Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FERRY FADLI C.

NIM : 043975715

PRODI : MATEMATIKA

UPBJJ : UPBJJ SAMARINDA

Silahkan diskusikan dengan teman saudara tentang

1) Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?

2) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

3) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

4) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih Kokohnya keyakinan yang
menentukan sikap keagamaan secara tradisional.

Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?

PEMBAHASAN

1. Konsep integrasi antara ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dijelaskan dalam Al-Qur'an,
Ilmu pengetahuan (science) merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha yang sungguh-
sungguh (ijtihad) para manusia atas persoalan -persoalan duniawi dan ukhrawi dengan
bersumber kepada wahyu Allah. Ilmu allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta
dan manusia sendiri.
Teknologi merupakan ilmu tentang cara menerapkan sains yang dapat digunakan untuk
kesejahteraan dan kenyamanan manusia, sains dan teknologi sangat penting untuk membangun
dan mengembangkan peradaban yang kokoh dan tangguh, dapat dilakukan dengan cara
mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan manusia tak boleh melalui
zikir dan tafakumya dari perkembangan teknologi.
Seni merupakan ekspresi keindahan tentang alam, kehidupan dan manusia yang sejalan
dengan nilai-nilai islam serta mempertemukan hak dan kebenaran. Manusia mempunyai tujuan
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan agar dapat meningkatkan harkat kemanusiaannya ,
menghilangkan rasa sombong serta membuat manusia untuk sadar berbuat kebajikan dengan
akal yang sehat.

2. Al-Qur'an merupakan kitab yang sempurna dan menjadi petunjuk bagi umat manusia yang
beragama Islam maupun yang tidak. Haruslah bagi para ilmuwan, terutama ilmuwan muslim
untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman atas pengetahuan-pengetahuan yang akan
dikembangkan. Pandangan Islam tidak pernah bertentangan dengan perkembang IPTEK sampai
saat ini. Bahkan, di dalam Al-Qur'an tersebutlah telah disediakan semua apa yang tidak manusia
ketahui. Sesungguhnya Allah SWT Maha Tahu segalanya.
Dalam pandangan Islam terhadap sains dan teknologi ialah bahwa Islam tak pernah mengekang
umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan
penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun itu, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam,
sains dan teknologi termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-
ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai
khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Allah SWT telah menciptakan Al-Qur'an agar umat Nya akan menjadikan Al-Qur'an sebagai
petunjuk jalannya. Banyak sekali ilmu-ilmu yang telah tertera di dalam Al-Qur'an. Manusia
dituntut untuk membaca dan memahami isi dari Al-Qur'an tersebut niscaya manusia akan
mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Ayat Al-Qur'an yang membahas tentang akal suatu
makhluk agar bisa menggali penemuanpenemuannya diantaranya adalah QS. Al-Isra: 1-5
Kesimpulannya ialah pandangan Islam terhadap teknologi merupakan hal yang lumrah. Bahkan,
para ilmuwan Islam sudah mendalami tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dulu.
Dalam perkembangan IPTEK juga harus didasarkan asas yang terdapat dalam Islam. Jadikanlah
Al-Qur'an sebagai pedoman dalam menyebarkan ilmu apapun itu.

3. Berpikir ilmiah sering disebut dengan berfikir dengan cara yang baik dan benar, berpikir ilmiah
dalam Islam sangat dianjurkan. Ilmu yang digunakan manusia dalam berpikir ilmiah adalah ilmu
logika, ilmu logika ialah suatu ilmu yang penggunaannya akan menjaga kesalahan dalam
berpikir.

Dalam Al-Quran banyak sekali ayat yang menegaskan tentang berpikir, seperti (QS. Al- A'raf 7:
184-185), (QS. An-Anfal 8: 57), (QS. Yunus 10: 3-5). Berpikir ilmiah juga termasuk ibadah yang
sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini seperti yang disabdakan Nabi Muhammad:

Terjemahan: Berfikir sesaat lebih baik dari pada beribadah 60 tahun.


Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari berpikir ilmiah yaitu suatu pola penalaran yang
berdasarkan pada cara-cara tertentu, teratur dan cermat berdasarkan ilmu pengetahuan ilmiah
yang ada.

4. Berpikir ilmiah pada dasamya pengambilan kesan didukung dengan kaidah-kaidah berpikir
secara umum yang hasilnya bisa diterima oleh akal. Kaitannya dengan karakteristik berpikir
ilmiah, yang rasional akan berbenturan dengan doktrin teologis tradisional jabariah (fatalisme),
yang merupakan paham yang berkeyakinan bahwa apapun serba mungkin, jika Tuhan
menghendaki. Paham seperti ini yang banyak terdapat di Indonesia yang mengedepankan sikap
keagamaan secara tradisional.

Dalam tinjauan Islam, jika konsekuen dengan Al Qur'an semestinya keyakinan tersebut tidak
akan muncul dan j ika ada hams segera dihilangkan, karena bertentangan dengan prinsip berfikir
secara ilmiah.
Strategi khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada
masa kini yang masih kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional
diantaranya:
a) Masyarakat menerapkan lingkungan yang berpikir logis dan ilmiah.
b) Membuang serta menghilangkan pemikiran mistis dan tahayul, menjadikan realita dan
pemikiran masyarakat yang berdasarkan sumber agama dan mengedapankan pola
berpikir ilmiah.
c) Mengubah cara pikir masyarakat yang awalnya hanya mengandalkan alam, ke cara pikir
yang lebih melibatkan logika, seperti berpikir cara untuk mengolah dari basil alam dan
mempelajari suatu keterampilan dengan tak meninggalkan ajaran-ajaran agama dalam
Islam.
d) Membuat masyarakat terbuka dan menerima budaya dan perkembangan IPTEK dari
luar, namun tetap menjaga kebudayaan serta tak terpengaruh dari budaya luar.

Sebagaimana Allah Menciptakan manusia sebagai makhluk yang terhormat, Maka sudah
seharusnya dengan cara berfikir ilmiah di era saat ini menjadi suatu yang sangat penting .

Anda mungkin juga menyukai