Anda di halaman 1dari 7

1.

Mengapa Islam saat ini Seolah mengalami kemunduran dalam Pengembangan


Iptek?

Jawab :
salah satu jawaban kemunduran Islam dalam pengembangan iptek adalah karena umat
Islam saat ini banyak yang meninggalkan pesan-pesan yang diberikan dalam Alquran dan
sunah Nabi.selain itu karena, kita jauh dari moral pengetahuan dan ke-Islam-an yang
dianjurkan oleh Alquran dan sunah Nabi padahal hal Ini adalah sebagai modal utama.
Penyebab lainnya adalah karena umat Islam terlibat dalam konflik internal. Dengan kata
lain, umat Islam dihalangi oleh umat Islam yang lain. Mereka terlibat dalam pertentangan
politik dan ideologis.

2. Bagaiman Jika ada Manusia yang tidak mendasarkan filsafat islam sebagai acuan
pembelajaran IPTEKS ?

Jawab :
Manusia itu akan tersesat akan akal pikirannya sendiri karena Islam dan Al-quran telah
mengatur kebenaran dan juga kebaikan untuk hambanya serta sbg tuntunan hambanya.
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada dua. Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma Islam ini menyatakan
bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh
ilmu pengetahuan Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam)
sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. jika suatu aspek
iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam
memanfaatkannya, walau menghasilkan manfaat sesaat memenuhi kebutuhan manusia.
Karena sungguh segala sesuatu yang didasarkan islam dan al-quran adalah yang benar.

3. Bagaimana Pandangan islam terhadap perkembangan social media saat ini sebagai
media baru yang tidak terbatas ruangnya. Apakah islam harus mengikuti
perkembangan Jaman ??

Jawab : Islamlah yang harusnya mengikuti perkembangan jaman agar lebih bisa diterima
masyarakat luas dalam arti, Aqidah dan ritual ibadah tetap sama, tetapi penafsiran dan
ijtihad kita yang mengikuti perkembangan zaman. manusia diberi akal untuk berfikir dan
hati untuk mencintai akal digunakan untuk pertimbangan hati digunakan untuk memilih
kapal berlayar hati sebagai tempat berlabuh sehingga Bagaimana manusia menafsirkan
dan berijtihad itulah yang diperlukan dalam menerapkan aqidah dan ritual ibadah disela-
sela perkembangan teknologi saat ini.
4. Jika dalam islam wahyu adalah sumber ilmu pengetahuan dalam pengusaan
IPTEKS ?? Lalu bagaimana manusia mnafsirkanya dalam logika ??

Jawab : sebagaimana yang dicantumkan dalam surat al-alaq bagaimana kita


diperintahkan untuk Iqro dari membaca kita bisa memahami suatu hal dan juga bisa
merangkai suatu logika logika yang masuk akal, di situlah akal kita digunakan untuk
menafsirkan ilmu-ilmu yang kita peroleh dalam Alquran, as-sunnah dan lain-lain. sebagai
manusia kita harus belajar belajar dan belajar untuk dapat menerapkan ilmu-ilmu agama
dalam ilmu pengetahuan. selain itu juga terdapat kaidah keilmuan seperti kaidah tafsir,
kaidah fiqih, ilmu Hadis , ushul Fiqih yang menjadi rambu-rambu agar agar kita tidak
seenaknya menafsirkan ayat dan hadis.

5. Jelaskan Bagaimana Paradigma hubungan islam dengan IPTEKS ?

Jawab : Dalam islam IPTEKS digunakan untuk kemaslahatan makhluk allah swt, bukan
untuk kerusakan. Apapun bentuk ilmunya harus mengacu kepada bismi rabbik (dengan
nama tuhan). Berdasakan petunjuk al-quran, seorang muslim dapat menerima hasil-hasil
teknologi yang dapat berguna bagi kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia dan
alam raya ini. Untuk itu diperlukan suatu filter/saringan kristal yang permanen dalam diri
setiap muslim agar ilmu, teknologi dan seni dipergunakan sesuai dengan hukum-hukum
Allah swt.

