Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


1. UNTUNG RUDINI
2. Name
3. Name
4. Name
5. Name

TUGAS FILSAFAT ILMU


PROGRAM STUDI S1 PAI
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATAPENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat dan
Rahmatnya sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini dengan baik.
Dalam proses pembuatan makalah ini penulis mendapakat sedikit bantuan dari sumber-
sumber yang terkait dengan materi dari penulis yaitu Hakikat Ilmu Pengengetahuan.penulis juga
mengucapkan banyak terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalm proses
pembuatan makalah ini sehingga makalah tentang Hakekat Ilmu Pengetahuan bisa selesai di
susun.
Akhir kata semoga makalah ini bisa di terima Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan menambah pengetahuan bagi pembaca dan penulis.

Kotabaru, 25 September 2022

penyusun

i Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................... ii

Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar belakang................................................................................................ ..
1
1.2. Rumusan masalah..............................................................................................
1
1.3. Tujuan................................................................................................................
2

Bab 2. Pembahasan
2.1. Pengertian Imu Pengetahuan............................................................................ 3

2.2. Sifat Ilmu Pengetahuan........................................................................... .......... 4


2.3. Hakikat Ilmu Pengetahuan................................................................................ 5
2.4. Sumber Ilmu Pengetahuan................................................................................ 6
2.5. Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli............................................ 7

Bab 3 Penutup
3.1. Kesimpulan........................................................................................................ 9
3.2. Saran.................................................................................................................. 9

Daftar pustaka........................................................................................................

ii Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
iii Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta
Ilmu
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Ilmu dan manusia merupakan suatu yang sangat erat kaitannya. Oleh karena itu
Berpikir mencirikan hakikat manusia dan karena berpikirlah dia menjadi manusia.
Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan atau
pun ilmu. Ilmu dan pengetahuan mempunyai hubungan yang sangat erat. Sementara
pengetahuan merupakan logika konseptual (conceptual logic),atau sekumpulan ilmu-ilmu
yang belum terhimpun dalam sebuah metode tertentu, sedang ilmu secara sederhana bisa
dimaknai sebagai semua pengetahuan yang terkonstruk melalui beberapa metode-metode
keilmuan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan merupakan salah satu dari pengetahuan
manusia yang harus benar-benar dihargai. Untuk dapat menghargai ilmu pengetahuan
tersebut, seseorang dituntut untuk mengerti hakikat ilmu pengetahuan. karena ilmulah
yang akan menunjukkan sebuah kebenaran hakiki.
Secara etimologis hakikat berarti terang, yakin, dan sebenarnya. Dalam filsafat,
hakikat diartikan inti dari sesuatu, yang meskipun sifat-sifat yang melekat padanya dapat
berubah-ubah, namun inti tersebut tetap lestari. Contoh, dalam Filsafat Yunani terdapat
nama Thales, yang memiliki pokok pikiran bahwa hakikat segala sesuatu adalah air. Air
yang cair itu adalah pangkal, pokok, dan inti segalanya. Semua hal meskipun mempunyai
sifat dan bentuk yang beraneka ragam, namun intinya adalah satu yaitu air. Segala
sesuatu berasal dari air dan akan kembali pada air. Istilah-istilah dalam bahasa inggris
seperti "substance" dan/atau "essence" yang keduanya menunjuk suatu “essential nature"
atau ultimate nature of a thing. Jadi bisa pula dipahami sebagai inti dasar atau inti
terdalam pada sesuatu.
Dari latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan di bahas tentang hakikat ilmu
pengetahuan.

1.2. Rumusa masalah


1. Apakah hakikat itu ?
2. Apkah ilmu pengetahuan memiliki hakikat?
3. Pengertian ilmu pengetahuan

1 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
1.3. Tujuan
1. Memenuhi Tugas Mata kuliah Filsafat ilmu
2. Mencari tahu hakikat dari Ilmu pengetahuan
3. Mengkaji tentang pengertiaan ilmu pengetahuan

2 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Imu Pengetahuan


Secara etimologis hakikat berarti terang, yakin, dan sebenarnya. Dalam filsafat, hakikat
diartikan inti dari sesuatu, yang meskipun sifat-sifat yang melekat padanya dapat
berubah-ubah, namun inti tersebut tetap lestari. Contoh, dalam Filsafat Yunani terdapat
nama Thales, yang memiliki pokok pikiran bahwa hakikat segala sesuatu adalah air. Air
yang cair itu adalah pangkal, pokok, dan inti segalanya. Semua hal meskipun mempunyai
sifat dan bentuk yang beraneka ragam, namun intinya adalah satu yaitu air. Segala
sesuatu berasal dari air dan akan kembali pada air. Istilah-istilah dalam bahasa inggris
seperti "substance" dan/atau "essence" yang keduanya menunjuk suatu “essential nature"
atau ultimate nature of a thing. Jadi bisa pula dipahami sebagai inti dasar atau inti
terdalam pada sesuatu.
Dalam bahasa Indonesia kata science (berasal dari bahasa latin dari kata Scio, Scire yang
berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu
Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama.[1]Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian[2] :
1. Ilmu Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang
(pengetahuan)tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan
sebagainya.
2. Ilmu pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal
duniawi, akhirat, lahir, batin, dansebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak,
ilmu batin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan kumpulan
pengetahuan yang di susun secara sistematis, dengan menggunakan metode-metode
tertentu. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

