Anda di halaman 1dari 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulut adalah gerbang utama masuknya segala macam penyakit.

Keadaan rongga mulut yang tidak sehat dapat menyebabkan kelainan pada organ lain. Infeksi masuk melewati gigi dan mulut dan kemudian menjalar ke organ-organ lain. Di dalam rongga mulut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan rongga mulut, salah satunya saliva. aliva merupakancairan yang sangat penting di rongga mulut yang dihasilkan oleh kelenjar saliva mayor dan minor. aliva terdiri dari !"# air dan selebihnya adalah elektrolit, mucus dan en$im-en$im. aliva diekskresi hingga %.& ' (.& liter oleh tiga kelenjar liur mayor dan minor yang berada di sekitar mulut dan tenggorokan untuk memastikan kestabilan di sekitar ronggamulut. )iga kelenjar saliva mayor yaitu parotis, submandibularis, dan sublingualis. ementara yang termasuk kelenjar saliva minor adalah kelenjar ludah kecil yang terdapat dalam mukosa pipi, bibir, palatum dan lidah dandikeluarkan di dalam rongga mulut dan disebarkan dari peredaran darah melalui sulkus gingivalis. aliva memiliki peranan menegakkan diagnose dalam bidang Kedokteran *igi, +isiologi, Internal Medicine, Endocrinology, Pediatrics, Immunology, Clinical Pathology, Forensic Medicine, Psycologydan Sport Medicine. aliva diproduksi oleh masingmasing kelenjar saliva mayor yang berbeda dalam jumlah dan komposisinya. ,erdasarkan penelitian mengenai komposisi, fisiologis serta sifat biokimia daripada saliva, diketahui bahwa saliva memegang peranan penting berkaitan dengan proses biologis yang terjadi di dalam rongga mulut. aliva memiliki fungsi yang kompleks, meliputi- perlindungan permukaan mulut, baik mukosa maupun elemen gigi-geligi. pengaturan kandungan air. pengeluaran virus-virus dan produk metabolisme organism sendiri dan dari mikroorganisme. pencernaan makanan dan kesadaran pengecapan. deferensiasi dan pertumbuhan sel-sel kulit, epitel, dan saraf .

alah satu keluhan di rongga mulut yang berhubungan dengan berkurangnya aliran saliva adalah /erostomia, yang secara harfiah berarti mulut kering. 0erostomia umumnya berhubungan dengan berkurangnya aliran saliva dari kelenjar saliva, namun adakalanya jumlah atau aliran saliva normal tetapi seseorang tetap mengeluh bahwa mulutnya kering. Keadaan ini dapat terjadi akut atau kronis, sementara atau permanen dan kurang atau agak sempurna. 1.2 Skenario ,apak ugiarto berusia && tahun datang ke dokter gigi 1evi untuk ugiarto mengeluh sering etelah dilakukan

memeriksakan kesehatan rongga mulutnya. ,apak

merasa mulutnya kering dan dia sering kali merasa haus. mulutnya. Kemudian oleh dokter 1evi, bapak

pemeriksaan, tidak diketemukan adanya kelainan-kelainan di dalam rongga ugiarto disarankan untuk pemeriksaan di laboratorium agar dapat digunakan untuk bisa membantu menegakkan diagnose. 2asil dari pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan hasil adanya kelainan sistemik yang mempunyai manifestasi di rongga mulut dan juga hasil yang menunjang keluhan utama dari penderita. 3ang menjadi pertanyaan dari bapak ugiarto adalah kenapa sering merasa haus dan bagaimana terjadinya rasa haus tersebut. 1.3 Rumusan Masala Dari latar belakang dan skenario diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain sebagai berikut(. ,agaimana anatomi dan histology kelenjar saliva4 5. ,agaimana mekanisme sekresi saliva4 6. ,agaimana ifat-sifat saliva dan komposisi saliva4 7. 8pa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi saliva4 1.! "u#uan Pem$ela#aran Dari beberapa hal diatas, tujuan pembelajaran yang ingin kami capai, antara lain sebagai berikut-

(. 5. 6. 7.

Mampu memahami dan menjelaskan anatomi dan histologi kelenjar saliva. Mampu memahami dan menjelaskan mekanisme sekresi saliva. Mampu memahami dan menjelaskan sifat-sifat saliva dan komposisinya. Mampu memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi saliva.

BAB II "IN%AUAN PUS"A&A 2.1 Sali'a aliva adalah cairan eksokrin yang terdiri dari !!# air, berbagai elektrolit yaitu sodium, potasium, kalsium, kloride, magnesium, bikarbonat, fosfat, dan terdiri dari protein yang berperan sebagai en$im, immunoglobulin, antimikroba, glikoprotein mukosa, albumin, polipeptida dan oligopeptida yang berperan dalam kesehatan rongga mulut. 2.2 &om(osisi sali'a aliva terdiri dari !!,&# air dan %,&# subtansi yang larut. ,eberapa komposisi saliva adalah (. 9rotein ,eberapa jenis protein yang terdapat didalam saliva adalah a. Mucoid Merupakan sekelompok protein yang sering disebut dengan mucin dan memberikan konsistensi mukus pada saliva. Mucin juga berperan sebagai glikoprotein karena terdiri dari rangkaian protein yang panjang dengan ikatan rantai karbohidrat yang lebih pendek. b. :n$im :n$im yang ada pada saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva dan beberapa diantaranya merupakan produk dari bakteri dan leukosit yang ada pada rongga mulut. ,eberapa en$im yang terdapat dalam saliva adalah amylase dan lyso$yme yang berperan dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di rongga mulut. c. 9rotein erum aliva dibentuk dari serum maka sejumlah serum protein yang kecil ditemukan didalam saliva. 8lbumin dan globulin termasuk kedalam serum saliva.

