Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AGAMA ISLAM

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. RISKY ALIA ( 22 52 0005)

2. RAHMA SABRIENA ( 22 52 0007)

3. ANGGRAINIE DWI SAPUTRI ( 22 52 0004)

4. KMS A SONA MARTINIO ( 22 52 0006)

DOSEN PEMBIMBING : ISNAINI RAHMAWATI M. HUM

UNIVERSITAS TAMANSISWA PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “IPTEK DAN
SENI DALAM ISLAM”.Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan
mengenaiperspektif Islam tentang IPTEK dan seni, dan juga untuk memenuhi tugas
mata kuliah Agama Islam. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
sumbernya berupa artikel dan tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan
makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang
mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap, semoga
informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagipenulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya .Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang
membantu guna penyempurnaan makalah ini.

08 Oktober 2022

PENULIS
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................4

Latar belakang

Rumusna Masalah

Tujuan

BAB II.........................................................................................................6
Pengertian IPTEK

Pengertian Seni

Integrasi iman, ilmu teknologi dan seni

BAB III....................................................................................................... 10

Peran dan tanggung jawab

BAB IV...................................................................................................... 12

Kesimpulan

Saran

Daftar pustakan
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya ilmu tidak dapat lepas dari pengetahuan. Seseorang tidak akan
mendapat ilmu sebelum mendapat pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri dapat
diperoleh melalui indra dan pemahaman kejadian di lingkungan / alam. Maka dari itu
ilmu sangat erat dengan pengetahuan, dan seringnya digabung menjadi ilmu
pengetahuan.Disini mencari ilmu itu wajib, apapun ilmu itu, yang penting tidak
bertentangan dengan syariat islam .

Seni juga merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Manusia dalam
kehidupannya tidak lepas dari seni,yaitu ungkapan keindahan dari manusia. Ungkapan
– ungkapan tersebut bisa berupa patung, pahatan, lukisan, tarian, dsb. Karya seni yang
dihasilkan manusia sangatlah beragam, karena setiap manusia pasti memliki exspresi
dalam penuangan karya seninya. Pada zaman nabi, seni juga sudah banyak, sebagai
contoh, nabi SAW memerintahkan agar membaguskan atau menghias Al Quran dalam
membacanya. Selain itu, dalam adzanpun disuruh suaranya yang merdu. Ini
menandakan bahwa rosulpun menyuuruh kita berseni dalam kebaikan.

Belakang Dizaman modern yang canggih seperti saat ini, kemajuan akan Ilmu
Pengetahuandan Teknologi (IPTEK) dan seni, sangatlah berpengaruh terhadap
segala aspek dalam kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan
IPTEK dan seni tidak pernah lepas dengan keberadaan manusia.

Manusia sebagai subjek dari berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri.


Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka berkembanglahpula teknologi dan
seni.Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua).
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan.

Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan
pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti
menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan,
melainkan menjadi standar bagi segala inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam,
bukan paradigma sekuler seperti ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan
yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang
bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua,
menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari.Standar atau kriteria inilah yang
seharusnya yang digunakan umat Islam, Standar syariah ini mengatur, bahwa
boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram
(hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah
dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan
oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia
menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa,
danmenuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah
SAW: “menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan
perempuan”.Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. .Apakah pengertian IPTEK?

2. Apakah pengertian seni?

3. Bagaimana integrasi iman, ilmu, teknologi dan seni dalamIslam?

4. Apakah peran utama orang yang berilmu dan tanggung jawab ilmu terhadap
lingkungan?

5.

C.TUJUAN

1. Mengetahui pandangan Islamr terhadap IPTEK dan seni serta integrasi iman,
ilmu, teknologi, dan seni.

2. Mengetahui peran utama orang yang berilmu dan tanggung jawab terhadap
lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. IPTEK DAN SENI

1.Pengertian IPTEK

Pengetahuan yang dimiliki manusia ada dua jenis, yaitu:

1. Dari luar manusia, ialah wahyu, yang hanya diyakini bagi merekayang beriman
kepada Allah swt. Ilmu dari wahyu diterima dengan yakin,sifatnya mutlak.

2. Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori : pengetahuan,ilmu pengetahuan,
dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima dengan kritis,sifatnya nisbi.

Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber Islam yang isi keterangannya mutlak dan
wajib diyakini (QS. Al-Baqarah/2:1-5 dan QS. An-Najm/53:3-4) .Dalam sudut pandang
filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan adalah
segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan
firasat sedangkan, ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi,
disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah
diujikebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara etimologis katailmu
berarti kejelasan, oleh karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai
ciri kejelasan. Dalam Al-Qur’an, ilmu digunakan dalamarti proses pencapaian
pengetahuan dan obyek pengetahuan sehinggamemperoleh kejelasan. Dalam kajian
filsafat, setiap ilmu membatasi diri padasalah satu bidang kajian. Sebab itu seseorang
yang memperdalam ilmutertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang
banyak tahu tetapitidak mendalam disebut generalis. Istilah teknologi merupakan
produk ilmu pengetahuan. Dalam sudutpandang budaya, teknologi merupakan salah
satu unsur budaya sebagai hasilpenerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun
pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi
tertentu teknologitidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan
potensikekuasaan. Di sinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia danlingkungannya yang berakibat kehancuran
alam semesta. Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan
wahyu.Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam
mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah rasul. Atas
dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi(perennial knowledge)
tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah. Ada pula ilmu yang
bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi, karena
bersumber dari akal pikiran manusia .Dalam pemikiran sekuler perennial knowledge
yang bersumber dari wahyu Allah tidak diakui sebagai ilmu, bahkan mereka
mempertentangkanantara wahyu dengan akal, agama dipertentangkan dengan ilmu.
Sedangkandalam ajaran Islam wahyu dan akal, agama dan ilmu harus sejalan tidak
boleh dipertentangkan. Memang demikian adanya karena hakikat agama adalah
membimbing dan mengarahkan akal.

2.Pengertian Seni

Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan
menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada saat pembuatan jagat raya ini.
Allah melalui kalamnya di Al-Qur'an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya
dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka
tidak ke langit yang ada, bagaimana Kami meninggikannya dan atasnya, dan tidak ada
sedikit pun yang mereka pandang ulang?” [QS 50:6] .

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni
merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi
bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki
identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni
yang lepas darinilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa
nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah
bagiorang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

bahkan salah satu mukjizat Al-Qur'an adalah bahasanya yang sangat indah, sehingga
para sastrawan arab dan bangsa arab pada umumnya merasa kalah dengan keindahan
sastranya, keunggulan pola redaksinya, spesifikasi irama, serta alur bahasanya, hingga
sebagian besar mereka menyebutnya sebagai sihir. Dalam kita, kita untuk
menggabungkan keindahan suara dan bacaannya dengan irama tilawahnya sekaligus.
Rasulullah bersabda : “Hiasilah Al-Qur'an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud,
Nasa'I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi)

3. Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi dan Seni

Dalam pandangan Islam ,antara agama,Ilmu pengetahuan ,teknologi dan seni terdapat
hubungan yang harmonis dan dinamis yg terintegrasi dalm suatu sistem yg disebut
dinul Islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah ,syariah dan akhlak
(iman,ilmu&amalshalih). Islam merupakan ajaran yang sempurna,kesempurnaannyan
terkandung dlm inti ajarannya. Ada 3 inti ajaran Islam yaitu Iman,Islam dan
Ikhsan,ketiga inti ajaran itudisebut Dinul Islam.
Sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an;

Artinya:

“Tidakkah kamu perhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yg baik (Dinul
Islam) seperti sebatang pohon yg baik, akarnya kokoh (menghujam ke bumi) dan
cabangnya menjulang ke langit. pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dg
seizin Tuhannya. Allah SWT membuat perumpamaan –perumpamaan itu agar manusia
selalu ingat. (QS> Ibrahim ;24-25).

