Anda di halaman 1dari 4

1.

DHE
Dental Health Education atau Pendidikan Kesehatan Gigi adalah suatu proses belajar yang
ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan gigi yang
setinggi-tingginya.
Dental Health Education (DHE) adalah kegiatan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya merawat kesehatan rongga
mulut sejak dini. 
aktivitas yang membantu menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan
memberikan pengertian akan cara-cara bagaimana memelihara mulut.

2. SISTEMIK/KELAINAN SISTEMIK
Kelainan pada salah satu organ yang akan berpengaruh pada sistem di dalam tubuh
kelainan sistemik adalah kelainan yang memengaruhi sejumlah organ dan jaringan , atau
memengaruhi tubuh secara keseluruhan
kardiovaskuler, diabetes melitus dan aterosklerosis.
Sistemik itu melibatkan berbagai lokasi tubuh dan sistem organ
3. MUKUS
Mukus adalah viskoelastik, cairan homogen yang berisi matriks berair, glikoprotein, protein, dan
lipid yang diproduksi oleh sel-sel mukosa, yang bentuknya seperti membuat selaput lendir dan
kelenjar lendir.
berfungsi sebagai pelumas dan melindungi lapisan sel dalam tubuh dan juga membantu untuk
menghilangkan bakteri dan partikel asing lainnya dari tubuh

Submandibula, mukoserosa
Sublingual, seromukosa
Parotis. Serosa murni

4. FUNGSI SALIVA
Saliva adalah suatu cairan tidak bewarna yang memiliki konsistensi seperti
lendir dan merupakan hasil sekresi kelenjar yang membasahi gigi serta mukosa
rongga mulut.
1. Menjaga kelembaban dan membasahi rongga mulut.
2. Melumasi dan melunakkan makanan sehingga memudahkan proses menelan
dan mengecap rasa makanan.
3. Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan, sisa sel dan bakteri,
sehingga dapat mengurangi akumulasi plak gigi dan mencegah infeksi.
4. Menghambat proses dekalsifikasi dengan adanya pengaruh buffer yang dapat
menekan naik turunnya derajat keasaman (pH).

Fungsi saliva :
1. Saliva melindungi mukosa mulut dari berbagai faktor berbahaya dan
berfungsi sebagai larutan pembersih
2. Amilase saliva, dikeluarkan dari sel serosa, bekerja pada pati dan
mengubahnya menjadi maltosa dan triose
3. Saliva yang bersifat mukous membantu melumasi, menelan makanan serta
membantu dalam berbicara
4. Saliva memiliki sifat antibakteri dengan lisozim, suatu enzim yang
melisiskan bakteri tertentu dengan merusak dinding sel
5. Saliva kaya akan dapar bikarbonat, yang menetralkan asam dalam
makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut
6. Saliva membantu pengecapan rasa
7. IgA menghambat ikatan organisme ke jaringan mulut
8. Saliva berpartisipasi dalam pematangan enamel dan pemeliharaan
integritas gigi
9. Faktor pertumbuhan epidermal yang disekresi oleh kelenjar
submandibular mempercepat penyembuhan luka.

1. Apa hubungannya volume saliva dengan terjadinya karies


Saliva mempengaruhi proses terjadinya karies karena saliva selalu membasahi gigi geligi
sehingga mempengaruhi lingkungan dalam rongga mulut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
komposisi dan konsentrasi saliva antara lain laju aliran saliva, volume, pH, dan kapasitas buffer
saliva. Kapasitas buffer dan pH saliva naik bersamaan dengan kenaikan kecepatan sekresi saliva.
Keadaan pH dan buffer saliva mempengaruhi keberadaan karies di dalam rongga mulut.Semakin
rendah pH saliva, maka karies cenderung semakin tinggi.

Aliran saliva yang terus menerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitel,
dan benda asing. Penyangga bikarbonat di saliva menetralkan asam di makanan serta asam yang
dihasilkan oleh bakteri di mulut, sehingga membantu mencegah karies gigi.

2. Berapa produksi saliva normal


Sekresi saliva normal dalam sehari berkisar antara 800 - 1500 ml dengan rata-rata volume
1000ml. Pada orang sehat dalam 24 jam antara 1 - 1,5 L, kelenjar submandibular mensekresikan
65% dari total volume saliva istirahat, 20% kelenjar parotis, 7-8% oleh kelenjar sublingual dan
kelenjar minor kurang dari 10%.

Jumlah sekresi saliva per hari tanpa distimulasi adalah 300 ml. Sedangkan ketika tidur selama
8jam, laju aliran saliva hanya sekitar 15ml. Dalam kurun waktu 24 jam, saliva rata-rata akan
terstimulasi pada saat makan selama 2 jam. Lalu saliva berada dalam kondisi istirahat selama 14
jam, dengan total produksi saliva 700-1500 ml. Sisanya merupakan saliva dalam kondisi
istirahat.

Besarnya sekresi saliva normal kira-kira 1-1,5 liter per hari


3. Jenis Saliva yang Mendukung Kesehatan Gigi dan Mulut

Menurut struktur anatomis dan letaknya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam dua kelompok besar
yairu kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor.

A. kelenjar saliva mayor


Menurut struktur anatomi dan letaknya, kelenjar saliva mayor dapat dibagi atas tiga tipe
yaitu parotis, submandibularis dan sublingualis.
1.) Parotis
Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kayaakan air yaitu serous.
2.) Submandibula
-Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous(cairan ludah yang encer) dan
20% mukous (cairan ludah yang padat).
-Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak
3.) Sublingualis
-Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan konsistensinya kental.
-Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar sublingualis

Anda mungkin juga menyukai