Anda di halaman 1dari 3

UJI KOMPETENSI I

TAHUN AKADEMIK GENAP 2023/2024

Nama : Muhammad Aulia Reza


NIM : 20210110176
Kelas :D

SOAL:
1. Menurut pandangan Islam terdapat dua sumber keilmuwan yaitu al Quran dan dan as
Sunnah. Jelaskan definisi dari keduanya dan jelaskan juga mengapa al Quran dan as
Sunnah bisa menjadi sumber keilmuwan dalam pandangan Islam?
2. Terdapat dua ayat (tanda) tentang keberadaaan Allah SWT sebagai sang pencipta yaitu
ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Jelaskan bagaimana hubungan kedua ayat tersebut
agar mampu menambah keimanan kita kepada Allah SWT!
3. Jelaskan bagaimana Islam memandang IPTEKS !
4. Hari ini umat Islam hanya menjadi penonton serta konsumen produk IPTEKS (ilmu
pengetahuan, teknologi dan sains) dari nonmuslim, jelaskan menurut saudara kenapa
hal ini bisa terjadi!
5. Jelaskan menurut saudara, bagaimana agar umat Islam di era ini menjadi umat yang
unggul dalam bidang IPTEKS mengalahkan keunggulan IPTEKS barat?

﴾‫﴿مع متنياتنا ابلتوفيق والنجاح‬


--*Good Luck*--
JAWABAN :
1. Al-Qur’an dan sunnah merupakan sumber ilmu-ilmu Islam yang di dalamnya ditemukan
unsur-unsur yang dapat dikembangkan untuk membentuk keberagamaan, konsep, bahkan
teori yang dapat difungsikan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi
umat. Mengingat sifatnya sebagai unsur esensial, maka di dalam al-Qur’an dan sunnah
beberapa ilmu sosial maupun ilmu alam hanya ditemukan unsur-unsur dasar baik dalam
bentuk konsep besar atau teori besar (grand concept or grand theory). Memposisikan al-
Qur’an dan sunnah sebagai grand concept or grand theory mengandung arti bahwa keduanya
berkedudukan sebagai sumber ajaran, baik sebagai sumber teologis maupun etis. Sebagai
sumber, al-Qur’an dan sunnah berisi konsep dasar yang melalui suatu proses sangat potensial
bagi pengembangan dan pemberdayaan ilmu-ilmu Islam. Al-Qur’an sesungguhnya
menyediakan kemungkinan yang sangat besar untuk dijadikan sebagai cara berfikir atau
metode memperoleh ilmu yang dinamakan paradigma al-Qur’an. Paradigma al-Qur’an
untuk perumusan teori adalah pandangan untuk munjadikan postulat normatif agama (al-
Qur’an dan as-Sunnah) menjadi teori untuk mendapatkan ilmu. Seperti diketahui, ilmu
didapatkan melalui konstruksi pengalaman sehari-hari secara terorganisir dan sistematik.
Oleh sebab itu, norma agama sebagai pengalaman manusia juga logis dapat dikonstruksikan
menjadi metode memperoleh ilmu. Pengembangan eksperimen-eksperimen ilmu
pengetahuan yang berdasar pada paradigma al-Qur’an jelas akan memperkaya khasanah ilmu
UJI KOMPETENSI I
TAHUN AKADEMIK GENAP 2023/2024

pengetahuan umat manusia. Kegiatan itu mungkin akan menjadi tambahan baru bagi
munculnya ilmu-ilmu alternative. Jelaslah bahwa premis-premis normative al-Qur’an dapat
dirumuskan menjadi teori-teori empiris dan rasional. Sebab proses semacam ini pula yang
ditempuh dalam perkembangan ilmu-ilmu modern yang kita kenal sekarang ini.
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/200

2.Sedangkan jika ditelusuri dalam perspektif ulumul Qur’an,ayat-ayat Allah sesungguhnya


