Modernisasi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas MKU PAI
Pembimbing Ahmad Khalid, M. Pd. I
Disusun oleh :
Catur Putri Kinasih
(131610101005)
(131610101007)
Dewi Muflkhah
(131610101012)
(131610101015)
Jerry Daniel
(131610101018)
Fatimatuz Zahroh
(131610101051)
UNIVERSITAS JEMBER
2014/2015
1 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayahNya makalah berjudul IMTAQ Islam
dalam Kancah Modernisasi ini dapat kami susun untuk memenuhi tugas
praktikum radiologi. Penyusunan makalah ini dibimbing oleh Bapak Ahmad
Khalid, M. Pd. I berdasarkan referensi-referensi yang telah kami kumpulkan.
Oleh sebab itu kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Ahmad Khalid, M. Pd. I selaku pembimbing kelompok kami
2. anggota kelompok 6 yang berpartisipasi dalam pembuatan makalah
3. seluruh anggota kelas PAI 16 selaku partisipan hasil presentasi makalah ini
Penyusunan makalah ini telah kami upayakan semaksimal mungkin benar dan
lengkap, namun tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan. Oleh
sebab itu, kami mohon kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian pembaca kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
2 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
DAFTAR ISI
3 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mahasiswa saat ini hidup dalam kancah modernisasi yang rumit.
Yang mana, dibalik keindahan dan kecanggihhan modernisasi tersimpan sejuta
masalah didalamnya, baik masalah ekonomi, masalah budaya dan sebagainya.
Teknologi yang semakin memadai adakalanya memberikan efek buruk kepada
konsumen ketika tidak memiliki keimanan serta ketakwaan yang kuat. Seperti
halnya kaula muda atau mahasiswa yang seringkali memanfaatkan teknologi
untuk hal-hal negative. Misalnya dengan memanfaatkan ponsel, mereka bisa
merekam atau mencari video atau gambar berbau negative. Hal tersebut
merupakan suatu bukti bahwa kemajuan IPTEK ini tidak berlandaskan
IMTAQ mahasiswa. Apabila hal itu terus menerus dilakukan, maka kelak
generasi muda ini tidak akan dapat menggantikan orang-orang terkemuka di
masa sekarang yang notabene juga menggunakan IPTEK tak berlandaskan
IMTAQ, misalnya pejabat yang melakukan korupsi.
IMTAQ dan IPTEK merupakan istilah yang tidak dapat dipisahkan,
meningkatnya IPTEK haruslah diimbangi dengan meningkatnya IMTAQ.
Berdasarkan paparan di atas, kami membuat makalah ini dengan judul
IMTAQ Islam
Mahasiswa sebagai
Modernisasi agar bangsa Indonesia ini semakin lama menjadi bangsa yang
bermoral bukan semakin merosot.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian Islam (iman dan taqwa) dan Ilmu ?
2. Bagaimana kedudukan ilmu dalam islam?
3. Bagaimana korelasi Imtaq mahasiswa sebagai landasan iptek?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah
agama islam dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
penulisan dan pembaca tentang konsep iman dan taqwa, kedudukan ilmu
4 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
dalam islam dan implementasi iman dan taqwa dalam ilmu pengetahuan di era
modernisasi.
5 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Islam dan Ilmu
2.1.1 Islam dan Agama Islam
Kata Islam berasal dari kata as la ma - yus li mu Is la man artinya, tunduk,
patuh, menyerahkan diri. Kata Islam terambil dari kata dasar sa la ma atau sa li
ma yang berarti selamat, sejahtera, tidak cacat, tidak tercela. Kata agama
menurut bahasa Al Quran banyak digunakan kata din, istilah lain yang
digunakan oleh Al Quran misalnya Millah dan Shalat. Agama Islam disebut
langsung oleh Allah sebagaimana dalam firman Allah:
sesungguhnya agama (yang hak) disisi Allah adalah Islam (Al-Quran
Surat Ali Imran ayat 19)
barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima
ajaran tersebut dan di akhirat dia termasuk orang yang merugi (Al-Quran
Surat Ali Imran Ayat 85)
Pada hari ini telah Ku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku
cukupkan kepadamu nikmat Ku dan telah Ku ridhoi Islam menjadi
agamamu (Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 3)
Secara garis besar ruang lingkup ajaran agama Islam mencakup ajaran
menyeluruh (total/ kaffah/ IMTAQ) yang terdiri atas aqidah (iman) syariah (Islam)
dan akhlak (ikhsan).
