Anda di halaman 1dari 9

HAKIKAT ILMU

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT ILMU PSIKOLOGI

Dosen Pengampuh: Ikhwanul Ihsan Armalid S.Tr.Sos., M.Psi.

Disusun Oleh:

Adera Neysa Ramadhani (220811601706)

Aditya Putra Harwanto (220811603920)

Fryska Nanda Pratama (220811606378)

Sofa Marwati (220811601089)

Offering A

Universitas Negeri Malang

Fakultas Psikologi

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan lancar serta tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada teman-teman anggota kelompok dua filsafat ilmu psikologi telah
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik meskipun dalam rentang waktu yang singkat.
Dan tidak lupa pula terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah filsafat ilmu psikologi
Bapak Ikhwanul Ihsan Armalid, S.Tr.Sos., M.Psi. yang senantiasa membimbing dan memberi
saran yang baik untuk kemajuan kelompok kami.
Makalah kami ini tidak dibuat hanya untuk menyelesaikan dan memenuhi tugas saja akan
tetapi dapat memberikan manfaat ilmu pengetahuan dan menambahkan wawasan kepada para
pembaca terutama bagi mahasiswa. Namun makalah ini tak jauh dari kata sempurna, apabila
ada kesalahan kata dalam makalah ini kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Malang, 5 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................... i

Daftar Isi ..................................................................................................................................... ii

BAB 1: PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................................................................................. 1

BAB II: PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Ilmu ................................................................................................................... 2


2.2 Syarat-Syarat Ilmu .............................................................................................................. 3
2.3 Klasifikasi Ilmu .................................................................................................................... 4

BAB III: PENUTUP .................................................................................................................. 6

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 6


3.2 Saran ...................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 7

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanyaan manusia mengenai bagaimana ilmu terbentuk menjadi sebuah tanda tanya
besar. Tak jarang manusia tersesat dalam rimba luas ilmu pengetahuan, mempertanyakan
hakikat suatu ilmu itu sendiri.
Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan bagaimana ilmu itu
terbentuk, bagaimana syarat suatu pengetahuan bisa dikatakan menjadi suatu ilmu, dan
juga apa saja pengklasifikasian dari ilmu itu sendiri.
Diharapkan dengan adanya makalah ini mampu menjawab sedikit dari pertanyaan
mendasar mengenai hakikat ilmu, pembaca bisa menemukan penjelasan singkat dan jelas
mengenai hakikat ilmu melalui makalah ini. Tentunya dihubungkan dengan pokok
pembahasan ilmu filsafat dan psikologi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.2.1 Apa pengertian dari ilmu?
1.2.2 Apa saja syarat-syarat pengetahuan ilmiah?
1.2.3 Apa saja pengklasifikasian dalam ilmu?

1.3 Tujuan
Melalui rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari ilmu.
1.3.2 Untuk mengetahui syarat-syarat pengetahuan ilmiah.
1.3.3 Untuk mengetahui pengklasifikasian dalam ilmu.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu:
1.4.1 Sebagai salah satu alat yang dapat membantu proses pembelajaran bagi
mahasiswa serta diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.4 Pengertian Ilmu


Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “Alama” yang berarti pengetahuan. Ilmu
pengetahuan sendiri diambil dari bahasa Inggris “science” yang berasal dari bahasa latin
“scientia” dari bentuk kata kerja “scire” yang memiliki arti yakni mempelajari,
mengetahui, dan pengetahuan. Dalam kamus bahasa Indonesia sendiri ilmu dapat
diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang pengetahuan.
The Liang Gie memberikan pendapat bahwa pengertian ilmu adalah rangkaian
aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh
pemahaman secara rasional dan empiris mengenai dunia ini dalam berbagai segi, dan
keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin
dimengerti manusia.
Dapat kelompok kami simpulkan bahwa ilmu adalah sebuah penemuan yang pada
awalnya berawal dari pengalaman, beberapa studi, serta percobaan yang dilakukan untuk
mendapatkan pengetahuan baik itu pengetahuan tentang alam, manusia, dan lain
sebagainya yang dapat diuji atau dibuktikan keberadaan dari suatu ilmu tersebut.

2.5 Syarat-Syarat Pengetahuan Ilmiah


Suatu pengetahuan baru bisa dikatakan pengetahuan apabila ia sudah memenuhi
beberapa syarat ilmiah tertentu, adapun diantaranya adalah apabila pengetahuan itu
memiliki suatu dasar pembenaran, dimana hal ini berarti suatu pengetahuan itu harus
dapat diuji dan dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan metode rasional maupun
empiris. Kemudian ilmu pengetahuan itu harus bersifat sistematik, tujuannya adalah jika
pengetahuan ini memiliki prosedur yang sesuai maka akan lebih mudah tercapainya
kebenaran dari pengetahuan ilmiah itu sendiri. Dan syarat terakhir pengetahuan ilmiah itu
memiliki sifat kebenaran yang insubjektif, artinya bahwa kebenaran pengetahuan ilmiah
itu tidak bersifat objektif diluar diri manusia tetapi bersifat sosial yang berdasarkan pada
kesepakatan individu yang saling berinteraksi.

