Anda di halaman 1dari 4

Lukman Hakim

045176045

Diskusi 3

Sebutkan lima perbedaan pada Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Syariah.

- Perjanjian/Akad: Perjanjian pada Bank Umum Konvensional berpatokan pada Hukum Positif, sedangkan
Bank Umum Syariah berdasarkan Hukum Muslim dimana hanya melakukan investasi Halal.

- Bunga: Bank Umum Konvensional menerapkan sistem bunga simpanan yang jumlahnya ditetapkan
sebesar persentasetertentu dari saldo simpanan nasabah. Pada Bank Umum Syariah sistem bunga seperti itu
adalah riba yang harus dihindari oleh umat Muslim dan sebagai gantinya Bank menerapkan sistem nisbah
(bagi hasil) pada akad mudharabah dan bonus untuk akad wadiah.

- Orientasi dan Hubungan dengan nasabah: Bank Umum Konvensional berorientasi pada keuntungan
dengan sistem hubungan dalam bentuk “Kreditur dan Debitur” sedangkan Bank Umum Syariah berorientasi
pada kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran umat Muslim dengan sistem hubungan dalam bentuk
kemitraan.

- Kredit/Pembiayaan: Bank Umum Syariah dapat memberikan produk pembiayaan untuk keperluan tertentu
dimana hal tersebut tidak dijumpai dalam produk Kredit yang diberikan oleh Bank Umum Konvensional.

- Tawaran produk dari Bank Umum Syariah biasanya disampaikan kepada masyarakat dengan lebih
memperjelas isinya serta transparan dalam hal pelaporan kepada nasabah.
Apa Perbedaan BUK dan BPR?

BUK dan BPR, berkaitan dengan penghimpunan dana, tempat penyimpanan dan kegiatan valuta

- Cara menghimpun dana: Bank Umum Konvensional menghimpun dana yang berasal dari masyarakat
dalam bentuk simpanan seperti giro, tabungan dan deposito sedangkan Bank Perkreditan Rakyat
menghimpun dana hanya dari tabungan serta deposito berjangka.

- Tempat penyimpanan: Bank Umum Konvensional menyediakan tempat penyimpanan surat berharga dan
barang, menerima pembayaran atas tagihan surat berharga sedangkan Bank Perkreditan Rakyat tidak
melakukan kegiatan lalu lintas pembayaran tersebut.

- Kegiatan Valuta: Bank Umum Konvensional melakukan transaksi yang terkait dengan kegiatan valuta
asing sedangkan Bank Perkreditan Rakyat hanya melakukan kegiatan transaksi pada umumnya kepada
nasabah.

Produk Bank
Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) buku 2 pada bagian Simpanan dinyatakan
bahwa simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana yang merupakan kewajiban bank kepada masyarakat dimana dana/simpanan tersebut
dapat ditarik/dicairkan oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) bagian 11 Simpanan adalah kewajiban
bank kepada pihak ketiga (bukan bank) berupa giro dan tabungan yang mempergunakan prinsip Wadiah.

Bank Perkreditan Rakyat memiliki produk simpanan hanya berupa tabungan dan deposito berjangka saja.
Penjelasan dari masing-masing produk bank adalah sebagai berikut:
- Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

- Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian Nasabah Penyimpan dengan bank.
- Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pembiayaan adalah dana yang
disalurkan kepada masyarakat dengan menggunakan bermacam-macam akad, antara lain akad jual beli dan
akad kemitraan atau kerja sama usaha kemudian atas penyaluran dana tersebut maka bank akan memperoleh
pengembalian dalam bentuk margin keuntungan.

Kesimpulan

Berikut merupakan kesimpulan yang didapat dari Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan
Bank Perkreditan Rakyat terkait dengan menyimpan dan menyalurkan dana masyarakat.

“Simpanan”

BUK : Penarikan dana dapat dilakukan di cabang bank tersebut (Tabungan dan Giro) terutama
untuk tabungan dapat dilakukan penarikan di ATM manapun dengan logo “ATM Bersama”
dimana bank tersebut termasuk dalam “Anggota ATM Bersama” sedangkan untuk Deposito
pembukaan dan penutupan dapat dilakukan melalui e-banking, dengan didukungnya
perkembangan tekhnologi yang semakin maju.

BUS : Transaksi yang dilakukan adalah halal yaitu menggunakan prinsip syariah seperti bagi
hasil.

BPR : Bunga yang diberikan lebih besar dari pada bunga bank umum dimana bunga deposito
BPR dapat mencapai 9 persen sedangkan rata-rata bunga deposito di bank konvensional berkisar
antara 5 – 8 persen.
“Kredit/Pembiayaan”

BUK : Bunga pinjaman berupa kredit lebih kecil dibandingkan dengan kredit yang diberikan
oleh Bank Perkreditan Rakyat.

BUS : Menggunakan prinsip syariah dimana transaksi yang digunakan merupakan pembiayaan
berdasarkan hukum Islam.

BPR : Persyaratan kredit lebih mudah dan ketika mengajukan kredit di bawah limit tertentu maka
biasanya menggunakan pengikatan di bawah tangan (maksudnya pengikatan hanya antara bank
dengan debitur), sedangkan di atas limit tertentu baru akan memakai HT (Hak Tanggung) dimana
pembuatan tersebut di hadapan Notaris.

Reff Modul 4 EKSI4202 Hal 4.3 s/d 4.58

https://www.jtanzilco.com/blog/detail/918/slug/bank-umum-konvensional-syariah-serta-bank-perkreditan-
rakyat

Anda mungkin juga menyukai