Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG IPTEK DAN IMTAQ

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok PAI


Pembimbing Dr.Septi

DISUSUN OLEH KELOMPOK VI :


 MUHAMAD FIKRI AWALUDIN
 MUHAMAD FURKHAN ARANIRI
 IRGI ACHMAD FAHREZI
 ABDULLAH SYABIL
 REPI RAHMA
 RETIA JUNIYATI

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "IPTEK DAN IMTAQ".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Tangerang, 15 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
A. Definisi Dan Tujuan IPTEK........................................................................................................6
B. Definisi Dan Tujuan IMTAQ.......................................................................................................6
C. Dalil Tentang Sains Dan Teknologi.............................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena perkembangan abad mutakhir menghendaki adanya suatu system
pendidikan yang komprehensif. Karena perkembangan masyarakat dewasa ini
menghendaki adanya pembinaan siswa /santri yang dilaksanakan secara seimbagan antara
nilai dan sikap , pengatahuan, kecerdasan , keterampilan , kemampuan komunikasi, dan
kesadaran akan ekologi lingkungan. Dengan kata lain seimbang antara IPTEK (Ilmu
pengetahuan dan teknologi ) dan IMTAQ (Iman dan Takwa) yakni meliputi IQ
(intelectual Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Social Quotient).
Dalam konteks Indonesia, realitas imtak direpresentasikan antara lain oleh
kehadiran lembaga keagamaan dengan segala dimensinya, sementara realitas ipteks
direpresentasikan oleh ke sejak zaman neolithikum, masyarakat indonesia telah mengenal
pengetahuan yang cukup tinggi. Dimana masyarakat telah mampu memanfaatkan angin
musim sebagai tenaga penggerak dalam aktifitas pelayaran dan perdagangan. juga
mengenal astronomi atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk arah pelayaran atau
petunjuk waktu dalam bidang pertanian.Selain berkembangnya ilmu pengetahuan,
masyarakat prasejarah juga mengenal teknologi di bidang pengecoran logam. sehingga
mulai saat itu, masyarakat telah dapat menghasilkan alat alat dari logam yang sangat
banyak membantu serta mempermudah segala aktifitas manusia saat itu.
Majuan dan perkembangan teknologi yang oleh masyarakat diadaptasi dengan
cepat. Relasi antara kedua wilayah itu, dalam sejarahnya, tidak selalu berlangsung mulus.
Mengikuti pemetaan Borbour (2000), kedua wilayah itu berelasi dengan 4 pola, yakni:
konflik (conflict), perpisahan (independence), dialog (dialogue), dan integrasi
(integration). Ketidakmulusan dalam pola relasi antara kedua wilayah itu ternyata bukan
hanya berdampak pada kedua wilayah itu sendiri, tetapi juga mengena pada wilayah lain,
bahkan wilayah-wilayah yang memiliki peran dan fungsi strategis seperti pendidikan.
Akibat lanjutannya adalah imtak dan iptek laksana dua saudara yang tidak saling kenal
dalam rumah pendidikan. Proses penanaman nilai-nilai keimanan/ketakwaan sering
mengabaikan realitas ilmu pengetahuan/teknologi dan proses pengembangan teknologi
juga memandang sebelah mata realitas keimanan/ketakwaan. Situasi menjadi semakin
runcing manakala teknologi semakin hari semakin menunjukkan supremasinya dan
berlari jauh meninggalkan keimanan/ketakwaan, meskipun keduanya senantiasa
diharapkan dapat beriringan mengawal kehidupan. Pemetaan Barbour tentang dialog dan
integrasi menjadi kabur dan tidak secara jelas diartikulasikan. Dengan dasar itu, media
yang menjadi titik jumpa antara imtak dan iptek sangat dibutuhkan. Rasionalitas adalah
jawabannya. Dengan media rasionalitas dan implikasinya, masing-masing pihak akan
berdiri di atas lantai kesetaraan untuk sama-sama mencairkan kebekuan dengan terang
akal budi. Dengan rasionalitas, artikulasi imtak dan iptek dalam dunia pendidikan
menjadi jelas bunyinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu IPTEK dan IMTAQ?
2. Tujuan IPTEK dan IMTAQ?
3. Dalil tentang Sains dan Teknologi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang apa itu IPTEK dan IMTAQ
2. mengetahui tujuan IPTEK dan IMTAQ
3. Mengetahui dalil tentang Sains dan Teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Dan Tujuan IPTEK
IPTEK adalah singkatan dari istilah "Ilmu Pengetahuan dan Teknologi". Iptek
mengacu pada segala pengetahuan, praktik, dan aplikasi teknologi yang bertujuan untuk
memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan manusia dalam berbagai bidang,
termasuk sains, teknologi, kedokteran, teknik, dan banyak lagi. Iptek juga mencakup
berbagai cabang ilmu seperti fisika, kimia, biologi, matematika, ilmu komputer, teknik
elektro, dan lain-lain. Iptek merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan dan
kemajuan suatu negara, karena dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hidup, dan