3
Kemudian pengetahuan dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat-syarat ilmiah
yakni:
 Berobjek
Berarti memiliki sasaran atau objek material, dan titik perhatian tertentu atau
objek formal. Sasaran disebut juga pokok soal merupakan sesuatu yang dituju atau
dijadikan bahan untuk diselidiki. Sedangkan objek formal merupakan titik pusat
perhatian pada segi-segi tertentu sesuai dengan ilmu yang bersangkutan
 Bermetode
Bermetode atau mempunyai metode berarti memiliki seperangkat pendekatan
sesuai dengan aturan-aturan yang logis. Metode merupakan cara bertindak menurut
aturan tertentu.
 Bersistematis
Sistematis, yang berarti pengetahuan ilmiah yang tersusun dalam suatu sistem,
tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
Misalnya suatu susunan coordinator suatu acara pernikahan atau suatu susunan
struktur organisasi.
 Beruniversal
Bersifat universal, atau dapat dikatakan bersifat objektif, dalam arti bahwa
penelusuran kebenaran tidak didasarkan oleh alasan rasa senang atau tidak senang,
setuju atau tidak setuju, melainkan karena alasan yang dapat diterima oleh akal.
Dengan demikian kebenarannya relatif tidak dibatasi oleh waktu, ruang, keadaan,
kondisi, maupun jumlah tertentu.

2.6 Klasifikasi Ilmu


Jenis ilmu semakin banyak bermunculan sejak adanya masa renaisans (masa
pencerahan), pada era sekarang karena semakin pesatnya perkembangan ilmu
menimbulkan banyak kesulitan bagi manusia untuk melakukan klasifikasi berbagai ilmu
menurut kriteria filosofis.
Pada konteks ini klasifikasi ilmu dilakukan guna memperjelas eksistensi atau
keberadaan suatu jenis ilmu dalam struktur keilmuan yang luas. Hal ini juga
mempermudah manusia untuk mengenali secara jelas keilmuan tertentu.
Ada beberapa contoh dari klasifikasi ilmu yang menyangkut bidang psikologi, yakni:
 Ilmu Sosial – Ilmu Alam

4
 Ilmu Sosial merupakan bagian dari rumpun ilmu secara umum
 Psikologi merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial
 Psikologi sosial merupakan turunan dari ilmu psikologi

Kemudian klasifikasi ilmu sendiri menurut para ahli itu dapat dibagi menjadi 2,
sebagai berikut:

 Ilmu murni, ilmu murni merupakan ilmu yang mengembangkan keilmuannya melalui
teori empiris, contoh: fisika, biologi.
 Ilmu terapan, sedangkan ilmu terapan tercipta dari pengaplikasian ilmu murni
sehingga memunculkan teori turunan, contoh: teknik, teknologi pangan, dan lain-lain.
 Ilmu sosial mempelajari pola sosial interaksi yang terjadi pada manusia, atau individu
yang hidup.
 Ilmu alam merupaka ilmu yang mempelajari berbagai fenomena yang terdapat pada
alam itu sendiri

5
BAB III

PENUTUP

3.3 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang kelompok kai bahas diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari ilmu itu sendiri merupakan rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari
penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan yang bersifat
sistematik dan tidak dapat dipisahkan dari metode ilmiah. Sebagaimana yang telah kita
ketahui bahwa pengetahuan ilmiah memiliki beberapa ciri pokok yaitu empiris,
sistematis, objektif, analitis, dan verifikatif.

3.4 Saran
Menurut kami, mempelajari tentang ilmu sangatlah menarik dan sangat penting untuk
kehidupan kita sehari-hari. Seharusnya kita yang telah menyandang sebagai mahasiswa
yang berprestasi dapat berinisiatif dan memiliki pola pikir untuk memperluas ilmu
pengetahuan kita dan kemudian diterapkan kepada masyarakat yang ada disekitar. Sangat
disayangkan bila kita hanya membaca apa arti dari ilmu itu sendiri tanpa kita tau makna
yang terkandung didalamnya dan tidak ingin melakukan penerapan di lingkungan
masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hanurawan, F. (2019). FILSAFAT ILMU PSIKOLOGI. Bandung: Rosda.

Samuji. (2021). PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN DALAM. JURNAL


PARADIGMA, 70-71.

Sriyono, S. d. (2017). STRUKTUR PENGETAHUAN ILMIAH DAN. Prosiding Diskusi


Panel Pendidikan, 13.

Anda mungkin juga menyukai