dapat dibedakan menjadi dua hal,yakni ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat qauliyah.Ayat-
ayat kauniyah adalah ayat-ayat Allah yang berupa alam semesta,sementara ayat-ayat
qauliyah adalah ayat-ayat Allah yang termaktub dalam kitab suci-Nya.Dari kedua ayat ini
lahirlah ilmu-ilmu yang dipelajari manusia,yakni ilmu kedokteran, astronomi, kimia,
matematika, teknik, tasawuf,fiqih, nahwu, dan lain sebagainya 5. Dalam ayat-ayat
qauliyah juga banyak menceritakan tentang alam semesta. Syaikh Thanthawi dalam
tafsirnya,Al-Jawahir menulis bahwa didalam Kitab Sucial-Qur’anter dapat lebih dari 750
ayat tentang alam semesta dan sekitar150 ayat fiqih.Umat dan para ulama banyak
menghabiskan waktu untuk membahas personalan fiqih,dan sering kali bertengkar
karenanya.Mereka lalaiatas fenomena terbitnya matahari,beredarnya bulan,dan kelap-
kelipnya bintang.Mereka abaikan gerak awan dilangit, kilat yang menyambar,listrik yang
membakar, malam yang gelap gulita, dan mutiara yang gemerlap. Mereka juga tak
tertarik pada aneka tumbuhan di sekitarnya, binatang ternak, maupun binatang buas
yang bertebaran di muka bumi, dan aneka fenomena serta keajaiban alam lainnya.
Ayat hukum hanya ber jumlah seperlima dari ayat kauniyah,tetapi telah menyedot
hampir semua energi ulama dan umat Islam.Sebaliknya,ayat-ayat kauniyah yang
berjumlah sangat banyak terabaikan. Sains sebagai perwuju dan normtif ayat-ayat
kauniyah seolah-olah tidak terkait dan tidak mengantar orang Islam ke surge atau neraka
sehingga tidak pernah dibahas, baik diwilayah keilmuan maupun pengajian-pengajian.
https://jurnal.stit-al-ittihadiyahlabura.ac.id/index.php/alfatih/issue/view/13

3.lmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan
pengembangan pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dalam perspektif Islam, IPTEKS dapat dianggap sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan yang memungkinkan manusia untuk menguasai alam dan mencapai
kemajuan di berbagai bidang.Dalam Islam, ilmu pengetahuan dipandang sebagai
sesuatu yang sangat penting. Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu
sejak kecil hingga dewasa, sehingga dapat dijadikan sebagai bekal hidup di dunia
maupun di akhirat. Dalam hal ini, IPTEKS dapat dianggap sebagai bagian dari
ilmu pengetahuan yang harus dipelajari dan dikembangkan oleh umat Islam.Dalam
perspektif Islam, IPTEKS tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang bertentangan
dengan ajaran agama. Sebaliknya, IPTEKS harus digunakan untuk
UJI KOMPETENSI I
TAHUN AKADEMIK GENAP 2023/2024

mengembangkan kehidupan manusia secara harmonis dengan agama dan nilai-nilai


moral. IPTEKS juga harus dipergunakan untuk mengembangkan kebaikan dan
memperbaiki kualitas hidup manusia secara umum.Namun, dalam menggunakan
IPTEKS, umat Islam harus berhati-hati dan memperhatikan batasan-batasan yang
ditetapkan dalam agama. IPTEKS tidak boleh digunakan untuk merugikan orang lain
atau merusak lingkungan. IPTEKS juga tidak boleh digunakan untuk menggantikan
posisi Tuhan dalam mengatur alam semesta.Dalam perspektif Islam, IPTEKS dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan diri dan memajukan kehidupan manusia.
IPTEKS dapat membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memajukan kebudayaan dan
seni. Oleh karena itu, IPTEKS harus dikelola dengan bijak dan diarahkan ke arah
yang positif, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia
secara umum dan umat Islam secara khusus.
https://maryamsejahtera.com/index.php/Education/issue/view/13

4.kalau menurut saya Penyebab lainnya adalah karena umat Islam terlibat dalam konflik
internal. Dengan kata lain, umat Islam dihalangi oleh umat Islam yang lain. Mereka terlibat
dalam pertentangan politik dan ideologis. Untuk menuju pada pengembangan dan kemajuan
iptek dalam islam saya kra pertama yg harus dilakukan adalah melakukan evaluasi
sekaligus refleksi terhadap apa yg selama ini menjadi factor kemunduran iptek dalam islam.
Salah satunya adalah karena kita jauh dari moral pengetahuan dan ke isleman yang
dianjurkan oleh alquran dan sunnah nabi. Ini sebagai modal utama.

5.agar umat islam lebih unggul perkembangan ipteks dari pada barat dengan cara y pertama
kita harus mengikuti al-quran dan sunnah nabi yang kedua, kita harus menghilangkan
pertentangan-pertentangan ideologis dan politik di antara sesame anak manusia dari
berbagai bangsa dan negara. Yang ketiga kita harus mengembangkan tradisi berpikir, bebas
dan independent.tradisi ini bisa memicu orang untuk mencari dan menggali informasi
dalam rangka membentuk ilmu pengetahuan yang kita kehendaki. Keempat berdasar pada
ketiga hal tersebut, kita harus mengembangkan system Pendidikan yang memperkuat
pengetahuan dan kemanusiaan. Dengan cara ini, ilmu pengetahuan yang berkembang dalam
islam tak hanya berguna bagi agama kita, tapi juga bisa bersaing dengan barat dan berguna
bagi kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai