Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan


Dosen Pengampu
Ir. H. Abdul Kudus Zaini, MT,MS,Tr

Oleh
ARDIANDA ALIF FAHREZI
193110542
7A

PROGRAM TEKNIL SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Assalam’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat dan hidayahnya
berupa fikiran dan kesehatan pada penulis. Sehingga dapat menyelesaikan Teknik Penulisan,
Pada Tugas ini membahas tentang Islam dan Ilmu Pengetahuan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada Bapak
Ir. H. Abdul Kudus Zaini, MT,MS,Tr selaku Dosen Pembimbing yang terlah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang yang saya
tekuni.
Penulis meyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari apa
yang diharapkan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan penulis.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat mempermudah dalam proses
pembelajaran .

Pekanbaru, 5 November 2021

ARDIANDA ALIF FAHREZI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................2
1.3 Tujuan Masalah.............................................................2
BAB II Landasan Teori..........................................................................3
2.1 Pengertian, Konsep, Hakikat ilmu pengetahuan...........3
2.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan...............................3
2.1.2 Konsep ilmu Pengetahuan....................................5
2.2 Pengertian ilmu Pengetahuan menurut Saya.................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ilmu dan manusia merupakan suatu yang sangat erat kaitannya. Oleh karena itu
Berpikir mencirikan hakikat manusia dan karena berpikirlah dia menjadi manusia.
Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan atau
pun ilmu. Ilmu dan pengetahuan mempunyai hubungan yang sangat erat.
Sementara pengetahuan merupakan logika konseptual (conceptual logic),atau
sekumpulan ilmu-ilmu yang belum terhimpun dalam sebuah metode tertentu, sedang ilmu
secara sederhana bisa dimaknai sebagai semua pengetahuan yang terkonstruk melalui
beberapa metode-metode keilmuan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan merupakan salah
satu dari pengetahuan manusia yang harus benar-benar dihargai.
Untuk dapat menghargai ilmu pengetahuan tersebut, seseorang dituntut untuk mengerti
hakikat ilmu pengetahuan. karena ilmulah yang akan menunjukkan sebuah kebenaran
hakiki. Dari latar belakang diatas maka dalam pembahasan makalah ini akan menjelaskan
tentang hakikat ilmu pengetahuan dalam perspektif modern dan islam (al-Qur’an dan
Hadits).
Tulisan ini membahas mengenai hakikat pengetahuan, dasar- dasar pengetahuan dan
ilmu, metode ilmiah, dan etika keilmuan dengan menganalisis topiktopik tersebut
berdasarkan sumber- sumber yang didapatkan.
Filsafat ilmu yang dimaksud disini adalah sistem kebenaran ilmu sebagai hasil dari
berfikir radikal, sistematis dan universal. Oleh karena itu, filsafat ilmu hadir sebagai
upaya menata kembali peran dan fungsi ilmu pengetahua dan teknologi sesuai dengan
tujuannya, yakni mengfokuskan diri terhadap kebahagiaan umat manusia.
Dengan demikian kemajuan ilmu pengetahuan selama satu setengah abad terakhir ini,
lebih banyak dari pada selama berabad-abad sebelumnya. Hal ini dikarenakan semakin
berkembanya zaman, semakin berkembang pula sains dan teknologi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Islam bercerita mengenai pengertian, konsep, dan Hakikat Ilmu
Pengetahuan ?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan menurut anda ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Agar mengetahui bagaimana Islam bercerita mengenai pengertian, konsep, dan Hakikat
Ilmu Pengetahuan.
2. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Konsep, Hakikat Ilmu Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan


Ilmu adalah isim masdar dari ‘alima yang berarti mengetahui, mengenal,
merasakan, dan menyakini. Secara istilah, ilmu ialah dihasilkannya gambaran atau
bentuk sesuatu dalam akal. Kata ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali
dalam Alqur’an, dan digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek
pengetahuan. Ilmu dari segi bahasa berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk
dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Jadi dalam batasan ini faktor kejelasan
merupakan bagian penting dari ilmu.
Dalam pandangan Syed Naquib al-Attas, ilmu pengetahuan Barat-modern yang
diproyeksikan melalui pandangan-hidupnya, dibangun di atas visi intelektual dan
psikologi budaya dan peradaban Barat. Menurutnya, ada lima faktor yang menjiwai
budaya dan peradaban Barat: 1) akal diandalkan untuk membimbing manusia, 2)
bersikap dualistik terhadap realitas dan kebenaran, 3) menegaskan aspek eksistensi
yang memproyeksikan pandangan hidup secular, 4) membela doktrin humanisme, 5)
menjadikan drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang dominan dalam fitrah dan
eksistensi kemanusiaan.
Menyadari krisis ilmu pengetahuan dalam budaya dan peradaban Barat, Naquib
al-Attas menyimpulkan ilmu yang berkembang di Barat tidak semestinya harus
ditetapkan di dunia Muslim. Ilmu bisa dijadikan alat yang sangat halus dan tajam bagi
menyebar luaskan cara dan pandangan hidup sesuatu kebudayaan. Sebabnya, ilmu
bukan bebas-nilai (value-free), tetapi sarat nilai (value laden)[19]
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
yaitu:
1. Al Qur'an sangat mendorong dikembangkannya ilmu pengetahuan. Hal ini
terlihat dari banyaknya ayat al Qur'an yang menyuruh manusia agar
menggunakan akal pikiran dan segenap potensi yang dimilikinya untuk
memperhatikan segala ciptaan Allah SWT.