a. Iman
Secara bahasa iman berarti membenarka (tashdiq), sementara menurut istilah
ialah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan
dengan perbuatannya. Sedang menurut istilah yang sesungguhnya ialah
kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur dengan syak dan ragu, serta memberi pengaruh terhadap pandangan
hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari. Kata iman dalam Al-quran
digunakan untuk arti yang bermacam-macam. Ar- Raghib al-Ashfahani (ahli
kamus Al-quran) mengatakan, iman didalam Al-quran terkadang digunakan untuk
6 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
arti iman yang hanya sebatas dibibir saja padahal dalam hati dan perbuatannya
tidak beriman, terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya terbatas pada
perbuatannya saja, sedang hati dan ucapannya tidak beriman dan ketiga kata iman
terkadang digunakan untuk arti iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan
lisan, dan di amalkan dalam perbuatan sehari-hari.
Iman adalah engkau percaya kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya,
para rasulNya, hari akhir, dan percaya kepada taqdirNya, yang baik dan yang
buruk. (Mutafaqqun alaihi)
b. Taqwa
Pengertian Taqwa secara dasar adalah menjalankan perintah, dan menjauhi
larangan. Ta = TAWADHU' artinya sikap rendah dirii (hati), patuh, taat baik
kepada aturan Allah SWT, maupun kepada sesama muslim jangan
menyombongkan diri. Qof = Qona'ah artinya Sikap menerima apa adanya
(ikhlas), dalam semua aspek, baik ketika mendapat rahmat atau ujian, barokah
atau musibah, kebahagiaan atau teguran dari Allah SWT, harus di syukuri
dengan hati yang lapang dada. Wau = Wara' artinya Sikap menjaga hati / diri
(Introspeksi), ketika menemui hal yang bersifat subhat (tidak jelas hukumnya) atau yang bersifat haram (yang dilarang) oleh Allah SWT. Beberapa
ulama mendifinisikan dengan :
Taqwa = dari kata = waqa-yaqi-wiqayah = memelihara yang artinya
memelihara iman agar terhindar dari hal-hal yang dibenci dan dilarang
oleh Allah SWT.
Taqwa = Takut yang artinya takut akan murka dan adzab allah SWT.
Taqwa = Menghindar yang artinya menjauh dari segala keburukan dan
kejelekan dari sifat syetan.
Taqwa = Sadar yang artinya menyadari bahw diri kita makhluk ciptaan
Allah sehingga apapun bentuk perintah-Nya harus di taati, dan jangan
sekali-kali menutup mata akan hal ini.
"Hai Orang-orang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah, dengan sebenarbenar taqwa, dan janganlah kalian mati, melainkan dalam keadaan beragama
islam." (Al-Imron : 102)
7 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
c. Ihsan
Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik,
sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah Swt.
Berfirman dalam Al-quran mengenai hal ini.
Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri . . .(Alisra:7)
Dan berbuat baiklah (kpd orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik
terhadapmu . . (Qs AL-Qashash: 77).
Ibnu katsir mengomentari ayat diatas dengan mengatakan bahwa kebaikan
yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh mahluk Allah
Swt.
2.1.2
Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab: alima, lamu, ilman, yang berarti
8 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
9 | M A KA L A H PA I K E LO M P O K 6
dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan
Allah ,sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan hal-hal yang
dilarangnya, hal ini sejalan dengan firman Allah:
sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba hambanya
hanyalah ulama (orang berilmu) ; (surat faatir:28)
Di samping ayat ayat Quran yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat
istimewa, Al-quran juga mendorong umat islam untuk berdoa agar ditambahi
ilmu, seprti tercantum dalam Al-quran sursat Thaha ayayt 114 yang artinya dan
katakanlah, Tuhanku , tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan . Dalam
hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu
,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya
membaca , sebagaimana terlihat dari firman Allah yang pertama diturunkan yaitu
surat Al Alaq ayat 1sampai dengan ayat 5 yang artinya: Bacalah dengan
meyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan Kamu dari
segummpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah.Yang
mengajar (manusia) dengan perantara kala. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahui.
