Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum,

Jawaban saya pada diskusi kali ini,yaitu :


1) Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?
1. Ilmu Pengetahuan
Islam sebagai landasan ilmu Pengetahuan .Menurut konsep umum (Barat) ilmu (Knowledge)
adalah pengetahuan manusia mengenai segala sesuatu yang dapat di indera oleh potensi
manusia(penglihatan,pendengaran,pengertian,perasaan dan keyakinan)melalui akal atau proses
berpikir (logika).Pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis merupakan formula yang
disebut ilmu pengetahuan (science).Dalam Alquran keduanya disebut ilmu.
Ilmu oleh Allah dirumuskan dalam “Lauhil mahfudz”yang disampaikan kepada kita melalui Alquran
dan As-Sunnah.Perhatikan penjelasan Alquran surat Al-Buruuj (85) : 21-22:
Artinya : Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Alquran yang mulia (21).Yang tersimpan dalam
lauhil mahfudz (22)
2. Teknologi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia,teknologi diartikan sebagai kemampuan teknik yang
berlandaskan pengetahuan ilmu elksakta dan berdasarkan proses teknis.Teknologi adalah ilmu
tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.
Menelusuri pandangan Al-quran tentang teknologi ,mengundang kita menengok sekian banyak ayat
Al-quran yang berbicara tentang alam raya.Menurut sebagian ulama,terdapat sekitar 750 ayat Al-
quran yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya dan yang memerintahkan manusia
untuk mengetahui dan memanfaatkan ala mini.Secara tegas dan berulang ulang Alquran
menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
ِ ْ‫يَتَفَ َّكرُونَ ٍملِّقَوْ َءا ٰيَتٍ ٰ َذلِ َكِإنَّ َج ِميعًاٱَأْلر‬
َ ‫ضفِى َو َماٱل َّس ٰ َم ٰ َوتِفِى َّمالَ ُك‬
‫مو َس َّخ َر‬

Terjemah Arti: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

Penundukan tersebut secara potensial terlaksana melalui hukum hukum alam yang ditetapkan Allah
dan kemampuan yang dianugerahkanNya kepada manusia.Alquran menjelaskan sebagai dai ciri
tersebut adalah
a. Segala sesuatu di Alam Raya ini memiliki ciri dan hukum-hukumnya.
b. Semua yang ada didalam raya ini tunduk kepadaNya.
c.Benda benda alam apalagi yang tidak bernyawa tidak diberi kemampuan memilih
tetapi,sepenuhnya tunduk Allah melalui hukum-hukumNya.

3.Seni
Seni adalah keindahan merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan
mengungkapkan keindahan.Dia lahir dari sisi terdalam manusia di dorong oleh kecenderungan
seniman kepada yang indah,apapun jenis keindahan itu.Di sisi lain Al-Qur’an memperkenalkan
agama yang lurus sebagain agama yang sesuai dengan fitroh manusia Q.S Ar-Rum 30:30.
Merupakan sesuatu hal yang mustahil bila Allah yang menganugrahkan manusia potensi untuk
menikmati dan mengekpresikan keindahan kemudian dia melarangnya.Kemampuan berseni
merupakan salah satu perbedaan manusia dengan makhluk lain.Jika demikian islam pasti
mendukung kesenian selama penampilannya lahir dan mendukung fitrah manusia yang suci itu dan
karna itu pula islam bertemu dengan seni dalam jiwa manusia sebagai seni ditemukan dalam jiwa
manusia did lam islam.
Sumber :
- MODUL 6
2) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?
Kemajuan teknologi modern yang begitu pesat telah memasyarakatkan produk-produk teknologi
canggih seperti radio, televisi, internet, alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta
menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, kaum muda, atau anak-anak. Namun tentunya
alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya. Justru di atas pundak
manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasi dan alat-
alat canggih yang dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang
menentukan operasionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan
dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia
menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Maka dari itu, sains dan
teknologi merupakan madaniyah 'am yaitu benda yang tidak ada sangkut pautnya dengan hadlarah.
Sebagaimana Imam Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitabnya Nizhamul Islammenyebutkan bahwa
"Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah yang menjadi produk kemajuan sains dan perkembangan
teknologi/industri tergolong madaniyah yang bersifat umum, milik seluruh umat manusia".
Madaniyah itu sendiri merupakan merupakan bentu-bentuk fisik berupa benda-benda yang
terindera dan digunakan dalam kehidupan yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan.Maka dengan
hal ini jelaslah sudah bahwa produk dari sains dan teknologi dalam pandangan Islam boleh/mubah.
Tetapi ingat bahwasannya ada juga madaniyah yang bersifat khas seperti patung, salib, bintang
david, dll itu merupakan karya/hasil dari hadlarah selain Islam, maka menggunakannya adalah suatu
kemaksiatan dan hukumnya haram. kesiumpulannya bahwa pandangan islam terhadap teknologi
saat ini merupakan sebuah hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang
islam mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua kebenaran yang ada
didunia ini sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Dan islam tidak pernah menutup diri untuk
menerima modernsiasi dari sebuah perkembangan jaman. Sehingga dengan adanya perkembangan
teknologi yang sangat pesat saat ini merupakan hal yang wajar yang dapat kita terima sebagai umat
islam, selama masih sesuai dengan ajaran-ajaran islam yang berlaku.
SUMBER :
https://www./pandangan-islam-terhadap-perkembangan-teknologi
3) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!
• Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal, empiris: Dibahas secara
mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. (Hillway,1956).
• Berpikir ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan,
mengembangkan dsb. secara ilmu pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengethuan. Atau
menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
uripsantoso.wordpress.com
• (Menurut Salam (1997:139)Pengertian berpikir ilmiah)
Berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
Sedangkan menurut Poespoprodjo berpikir adalah suatu aktifitas yang banyak seluk-beluknya,
berlibat-libat, mencakup berbagai unsur dan langkah-langkah. Menurut Anita Taylor et. Al. berpikir
adalah proses penarikan kesimpulan. Jadi berpikir merupakan sebuah proses tertentu yang
dilakukan akal budi dalam memahami, mempertimbangkan, menganalisa, meneliti, menerangkan
dan memikirkan sesuatu dengan jalan tertentu atau langkah-langkah tertentu sehingga sampai pada
sebuah kesimpulan yang benar.
Sedangkan Ilmiah yakni “bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat kaidah ilmu
pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah berpikir rasional dan berpikir empiris. Bersifat ilmiah apabila ia
mengandung kebenaran secara objektif, karena didukung oleh informasi yang telah teruji
kebenarannya dan disajikan secara mendalam, berkat penalaran dan analisa yang tajam.10 Berpikir
rasional adalah berpikir menggunakan dan mengandalkan otak atau rasio atau akal budi manusia
sedangkan berpikir empiris berpikir dengan melihat realitas empiris, bukti nyata atau fakta nyata
yang terjadi di lingkungan yang ada melalui panca indera manusia.
SUMBER :
Hiriza. 2013. Berpikir Ilmiah. http://www.slideshare.net/hiriza/berpikir-ilmiah-29376372
4) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih
Kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional.
Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?