3
2. Dorongan al Qur'an terhadap pengembangan ilmu pengetahuan tersebut
terlihat pula dari banyaknya ayat al Qur'an yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan, pujian dan kedudukan yang tinggi bagi orang-orang yang
berilmu serta pahala bagi yang menuntut ilmu.
3. Sungguhpun banyak temuan dibidang ilmu pengetahuan yang sejalan dengan
kebenaran ayat-ayat al Qur'an, namun al Qur'an bukanlah buku tentang ilmu
pengetahuan. Al Qur'an tidak mencakup cabang ilmu pengetahuan.
4. Bahwa temuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan patut dihargai.
Namun tidak sepatutnya membawa dirinya menjadi sombong dibandingkan
dengan kebenaran al Qur'an. Temuan manusia tersebut terbatas dan tidak
selamanya benar, sedangkan al Qur'an bersifat mutlak dan berlaku sepanjang
zaman.
5. Al Qur'an adalah kitab yang berisi petunjuk termasuk petunjuk dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu agar ilmu pengetahuan dikembangkan
untuk tujuan peningkatan ibadah, akidah, dan akhlak yang mulia.
Secara etimologis hakikat berarti terang, yakin, dan sebenarnya. Dalam filsafat,
hakikat diartikan inti dari sesuatu, yang meskipun sifat-sifat yang melekat padanya
dapat berubah-ubah, namun inti tersebut tetap lestari. Contoh, dalam Filsafat Yunani
terdapat nama Thales, yang memiliki pokok pikiran bahwa hakikat segala sesuatu
adalah air. Air yang cair itu adalah pangkal, pokok, dan inti segalanya. Semua hal
meskipun mempunyai sifat dan bentuk yang beraneka ragam, namun intinya adalah
satu yaitu air. Segala sesuatu berasal dari air dan akan kembali pada air. Istilah-istilah
dalam bahasa inggris seperti "substance" dan/atau "essence" yang keduanya menunjuk
suatu “essential nature" atau ultimate nature of a thing. Jadi bisa pula dipahami
sebagai inti dasar atau inti terdalam pada sesuatu.
Dalam bahasa Indonesia kata science (berasal dari bahasa latin dari kata Scio,
Scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan
Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian :
1. Ilmu Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang
dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang
(pengetahuan)tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi
dan sebagainya.

4
2. Ilmu pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian,
tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dansebagainya, seperti ilmu akhirat,
ilmu akhlak, ilmu batin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan
kumpulan pengetahuan yang di susun secara sistematis, dengan menggunakan
metode-metode tertentu. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah
produk dari epistemologi.

2.1.2 Konsep Ilmu Pengetahuan


Dalam al-Qur`an, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia dipandang
lebih unggul ketimbang makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahannya. Ini
tercermin dari kisah kejadian manusia pertama yang dijelaskan al-Qur`an pada surat
al-Baqarah, 31-32:
“Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”. Mereka
menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang
telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Yang dimaksud dengan nama-nama pada ayat di atas adalah sifat, ciri dan hukum
sesuatu. Ini berarti manusia berpotensi mengetahui rahasia alam raya. Manusia
menurut al-Qur`an, memiliki potensi untuk menyiduk ilmu dan mengembangkannya
dengan seizin Allah. Karena itu, bertebaran ayat yang memerintahkan manusia
menempuh berbagai cara untuk mewujudkan hal tersebut. Berkali-kali pula al-Qur`an
menunjukkan betapa tinggi kedudukan orang yang berpengetahuan. Sebagaimana
disebutkan dalam al-Qur`an:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Mujadalah: 11)

5
2.2 Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Saya
Ilmu Pengetahuan adalah Pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat
tertentu yaitu sistematis, rasional, empiris, umum dan komulatif (bersusun timbun)
serta lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang di
studinya dalam ruang dan waktu sejauh jangkauan pemikiran dan pengindraan
manusia.

6
DAFTAR PUSTAKA

A. Baiquni, A. 1983. Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern. Jakarta : Pustaka ITB
Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, (maktabah syamilah, juz 1
Syafi’ie, Imam. 2000. Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Alqur’an. Yogyakarta : UII Press
Kevin Khomaeni, “Pandangan Al Qur’an terhadap Ilmu Pengetahuan”, www
http://dirasahislamiyah.blogspot.com/2013/01/pandangan-al-quran-terhadap-ilmu.html
Qaradhawi, Yusuf. 2003.  Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Islam, terj. Al-Dîn fî ‘Ashr
al-‘Ilm oleh Ghazali Mukri. Jakarta: Gunung Agung

Anda mungkin juga menyukai