6. Mengapa dalam Prespektif islam kita sebagai manusia harus mempelajari Ilmu
pengetahuan ??

Jawab : Sebagaimana dalam Agama Islam telah memberi pilihan dan panduan kepada
manusia tentang jalan hidup yang akan dilaluinya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia
akan lebih bijaksana untuk menentukan pilihan-pilihan hidup. Nabi Muhammad SAW
(Salallahu ‘Alaihi Wassalam) mengatakan bahwa “Ilmu tanpa iman bencana, iman tanpa
ilmu gelap”.  Selain itu memiliki ilmu pengetahuan adalah firman Allah SWT dalam Q.S
Al- Baqarah ayat 30

7. Berkaitan dengan banyaknya ilmuwan barat saat ini yang menyaingi ilmuwan
islam. Sebagai umat islam tindakan apa yang baiknya kita lakukan ??

Jawab : Sebagai umat islam lebih baik kita banyak belajar dan tidak mudah terbawa arus
serta meninggalkan segala akidah dan juga perintah yang ada di al-quran sehingga kita
bisa bersama-sama maju. Namun disisi lain, Kita tidak perlu ‘alergi’ dengan kemajuan
dari berbagai belahan dunia yang lain. Bisa jadi, yang mereka lakukan justru sejalan
dengan perintah Al-Qur’an untuk membaca, menulis, dan mengajarkan pengetahuan.
Yang perlu dilakukan umat Islam adalah mengontekstualisasikan tiga perintah Allah
dalam Surat Al-Alaq secara konsisten: (1) iqra’ –“membaca” ciptaan Allah melalui
penelitian; (2) ‘allama bil kalam” –menulis dan mempublikasikan hasil riset; serta (3)
“‘allamal insaana maa lam ya’lam” –mengajarkan mahasiswa dan mengader ilmuwan-
ilmuwan muda di kampus. Sehingga jika ada ilmu pengetahuan yang tidka sejalan dengan
Al-quran ataupun as-sunnah baiknya kita tidak mengikutinya

8. Bagaimanakah Islam menempatkan ilmu pengetahuan dan sains modern dalam


kehidupan sehari-hari?

Jawab : Berdasarkan paradigma Islam dimana beracuan pada Aqidah Islam menjadi basis
dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang ada
dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits menjadi qa’idah fikriyah (landasan pemikiran).
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya
berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Paradigma Islam ini menyatakan
bahwa, kata putus dalam ilmu pengetahuan bukan berada pada pengetahuan atau filsafat
manusia yang sempit, melainkan berada pada ilmu Allah yang mencakup dan meliputi
segala sesuatu.13 Firman Allah SWT (artinya): “Dan adalah (pengetahuan) Allah Maha
Meliputi segala sesuatu.” (QS An-Nisaa` [4] : 126). “Dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya
benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS Ath-Thalaq [65]: 12). Itulah paradigma yang
dibawa Rasulullah SAW yang meletakkan Aqidah Islam yang berasas Laa ilaaha illallah
Muhammad Rasulullah sebagai asas ilmu pengetahuan.

9. Adakah ayat-ayat spesifik dalam Al-Quran yang mendukung kemajuan ilmu


pengetahuan dan teknologi?

Jawab : Ada, Allah SWT sangat menghargai ilmu pengetahuan hal ini tercermin pada
ayat-ayat yang diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW
yaitu Q.S Al-„Alaq (96) :1-5. Disamping itu Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang
berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah hal ini terdapat dalam Q.S Al-Mujadalah
(58) :11. Allah SWT juga mengisyaratkan bahwa ada perbedaan antara orang berilmu
dengan orang yang tidak berilmu isyarat ini sesuai firman-Nya dalam Q.S Az-Zumar (39)
:9.
10. Bagaimanakah batasan haram dan halal dalam konteks ilmu pengetahuan dan
sains modern di matai slam?

