Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 6

Lukman Hakim
045176045

1) Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?

Ilmu dan Filsafat menjadi Fondasi yang logis bagi ilmu tauhid,ilmu tauhid dan ilmu fiqih
adalah penengah dan sekaligus pemandu ilmu pengetahuan –filsafat serta teknologi-
etika”.
Sedangkan ihsan-ilmu tasawuf merupakan penengah bagi seni dan mistik.
Dengan demikian, maka tidak mengherankan, jika seniman-seniman terbesar dalam
sejarah Islam adalah para sufi, dan pembangun masjid-masjid besar dan indah dalam
sejarah Islam adalah juga mereka yang tergabung dalam tarekat-tarekat sufi.

Integrasi Antara Agama, Iptek dan Seni


2) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada
pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan
dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah. Ilmu Allah
itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan
pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan
ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan
tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan
hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan
manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat
mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak
oleh islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara
memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai
fitrahnya.

3) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

Arti dari ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat keilmuan. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa pengertian dari berpikir ilmiah adalah sebuah proses berfikir manusia yang
menghasilkan pengetahuan atau keilmuan. Untuk itulah manusia memerlukan sarana yang
dapat menunjang pribadinya untuk dapat berfikir secara ilmiah.
Dan untuk mencapai proses berpikir ilmiah manusia membutuhkan sarana-sarana
penunjang, sarana-sarana tersebut yaitu meliputi 3 unsur:

1. Sarana yang pertama yaitu Bahasa.


Bahasa merupakan alat komunikasi lisan maupun tulisan yang dipakai dalam proses
berfikir ilmiah. Fungsi dari bahasa ini yaitu sebagai alat komunikasi dan interaksi antar
sesama.
2. Sarana yang ke dua yaitu logika.
Logika adalah sarana berpikir ilmiah yang sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan,
dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan
antara penalaran yang benar dan penalaran yang salah.

3. Sarana yang ke tiga yaitu definisi.


Artinya bahwa definisi merupakan penjelasan atau definisi yang memiliki peran dalam
proses berfikir manusia.

Dari penjelasan ini maka kita dapat memahami bahwa manusia dikatakan berfikir ilmiah
apabila telah melewati tahap-tahapan tertentu, yaitu misalnya dimulai dari merumuskan
masalah, memilih teori atau metode dalam menyelesaikan masalah, memperkuat dasar
pengetahuan dengan studi literatur kemudian di uji dengan hipotesa dan untuk akhir yaitu
menyimpulkan.

4) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih Kokohnya
keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional. Bagaimana strategi
untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?

Landasan “tradisional of relegion” adalah sebuah kebudayaan yang di bangun (construct) atas
dasar sejarah yang lahir dari tradisi hegemoni agama nenek moyang yang belum kenal dengan
modernisasi agama. Peranan agama menjadi sangat penting ketika agama dianut oleh
sekelompok manusia yang terkait dengan kegiatan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dalam
kondisi semacam itulah agama telah menjadi sosial budaya bahkan pula menjadi tradisi
manusia, sehingga agama dan masyarakat mempunyai hubungan timbal balik.

Reff MKDU4221 Module 6 hal 6.5 s/d 6.17


https://www.kompasiana.com/hayyulalkhusna/5df6118cd541df3a421f6ec2/proses-berfikir-
ilmiah-dan-sarana-penunjangnya?page=1&page_images=1

Anda mungkin juga menyukai