Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STRUKTUR ILMU PENGETAHUAN

Dosen Pengampu : Bapak Suhaimi M,Pd.

Disusun oleh :

Ruji

Ach zaini

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUL ULUM BANYUANYAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.adapun tema dari makalah ini adalah
"STRUKTUR ILMU"

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah ilmu Sharraf asasi yang mulia Bapak Suhaimi M.pd yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami sangatlah jauh dari kata sempurna,dan ini merupakan langkah yang baik dari study
yang sesungguhnya.Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan.semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
pada khususnya,dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Pamekasan, 17 Februari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

I.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

I.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................... 2

II.1 Pengertian ilmu pengetahuan.....................................................................2

II.2 Sumber ilmu pengetahuan ........................................................................ 2

II.3 Struktur ilmu pengetahuan.........................................................................2

II.4 Cara memperoleh ilmu pengetahuan..........................................................2

BAB III. PENUTUP.....................................................................................................3

IV.1. Kesimpulan .............................................................................................3

IV.2. Saran .......................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................4


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam sejarah perkembangan ilmu, peran Filsafat Ilmu dalam struktur bangunan keilmuan
tidak bisa diangsikan. Sebagai landasan filosofis bagi tegaknya suatu ilmu, mustahil para ilmuan
menafikan peran filsafat ilmu dalam setiap kegiatan keilmuan.

Dalam buku “filsafat ilmu pengetahuan, Jalaluddin”. Pengetahuan merupakan hasil proses dari
usaha manusia untuk tahu. Berbedanya cara dalam mendapatkan pengetahuan tersebut serta
tentang apa yang dikaji oleh pengetahuan tersebut membedakan antara jenis pengetahuan yang
satu dengan yang lainnya.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah :

1. Apa Pengertian ilmu pengetahuan ?

2. Apa saja Sumber ilmu pengetahuan ?

3.Seperti apa Struktur ilmu pengetahuan?

4.Bagaimana Cara memperoleh ilmu pengetahuan?

3. Tujuan

1. Mengetahui Apa Pengertian ilmu pengetahuan

2. .Mengetahui Apa saja Sumber ilmu pengetahuan

3. Mengetahui Seperti apa Struktur ilmu pengetahuan

4. Mengetahui Bagaimana Cara memperoleh ilmu pengetahuan


BAB II

PEMBAHASAN

1 Pengertian ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan di ambil dari bahasa arab; “alima, ya’lamu, ‘ilman” yang berarti mengerti
atau memahami benar-benar. Dalam bahasa inggris istilah ilmu berasal dari kata science, yang
berasal dari bahasa latin scienta dari bentuk kata kerja scire, yang berarti mempelajari dan
mengetahui Jujun S. Suria Sumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu (sebuah pengantar populer)”
mengatakan “Pengetahuan yang di proses menurut metode ilmiah dan memenuhi syarat-syarat
keilmuan disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu.” The Ling Gie memberikan ilmu adalah
rangkaian aktivitas mencari penjelasan secara rasional, empiris mengenai dunia ini berbagai
seginya, dan keseluruan pengetahuan sitematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin
dimengerti manusia. Namun dalam pengertian lain Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan
tentang objek tertentu yang disusun secara sistematis sebagai hasil penelitian dengan
menggunakan metode tertentu. Ilmu pengetahuan memiliki objek penelitian lebih bersifat khusus
tentang alam dan manusia.1

 Struktur (Structure)

Struktur adalah perangkat unsur yang diantaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik,
unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang bersifat intuitif. (kamus
Linguistik; Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana:1993)

Jadi, Struktur ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan sistematik terdiri dari
komponen-komponen yang saling berkaitan atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar
teoritis atau memberikan penjelasan termaksud. The Liang Gie (2000: 139)

Struktur ilmu dalam filsafat ilmu merupakan bagian yang penting dipelajari mengingat ilmu
merupakan suatu bangunan yang tersusun, bersistem dan kompleks. Melalui ilmu kita dapat
menjelaskan, meramal dan mengontrol setiap gejala-gejala alam yang terjadi. Tujuan akhir dari
disiplin keilmuan yaitu mengembangkan sebuah teori keilmuan yang bersifat utuh dan
konsisten.2

2. Sumber ilmu pengetahuan

Pada dasarnya terdapat dua cara pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan
yang benar. pertama, mendasarkan diri pada rasional dan mendasarkan diri pada fakta.
1
https://mommiagustin.wordpress.com/2017/10/02/makalah-struktur-ilmu-pengetahuan/