3 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
2.2. Sifat Ilmu Pengetahuan
Ciri umum dari kebenaran ilmu pengetahuan yaitu bersifat Rasional, Empiris, dan
Sementara.
1. Rasional artinya kebenaran itu ukurannya akal. Sesuatu dianggap benar menurut ilmu
apabila masuk akal. Sebagai contoh dalam sejarah kita menemukan adanya bangunan
Candi Borobudur yang sangat menakjubkan. Secara akal pembangunan Candi
Borobudur dapat dijelaskan, misalnya bangunan tersebut dibuat oleh manusia biasa
dengan menggunakan teknik-teknik tertentu sehingga terciptalah sebuah bangunan
yang megah. Janganlah kita menjelaskan bahwa Borobudur dibangun dengan
menggunakan kekuatan-kekuatan di luar manusia, misalnya jin, sihir, setan, atau jenis
makhluk-makhluk lainnya. Kalau penjelasan seperti ini, maka sejarah bukanlah
sebagai ilmu pengetahuan.
2. Empiris artinya ilmu itu berdasarkan kenyataan. Kenyataan yang dimaksud di sini
yaitu berdasarkan sumber yang dapat dilihat langsung secara materi atau wujud fisik.
Empiris dalam sejarah yaitu sejarah memiliki sumber sejarah yang merupakan
kenyataan dalam ilmu sejarah. Misalnya kalau kita bercerita tentang terjadinya
Perang, maka perang itu benar-benar ada berdasarkan bukti-bukti atau peninggalan-
peninggalan yang ditemukannya.
3. Sementara artinya kebenaran ilmu pengetahuan itu tidak mutlak lain halnya
kebenaran dalam agama. Kemutlakan kebenaran agama misalkan dikatakan bahwa
Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang berbeda dengan makhluknya. Ungkapan ini
tidak dapat dibantah harus diyakini atau diimani oleh manusia. Lain halnya dengan
ilmu pengetahuan, kebenarannya bersifat Sementara, artinya dapat dibantah apabila
ditemukan teori-teori atau bukti-bukti yang baru.

4 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
2.3.     Hakikat Imu Pengetahuan
Asal kata ilmu berasal dari bahasa Arab, ‘alama. Arti dari kata ini adalah
pengetahuan. Dalam bahasa Indonesia, ilmu sering disamakan dengan sains yang
berasal dari bahasa Inggris “science”. Kata “science” itu sendiri berasal dari bahasa
Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya pengetahuan.
Science (dari bahasa Latin “scientia”, yang berarti “pengetahuan” adalah aktivitas yang
sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan
prediksi tentang alam semesta1. Berdasarkan Oxford Dictionary, ilmu didefinisikan
sebagai aktivitas intelektual dan praktis yang meliputi studi sistematis tentang struktur
dan perilaku dari dunia fisik dan alam melalui pengamatan dan percobaan”2.
Dalam kamus bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan.
Hakikat ilmu pegetahuan menurut aliran yang berkembang :
a. Idealisme
Para penganut aliran idealism berpandangan bahwa pengetahuan adalah proses-
proses mental dan psikologis yang bersifat subyektif. Oleh karena itu, pengetahuan
tidak lain merupakan gambaran subyektif tentang suatu kenyataan. Menurut mereka,
pengetahuan tidak memberikan gambaran sebenarnya tentang kenyataan yang berada
di luar pikiran manusia.
b. Empirisme
Tentang asal-usul pengetahuan para penganut aliran ini mengatakan bahwa
pengetahuan berasal dari pengalaman indra. Tentang hakikat pengetahuan, mereka
mengatakan bahwa pengetahuan adalah pengalaman. Seorang tokoh empirisme
radikal David Hume. Dia berpendapat bahwa ide-ide dapat dikembalikan kepada
sensasi-sensasi (rangsang indra). Pengalaman merupakan ukuran terakhir dari
kenyataan. Apa yang dialami, itulah pengetahuan.
c. Positivisme
Kalau idealism dapat dianggap sebagai kelanjutan dari rasionalisme, maka
positivime merupakan perpanjangan dari empirisme. Para penganut aliran ini
menolak kenyataan di luar pengalaman. Mereka mengatakan bahwa kepercayaan
yang berdasarkan dogma harus digantikan pengetahuan yang berdasarkan fakta.

