Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ervina Saputri

NIM : 043665391

UPBJJ-UT : Balikpapan

1) Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?


Jawab :
a) Ilmu pengetahuan : menurut konsep umum (barat) ilmu (knowledge) adalah
pengetahuan manusia mengenai mengenai segala sesuatu yang dapat di indera oleh
potensi manusia (penglihatan, pendengaran, pengertian, perasaan, dan keyakinan)
melalui akala tau proses berpikir (logika).
b) Teknologi : yaitu ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan bagi
kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Menelusuri pandangan al-qur’an tentang
teknologi, mengundang kita menengok sekian banyak ayat al-qur’an yang berbicara
tentang alam raya. Scara tegas dan berulang-ulang al-qur’an menyatakan bahwa
alam raya di ciptakan dan di tundukkan Allah untuk manusia didalam QS. Al-
Jaatsiyah 45:13. Di dalam al-qur’an juga di jelaskan beberapa ciri – cirinya, antara
lain :
1) Segala sesuatu di alam raya ini memiliki ciri dan hukum-hukumnya terdapat di
QS. Al-Ra’d 13:8
2) Semua yang ada di alam raya ini tunduk kepadanya terdapat QS. Al-Ra’d 13:5
3) Benda-benda alam apalagi yang tidak bernyawa-tidak diberi kemampuan
memilih, tetapi sepenuhnya tunduk kepada allah melalui hukum-hukumnya di
jelaskan dalam QS. Fushishilat ayat 11
c) Seni : adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. Keindahan terlahir dari sisi terdalam
manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis
keindahan itu. Kemampuan berseni merupakan salah satu perbedaan manusia
dengan makhluk lain. Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Kesenian
islam tidak harus berupa nasihat langsung, atau anjuran berbuat kebijakan, bukan
juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni islam adalah ekspresi tentang
keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang
mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan (Manhaj
Al-Tarbiyah Al-islamiyah,119)
SUMBER : MKDU4221 hal 6.8

2) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

Jawab : menelusuri pandangan Al-qur’an tentang teknologi, mengundang kita


menengok sekian banyak ayat al-qur’an tentang alam raya. Menurut Sebagian ulama,
terdapat sekitar 750 ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang alam materi dan
fenomenanya, dan yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkan
alam ini.
SUMBER : MKDU4221 hal 6.12

3) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

Jawab : Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis adalah masuk
akal, dan empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan, selain itu menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan,
memutuskan, dan mengembangkan. Berpikir merupakan sebuah proses yang
membuahkan pengetahuan.

Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan


pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa
pengetahuan. 

Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi dan deduksi. Induksi


adalah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari
pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang bersifat khusus, sedangkan, deduksi ialah
cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat khusus ditarik dari pernyataan-
pernyataan yang bersifat umum.

4) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih Kokohnya


keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional.Bagaimana strategi
untuk mengantisipasi kendala  tersebut, jelaskan?

Jawab : Untuk mengantisipasi tantangan tersebut adalah dengan menyeimbangkan dan


menyadingkan pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan agar dapat sehingga
penggunaan akal seperti yang disyariatkan. Dalam kaitannya dengan karakteristik
berpikir ilmiah, rasional akan berbenturan dengan doktrin teologis tradisional jabariyah
(fatalism), yaitu faham yang berkeyakinan bahwa apa pun serba mungkin, jika Tuhan
menghendaki. Contoh, kumbang dan melati mungkin saja bisa berbicara jika Tuhan
menghendaki. Doktrin semacam ini, jelas menolak karakteristik berfikir rasional. Dalam
tinjauan Islam, jika konsekuen dengan AL-Qur’an semestinya keyakinan tersebut tidak
akan muncul dan jika ada, harus segera dikubur, karena bertentangan dengan prinsip
berpikir sebagaimana telah dikemukakan pada uraian sebelumnya. Ingat kembali, bahwa
menggunakan akal merupakan tuntutan dari Allah.

SUMBER : https://kuncijawabanut.blogspot.com/search/label/Diskusi%206?updated-
max=2020-06-06T10:18:00-07:00&max-results=20&start=8&by-date=false

Anda mungkin juga menyukai