d. ;aste 9roducts 9ada saliva juga ditemukan sebagian kecil dari serum, urea dan uric acid. 5. Ion-ion Inorganik Ion-ion utama yang ditemukan dalam saliva adalah kalsium dan fosfat yang berperan penting dalam pembentukan kalkulus. Ion-ion lain yang memiliki jumlah yang lebih kecil terdiri dari sodium, potasium, klorida, sulfat dan ion-ion lainnya. 6. *as 9ada saat pertama sekali saliva dibentuk, saliva mengandung gas oksigen yang larut, nitrogen dan karbon dioksida dengan jumlah yang sama dengan serum. Ini memperlihatkan bahwa konsentrasi karbon dioksida cukup tinggi dan hanya dapat dipertahankan pada larutan yang memiliki tekanan didalam kelenjar duktus, tetapi pada saat saliva mencapai rongga mulut banyak karbon dioksida yang lepas. 7. <at-$at 8ditif di =ongga Mulut Merupakan berbagai substansi yang tidak ada didalam saliva pada saat saliva mengalir dari dalam duktus, akan tetapi menjadi bercampur dengan saliva didalam rongga mulut. 3ang termasuk kedalam $at-$at aditif yaitu mikroorganisme, leukosit dan dietary substance. 2.3 )ungsi Sali'a aliva adalah sekresi yang berkaitan dengan mulut, diproduksi oleh tiga pasang kelenjar saliva utama- kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis, yang terletak di luar rongga mulut dan menyalurkan saliva melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut > herwood, 5%%(. Irianto, 5%%7?. 9ada saliva mengandung beberapa elektrolit >@aA, KA, Bl-, 2BC6 , Ba5A, Mg5A, 29C75-, B@-, dan +-?, protein >amilase, musin, histatin, cystatin, pero/idase, liso$im, dan laktoferin?, immunoglobulin >sIg8, Ig *, dan Ig M?, molekul organik >glukosa, asam amino, urea, asam uric, dan lemak?, dan komponen-komponen yang lain seperti waste product pada

:pidermal growth factor >:*+?, insulin, cyclic adenosine monophosphate-binding protein, dan serum albumin >@anci, 5%%6. =ai, 5%%D?. +ungsi saliva adalah saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva, yang merupakan suatu en$im yang memecah polisakarida menjadi disakarida. saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu, serta dengan menghasilkan pelumasan karena adanya mukus, yang kental dan licin. memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh liso$im, suatu en$im yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu, dan kedua dengan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber makanan. berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil pengecap. !membantu kita berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita sulit berbicara apabila mulut kita kering. aliva berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. 8liran saliva yang terus-menerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitel, dan benda asing. 9enyangga bikarbonat di saliva menetralkan asam di makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut, sehingga membantu mencegah karies gigi >8merongen, (!!5 . herwood, 5%%(. @anci, 5%%6. etiadi, 5%%D?. ,eberapa fungsi saliva lainnya adalah a. ensasi =asa 8liran saliva yang terbentuk didalam acini bersifat isotonik, saliva mengalir melalui duktus dan mengalami perubahan menjadi hipotonik. Kandungan hipotonik saliva terdiri dari glukosa, sodium, klorida, urea dan memiliki kapasitas untuk memberikan kelarutan substansi yang memungkinkan merasakan aroma yang berbeda. b. 9erlindungan Mukosa dan 1ubrikasi aliva membentuk lapisan seromukos yang berperan sebagai pelumas dan melindungi jaringan rongga mulut dari agen-agen yang dapat mengiritasi. Mucin sebagai protein dalam saliva memiliki peranan sebagai pelumas, perlindungan terhadap dehidrasi, dan dalam proses pemeliharaan viskoelastisitas saliva. gustatory buds

c. Kapasitas ,uffering ,uffer adalah suatu substansi yang dapat membantu untuk mempertahankan agar p2 tetap netral. ,uffer dapat menetralisasikan asam dan basa. aliva memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan buffer pada rongga mulut. d. Integritas :namel *igi aliva juga memiliki peranan penting dalam mempertahankan integritas kimia fisik dari enamel gigi dengan cara mengatur proses remineralisasi dan demineralisasi. +aktor utama untuk mengontrol stabilitas enamel adalah hidroksiapatit sebagai konsentrasi aktif yang dapat membebaskan kalsium, fosfat, dan fluor didalam larutan dan didalam p2 saliva. e. Menjaga Cral 2ygiene aliva berfungsi sebagai self cleansing terutama pada saat tidur dimana produksi saliva berkurang. aliva mengandung en$im lyso$yme yang berperan penting dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di rongga mulut. f. Membantu 9roses 9encernaan aliva bertanggung jawab untuk membantu proses pencernaan awal dalam proses pembentukan bolus-bolus makanan. :n$im E-amylase atau en$im ptyalin merupakan salah satu komposisi dari saliva yang berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi maltose, maltotriose dan dekstrin. g. 9erbaikan Faringan aliva memiliki peranan dalam membantu proses pembekuan darah pada jaringan rongga mulut, dimana dapat dilihat secara klinis waktu pendarahan menjadi lebih singkat dengan adanya bantuan saliva. h. Membantu 9roses ,icara 1idah memerlukan saliva sebagai pelumas selama bicara, tanpa adanya saliva maka proses bicara akan menjadi lebih sulit. i. Menjaga Keseimbangan Bairan 9enurunan aliran saliva akan menghasilkan adanya suatu sensasi haus yang dapat meningkatkan intake cairan tubuh.

2.!