5 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
d. Pragmatisme
Tokoh-tokoh aliran ini antara lain Willian James, John Dewey, dan C.S. Pierce.
Menurut aliran ini, hakikat pengetahuan terletak dalam manfaat praktisnya bagi
kehidupan. Pengetahuan adalah sarana bagi perbuatan. C.S. Pierce mengatakan
bahwa yang penting adalah pengaruh sebuah ide atau pengetahuan bagi sebuah
rencana. Nilai sebuah pengetahuan tergantung pada penerapannya secara konkrit
dalam kehidupan masyarakat. Suatu pengetahuan itu benar bukan karena ia
mencerminkan kenyataan obyektif, melainkan karena ia bermanfaat bagi umum.
Menurut William James, ukuran kebenaran ditentukan oleh akibat praktisnya.
Sedangkan John Dewey menegaskan tidak perlu mempersoalkan kebenaran suatu
pengetahuan, tapi sejauh mana pengetahuan memecahkan persoalan yang dihadapi
masyarakat.

2.4. Sumber ilmu pengetahuan


Dalam hal ini ada beberapa pendapat mengenai sumber ilmu pengetahuan diantaranya:
1. Empirisme: Kata ini berasal dari Yunani Empirikos, yang artinya pengalaman.
Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya dan
bila dikembalikan kepada kata Yunani, pengalaman yang dimaksud ialah
pengalaman indrawi.
2. Rasionalisme: Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian
pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia
memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek. Akal menggunakan
konsep-konsep rasional atau ide-ide universal. Konsep tersebut mempunyai wujud
dalam alam nyata dan bersifat universal.Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip
universal adalah abstraksi dari benda-bendakonkrit.[10]
3. Intuisi: Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran
dan kebebasannya. Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu
usaha. Ia juga mengatakan bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung,
yang mutlak. Menurutnya, mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis, yang
pada dasarnya bersifat analis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu
penggambaran secara simbolis. Karena itu intuisi adalah sarana untuk mengetahui
secara langsung dan seketika.[11]
4. Wahyu: Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia
lewat perantara para nabi. Para nabi memperoleh dari Tuhan tanpa upaya, tanpa
bersusah payah. Pengetahuan mereka terjadi atas kehendak Tuhan. Tuhan
mensucikan jiwa mereka untuk memperoleh kebenaran dengan jalan wahyu.
[12]Pengetahuan dengan jalan ini merupakan kekhususan para nabi. Hal inilah yang
membedakan mereka dengan manusia lainnya. Akal meyakinkan bahwa kebenaran
pengetahuan mereka berasal dari Tuhan, karena pengetahuan ini memang ada pada
saat manusia biasa tidak mampu mengusahakannya, karena hal ini memang diluar
kemampuan manusia.
6 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta
Ilmu
2.5. Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli

Mohammad Hatta

Definisi ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan
hokum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik
dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya.

Dadang Ahmad S

Ilmu pengetahuan menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan


pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan
alam itu sendiri.

Mappadjantji Amien

Pengertian ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber
dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan
media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta
untuk memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali potensi fitrawi guna
mengenal Allah.

Syahruddin Kasim

Pengertian ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai


hidayah sang pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawimelalui
dimensi hati, akal, nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah
alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.

Helmy A. Kotto

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
sampai menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

Izuddin Taufiq

Definisi ilmu adalah penelusuran informasi atau data melalui sebuah pengamatan,
pengkajian & eksperimen, yang bertujuan untuk menetapkan hakikat, landasan dasar
maupun asal usulnya.

7 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
Karl Pearson

Ilmu adalah keterangan yang stabil & komprehensif tentang suatu fakta dari
pengalaman dengan istilah yang sederhana.

John G. Kemeny

Ilmu ialah segala pengetahuan yang dikumpulkan dengan menggunakan metode ilmiah
dan merupakan hasil dari sebuah proses yang dibuat dengan menggunakan metode
tersebut.

Thomas Kuhn

Pengertian ilmu adalah himpunan kegiatan yang dapat menghasilkan banyak penemuan,
baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya.

8 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpilan yang dapat di ambil dari pembahasan tentang Hakikat Ilmu
Pengetahuan adalah :
Ilmu pengetahuan Memiliki hakikat(arti, kebenaran atau dasar). Ilmu pengetahuan
memiliki berbagai sumber seperti :
- Empirisme
- Rasionallisme
- Intuisi
- Wahyu
Dari sumber –sumber inilah pegetahuan berasal,berdasarkan sumber tersebut
manusia mengembangkan ilmu pengetahuan hingga mendapatkan sebuah
jawaban atas apa yang sedang di cari.
Ilmu pengetahuan juga mempunyai beberapa sifat seperti, empiris, rasionalis dan
sementara.

3.2. Saran
Dari apa yang telah di bahas dari isi makalah ini kiranya kita dapat belajar akan
hakikat dari sebuah ilmu.
dengan berfilsafat kita bisa mengerti maksud dan tujuan dari sebuah ilmu
pengetahuan.

9 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu
DAFTARPUSTAKA

S. Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka


Sinar Harapan, 2007

https://sites.google.com/site/blogilmupengetahuan/artikel-pengetahuan/
hakekatilmupengetahuan.

Ranchman, Dkk. 2006.Filsafat Ilmu.Semarang: Universitas Negeri Semarang

10 Hakikat Imu Pengetahuan Filsafta


Ilmu

Anda mungkin juga menyukai