Ayat diatas mengindentikkan bahwa Iman adalah akar, Ilmu adalah pohon yg
mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat
buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni. Ipteks dikembangkan diatas nilai
-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.
Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan yang paripurna.
Keparipurnaannya terletak pada tiga aspek yaitu : aspek Aqidah, aspek ibadah dan
aspek akhlak. Meskipun diakui aspek pertama sangat menentukan,tanpaintegritas
kedua aspek berikutnya dalam perilaku kehidupan muslim, maka makna realitas
kesempurnaan Islam menjadi kurang utuh, bahkan diduga keras akan mengakibatkan
degradasi keimanan pada diri muslim, sebab eksistensi prilaku lahiriyah seseorang
muslim adalah perlambang batinnya.

Keutuhan ketiga aspek tersebut dalam pribadi Muslim sekaligus merealisasikan tujuan
Islam sebagai agama pembawa kedamaian, ketentraman dan keselamatan. Sebaliknya
pengabaian salah satu aspek akan mengakibatkan kerusakan dan kehancuran, Agama
(Iman) berfungsi untuk memberikan arah bagi seorang ilmuwan untuk mengamalkan
Ilmunya. Dengan didasari oleh keimanan yang kuat, pengembangan ilmu dan teknologi
akan selalu dapat dikontrol beradapada jalur yang benar. Sebaliknya, tampa dasar
keimanan ilmu dan teknologi dapat disalahgunakan sehingga mengakibatkan
kehancuran orang lain dan lingkungan.

Sekarang ini masyarakat umumnya membedakan ilmu agama dengan ilmu non agama.
Sedangkan dalam konsep Islam tidak ada dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum,
karena keduanya bersumber dari Allah dan berguna untuk mengenal Allah. Oleh karena
itu, orang yang berilmu (ilmu agama maupun ilmu umum) seharusnya menjadi semakin
mengenal dan bertambah dekat dengan Allah SWT. Dengan kata lain, orang berilmu
seharusnya imannya semakin kuat. Menurut Nurcholis Madjid antara iman dan ilmu
dalam Islam tak bisa dipisahkan. Menurutnya, ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah
Tuhan untuk memperhatikan dan memahami alam raya ciptaan-Nya. Ibnu Rusyd
menerangkan bahwa antara iman dan ilmu tidak terpisahkan, meskipun dapat
dibedakan. Tidak dapat dipisahkan dalam arti iman semestinya menghasilkan ilmu dan
ia berfungsi membimbing ilmu dengan pertimbangan moral dan etis dalam
penggunaannya. Ilmu berbeda dari iman karena ilmu berdasar pada observasi terhadap
alam dan disusun melalui proses penalaran rasional atau berpikir sedangkan iman
bersandar pada sikap pembenaran berita yang dibawa oleh Nabi Manusia yang ingin
menyingkap rahasia Allah melalui tandanya berupa jagad raya menggunakan ilmu-ilmu
fisik (fisika, kimia, geografi, geologi, astronomi dll). Mereka yang hendak mengenal
Allah melalui tandanya berupa manusia menggunakan ilmu struktur tubuh manusia
(kedokteran, biologi, sosiologi, kilmu komunikasi, sejarah, ekonomi dll) dan mereka
yang ingin mengenal Allah melalui tandanya berupa wahyu menghasilkan ilmu-ilmu
keagamaan, seperti ulumul qur’an, ulumul hadis, tafsir, fikih, tasawwuf. Jalur manapun
yang ditempuh akan melahirkan manusia yang semakin dekat dengan Tuhan atau
semakin kuat imannya.
BAB III
PERAN DAN TANGGUNGJAWAB