Batsan umat islam dalam memperoleh ilmu pengetahuan adalah pada Al-Quran yang
mana sebagai pedoman hidup (manhaj al-hayah) menuntun umat manusia agar
memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurut Quran, segala
hukum positif yang ada dalam masyarakat semuanya harus berdasarkan kepada norma-
norma yang sudah diberikan oleh Al-Quran, dengan pengertian tidak boleh bertentangan
dengan norma-norma tersebut. 

11. Bagaimana Implementasi Ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada alquran ??

Jawaban : Sebagai bentuk implementasi diketahui terdapat Ayat-ayat Al-Quran terkait


Ilmu Pengetahuan :

1. Terdapat ayat dalam al-quran tentang Penciptaan Alam Semesta


“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”(QS Al-Anbiya [21]: 30).
2. Terdapat ayat dalam al-quran tentang Lapisan Bumi
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu.”(At-Thalaq: 12).

12. Bagaimana Islam memandang banyaknya manusia yang menentang/mendistorsi


konsep ilmu pengetahuan terhadap islam ??

Jawab : Menurut Islam, inti agama adalah penerimaan doktrin dan pengamalan
nyata agama dalam semua domain kehidupan dan pikiran manusia. Ini bararti penciptaan
sains oleh seorang Muslim mestilah berkaitan secara signifikan dengan ke-Esaan
Tuhan. Dalam arti sebagai umat islam dalam menerapkan konsep ilmu pengetahuan
dalam Al-Qur’an atau Islam adalah mampu menyelaraskan Al-Qur’an untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan juga
menghadapi tantangan yang dihadirkannya. Sehingga islam dapat dinilai rasional,
empiris dan positif dalam pengimplementasiannya di ilmu pengetahuan.
13. Dalam islam, setiap bangunan ilmu pengetahuan selalu berpijak pada suatu
pondasi atau pilar untuk dapat diterima secara filsafat, Bagaimana prespektif islam
terhadap Ilmu pengrtahuan yang melampaui Indra (Immaterial) / Kasat mata ??

Jawab : Islam berdasar pada 3 pilar utama yang dapat diterima secara Logis sbg
prespektif perkembangan IPTEKS Dalam Hal ini kita dapat menjelaskan dengan
prespektif Ontologis (Filsafat).Dimana menurut islam Tatanan ciptaan atau makhluk
terdiri atas tiga keadaan fundamental, yaitu keadaan materiel, psikis dan spiritual.
sebagaimana firman Allah dalam :

QS. Al-Haqqah (69) : 38-39. Yang artinya sebagai berikut.“Maka Aku bersumpah demi
apa yang kamu lihat.”dan ”Dan demi apa yang tidak kamu lihat.”

14. Lalu perspektif bagaimana yang mampu menjelaskan tujuan dari ilmu
pengetahuan itu diciptakan dalam islam ??

Jawab : Seacar filosofi kita dapat menjelaskan dengan perpektif Aksiologis (Filsafat )
yang berkaitan dengan tujuan ilmu pengetahuan dibangun atau dirumuskan. Yaitu
Tujuan utama ilmu pengetahuan Islam adalah mengenal Sang Pencipta melalui
pola-pola ciptaan-Nya, sebagaimana Firman allah dalam

Q.S Al-Imran (3) : 191.yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.”

15. Sebagai manusia kita selalu berpikir secara empiris dan logis dalam memandang
ilmu pengetahuan namun disisi lain islam adalah ilmu yang spiritual berkaitan
dengan iman. Lalu bagaimana ilmu pengrtahuan itu bersal dan seumbernya apa
sehingga bisa menjadi sebuah ilmu yang konkrit saat ini dalam islam ??

Jawab : Jika dikaitkan dengan ilmu filosofi Epistemologis berkaitan dengan


bagaimana atau dengan apa kita (manusia) mencapai pengetahuan tersebut. Manusia
memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber, yakni pendengaran, pengelihatan,
dan sumber lainnya. Akan tetapi, sumber dari segala sumber pengetahuan tidak lain
adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui. Salah satu sumber pengetahuan adalah Al-
Qur’an. Meski bukan kitab sains, Al-Qur’an memiliki fungsi petunjuk kepada umat
manusia secara keseluruhan sebagaimana dinyatakan dalam
Q.S Al-Baqarah (2) : 185. yang artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

16. Sebagai umat islam sikap seperti apa yang seharusnya kita lakukan dalam
menerima ilmu pengetahuan dalam perspektif islam ??

