Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pada bank konvensional, sistem operasionalnya menggunakan suku bunga

dan perjanjian umum berdasarkan aturan nasional. Sementara pada bank

syariah, sistem operasional yang digunakan adalah bagi hasil atau nisbah.

Keuntungan yang diberikan kepada nasabah bergantung pada keuntungan

yang diterima oleh bank. Sebagaimana diketahui bahwa peraturan hukum

yang memberikan perlindungan bagi nasabah, Undang-Undang Nomor 10

tahun 1998 tentang Perbankan, dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen, selaku konsumen tidak hanya

melalui UUPK, akan tetapi lebih spesifik lagi pada peraturan perundang-

undangan di bidang perbankan. Karena bank merupakan lembaga

keuangan yang melakukan kegiatan usaha dengan menarik dana langsung

dari masyarakat, maka dalam melaksanakan aktivitasnya bank harus

melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan bank, yaitu prinsip kepercayaan

(fiduciary principle), prinsip kehati-hatian (prudentialprinciple), prinsip

kerahasiaan (confidential principle), dan prinsip mengenal nasabah (know

your costumer principle).

2. Perlindungan terhadap data pribadi nasabah merupakan salah satu

kewajiban dari pihak bank. Untuk itu dalam penyelenggaraannya antara

bank dengan nasabah memiliki hubungan yang terbagi dalam bentuk

85
86

hubungan kontraktual dan hubungan non kontraktual. Hubungan

kontraktual antara bank dan nasabah di dalamnya diatur mengenai hak dan

kewajiban antara bank dengan nasabah serta tata cara penyelesaian

sengketa yang timbul. Seperti halnya dalam kegiatan penghimpunan dana

melalui simpanan dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,

tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu yang

didasarkan pada perjanjian penyimpanan dana antara bank dengan nasabah

3. Alternatif penyelesaian sengketa adalah suatu bentuk penyelesaian

sengketa diluar pengadilan berdasarkan kata sepakat (konsensus) yang

dilakukan oleh para pihak yang bersengketa baik tanpa ataupun dengan

bantuan para pihak ketiga yang netral. Kurang prinsip kehati-hatian

Apraisal jaminan di dalam menilai suatu jaminan, menjadi munculnya

permasalahan hukum antara nasabah debitur dengan perbankan

konvensional dan hal itu daapat dilihat dari kasus dugaan hilangnya

jaminan kreditur di bank, Lelang jaminan tanpa diketahui kreditur oleh

Bank, pengambilan jaminan dipersulit bank padahal kredit sudah lunas.

Sesuai dengan peraturan OJK ada yang salah dalam hal proses perbankan

ini jika pinjamannya sudah lunas, walaupun kredit itu macet

(kolektibilitas), di mana proses tersebut di tangani bagian divisi recovery,

pasti ada yang salah dalam proses pembuatan memo pelunasan tersebut,

dimana memo pelunasan itu sampai saat ini belum di tanda tangani karena

di sistem online RTGS pelunasannya belum jalan alias belum terdebet ke

sistem loan pelunasan rekening bank penampung, sehingga terjadi


87

kelambanan dalam proses penandatanganan memo pelunasan pinjaman

debitur tersebut.

B. Saran

1. Bahwa untuk kepentingan semua pihak, bank sebagai lembaga keuangan

yang melakukan kegiatan usaha dengan menarik dana langsung dari

masyarakat, maka dalam melaksanakan aktivitasnya bank harus

melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan bank denan baik, perlu

transparan dalam memberikann keterangan bilamana nasabah

mempertanyakan haknya sebagai nasabah. Dan sebaiknya bank harus

terbuka dengan produk yang ditawarkan kepada nasabah apa yang menjadi

keuntungan dan kerugian jika nasabah berminat mengikuti tawaran dari

pihak perbankann.

2. Bahwa untuk mendapatkan Perlindungan terhadap data pribadi nasabah

merupakan salah satu kewajiban dari pihak bank, diharapkan pihak bank

tidak membocorkan kerahasiahan data nasabah kepada pihak lain, bila itu

terjadi makan pihak perbankan harus bertanggungjawab dan memberikan

kompensasi terhadap kerugian dari nasabah yang merasa dirugikan.

3. Bahwa penyelesaian sengketa antara nasabah debitur dengan perbankan

konvensional dapat dihindari, bilamana nasabah debitur sudah melunasi

kewajibannya, bank harus melakukan atau menyediakan memo pelunasan

sesuai prosudur yg berlaku dan perjajian Akat kredit sebagaimana dari

awal perjanjian. Jika ada dokumen tambahan yang harus dilengkapi oleh
88

nasabah debitur, bantu mereka jangan dipersulit. Karena nasabah adalah

mitra bank, jangan dipermainkan, tetaplah lakukan pendekatan dan upaya

yang terbaik, dan jangan melakukan lelang sepihak tanpa pemberitahuan

dan melibatkan nasabah kreditur, karena mereka (nasabah debitur) juga

mempunyai hak.

Anda mungkin juga menyukai