Sekresi sali'a 9engeluaran saliva sekitar %,& sampai (,& liter per hari. )ergantung pada

tingkat perangsangan, kecepatan aliran bervariasi dari %,( sampai 7 mlGmenit. 9ada kecepatan %,& mlGmenit sekitar !&# saliva disekresi oleh kelenjar parotis >saliva encer? dan kelenjar submandibularis >saliva kaya akan musin?. sisanya disekresi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar di lapisan mukosa mulut >Despopoulos dan ilbernagl, 5%%%?. ekresi saliva yang bersifat spontan dan kontinu, bahkan tanpa adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva. ekresi basal ini penting untuk menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap basah setiap waktu > herwood, 5%%(?. elain sekresi yang bersifat konstan dan sedikit tersebut, sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui dua jenis refleks saliva yang berbeda- >(? refleks saliva sederhana, atau tidak terkondisi, dan >5? refleks saliva didapat, atau terkondisi. =efleks saliva sederhana >tidak terkondisi? terjadi sewaktu kemoreseptor atau reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan. ewaktu diaktifkan, reseptor-reseptor tersebut memulai impuls di serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. 9usat saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. )indakan-tindakan gigi mendorong sekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut. 9ada refleks saliva didapat >terkondisi?, pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral. 2anya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang le$at dapat memicu pengeluaran saliva melalui refleks ini > herwood, 5%%(?. 9usat saliva mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui saraf-saraf otonom yang mempersarafi kelenjar saliva. )idak seperti sistem saraf otonom di tempat lain, respon simpatis dan parasimpatis di kelenjar saliva tidak saling bertentangan. ,aik stimulasi simpatis maupun parasimpatis, keduanya meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang

berperan berbeda. =angsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam sekresi saliva, menyebabkan pengeluaran saliva encer dalam jumlah besar dankaya en$im. timulasi simpatis, di pihak lain, menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus. Karena rangsangan simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam jumlah sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama keadaan saat sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan stres > herwood, 5%%(?. Falur saraf parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama dikontrol oleh sinyal saraf parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius superior dan inferior batang otak >*uyton dan 2all, 5%%"?. Cbyek-obyek lain dalam mulut dapat menggerakkan refleks saliva dengan menstimulasi reseptor yang dipantau oleh nervus trigeminal >H? atau inervasi pada lidah dipantau oleh nervus kranial HII, I0, atau 0. timulasi parasimpatis akan mempercepat sekresi pada semua kelenjar saliva, sehingga menghasilkan produksi saliva dalam jumlah banyak >Martini, 5%%I. )ortora dan Derrickson, 5%%!? 2.* .olume Sekresi Sali'a Holume rata-rata saliva yang dihasilkan perhari berkisar (-(,& liter. 9ada orang dewasa laju aliran saliva normal yang distimulasi mencapai (-6 mlGmenit, rata-rata terendah mencapai %,D-( mlGmenit dimana pada keadaan hiposalivasi ditandai dengan laju aliran saliva yang lebih rendah dari %,D mlGmenit. 1aju aliran saliva normal tanpa adanya stimulasi berkisar %,5&-%,6& mlGmenit, dengan ratarata terendah %,(-%,5& mlGmenit dan pada keadaan hiposalivasi laju aliran saliva kurang dari %,( mlGmenit. @ilai p2 saliva normal berkisar I ' D. Konsumsi karbohidrat padat maupun cair dapat menyebabkan terjadinya perubahan p2 saliva dimana karbohidrat akan difermentasi oleh bakteri dan akan melekat ke permukaan gigi. Dengan adanya sistem buffer pada saliva, p2 akan kembali netral setelah 5% menit terpapar karbohidrat yang berkonsistensi cair dan 7%-I% menit pada karbohidrat yang berkonsistensi padat.

2.+

)aktor01aktor 2ang Ber(engaru ter a3a( .olume Sekresi Sali'a +aktor-faktor yang dapat mempengaruhi sekresi saliva, antara lain sebagai

berikut (. timulasi +aktor terpenting yang mempengaruhi sekresi dan proporsi dari saliva adalah derajat dari stimulasi yang diberikan. )iga jenis stimulasi yang dapat diberikan untuk merangsang pengeluaran saliva adalah stimulasi ektra oral dengan cara mencium, melihat dan memikirkan makanan atau produk makanan lain, mengunyah benda yang tidak larut seperti parafin dan stimulasi gustatory seperti sukrosa, sodium chlorida dan citric acid. 9roduksi saliva yang dirangsang dengan cara mengunyah akan berbeda tergantung dari banyaknya gerakan mengunyah yang dilakukan, sehingga dalam penghitungan volume saliva hal ini harus menjadi perhatian. 5. Diet dan Malnutrisi 8da beberapa studi yang menunjukkan hubungan antara makanan yang dikonsumsi dan status gisi dengan produksi saliva. 2al yang penting dibedakan adalah efek lokal dari diet dalam rongga mulut dengan efek sistemik. @amun beberapa studi lain menemukan tidak terdapat perbedaan jumlah saliva secara keseluruhan yang dirangsang dengan jenis makanan yang berbeda. 2al yang penting diingat yaitu selama puasa >tidak mengunyah makanan? air liur akan berkurang. Keadaan ini terkait dengan reaksi fisik dan psikis yang berbeda antara indivdu yang satu dengan lainnya terhadap keadaan lapar, termasuk stres serta perubahan prilaku. tatus nutrisi dapat mempengaruhi aliran saliva, umumnya terjadi bila malnutrisi terjadi dalam jangka waktu lama dan diet lebih memberikan efek lokal dibandingkan efek sistemik terhadap pengeluaran saliva.

14

6. Fenis Kelamin dan Jsia Fenis kelamin dapat mempengaruhi saliva telah dibuktikan oleh banyak penelitian. 8nak laki-laki diketahui mempunyai produksi saliva lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. 2al ini dapat terjadi karena pengaruh ukuran kelenjar saliva wanita yang lebih kecil dibandingkan laki-laki. 7. tatus emosi 8liran saliva akan berkurang pada seseorang yang mengalami stres, sehingga bila akan dilakukan test sebaiknya pasien harus dalam keadaan relaks paling sedikit & menit sebelum tes dilaksanakan. &. 9enyakit akut eseorang yang menderita sakit seperti demam, sakit kerongkongandan lainlain maka jumlah saliva yang dihasilkan umumnya lebih rendah dari normal. I. Disfungsi dari mastikasi *angguan dari fungsi mastikasi merupakan hal lain yang dapat mengganggu sekresi saliva. Keadaan tersebut meliputi sakit gigi, ketidakharmonisan oklusal atau penyakit pada jaringan ikat temporal. D. +isiologis 0erostomia secara fisiologis terjadi setelah pembicaraan yang berlebihan dan selama berolah raga. 9ada keadaan ini ada dua faktor yang ikut berperan. ,ernafas melalui mulut yang terjadi pada saat olah raga, berbicara atau menyanyi, juga dapat merangsang terjadinya efek simpatik dari system saraf otonom dan menghalangi system parasimpatik, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran saliva dan mulut menjadi kering. 0erostomia juga dapat terjadi dengan bertambahnya usia, terbukti bahwa banyak orang lanjut usia yang mengeluhkan bahwa rongga mulutnyaterasa kering. elain itu wanita pada kelompok menopause juga sering mengeluh tentang berbagai sensasi pada mulutnya, salah satu nya tentang rasa kering pada rongga mulut.