Jawab :
1. Mengambil manfaat dari ilmu pengetahuan dalam rangka rasa iman dan bentuk
ibadah kepada Allah Ilmu harus dikembangkan untuk mengambil manfaat dalam
rangka beribadah kepada Allah, sebab Allah swt, telah menundukkan segala apa
yang ada di langit dan di bumi untukkepentingan manusia.
2. Menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari (Sehingga dapat
bermanfaat untu diri sendiri dan Orang Lain)
3. Memberikan kebermanfatan dari ilmu pengetahuan yang kita milikiDalam QS.
Fushilat (46:7) Allah berfirman :Artinya : Barang siapa yang mengerjakan amal
yang saleh maka (pahalnay) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat
jahat maka (dosanya) atas 18Baso Hasyim, “Islam dan Ilmu Pengetahuan”,
4. Tidak merusak lingkungan dengan ilmu pengetahuan
5. Menstandarisasi ilmu dengan Al-quran dan alhadist sebagai tolak ukur
kebenaran ilmu (Aqidah islam haruslah dijadikan basis dari segala konsep dan
aplikasi IPTEK)

17. Saat ini banyak sekali ilmu pengetahuan (Contoh : Sekularis ) yang berkembang
sebagai umat islam Upaya Implementasi Ilmu Pengetahuan seperti apa dalam
Perspektif Al-Qur’anM enghadapi Tantangan Zaman yang harus kita lakukan ??

Jawaban : Saat Ini saintis-saintis muslim yang mencoba memberikan solusi


permasalahan yang ada sekaligus melakukan pembuktian wahyu Illahi untuk
mematahkan paham sekularis yang saat ini berkembang.

Islam merupakan agama pengetahuan. Sumber utama ajaran agama Islam –al-Qur`an dan
al-Sunnah–menjelaskan ilmu pengetahuan dengan seluruh aspeknya. Sekaligus
menganjurkan dan mendorong umatnya untuk menggali, mengkaji dan
memformulasi ilmu pengetahuan yang ada, baik yang lafzhi maupun kauny. Adapun
proses yang digunakan, berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Dorongan dan perintah Islam tersebut tidak ada manfaatnya bagi Allah, tapi bagi
kehidupan manusia itu sendiri. Apa yang disampaikan Islam bukanlah tanpa arti
dan manfaat sama sekali. Sebab tidak ada perintah dan larangan dalam Islam yang
merugikan, malah menguntungkan bagi seluruh alam

18. Ilmu pengetahuan saat ini banyak yang tidak berdasar agama bahkan posisi agama
islam sebagai pedoman jauh dibawah ilmu –ilmu pengetahuan yang dirasa logis
dan empiris oleh banyak orang saat ini. Bagaimanakan islam menghadapi ketidak
seimbangan kedudukan antara Ilmu pengetahuan dengan Islam sebagai agama ??

Jawaban : Untuk memosisikan kembali keberadaan ilmu pengetahuan dan agama


dalam kedudukan yang seimbang baik dalam upaya pencarian dan pengembangan
ilmu pengetahuan sekaligus pemanfaatnnya untuk ummat manusia dan alam.
Paradigma sains yang dibutuhkan masa kini supaya dapat memberikan keleluasaan
untuk membangun kemaslahatan umat manusia, yaitu;paradigma sains yang
meletakkan nilai rasionalisme, empirisme, positivism dan nilai intuisi (realitas
spiritual) sebagai unsur epistemnya secara seimbangdan dialogis-kritis. Dengan
ditambahnya unsur intuisi, maka problem ontologisdan aksiologis dari sains modern
bisa dicari jalan keluarnya secara memadai. Dengan tetap berdasar pada Al-quran, As-
sunnah, Dan al-Islam sebgai pedoman keilmuwan.

Anda mungkin juga menyukai