Strategi untuk mengantisipasi kendala masih kokohnya sikap keagamaan secara tradisional adalah
dengan membangun mindset masyarakat terutama peserta didik atau pelajar untuk belajar berguru
pada seorang ulama mengenai ilmu agama dan memahami bagaimana cara berpikir Rasulullah dan
para sahabat dalam beragama dan menentukan hukum.
Sebagai manusia yang berakhlak akar permasalahan dari tidak adanya berpikir kritis dalam beragama
adalah kejahilan dan sifat malas untuk mencari ilmu. Saat ini orang lebih suka akan sesuatu yang
instan dalam memahami suatu perkara ilmiah, termasuk ilmu agama. Sebagian besar orang dari
generasi tua, lebih suka mengikuti tradisi tanpa ada keinginan untuk mengetahui dasar hukum
mengenai tradisi keagamaan yang ia lakukan. Dan sebagian besar generasi muda malas mendatangi
majelis ilmu, dan berguru kepada seorang ulama, alih-alih lebih suka belajar via online lewat
youtube atau internet.
Untuk mengantisipasi hal ini, bahwa sebagai umat islam, untuk dapat memahami agama, maka wajib
untuk berguru kepada ulama / ustadz yang tersambung sanadnya. Agar ada keberkahan dalam ilmu
dan ada proses tanya jawab disana, sehingga tidak terjadi miskomunikasi atau salah tafsir dalam
memahami dalil-dalil agama. Karena kebutuhan dan tingkat pemahaman setiap orang ini berbeda-
beda dan agama islam ini luas, tidak hanya ada satu jalan , namun ada banyak jalan dan banyak dalil.
Dalam istilah lain disebut khilafiyah dan ikhtilaf.
Kedua, perlu untuk memahami bagaimana cara berpikir Rasulullah dan sahabat dalam beragama dan
menentukan hukum. Maka untuk lebih mudahnya, begini kaiedah beragama yang harus kita ikuti
dalam bersikap :
1. Al Quran , bila tidak ada maka
2. As Sunnah, bila tidak ada maka
3. Khulafaur Rasyidin ( 4 pemimpin pertama islam ), bila tidak ada maka
4. Pendapat imam madzab ( sekarang hanya ada 4 yaitu imam syafi’i, maliki, hanbai, hanafi), bila
tidak ada
5. Hasil dari ijma ulama yang mutawatir , atau umum digunakan yang sebagian besar ulama
diseluruh dunia menyetujuinya. Jangan gunakan pendapat ahad , atau hanya disetujui satu orang
ulama.
Intinya ikuti ulama yang kita jadikan guru, serta guru-guru beliau, tanyakan dalil suatu perkara pada
guru kita bila kita tidak mengetahui, karena tidak semua agama dalam tradisi ini bidah atau salah,
bisa jadi ada dalilnya yang kita tidak tahu karena kita hanya belajar lewat kajian youtube atau
website.
Wallahulam bishowab
Sumber :
https://www.google.com/searchstrategi+kendala+berpikir+keagamaan+secara+tradisional.

Anda mungkin juga menyukai