NGULING PASURUAN JAWA TIMUR
3. Jenis Pinjaman: : Pinjaman Kredit Tunai
4. Pokok Hutang : : Rp 2.400.000
5. Biaya Administrasi :
: Rp 144.000 (6% dari Pokok Hutang)
6. Jangka Waktu
Fasilitas Kredit : : 6 ( enam ) bulan
7. Pembayaran
Kembali oleh
Debitur
a. Setiap Tanggal : : 09/06/2022, 09/07/2022, 08/08/2022, 07/09/2022,
07/10/2022, 06/11/2022 - Perhitungan angsuran kredit
anda dimulai sejak tanggal Perjanjian. Angsuran pertama
anda akan jatuh tempo 30 (tiga puluh) hari kalender dari
tanggal Perjanjian.
b. Tanggal 06/11/2022 - Perhitungan angsuran kredit anda dimulai
Angsuran Berakhir : sejak tanggal Perjanjian. Tanggal akhir pembayaran
: Debitur akan ditentukan berdasarkan periode angsuran
pada angka 7 poin (a) di atas.
c. Tingkat Suku flat : 2,6% (dua koma enam persen) per bulan. Jumlah
Bunga : tertunggak yang lewat jatuh tempo akan dikenakan bunga
keterlambatan 4,0% (empat persen) per bulan dari dari
jumlah yang belum terbayar untuk periode pembayaran
tersebut.
d. Nilai Angsuran
Per Bulan Termasuk Angsuran per bulan sebesar Rp 462.400 Ke 1 sampai
Bunga : dengan ke 6 masing-masing sebesar Rp 462.400
e. Denda
Pengakhiran Lebih
Awal : 0.0
f. Denda 6,0% (enam persen) dari jumlah yang belum terbayar
Keterlambatan : untuk periode pembayaran tersebut.
8. Alamat
Korespondensi
a. Perseroan : Perseroan : PT. FINACCEL DIGITAL INDONESIA Dipo
Tower, Lantai Mezzanine (M) Unit A-H, Jl. Jend. Gatot
Subroto Kav. 51, Jakarta Pusat
b. Debitur : DSN PASAR, Jalan Pasar, Barat Kecamatan Nguling 001
010 NGULING NGULING PASURUAN JAWA TIMUR
Kecuali ditentukan lain dalam Struktur Perjanjian, maka setiap istilah atau
definisi yang dipergunakan dalam Struktur Perjanjian ini mempunyai arti dan
pengertian yang sama dengan istilah atau definisi yang dipergunakan dalam
Perjanjian Kredit Dengan Pembayaran Secara Angsuran (“Perjanjian”).
Struktur Perjanjian ini tunduk pada dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian, yang mengatur hal-hal pokok dari Perjanjian.
DEBITUR,
RINA NANDA PRASASTI
*Ini adalah dokumen yang dihasilkan komputer dengan tanda tangan
Perseroan dan Debitur dengan ini sepakat untuk saling mengikatkan diri dan
dengan ini membuat serta menanda-tangani Perjanjian Kredit dengan Pembayaran
Secara Angsuran (Selanjutnya disebut “Perjanjian”), dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
ISTILAH
1. ”Angsuran” adalah Pokok Utang berikut Bunga yang dibayarkan secara berkala
pada setiap bulan dalam jumlah dantanggal sebagaimana tersebut dalam
Perjanjian Pembiayaan Mulitguna Dana Tunai Dengan Pembayaran Secara
Angsuran.
8. ”Hari Kerja”: setiap hari, selain hari Sabtu dan hari Minggu atau hari libur
nasional, dimana bank-bank menjalankan operasi bisnis
9. ”Hari Kalender”: hari Senin sampai dengan hari Minggu termasuk hari libur
nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia
PASAL 2
PERSYARATAN POKOK
b. utang yang timbul akibat kepersertaan pihak yang diwakili oleh Perseroan
sebagaimana disebutkan dalam Struktur Perjanjian dan/ atau Lampiran
Perjanjian (apabila ada) merupakan bagian dari utang yang timbul
berdasarkan Perjanjian ini;
c. atas Fasilitas yang diperoleh berdasarkan Perjanjian ini, setiap Data Pribadi
Debitur dan/atau status Pembayaran Angsuran akan dilakukan pencocokan,
dicatatkan dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau Bank
Indonesia (BI)melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), sehingga
setiap keterlambatan Pembayaran Angsuran dapat berdampak dicegahnya
Debitur untuk mendapatkan pembiayaan lain dari kreditur laindan/atau
perusahaan lain.
2. Perseroan setuju untuk memberikan Fasilitas kepada Debitur, dan Debitur setuju
untuk menerima Fasilitas dari Perseroan,berdasarkan syarat dan ketentuan
sebagaimana diuraikan dalam Perjanjian ini.