Ayat ayat trersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi umat islam untuk
tidak pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca ,sehingga posisi yang
tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut kepeada
Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan
amal shaleh , dengan demikian nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga
ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Nurcholis Madjd (1992: 130) meyebutkan
bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh
ini seolah menengahi antara iman dan amal .
Selain bersumber dari Al-Quran, tuntutan untuk mencari ilmu juga
banyak disebutkan dalam hadist, yakni :
:
Rasulullah saw bersabda : "Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan
muslim perempuan".
10 | M A K A L A H P A I K E L O M P O K 6
: .
Tidak seorang pun yang meragukan akan pentingnya ilmu pengetahuan, karena
ilmu itu khusus dimiliki umat manusia. Adapun selain ilmu, itu bisa dimiliki
manusia dan bisa dimiliki binatang. Dengan ilmu pengetahuan.
Allah Ta'ala mengangkat derajat Nabi Adam as. Diatas para malaikat. Oleh karena
itu, malaikat di perintah oleh Allah agar sujud kepada Nabi Adam as.
2.3 IMTAQ Mahasiswa sebagai landasan IPTEK
Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan,
sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati,
memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain
Islam (IMTAQ) sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan.
Pengembangan ilmu pengetahuan akan menjadi sumber terciptanya berbagai
macam teknologi yang digunakan oleh manusia untuk membantu meringankan
pekerjaan manusia itu sendiri. Dengan kata lain, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) akan berjalan secara beriringan dan berkembang secara terus-menerus.
Sebagai seorang mahasiswa islam, kami tentunya juga diwajibkan untuk
menuntut ilmu agar mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan
teknologi yang ada saat ini (modern), bahkan kami juga diharapkan untuk
menciptakan teknologi-teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Ironisnya, pada kenyataannya, IPTEK yang menjadi dasar modernisme, telah
menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik,
dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama
yang dianut oleh bangsa kita. Misalnya pada saat ini semua orang dapat mencari
informasi dengan bebas dan mudah di google, tetapi dengan kebebasan serta
kemudahan mencari informasi itulah dapat di manfaatkan oleh oknum oknum
yang tidak bertanggung jawab. Contoh pertama, banyak berita membahas kasus
11 | M A K A L A H P A I K E L O M P O K 6
seluler biasanya
berbunyi saat tengah malam dimana si korban dalam keadaan tidak sadar,
sehingga memudahkan pelaku untuk melalakukan hipnotis. Contoh ketiga sepeda
motor
melakukan pencopetan.
Berdasarkan paparan di atas, kita seharusnya sebagai mahasiswa islam,
harus kembali menjadikan IMTAQ sebagai landasan dan dasar paling kuat yang
akan mengantar kita menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtaq, segala
atribut duniawi, seperti harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu
alias gagal mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu,
tanpa iman dan upaya mencari ridha Allah SWT, hanya akan menghasilkan
fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain bayangan palsu. Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT dalam al-Quran Surat An-Nur : 39
12 | M A K A L A H P A I K E L O M P O K 6
13 | M A K A L A H P A I K E L O M P O K 6
BAB III
PENUTUP
Hubungan antara iman dan taqwa saling berkaitan erat. Iman adalah percaya
pada pandangan dan sikap hidup dengan ajaran Allah, yaitu al-Quran menurut Sunnah
Rasul, atau dengan selain ajaran Allah, yang terwujud ke dalam ucapan dan perbuatan.
Sedangkan takwa ialah melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan larangannya
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu dibidang (pengetahuan) itu. Ilmu sangat penting, sebagai perantara (sarana) untuk
bertaqwa. Dengan taqwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat disisi Allah, dan
keuntungan yang abadi.
14 | M A K A L A H P A I K E L O M P O K 6
Daftar Pustaka
http://aqwam.com/fikih/menjadi-muslim-terbaik
http://bhianrangga.wordpress.com/2011/01/04/peranan-iman-dalammenghadapi-arus-globalisasi/
http://sarahayu9.blogspot.com/2011/04/pengertian-integrasi.html
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?
option=com_content&view=article&id=54:mkdu-4221-berkehidupanbermasyarakat&catid=33:mkdu&Itemid=77
http://nasirmat.wordpress.com/2009/09/26/integrasi-iptek-dan-imtaq-kedalampembelajaran/
15 | M A K A L A H P A I K E L O M P O K 6