11

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Ma((ing

3.2

Anatomi 3an Histologi &elen#ar Sali'a 3.2.1 Anatomi &elen#ar Sali'a ,erdasarkan ukurannya kelenjar saliva terdiri atas 5 jenis, yaitu3.2.1.1 &elen#ar Sali'a Ma#or Kelenjar saliva mayor terdiri dari 6 kelenjar utama, diantaranya3.2.1.1.1 &elen#ar Paroti3ea Kelenjar parotidea adalah kelenjar terbesar diantara ketiga kelenjar mayor yang lain. Kelenjar ini terletak di antero-inferior terhadap meatus acusticus eksternus, dan terletak diantara ramus mandibula dan processus mastoideus. Kelenjar ini terbungkus dalam selubung parotis >parotid sheath). 9uncak kelenjar berada di belakang angulus

12

mandibulae sedangkan alasnya berhubungan dengan arcus $ygomaticus. >Ductus aluran yang mengeluarkan sekret pada kelenjar ini dinamakan Ductus Stensons. Ductus parotideus tenson? terlihat pada tepi anterior dan meluas ke depan melintasi m. masseter sekitar ( inci di bawah tepi atas arcus $ygomaticus. Dari permukaan, ductus stenson berada lebih kurang pada sepertiga tengah garis median yang ditarik dari tragus telingake titik tengah dari garis vertical yang meluas dari ala nasi ke tepi merah labium oris superius. 9ada tepi anterior otot, garis berputarmendadak kea rah dalam, melintasi lapisan lemak bukal, menembus m. buccinators dan membuka ke cavum oris. Kelenjar parotidea mempunyai tiga permukaan, antara lain- superficial, anteromedial >berhubungan dengan mandibula?, serta posteromedial >berhubungan dengan sternomastoideus?, dan kutub atas serta bawah. Kutub atas kelenjar berhubungan erat dengan permukaan bawah meatus acusticus e/ternus >lobus glenoidales? dan kutub bawah terletak diantara angulus mandibulae serta m. sternocleidomastoideus, di superficial dari venter posterior mm. digastrici. tuktur dalam kelenjar parotidea adalah nervus acialis dan percabangannya yang keluar dari foramen stylomastoideus, vena retromandi!ularis, arteri carotis e"terna. 9ada selubung parotis baik di permukaan maupun di bagian dalamnya terdapat nodi lymphoidei parotidei, dimana nodi ini menerima limfe dari dahi, bagian lateral kelopak mata, pelipis, permukaan auricula, dan dinding anterior meatus acusticus e/ternus, yang kemudian limfe ini disalurkan ke dalam nodi lymphoidei cervicales. Kelenjar parotidea berhubungan dengan -

13

a?

#ervus auriculo temporalis, nervus ini adalah cabang nervus kranislis H6 melintas dari sebelah superior kelenjar parotidea atau tepatnya berada di atas kelenjar parotidea di depan telinga bersama pem!uluh temporalis super icialis.

b? c?

#ervus auricularis magnus, melintas di sebelah luar kelenjar parotidea $omponen parasimpatis #ervus glossopharingeus % #ervus I&) yang mengatur serabut sekretoris yang dibawa melalui #ervus auriculotemporalis dari 'anglion oticum , yang nantinya mengeluarkan liur yang encer

d?

$omponen Simpatis berasal dari 'anglion cervical melalui ple(sus carotis e"ternus. erabut sensoris diantar ke kelenjar parotidea melalui nervus auricularis magnus dan nervus auriculo temporalis.

'am!ar ).* Kelenjar 9arotidea 3.2.1.1.2 &elen#ar Su$man3i$ularis Kelenjar ini merupakan kelenjar saliva terbesar kedua dengan berat "-(% gram yang terletak pada dasar 1!

mulut di bawah korpus mandibula >trigonum submandibular?. Kelenjar ini berbentuk oval. aluran kelenjar submandibularis bermuara melalui satu sampai tiga lubang yang terdapat pada satu papil kecil di samping frenulum lingualis. Muara ini dapat terlihat terutama saat sekresi saliva. Kelenjar ini merupakan kelenjar dengan sekresi saliva paling banyak. Kelenjar ini memiliki saluran keluar yang disebut dengan duktus whartoni yang bermuara pada dasar rongga mulut pada frenulum lingualis. Duktus ini memiliki panjang sekitar 7%-&% mm. Kelenjar ini bersifat campuran dan yang paling dominan bersifat serosa >sekitar D&#?.

'am!ar ).+ Kelenjar ubmandibularis 3.2.1.1.3 &elen#ar Su$lingualis Kelenjar ini merupakan kelenjar saliva yang terkecil dan terdalam serta merupakan satu-satunya kelenjar saliva mayor yang tidak berkapsul. Masing-masing kelenjar berbentuk badam dan memanjang dengan berat 5-6 gram, terletak pada dasar mulut antara mandibula dan otot

1*

genioglossus, tepatnya di bawah lidah dan di bawah membrane mukosa mulut. Kelenjar ini memiliki banyak duktus yang menyalurkan ke dalam rongga mulut, duktus kelenjar ini disebut duktus rivinus yang terletak berdekatan dengan papilla dari duktus submandibularis. elain itu juga terdapat duktus yang lebih besar yang mengalir pada bagian depan kelenjar, dikenal dengan duktus bartholini. Kelenjar ini bersifat campuran dengan sifat mucus yang paling dominan.

'am!ar ).) Kelenjar ublingualis 3.2.1.2 &elen#ar Sali'a Minor (? Kelenjar labial Kelenjar labial merupakan mukosa yang terisolasi atau kelenjar campuran yang terletak pada submukosa bibir atas dan bibir bawah, terkadang sampai batas vestibulum. Fumlah kelenjar ini semakin banyak pada posisi midline. 5? Kelenjar buccal Kelenjar bucal merupakan lanjutan dari labial glands bagian posterior. 9ada bagian anterior pipi, kelenjar ini jarang, agak

1+

melebar, dan berjarak irregular satu dengan yang lain. ementara di bagian posterior kelenjarnya lebih besar-besar dan banyak. Kelenjar posterior ini berada di sudut belakang bawah pipi, dan dikenal dengan nama molar atau retromolar glands. Kelak, buccal glands ini akan berhubungan dengan anterior palatine pillar, dan selanjutnya berhubungan dengan palatine glands. 6? Kelenjar palatina Kelenjar palatina ini merupakan kelenjar yang sifatnya rapat. )erletak pada lapisan submukosa di palatum baik palatum lunak maupun palatum keras. )etapi, palatine glands ini biasanya terdapat pada palatum keras bagian posterior >batas M(?. emakin ke posterior, kelenjar ini ketebalan dan ukurannya meningkat. 9ada palatum keras, palatine gland mengisi ruang antara jaringan penghubung >connective tissue? lamela dengan mukosa membran dan periosteum, dan melapisi. menjadi bantalan area mukosa. 7? Kelenjar lingual 1ingual glands ditemukan di dua lokasi, yaitu lidah bagian anterior yang dekat ke posterior dan bagian dasar lidah yang dekat dengan permukaan dorsal. 1ingual glands bagian anterior disebut @uhnKs gland atau gland of ,ladin, hanya dilapisi membran mukosa di bagian inferior lidah. ementara lingual glands bagian dasar atau pangkal lidah disebut kelenjar Hon :bner dan kelenjar ;ebber. Kelenjar von ebner terletak pada papillae circumvallatae dan merupakan kelenjar tipe serosa.

1,

'am!ar )., Kelenjar aliva 3.2.2 Histologi &elen#ar Sali'a 3.2.2.1 &elen#ar Paroti3ea Kelenjar ini merupakan kelenjar serosa, menghasilkan en$im khusus yaitu ptialin. :lemen sekretoris adalah ujung terminal atau asinus dari ductus, terdiri dari sel-sel sekretoris piramidal yang terletak dalam lamina basalis. Di dalam setiap asinus, sel-sel berada pada fase sekretoris yang berbeda dan membentuk granula sekresi >$imogen?, dikeluarkan ke lumen asinus. Kelenjar parotidea dikelingi oleh kapsul yang membentuk banyak septum -aringan i(at interlo!ularis yang membagi kelenjar menjadi lobus dan lobules. Di dalam septum jaringan ikat ini terdapat arteriol, venule, dan du(tus e(s(retorius interlo!ularis. etiap lobulus mengandung sel sekretorik yang membentuk asini serosa. .sini serosa mencurahkan produknya ke dalam struktur saluran sempit yakni du(tus inter(alaris. 9roduk sekretorik dari duktus interkalaris mengalir ke dalam duktus striata dimana duktus ini ukurannya lebih

1-

besar. Kemudian produk sekretorik dari duktus striata dialirkan ke dalam du(tus e(s(retorius interlo!ularis yang terdapat di lobulus. Ductus yang berjalan dari tiap asinus disebut ductus interkalaris. Ductus ini sering tidak terlihat pada kelenjar yang mensekresi mukus. Ductus dikelilingi oleh sel-sel epitelium cuboideum yang rendah dan membuka ke ductus striatus, ditandai dengan epitelium kolumnar yang panjang dan terletak pada lamina basalis yang khas. tria sel tampak tersusun vertikal sehingga ductus mendapat julukan seperti itu. Ductus striatus membuka ke ductus interlobularis, yang biasanya dikelilingi oleh epitelium pseudostratificatum columnare. Ductus e/cretorius ini membuka ke ductus parotidea >ductus stenson?, yang dikelilingi oleh epitelium stratificatum sLuamosum, berhubungan dengan epitel cavum oris ketika glandula ini meluas ke cavum oris.

1/

'am!ar )./ *ambaran histologis kelenjar parotidea 3.2.2.2 &elen#ar Su$man3i$ularis Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar tubulo asinar kompleks. 3ang merupakan kelenjar campuran yang mengandung asini serosa maupun asini mukosa, namun didominasi dengan komposisi asini serosa. 8danya asini mukosa dan asini serosa ini menunjukkan perbedaan atau ciri yang berbeda dengan kelenjar parotis yang merupakan kelenjar serosa murni. .sini serosa ditandai oleh sel piramid yang gelap dan kecil, inti bulat di bagian basal, dan glanula sekretorik di bagian apical. edangkan, .sini mu(osa ditandai oleh sel mukosa, ukurannya lebih besar dan bervariasi, warnanya

24

terang. el mukosa merupakan sel silindris dengan sitoplasma pucat. Inti sel mukosa gepeng dan terdesak pada bagian basal membrane sel.

'am!ar ).0 *ambaran 2istologis Kelenjar ubmandibularis >8? 8sini erous murni , >,? 8sini eromukous, >B? Ductus triated 3.2.2.3 &elen#ar Su$lingualis Kelenjar ublingualis sama dengan kelenjar submandibularis yaitu merupakan kelenjar tubuloasinar campuran, namun pada kelenjar sublingualis didominasi oleh asini mu(osa , yang ditutupi oleh semiluna serosa. Fika dibandingkan dengan kelenjar saliva lainnya, sistem duktus kelenjar sublingual memiliki perbedaan yaknidu(tus inter(alaris tidak ada dan tidak mudah ditemukan, du(tus

21

e(s(retorius interlo!ularis non striata ditemukan lebih banyak, septum -aringan i(at interlo!ularis juga terlihat lebih banyak dan terdapat sel adipose berbentuk lonjong yag tampak menyebar di jaringan ikat kelenjar.

