PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harapan semua orang adalah dapat mempertahankan gigi aslinya. Namun
gigi geligi tersebut dapat hilang, baik karena penyakit periodontal, kondisi
patologis rahang, trauma, dan lain lain. Prostodonsia merupakan salah satu
cabang kedokteran gigi yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan estetis
gigi geligi, serta mengembalikan bentuk muka secara estetis ( Matthew et al,
2001).
Perawatan dalam bidang prostodonsia salah satunya adalah bedah
preprostetik. Bedah preprostetik adalah bagian dari bedah mulut dan maksilofasial
yang bertujuan untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak yang
seoptimal mungkin sebagai dasar dari suatu protesa. Meliputi teknik pencabutan
sederhana dan persiapan mulut untuk pembuatan protesa sampai dengan
pencangkokan tulang dan implan alloplastik (Stephens, 1997)
Bedah preprostetik biasanya melibatkan mempersiapkan rongga mulut
untuk penempatan protesa (gigi tiruan penuh atau sebagian dilepas). Sering kali
rencana perawatan pasien melibatkan gigi tiruan lepasan sebagai restorasi
sementara atau akhir. Tergantung pada keadaan lisan pasien yang mendukung
struktur, tulang dan jaringan gusi, mungkin memerlukan prosedur bedah terlebih
dahulu untuk memberikan fungsi, dan kenyamanan yang dapat diterima gigi
tiruan (Oyama, 2009).
Macam macam bedah preprostetik, antara lain bedah jaringan tulang
(Alveolectomy dan torektomy), jaringan lunak (gingivoplasti dan frenektomy),
dan vestibuloplasty yang merupakan tindakan bedah dengan tujuan untuk
menambah stabilisasi pada protesa, prinsipnya untuk memperluas denture bearing
(area yang mendukung stabilitas denture), dengan cara mempertinggi alveolar
ridge melalui pendalaman sulkus.
Pembedahan tidak boleh dilakukan secara sembarangan oleh karena dapat
menimbulkan efek samping/komplikasi yang tidak diinginkan, misalkan
perdarahan, edema, trismus, dry soket dan masih banyak lagi. Dokter gigi harus
diagnosis
kasus
pada
skenario
dan
bagaimana
cara
menegakkannya?
2. Apa saja macam kelainan jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut
yang memerlukan tindakan bedah preprostetik? Dan bagaimana prosedur
perawatannya?
3. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pasca perawatan bedah
preprostetik?
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan diagnosis kasus pada
skenario dan cara menegakkannya
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan macam kelainan jaringan
keras dan jaringan lunak rongga mulut yang memerlukan tindakan bedah
preprostetik, serta prosedur perawatannya
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan komplikasi yang dapat
terjadi pasca perawatan bedah preprostetik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Jaringan Pendukung yang Baik untuk Gigi Tiruan
a. Tidak ada kondisi patologis pada intra oral dan ekstra oral.
b. Adanya hubungan/relasi rahang yang baik secara antero posterior,
transversal dan dimensi vertikal.
c. Bentuk prosesus alveolar yang baik (bentuk yang ideal dari prosesus
alveolar adalah bentuk daerah U yang luas, dengan komponen vertikal
d.
e.
f.
g.
yang sejajar).
Tidak ada tonjolan tulangatau jaringan lunak atau undercut.
Mukosa yang baik pada daerah dukungan gigi tiruan.
Kedalaman vestibular yangcukup.
Bentuk alveolar dan jaringan lunak yang cukup untuk penempatan
implant. (Tucker, 1998)
Adanya eksostosis
Adanya torus
Adanya frenulum tinggi
Memperoleh keadaan linger alveolar yang baik
Tidak ada kondisi patologis pada IO dan EO
Nyeri akibat pemasangan gigi tiruan
Karena ulser yang berulang pada sekitar GT
Atrofi rahang karena proses fisiologis
Disfungsi yang tidak berkurang dengan perbaikan konvensional, misalnya
disfungsi pengunyahan, bicara dan disfungsi TMJ
b. Kontraindikasi
-
Pasien usia lanjut, usia lanjut tulang mengalami resopsi sehingga jika
BAB III
ISI
3.1 STEP I
1. Bedah Preprostetik : Tindakan bedah mulut atau bedah maksilofasial berupa
pembentukan jaringan keras atau jaringan lunak sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan indikasi pemakaian protesa, baik meliputi pencabutan gigi
sederhana atau persiapan lainnya.
2. Ridge Anterior : Puncak tulang alveolar pada regio anterior
3.2 STEP II
1. Apakah tujuan dilakukannya bedah preprostetik?
2. Apa saja indikasi dan kontraindikasi bedah preprostetik?
3. Apa yang menyebabkan penonjolan tulang alveolar dengan gejala sakit?
Dan bagaimana penatalaksanaannya?
4. Apa saja yang harus diperhatikan oleh dokter gigi dalam rencana perawatan
bedah preprostetik pada pasien hipertensi?
3.3 STEP III
1. Tujuan Bedah Preprostetik :
- Mengembalikan fungsi rahang
- Memperbaiki struktur rahang
- Memperbaiki rasa kenyamanan pasien
- Memperbaiki estetik wajah
- Membentuk tulang atau jaringan lunak rongga mulut sebelum
ditempati gigi tirun
- Menghilangkan rasa sakit
- Menambah rtensi dan stabilisasi
- Mengurangi jaringan yang trinflamasi
2. a. Indikasi
- Eksostosis
- Ulser yang rekuren
- Torus
- Frebulum labial yang tinggi
- Frenulum lingualis yang pendek
- Vestibulum dangkal
- Lingir alveolar yang tidak retentif maupun tidak stabilitatif
b. Kontraindikasi
- Lansia
- Penyakit sistemik yang tidak terkontrol
- Penyakit atrofi pada tulang rahang
3. Penyebab dan Penatalaksanaan penonjolan tulang yang sakit :
Penyebab terjadinya penonjolan tulang alveolar dengan gejala sakit
adalah pasca pencabutan gigi gigi anterior, respon yang diberikan tubuh
terdapat bentukan
irreguler harus
dilakukan alveoplasty.