PASAL 3
CARA PENARIKAN FASILITAS
1. Penarikan Fasilitas dapat dilakukan bilamana persediaan dana Rupiah pada
Perseroan mencukupi dan setelah Debitur terlebih dahulu memenuhi semua
syarat dan syarat-syarat pendahuluan yang ditetapkan oleh Perseroan
sebagaimana disebutkan dalam Struktur Perjanjian.
2. Penarikan atau pencairan Fasilitas (utang) dalam Perjanjian ini akan dilakukan
dengan cara penerusan pembiayaan dari Bank dan disediakan secara langsung
oleh Perseroan kepada Debitur atassejumlah Pokok Utang sebagaimana
tersebut dalam Struktur Perjanjian, atau jumlah lain berdasarkan kondisi dan
situasi tertentu yang telah disepakati terlebih dahulu oleh Perseroan dan
Debitur, guna melunasi Pokok Utang.
3. Bukti pembayaran oleh Perseroan kepada Debitur sebesar Pokok Utang atau
jumlah lain berdasarkan kondisi dan situasi tertentu yang telah disepakati
terlebih dahulu oleh Perseroan dan Debitur, merupakan bukti penerimaan
uang oleh Debitur dari Perseroan sebagai pencairan atas Fasilitas berdasarkan
Perjanjian ini.
PASAL 4
PERNYATAAN, JAMINAN DAN PENGAKUAN UTANG
1. Debitur dengan ini mengaku benar dan secara sah berutang kepada Perseroan
sebesar Pokok Utang sebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian.
2. Debitur dengan ini mengakui bahwa besarnya seluruh utang yang terutang
oleh Debitur kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini, didasarkan pada
pembukuan dan pencatatan-pencatatan dari Perseroan. Pembukuan dan
pencatatan-pencatatan Perseroan merupakan bukti tentang semua jumlah
utang atau kewajiban Debitur kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini
dan mengikat terhadap Debitur.
PASAL 5
PEMBAYARAN KEMBALI OLEH DEBITUR
1. Debitur wajib membayar kembali utangnya (Pokok Utang berikut Bunga)
kepada Perseroan dalam Angsuran yang masing-masing besarnya sebagaimana
tercantum dalam Struktur Perjanjian, yang harus dibayar tepat pada
waktunya.
5. Dalam hal tanggal Pembayaran Kembali oleh Debitur dalam setiap bulannya
sebagaimana ditentukan di dalam Struktur Perjanijan jatuh di luar hari kerja
Perseroan dan/ atau hari libur Nasional, maka pembayaran harus diterima dan/
atau masuk ke Rekening Perseroan selambat-lambatnya pada hari yang sama
dengan tanggal jatuh tempo sebagaimana ditentukan di dalam Struktur
Perjanjian. Apabila melampaui tanggal jatuh tempo tersebut,maka Debitur
akan dibebankan Denda Keterlambatan sebagaimana ditentukan di dalam
Struktur Perjanjian.
PASAL 6
PENGAKHIRAN LEBIH AWAL
1. Debitur berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum pembayaran
Angsuran terakhir.
2. Dalam hal Debitur hendak melakukan Pengakhiran Lebih Awal, maka Debitur
harus memberitahukan kehendaknya itu kepada Perseroan setidak-tidaknya 30
(tiga puluh) hari kalender sebelumnya dan membayar lunas seluruh sisa
kewajiban ditambah Denda Pengakhiran Lebih Awal yang besarnya tercantum
dalam Struktur Perjanjian.
PASAL 7
PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PERJANJIAN INI
1. Tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari Perseroan, Debitur dengan cara
dan alasan apapun juga, tidak berhak mengalihkan atau memindahtangankan
hak dan kewajibannya menurut Perjanjian ini, baik sebagian maupun
seluruhnya kepada pihak manapun.