1. Keutamaan Orang yang Berilmu

Seringkali manusia melupakan segi etika atau moral dari hubungantimbal balik antara
manusia dengan lingkungan. Secara moral adalah normal apabila lingkungan akan
memberikan kepada manusia berbagai hal yangakan diketemukannya. bahkan manusia
juga harus memberikan toleransi kepada kenyataan bahwa sewaktu-waktu dapat
timbul malapetaka bagi kehidupan manusia. Jika manusia dapat berlaku adil dengan
semua yang makhiuk hidup di alam ini, maka disini letak kebenaran norma moral yang
baik, dimana manfaat yang dieroleh dari alam ini, harus juga memberikan manfaat
kepada manusia lain. Manusia dan masyarakat mengembangkan sistem nilai yang
sesuaidengan keadaan lingkungan. Manusia menyesuaikan pada hidupnya
denganirama yang ditentukan oleh lingkungan alam. Karena perubahan lingkunganalam
berada diluar kendali tangan manusia, maka manusia memasrahkan dirikepada
lingkungan. Hal inilah yang melahirkan suatu kebiasaan, tradisi danhukum yang tidak
tertulis, yang kemudian mengatur pergaulan hidupmasyarakat.Perilaku manusia
merupakan pencerminan dari moral manusia yang dimilikinya. Citra manusia hanya
mempunyai relevansi, jika dalam kehidupanbersama dalam kelompok masyarakat.
Sebab dalam kehidupan berkelompok itulah terdapat sistem-sistem perlambang yang
selanjutnya berfungsi sebagaisumber nilai. Cara manusia mewujudkan diri adalah hasil
pilihannya sendiri.Oleh karena itu, apapun pilihannya, manusia sendiri yang
bertanggung jawab.

2. Tanggung jawab Terhadap Lingkungan

Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan seminimal
mungkin antara lain
 Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.
 Teknologi yang akan diterapkan betul-betul dapat mencegah timbulnya
permasalahan di tempat itu.
 seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
ada.

Penyikapan terhadap Perkembangan IPTEK : Setiap manusia diberikan hidayah dari


Allah SWT berupa “alat” untuk mencapai dan membuka kebenaran. Hidayah tersebut
adalah :
 sebuah. indera, untuk menangkap kebenaran fisik,
 naluri, untuk mempertahankan hidup dan hidup manusia secara probadi maupun
sosial
 pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan
kemampuan tiga jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi).
Akal juga merupakan penghantar untuk menuju kebenaran tertinggi
 imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan inovasi dan penyempurnaan
pengetahuannya
 hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran
tingkah laku manusia sebagai makhluk yang harus bermoral.

3. Kontribusi Iptek dan Seni Bagi Dakwah Islam


Kontribusi adalah kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang di
hasilkan oleh perkembangan iptek moderen membuat orang mengagumi gaya hidup
peradaban orang barat samapidi barengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif
yang diakibatkannya, bukan hanya bidang iptek saja tetapi dalam seni juga.
Contok-contoh Kontribusi Iptek dan Seni bagi dakwah Islam
Arsitektur masjid yang indah membuat para jamaah senang dan nyaman beribadah
Wayang sebagai media dakwah bagi Wali Songo
Perkembangan busana muslim seperti jilbab
Media dakwah di televisi, internet, koran, dan majalah
Penggunaan internet, blog, dan situs Islami sepertisuara Islam, Muslim,dll
Al Quran dan Hadist dalam bentuk digital semuga kemudahan pencarian ayat,
terjemaah, tafsiran Al Quran
Penggunaan LCD sebagai media dakwah sehingga lebih jelas dijangkau.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran
untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek dan seni. Dari uraian di
atas dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek dan
seni setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma
pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar
penggunaan iptek dan seni. Jadi, syariah Islam-lah, standar manfaat (utilitarianisme),
yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek dan
seni.
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan
iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan
cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari'at Islam.

Saran
Untuk mengembangkan Iptek dan Seni harus kita dasari dengan semangat dan
ketakwaan kepada Allah swt agar dapat memberikan jaminan kemaslahatan bagi
kehidupan serta lingkungan sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://fst.walisongo.ac.id/allah-swt-mendidik-manusia-kalimat-thoyyibah/

https://blog.ub.ac.id/vitrianiayus/2013/03/02/pandangan-islam-tentang-iptek-dan-
seni/

https://kalam.sindonews.com/surah/14/ibrahim

https://id.scribd.com/doc/257933016/Integrasi-Iman

https://www.neliti.com/id/publications/117316/pengembangan-iptek-dalam-tinjauan-
hukum-islam

Anda mungkin juga menyukai