kemakmuran masyarakat secara keseluruhan.

IPTEK merupakan suatu sumber dimana seseorang dapat mengelola dan


menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupannya. Pengembangan ilmu
teknologi dan teknologi sendiri dibuat dengan tujuan untuk semakin mempermudah

kehidupan manusia. Tujuan Iptek sebagai pengabdian muslim kepada Allah (spiritual)
dan mengembangkan amanat khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat
kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek). Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya
untuk kepentingan materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek
untuk menjadi sarana ibadah.
B. Definisi Dan Tujuan IMTAQ
IMTAQ adalah singkatan dari istilah "Ibadah, Muamalah, Tazkiyah, dan Akhlaq".
Konsep imtak merupakan suatu pandangan atau prinsip dalam Islam yang menekankan
pentingnya menjaga keseimbangan antara aspek ibadah (hubungan manusia dengan
Allah), muamalah (hubungan manusia dengan manusia), tazkiyah (pembersihan hati dan
jiwa), dan akhlaq (perilaku dan moralitas yang baik). Dalam praktiknya, imtak diartikan
sebagai cara hidup yang menggabungkan nilai-nilai agama dengan kehidupan sehari-hari,
sehingga seseorang dapat menjadi muslim yang baik dalam segala aspek kehidupannya.
Dengan menerapkan konsep imtak, seseorang diharapkan dapat menjadi pribadi yang
lebih baik dan memiliki pengaruh positif bagi lingkungan sekitarnya.
IMTAQ atau kependekan dari iman dan taqwa, terdiri dari dua kata iman dan
takwa yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Imtaq merupakan urusan yang
sarat dengan nilai, kepercayaan, pemahaman, sikap, perasaan dan perilaku yang
bersumber dari al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau

yang lebih dikenal dengan akronim. Tujuan Imtaq membawa kepada pembentukan
implikasi ketaatan dan amalan baik dalam diri manusia. Seseorang yang mempunyai
iman dan takwa dalam dirinya akan melahirkan seorang individu yang baik dan
berkualitas, individu yang memiliki integritas moral yang tinggi
C. Dalil Tentang Sains Dan Teknologi
Islam memiliki kepedulian dan perhatian penuh kepada ummatnya agar terus
berproses untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi sentrum
peradaban yang gemilang. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan antara sains dan
Islam, dimana keduanya berjalan seimbang dan selaras untuk menciptakan khazanah
keilmuan dan peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya.Pandangan Islam
terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk
maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian
dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains
dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari
keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah
bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya.
Beberapa contoh ayat-ayat Al-Quran tentang sains dan pengetahuan ilmiah
sebagai berikut:
1. QS Ar-Rahman ayat 19 tentang fenomena alam
‫َم َر َج ْالبَحْ َر ْي ِن يَ ْلتَقِ ٰي ۙ ِن‬
Artinya: “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya
bertemu,” (QS. Al-Anbiya [55]: 19)
2. QS Ar-Rahman ayat 20 tentang luar angkasa
‫بَ ْينَهُ َما بَرْ َز ٌخ اَّل يَ ْب ِغ ٰي ۚ ِن‬
Artinya: “Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-
masing,” (QS. Al-Anbiya [55]: 20).
3. QS. Al-Anbiya ayat 33 tentang orbit matahari dan bulan
ٍ َ‫س َو ْٱلقَ َم َر ۖ ُك ٌّل فِى فَل‬
َ‫ك يَ ْسبَحُون‬ َ ‫ق ٱلَّ ْي َل َوٱلنَّهَا َر َوٱل َّش ْم‬
َ َ‫َوهُ َو ٱلَّ ِذى خَ ل‬
Artinya: "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya," (QS. Al-
Anbiya [21]: 33).
Ayat lain yang mendukung pengembangan sains adalah firman Allah Swt. yang
berbunyi bahwa:
‫)الَّ ِذينَ يَ… ْ…ذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًم……ا‬١٩٠( ‫ب‬ ْ ‫ت ألولِي‬
ِ ‫األلبَا‬ ِ َ‫الف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آليَا‬ ِ ِ‫اخت‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫ِإ َّن فِي خَ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
ِ َّ‫اب الن‬
( ‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَ……ا َع… َذ‬ ْ
ِ …َ‫ض َربَّنَ……ا َم……ا َخلَقتَ هَ… َذا ب‬
َ َ‫…اطال ُس…ب َْحان‬ ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫الس… َما َوا‬ َّ ‫ق‬ ْ
ِ ‫َوقُعُودًا َو َعلَى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي َخل‬
)١٩١
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-si. Maha Suci Engkau, Maka
peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya
untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Sebuah
anjuran yang tidak boleh kita abaikan untuk bersama-sama melakukan penggalian
keilmuan yang lebih progresif sehingga mencapai puncak keilmuan yang dikehendaki
Tuhan.
Tak heran, kalau seorang ahli sains Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan
penelitian terhadap Alquran dan Bibel dari sudut pandang sains modern, menyatakan
bahwa:
setelah ia melakukan penelitian terhadap Alquran dan Bibel dari sudut pandang
sains modern, menyatakan bahwa:“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains
modern secara objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca
terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi
dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang ringkas.
Dengan membaca teks Arab secara teliti sekali saya dapat menemukan catatan yang
membuktikan bahwa Alquran tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik
dari segi pandangan ilmiah di zaman modern”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Iptek, atau yang kita sebut sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu jalan
dimana yang fungsinya sendiri untuk membantu segala jenis kebutuhan manusia, agar sesuatu
dapat dilakukan dengan mudah dengan sarana pemikiran manusia dan penciptaan alat-alat yang
dapat mendukung kegiatan praktis.Iptek dalam kehidupan manusia selalu berkembang dari
waktu ke waktu.

Imtaq merupakan wahana yang akan mengarahkan dunia pendidikan menuju target
yang dituju, yakni menciptakan generasi beriman dan berilmu yang mampu bersaing dan
beriman kepada Allah SWT

Pembinaan imtaq merupakan suatu inovasi pendidikan keagamaan yang diintegrasikan


kedalam mata pelajaran non-PAI. Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
konsep pembinaan imtaq dalam pendidikan keagamaan. Dalam pelaksanaannya pendidikan dan
keagamaan tampil dalam beberapa bentuk yang saling berkaitan dan saling melengkapi.

Peranan iptek dan imtaq itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan terutama kepada
kita sebagai masyarakat madani.

Mengapa kita harus menguasai IPTEK? Terdapat tiga alasan pokok, yakni:

1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara barat.
Ini fakta, tdk bisa dipungkiri.
2. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di negara-
negaraIni fakta yang tak dapat dipungkiri.

Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan IPTEK-
nya, misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat Islam sibuk sendiri,
ramai sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri

Membangun peradaban Indonesia Madani memerlukan dukungan Imtaq dan Iptek.


Karena sudah sangat jelas pilar utama masyarakat madani adalah SDM-manusia. Manusia yang
terdiri dari darah dan daging, dapat tegak berdiri hanya dan hanya jika “ruh” ada di dalamnya.
Kekuatan ruh menjelma dalam akal (rasio) dan hati (mind). Itulah mengapa Imtaq dan Iptek
menjadi kepakan dua sayap, yang harus mengembang secara harmonis, sebab yang kita ingin
bangun adalah peradaban yang digusung oleh manusia yang memiliki Integritas (Ilahiyah-
Insaniyah-Wathoniyah), Akseptabilitas – dan Profesionalitas ”--manusia yang punya kredibilitas
(intelek sekaligus relijius). Pembangunan peradaban madani bukan hanya memerlukan
kecerdasan akali tetapi juga qolbi—bukan hanya rasional-intelektual, tetapi juga sarat aturan
moral-spiritual. Inilah pembangunan yang bukan hanya menuai keberkahan “bumi”, tetapi juga
restu dari langit,amin ya allah ya rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai