Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.
Pengertian yang kita petik dari ayat ini bahwasanya menuntut ilmu pengetahuan
adalah suatu perintah (amar) sehingga dapat dikatakan suatukewajiban. Yang
dimaksud ilmu pengetahuan di sini adalah ilmu agama.Akan tetapi harus kita sadari
bahwa agama adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu
yang tersimpul dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan
ukhrawi, tetapi juga ilmu yang mengarah kepada duniawi. Dengan kata lain bahwa
Allah mewajibkan kepada hamba-Nya untuk menuntut ilmu pengetahuan tentang
urusan keduniaan sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran agama, yakni
untuk kebahagiaan dan kemaslahatan. Pengertian ini kita dasarkan atas kenyataan
bahwa dunia merupakan ajang perjuangan hidup dan kehidupan dalam
menghadapi persoalan yang harus dipecahkan dan memerlukan kontribusi
ilmu pengetahuan.
Orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang dibarengi dengan iman diberikan
derajat atau status. Namun dibalik itu dituntut mampu berpikir dalam memecahkan
persoalan kehidupan.
5) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih kokohnya
keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional. Bagaimana strategi
untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?
Jawab :
Berfikir ilmiah pada dasarnya pengambilan kesan didukung dengan kaidah –kaidah
berfikir umum, dan hasilnya dapat diterima dengan akal. Dalam kaitannya dengan
karakteristik berpikir ilmiah, yang rasional akan berbenturan dengan doktrin teologis
tradisional jabariah (fatalisme), yaitu paham yang berkeyakinan bahwa apapun serba
mungkin, jika Tuhan menghendaki. Faham seperti ini yang banyak terdapat di Indonesia
yang mengedepankan sikap keagamaan secara tradisional. Dalam tinjauan Islam, jika
konsekuen dengan Al Qur’an semestinya keyakinan tersebut tidak akan muncul dan jika
ada harus segera di kubur, karena bertentangan dengan prinsip berfikir secara ilmiah.
Tidak ada strategi khusus untuk mengantisipasi kendala tersebut, hanya saja sebagai umat
muslim selalunya kita dianjurkan menggunakan akal kita untuk berfikir secara logis yang
sebagaimana merupakan tuntunan dari Allah.