PASAL 8
PERISTIWA CIDERA JANJI
1. Peristiwa-peristiwa di bawah ini merupakan kelalaian atau cidera janji
terhadap Perjanjian ini oleh Debitur
i. bilamana suatu Angsuran yang tertunggak, Pokok Utang dan Bunga atau
lain-lain jumlah yang terutang berdasarkan Perjanjian ini tidak dibayar lunas
pada waktu dan dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini,
dalam hal ini, lewatnya waktu saja telah menjadi bukti yang sah dan cukup
bahwa Debitur telah melalaikan kewajibannya;
ii. bilamana Debitur telah lalai memenuhi syarat-syarat atau ketentuan-
ketentuan lainnya dalamPerjanjian ini dan/ atau terjadi kelalaian ataupun
pelanggaran terhadap syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
termaktub dalam Perjanjian-perjanjianlainnya (apabila ada) yang dibuat
berkenaan dengan Perjanjian ini;
iii. jika suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumen yang diberikan
Debitur sehubungan dengan Perjanjian ini ternyata palsu, tidak benar atau
tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya dalam hal-hal yang dianggap
penting oleh Perseroan;
iv. bilamana Debitur, meninggal dunia atau ditaruh di bawah pengampuan;
v. bilamana Debitur, bila ada, mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit
atau untuk diberi penundaan pembayaran utang (surseance van betaling)
atau karena sebab apapun tidak berhak lagi mengurus dan menguasai
kekayaannya atau dinyatakan pailit atau suatu permohonan atau tuntutan
untuk kepailitan telah diajukan terhadap Debitur oleh instansi yang
berwenang;
vi. bilamana Debitur terlibat suatuperkara di pengadilan, dan/ atau kekayaan
Debitur, bila ada, seluruhnya atau sebagian disitaoleh yang berwajib atau
oleh pihak lainnya,
2. Dalam hal terjadinya salah satu saja dari peristiwa-peristiwa cidera janji
sebagaimana tersebut dalam ayat 1 di atas, Perseroan dapat memberikan
peringatan kepada Debitur melalui rincian kontak Debitur yang terdaftar
dalam sistem Perseroan dan/atau dengan menyimpang dari ketentuan tentang
Jangka Waktu Pembiayaansebagaimana tercantum dalam Struktur Perjanjian,
atau yang tercantum dalam jadwal lain yang dibuat secara khusus atau
tersendiri, maka Para Pihak dengan ini menyatakan melepaskan ketentuan-
ketentuan dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Republik Indonesia, Perseroan adalah berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini,
dan:
i. seketika dan sekaligus menagih seluruh jumlah utang Debitur kepada
Perseroan yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, baik yang sudah jatuh
tempo maupun yang belum, demikian itu berikut Bunga, denda serta semua
biaya yang timbul berdasarkan Perjanjian ini, dan
ii. apabila ternyata Debitur tidak melakukan pembayaran dimaksud butir a di
atas, maka Perseroan memiliki hak untuk melakukan segala tindakan hukum
apapun yang diperlukan untuk menagihkan dan menerima segala jumlah
utang Debitur yang tertunggak berdasarkan Perjanjian ini;
iii. kewajiban-kewajiban Perseroan untuk memberi Fasilitas lebih lanjut kepada
Debitur segera berakhir.
PASAL 9
BIAYA-BIAYA
Debitur menyetujui bahwa semua biaya mengenai Perjanjian ini serta biaya
lainnya yang timbul dari Perjanjian ini dan pelaksanaannya termasuk Biaya
Layanan, serta segala ongkos yang timbul untuk menagih hutang dan
pelaksanaan Perjanjian ini akan ditanggung dan dibayar oleh Debitur.
PASAL 10
PENGGUNAAN UANG PEMBAYARAN
Setiap jumlah uang yang diterima oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian ini atau
yangberhubungan dengan Perjanjian ini akan dipergunakan untuk:
◦ pertama, untuk membayar semua biaya yang terutang berdasarkan Perjanjian
ini;
◦ kedua, untuk pembayaran denda yang tertunggak;
◦ ketiga, untuk pembayaran Bunga yang tertunggak;
◦ keempat, untuk pembayaran Pokok Utang.
PASAL 11
CROSS DEFAULT DAN CROSS COLLATERAL
a. Jika terjadi peristiwa Cedera Janji oleh Debitur terhadap Perjanjian ini, harus
diartikan juga terjadi adanya peristiwa Cedera Janji oleh Debitur terhadap
perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat oleh Debitur dan
Perseroan, demikian pula sebaliknya (Cross Default);
b. Jika untuk kepentingan Perjanjian ini oleh Debitur telah diberikan jaminan-
jaminan kepada Perseroan (apabila ada), maka jaminan-jaminan tersebut harus
berlaku juga terhadap perjanjian (- perjanjian)/ fasilitas lainnya yang dibuat
oleh Debitur dan Perseroan, demikian pula sebaliknya (Cross Collateral);
sehingga demikian selama seluruh kewajiban Debitur berdasarkan Perjanjian
ini dan perjanjian (-perjanjian)/ fasilitas lainnya belum dilunasi kepada
Kreditur, maka seluruh jaminan tersebut, sekalipun telah lunas dan/ atau telah
berakhir jangka waktu fasilitasnya, akan menjadi jaminan pelunasan hutang
untuk perjanjian (- perjanjian)/ fasilitas yang belum dilunasi tersebut.
PASAL 12
PEMBERITAHUAN
1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuanyang harus dikirim
oleh masing-masing pihak kepada pihaklainnya dalam Perjanjian ini
dilakukandengan secara langsung, surat tercatat, facsimile, email atautelex
atau diserahkan atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke alamat-alamat
sebagaimana tersebut dalam Perjanjian ini.
3. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut diatas atau alamat
terakhir yang tercatat pada masing-masingpihak, maka perubahan tersebut
harus diberitahukan secaratertulis kepada pihak lain dalam Perjanjian ini
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat
dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-
menyurat atau pemberitahuanpemberitahuanberdasarkan Perjanjian ini
dianggap telahdiberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat
ataupemberitahuan itu dengan secara langsung, surat tercatat, facsimile atau
telex atau diserahkan melalui perusahaanekspedisi (kurir) yang ditujukan ke
alamat tersebut di atas ataualamat terakhir yang diketahui atau tercatat pada
masing-masing pihak.
PASAL 13
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA
1. Perjanjian ini akan diatur oleh dan ditafsirkan sesuai dengan hukum negara
Republik Indonesia.
2. Setiap dan seluruh sengketa, konflik atau perselisihan yang timbul atas atau
sehubungan dengan Perjanjian ini, termasuk setiap sengketa mengenai
keabsahan, keberlakuan, sifat mengikat, pelanggaran, perubahan, daluwarsa
dan pengakhiran perjanjian ini sepanjang memungkinkan, harus diselesaikan
secara musyawarah oleh para pihak.
3. Setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan Perjanjian ini wajib, jika
dimungkinkan, diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. Apabila
penyelesaian secara kekeluargaan gagal dilakukan dalam jangka waktu 30 hari
sejak tanggal permasalahan tersebut timbul (“Masa Tenggang Pertama”),
maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut melalui
Mediasi pada Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan
(selanjutnya disebut sebagai “LAPS SJK”) menurut peraturan dan acara
Mediasi LAPS SJK, dalam jangka waktu paling lama 30 *tiga puluh) hari
kalender sejak berakhirnya Masa Tenggang Pertama atau suatu jangka waktu
lain yang disepakati Para Pihak, jika ada (selanjutnya disebut sebagai “Masa
Tenggang Kedua”). Apabila perdamaian gagal dilakukan melalui LAPS SJK
dalam jangka waktu Masa Tenggang Kedua, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut melalui Arbitrase pada LAPS SJK yang
diselenggarakan menurut peraturan dan acara Arbitrase LAPS SJK, bertempat
di Jakarta, dalam Bahasa Indonesia dan diputus oleh Majelis Arbitrase yang
terdiri dari 3 (tiga) Arbiter. Putusan Arbitrase LAPS SJK bersifat final dan
mengikat, dan tidak mengurangi hak dan wewenang pihak yang satu untuk
memohon pelaksanaan (eksekusi).
PASAL 14
LAIN-LAIN
1. Apabila Jangka Waktu Pembiayaan ini telah berakhir sebagaimana tercantum
di dalam Struktur Pembiayaan atau berdasarkan ketentuan yang tercantum di
dalam Pasal 8.2 Sub (1), Debitur wajib melunasi seluruh jumlah utangnya
kepada Perseroan, baik berupa Pokok Utang, Bunga, Angsuran yang
tertunggak, denda dan biaya-biaya yang terutang berdasarkan Perjanjian ini
(jika ada).
2. Bilamana Debitur meninggal dunia, maka seluruh utang dan kewajiban Debitur
yang timbul berdasarkan Perjanjian ini merupakan utang dan kewajiban (para)
ahli waris dari Debitur.
4. Debitur telah membaca dan memahami seluruh ketentuan yang ada dalam
Perjanjian ini, serta Debitur memperoleh informasi yang jelas dan benar
tentang fasilitas yang diberikan oleh Perseroan kepada Debitur. Oleh karena
itu Debitur dengan ini menyatakan tunduk kepada Perjanjian ini beserta
lampirannya.
6. Jika ada salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini yang oleh karena suatu
ketetapan pemerintah atau pengadilan dilarang atau tidak dapat dilaksanakan
atau menjadi tidak berlaku atau dinyatakan batal demi hukum, hal tersebut
tidak mempengaruhi keabsahan ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini, dan
ketentuan-ketentuan lainnya tersebut tetap berlaku dan mengikat serta dapat
dilaksanakan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, dalam hal ini
Debitur dan Perseroan setuju untuk membuat dan menanda-tangani dokumen
yang berisikan ketentuan pengganti atas ketentuan yang dilarang atau tidak
dapat dilaksanakan tersebut.
7. Fasilitas pembiayaan ini diberikan hanya kepada pengguna yang pernah dan/
atau sedang mendapatkan fasilitas kredit dari PT FINACCEL DIGITAL
INDONESIA dengan status kolektibilitas pembayaran lancar selama menjadi
penggunapada Fasilitas Pembiayaan.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditanda-tangani pada hari dan tanggal
tersebut di bawah ini, dibuat dalam rangkap 2(dua) yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama untuk Para Pihak.