'am!ar ).1 *ambaran 2istologis Kelenjar ublingualis

22

3.3

Mekanisme Sekresi Sali'a 3.3.1 Proses (engeluaran sali'a

23

3.3.2 Pengen3alian Sali'a

2!

3.3.3 Mekanisme Sekresi Sali'a 9engeluaran saliva sekitar %,& sampai (,& liter per hari. )ergantung pada tingkat perangsangan, kecepatan aliran bervariasi dari %,( sampai 7 mlGmenit. 9ada kecepatan %,& mlGmenit sekitar !&# saliva disekresi oleh kelenjar parotis >saliva encer? dan kelenjar submandibularis >saliva kaya akan musin?. sisanya disekresi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar di lapisan mukosa mulut. ekresi saliva yang bersifat spontan dan kontinu, bahkan tanpa adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva. ekresi basal ini penting untuk menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap basah setiap waktu. elain sekresi yang bersifat konstan dan sedikit tersebut, sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui dua jenis 2*

refleks saliva yang berbeda- >(? refleks saliva sederhana, atau tidak terkondisi, dan >5? refleks saliva didapat, atau terkondisi. =efleks saliva sederhana >tidak terkondisi? terjadi sewaktu kemoreseptor ataureseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan. ewaktu diaktifkan, reseptor-reseptor tersebut memulai impuls di serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat saliva di medula batang otak. 9usat saliva kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. )indakan-tindakan gigi mendorong sekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut. 9ada refleks saliva didapat >terkondisi?, pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral. 2anya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang le$at dapat memicu pengeluaran saliva melalui refleks ini.

'am!ar ).2 Mekanisme ekresi aliva 9usat saliva mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui saraf-saraf otonom yang mempersarafi kelenjar saliva. )idak seperti sistem saraf otonom di tempat lain, respon simpatis dan parasimpatis di kelenjar saliva tidak saling bertentangan. ,aik stimulasi simpatis maupun parasimpatis, 2+

keduanya meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang berperan berbeda. =angsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam ekresi saliva, menyebabkan pengeluaran saliva encer dalam jumlah besar dan kaya en$im. timulasi simpatis, di pihak lain, menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus. Karena rangsangan simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam jumlah sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama keadaan saat sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan stres. Falur saraf parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama dikontrol oleh sinyal saraf parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius superior dan inferior batang otak. Cbyek-obyek lain dalam mulut dapat menggerakkan refleks saliva dengan menstimulasi reseptor yang dipantau oleh nervus trigeminal >H? atau inervasi pada lidah dipantau oleh nervus kranial HII, I0, atau 0. produksi saliva dalam jumlah banyak. )ekanan 2idrostatik )ranspor aktif 9roses sekresi saliva ada dua bagian utama yaitu biosintesis protein dalam sel asini serta transport protein menembus membran sel asini menuju lumen kelenjar, transport airMelektrolit menembus epitel lapisan kelenjar menuju lumen kelenjar Haskularisasi proses pengeluaran saliva -8rteri ublingualis -8rteri ubmentale Inervasi proses pengeluaran saliva -@ervus 1ingualis -@ervus Bhorda )ympan timulasi parasimpatis akan mempercepat sekresi pada semua kelenjar saliva, sehingga menghasilkan

2,

ekresi Ion pada aliva aliva sebagian besar mengandung ion kalium dan ion bikarbonat, serta ion natrium dan kalium dengan konsentrasi yang lebih rendah. )erdapat dua jenis duktus, yaitu duktus salivarius dan duktus asinus. el asinus menyekresi sekresi primer, yang mengandung ptyalin dan musin dalam karutan ion dengan konsentrasi yang tidak jauh berbeda dari yang disekresikan dalam cairan ekstra sel biasa. 9ertama, ion @atrium secara aktif direabsorbsikan dari semua duktus salivarius, dan ion-ion kalium disekresi secara aktif sebagai pengganti dari berkurangnya ion natrium. 8kan tetapi reabsorbsi yang berlebihan ini mengakibatkan beda potensial listrik sebesar -D% milivolt di dalam duktus salivarius, dan hal ini menyebabkan tereabsorbsinya ion klorida pada saliva, sehingga konsentrasi dari ion klorisa di dalam cairan saliva turun drastis pada duktus. Kedua, ion-ion bikarbonat disekresi oleh epitel duktus ke dalam lumen duktus. 2al ini sebagian besar disebabkan oleh pertukaran pasif ion bikarbonat dengan ion klorida, dengan sebagian kecil disekresi dari proses sekresi aktif. 3.! &om(osisi 3an Si1at Sali'a aliva terdiri atas !!,& # air dan %,& # substansi lainya. Komposisi saliva terdiri dari komponen organik dan anorganik. 3.!.1 &om(osisi 5rganik Komponen organic yangterkandung dalam saliva antara lain sebagai berikut (. 9rotein 9rotein dan Mukoprotein merupakan komponen organik paling utama dari saliva. 5. Immunoglobulin >Ig 8, Ig M,Ig *,8lbumin dan beberapa alfa dan beta globulin? +ungsi Imunoglobulin adalah penetralisir virus,

2-

antibodi terhadap antigen bakteri dan makanan, dan pertahanan rongga mulut dan saluran cerna. 6. :n$im aliva 8milase merupakan :n$im pencernaan kharbohidrat . 1iso$im merupakan :n$im antibakterial . 8sam fosfat merupakan ,uffer saliva dan anti pelarutan saliva . 1ipase merupakan ekresi kelenjar lingual untuk pencerrnaan lemak . 9eroksida merupakan 8ntibakterial . Kalikerin merupakan pengubah serum beta globulin menjadi bradikmin yang gunanya untuk vasodilatasi untuk meningkatkan sekresi kelenjar 7. Kharbohidrat &. 1ipid ebagai ikatan dalam protein saliva dimana konsentrasi sama dengan darah. - ebagai pelindung dan antibakterial. I. @itrogen - 2asil degradasi dari proten mikroba,darah,metabolisme K2, dan beberapa vitamin larut air. D. 1aktoferin- Diproduksi oleh sel epitel kelenjar dan leukosit 9M@ yang mempunyai efek bakteriasid. ". Komponen Crganik 3ang 1ain - 8sam amino,urea,gula,substansi golongan darah,sialin,dll. 3.!.2 &om(osisi Inorganik Komposisi inorganik yang terkandung dalam saliva, antara lain sebagai berikut (. Kalsium dan fosfat 9ada komposisi ion, tiga ion yang paling penting dalam saliva adalah kasium, fosfat dan hidrogen karbonat. Kalsium dan fosfat penting karena membantu mencegah dissoluton dari enamel sedangkan hidrogen karbonat penting karena bersifat buffer. +osfat memiliki konsentrasi yang rendah pada saliva kelenjar minor. 5. @atrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan ionik.

2/

6. Klorida, dihasilkan oleh sekresi sel asinus dan befungsi untuk menjaga keseimbangan elektrokimia. 7. Iodin &. +luorida berfungsi pada saat proses pembentukan plak I. )iosinat merupakan komponen sistem antibakteri dalam saliva.,erfungsi sebagai sistem bakteriostatik laktoperoksidase. D. 1isosim - 1isosim terdapat hampir di semua cairan tubuh dan terdeteksi pasa fetus manusia umur !-(5 minggu. umber lisosim saliva berasal dari glandula salivarius mayor dan minor, sel fagosit maupun cairan krevikular gingival. 9ada glandula salivarius mayor, lisosim disintesa pada lapisan epitel yang melingkupi duktus intralobular dan interkalasi. 1isosim lebih banyak berasal dari glandula submandibularis maupun sublingualis dibandingkan glandula parotis. 3.!.3 Si1at Sali'a el asinar,merupakan unit sekretori sel yang mengandung olyci protein,protein dan elektrolit.Menurut sekretnya, asinus dapat dibedakan menjadi asinus serus,mukus dan tercampur. 8sinus serus ekretnya encer, terdapat pada kelenjar parotis, 9engecatan 2: bewarna ungu kemerahan, lumenya sempit, ,atas sel sukar dilihat dan antara sel terdapat kanalikuli sekretoris interseluler,Inti sel bulat kearah basal,9enampakan sel tergantung fase sekresi selnya, dimana pada fase istirahat, bagian apikalnya banyak terdapat butir sekresi >$imogen? sehingga inti sel terdesak ke basal. Dan setelah sekresi sel, maka sel menjadi mengecil,)erdapat sel myoepitel diantara sel kelenjar dan membran basal yang dapat berkontraksi untuk membantu mengeluarkan sekret asinus. 8sinus mukus ekretnya kental,)erdapat pada kelenjar saliva minor G tambahan G kecil-kecil,9engecatan 2: berwarna jernih kebiruan, 1umennya besar, ,atas sel lebih jelas terlihat, tidak terdapat kanalikuli interseluler sehingga sekretnya langsung dituangkan oleh sel sekretoris

34

kedalam lumen asinus, Inti sel pipih kearah basal, 9ada fase istirahat, sitoplasmanya mengandung butir mucigen yang sering rusak saat preparat fifiksasiGdicat sehingga sel menjadi lebih terang,)erdapat sel myoepitel,Crganela selnya berbeda dengan sel serus, dimana terdapat lebih sedikit mitokondria, =:, dan banyak apparatus golgi sehingga terdapat lebih banyak komponen karbohidrat pada sekretnya. 8sinus campuran -3ang dimaksud dengan kelenjar-kelenjar yang mempunyai asinus tercampur, adalah kelenjar-kelenjar yang mempunyai baik asinus serus maupun asinus-asinus mukus sebagai parenkimnya. Bampuran tersebut dapat berupa asinus-asinus murni mukus dengan asinusasinus murni serus atau dapat pula satu asinus mempunyai bagian mukus dan serus bersama-sama,Kelenjar submandibularis >submaksilaris? memiliki sel serus lebih banyak dari pada sel mukusnya,Kelenjar sublingualis memiliki sel mukus lebih banyak daripada sel serusnya,9ada asinus tercampur sel-sel mukus sering didapatkan dekat duktus sedangkan sel-sel serus pada bagian yang jauh dari duktus,Kadang-kadang sel mukus berasal dari melendirnya sel-sel asinus karena terganggunya pengeluaran sekretnya. *angguan tersebut sering terjadi pada duktus ,oll,,ila dalam satu asinus sel-sel mukus lebih banyak lagi, maka sel-sel albumin >serus? tadi akan terdesak kearah apikal >puncak? asinus, sehingga sel-sel serus tadi merupakan suatu lengkungan yang pada penampang sering terlihat sebagai bulan sabit, yangs ering disebut lanula *ianu$$i >Demilines of 2aidenhain, Brescent of *ianu$$i, serous demilunes of *ianu$$i?. ,agian ini masih mempunyai kanalikuli sekretoris interseluler yang bermuara ke lumen asinus. 3.* )aktor01aktor 2ang mem(engaru i sekresi sali'a +aktor-faktor yang dapat mempengaruhi sekresi saliva antara lain sebagai berikut (. )erapi radiasi pada daerah leher dan kepala.

31

eperti pada perawatan kanker dapat mengakibatkan rusaknya struktur kelenjar saliva dengan berbagai derajat kerusakan pada kelenjar saliva yang terkena radioterapi sehingga volume saliva berkurang. 5. 9enyakit lokal tertentu. ialodenitis kronis lebih umum mempengaruhi kelenjar submandibula dan parotis. 9enyakit ini menyebabkan degenerasi dari sel asini dan penyumbatan duktus. ehingga menyebabkan berkurangnya aliran saliva. Kista-kista dan tumor kelenjar saliva, baik yang jinak maupun ganas dapat juga menyebabkan penekanan pada struktur-struktur duktus dari kelenjar saliva sehingga berpengaruh terhadap sekresi saliva. indrom jogren merupakan penyakit autoimun jaringan ikat yang dapat el-sel asini kelenjar saliva rusak karena

mempengaruhi kelenjar saliva.

infiltrasi limfosit sehingga sekresinya berkurang. 6. 9enyakit-penyakit yang menimbulkan dehidrasi. 9enyakit tersebut seperti - demam, diare yang terlalu lama, diabetes, gagal ginjal kronis dan keadaan sistemik lainnya dapat mengalami pengurangan aliran saliva. 2al ini disebabkan karena adanya gangguan dalam pengaturan air dan elektrolit, yang diikuti dengan terjadinya keseimbangan air yang negatif yang menyebabkan turunnya sekresi saliva. 9ada penderita diabetes, berkurangnya diabetik, saliva dipengaruhi oleh faktor angiopati dan neuropati perubahan pada kelenjar parotis karena poliuria yang berat.

9enderita gagal ginjal kronis terjadi penurunan output. Jntuk menjaga agar keseimbangan cairan tetap terjaga intake cairan dibatasi. 9embatasan intake cairan akan menyebabkan menurunnya aliran saliva dan saliva menjadi kental. 7. 9engkonsumsian obat-obatan. Mengkonsumsi obat tertentu, seperti - 8nalgesic mi/tures, Bold medications, 8nti convulsants, Diuretics, 8ntiemetics, Decongentans, 32

8ntihistamins, :/pectorants, 8ntihypertensives, Muscle rela/ants, 8nti nauseants, 9sychotropics drugs, 8ntiparkinsons, aksi sistem syaraf edatives, 8ntipruritics, dan 8ntispasmodics tersebut mempengaruhi aliran saliva dengan meniru autonom atau dengan secara langsung beraksi pada proses seluler yang diperlukan untuk salivasi. Cbat-obatan juga dapat secara tidak langsung mempengaruhi saliva dengan mengubah keseimbangan cairan dan elektrolit atau dengan mempengaruhi aliran darah ke kelenjar. &. Keadaan fisiologis. Clahraga dan berbicara yang lama dapat menyebabkan berkurangnya aliran saliva. *angguan emosional. menyebabkan turunnya eperti stress, putu asa dan rasa takut dapat sekresi saliva. 2al ini disebabkan keadaan

emosionil tersebut merangsang terjadinya pengaruh simpatik dari sistem syaraf autonom dan menghalangi sistem parasimpatik yang menyebabkan turunnya sekresi saliva. I. Jsia Dari masa kanak-kanak hingga usia dewasa, laju aliran >flow rate? saliva meningkat tetapi pada usia lajut >lansia? makan flow rate saliva akan menurun. 2al ini terjadi karena fungsi kelenjar saliva pada lansia menurun yang disebabkan oleh elemen sekretorik digantikan oleh jaringan lemak dan jaringan fibrosa. D. Kerusakan pada parenkim kelenjar dan duktus dan kerusakan pada suplai darah kelenjar saliva juga dapat mengurangi sekresi saliva. ". Mekanik di rongga mulut Kegiatan di rongga mulut yaitu mengunyah dapat mempengaruhi volume sekresi dari saliva. 9engunyahan makanan yang keras dan berulang-ulang

33

merupakan contoh dari mekanik di rongga mulut. permen karet. !. +aktor kimiawi

eperti mengunyah

etiap makanan yang kita makan tentunya mengandung rasa. 8da indera pengecap yang juga berpengaruh terhadap volume sekresi saliva. Melalui rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit dan pedas. ering kali apabila kita makan makanan yang terlalu asam maka produksi saliva sendiripun akan lebih banyak.

3!

BAB I. &ESIMPULAN Dari beberapa penjelasan diatas, dapat kami tarik kesimpulan bahwa aliva merupakan cairan pada rongga mulut yang disekresikan oleh kelenjar saliva major >kelenjar parotis, kelenjar sumandibularis, dan kelenjar sublingualis? dan kelenjar saliva minor. ekresi saliva dikendalikan oleh sistem saraf dimana dalam perjalanannya akan menghasilkan komponen dan sifat yang berbeda bergantung pada kelenjar yang memproduksinya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3*

DA)"AR PUS"A&A

,arid, I$$ata. 5%%D. 3iologi Mulut I. Fember- Fember Jniversity 9ress. Di/on, 8ndrew D. (!!6. .natomi untu( $edo(teran 'igi Edisi /. Fakarta 2ipokrates :roschenko, Hictor 9. 5%(%. .tlas diFiore4dengan (orelasi ungsional. Fakarta:*B *uyton. (!!D. 3u(u a-ar isiologi (edo(teran. .lih 3ahasa 5 6engadi $., Ma7i M, 8ahard-a 3, 6andean 8. Edisi 9. Fakarta - :*B. 2aroen, :.=. 5%%5. Pengaruh stimulus pengunyahan dan pengecapan terhadap (ecepatan aliran dan p: saliva. Fakarta. Furnal Kedokteran *igi Jniversitas Indonesia, ! >(? -5!-67. Isselhard, ,rand. 5%%6. .natomy ; ;ro acial Structure. 8merica - Mosby Moore, Keith 1. 5%%5. .natomi $linis Dasar. Fakarta - 2ipokrates 9., =atone. 5%%6. Salivary Flo7 and Composition In :ealthu .nd Diseased .dults. 2elsinki- Jniversity of 2elsinki. ari, D.M. 5%%I Per!edaan se(resi saliva antara mengunyah ma(anan asam dengan mengunyah ma(anan manis. Fakarta. Furnal 9ersatuan Dokter *igi Indonesia, &I >6? - ((7-(". paltehol$- panner. (!!7. .tlas .natomi Manusia 3agian II. Fakarta - 2ipokrates

3+

umawinata, narlan. Senarai istilah (edo(teran gigi. Fakarta - :*B. ;+., *anong. 5%%6. 3u(u a-ar isiologi (edo(teran. .lih !ahasa 5 .driano Petrus. Edisi +<. Fakarta - :*B.

3,

Anda mungkin juga menyukai