2
https://amirsalim1979.wordpress.com/2015/06/16/struktur-ilmu-pengetahuan/
Disamping itu adanya intuisi dan wahyu. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapat tanpa
melalui proses penalaran tertentu, seperti ”orang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu
masalah tiba-tiba menemukan jawabannya.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan mahluk yang berpikir, merasa,
bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakan yang bersumber pada pengetahuan yang didapat
melalui kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan
dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan. Penalaran mempunyai ciri, yaitu:
merupakan suatu proses berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir
menurut suatu pola tertentu atau menurut logika tertentu dan sifat analitik dari proses
berpikirnya, menyandarkan diri pada suatu analisis dan kerangka berpikir yang digunakan untuk
analisis tersebut aalah logika penalaran yang bersangkutan, artinya kegiatan berpikir analisis
adalah berdasarkan langkah-langka tertentu. Tidak semua kegiatan berpikir mendasarkan pada
penalaran seperti perasaan dan intuisi.
Ditinjau dari hakikat usahanya, maka dalam rangka menemukan kebenaran, kita dapat
bedakan jenis pengetahuan. Pertama, pengetahuan yang didapatkan melalui usaha aktif dari
manusia untuk menemukan kebenaran, baik secara nalar maupun lewat kegiatan lain seperti
perasaan dan intusi. Kedua, pengetahuan yang didapat tidak dari kegiatan aktif menusia
melainkan ditawarkan atau diberikan seperti ajaran agama. Untuk melakukan kagiatan analisis
maka kegiatan penalaran tersebut harus diisi dengan materi pengetahuan yang berasal dari
sumber kebenaran yaitu dari rasio (paham rasionalisme) dan fakta (paham empirisme).3

3. Struktur ilmu pengetahuan

struktur ilmu pengetahuan ini Terdapat suatu anggota yang luas bahwa ilmu pada
dasarnya adalah metode induktif-empiris dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Memang
terdapat beberapa alasan untuk mendukung penilaian yang populer ini karena ilmuwan
mengumpulkan fakta-fakta tertentu, melakukan pengamatan dan mempergunakan data indrawi.
Walaupun begitu analisis yang mendalam terhadap metode keilmuwan menyatakan kenyataan
bahwa apa yang dilakukan ilmuwan dalam usahanya mencari pengetahuan lebih tepat
digambarkan sebagai kombinasi antara prosedur empiris dan rasional. Epistimologi keilmuan
adalah rumit dan penuh dengan kontrofersi.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa metode keilmuwan adalah suatu cara dalam
memperoleh pengetahuan. Suatu rangkaian prosedur tertentu harus diikuti untuk mendapatkan
jawaban tertentu dari pertanyan tertentu pula. Mungkin epistimologi dari ilmu pengetahuan akan
lebih mudah dibicarakan jika kita mengarahkan perhatian kita kepada sebuah rumus yang
mengatur langkah-langkah proses berfikir sekaligus menjadi unsur-unsur dalam ilmu

3
2017/11/struktur-dasar-ilmu-pengetahuan.html
pengetahuan yang diatur dalam urutan tertentu. Kerangkah dasar prosedur dalam struktur ilmu
pengetahuan ini dapat diurutkan dalam 8 rangkah:

a) Metode ilmiah
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi
ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan
disebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkan harus memenuhi
syarat-syarat tertentu. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang
mempunyai langkah-langkah yang sistematis.
Secara garis besar metode ilmiah dibagi menjadi dua :
1. Metode ilmiah yang bersifat umum
Metode ilmiah yang bersifat umum dibagi dua, yaitu metode analitiko-sintesis dan metode
nondeduksi. Metode analitiko-sintesis merupaka gabungan dari metode analisi dan metode
sintesis. Metode nondeduksi merupakan gabungan dari metode deduksi dan metode induksi.

2. Metode penyelidikan ilmiah


Metode penyelidikan ilmiah dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode penyelidikan yang
berbentuk daur/ metode siklus empiris dan metode vertikal atau yang berbentuk garis lempeng
atau metode linier.

Yang dinamakan metode siklus-empiris adalah suatu cara penanganan terhadap suatu obyek
ilmiah tertentu biasanya bersifat empiris-kealamaan dan penerapanya terjadi ditempat yang
tertutup, misalna seperti di dalam laboratorium. Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan
gabungan penalaran deduktif (terkait dengan rasionalisme) dan induktif (terkait dengan
empirisme).
b) Teori
Teori yang dimaksud disini adalah penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalam dunia fisik
tersebut. Teori merupakan suatu absraksi intelektual dimana pendekatan secara rasional
digabungkan dengan pengalaman empiris. Artinya, teori ilmu merupakan sesuatu penjelasan
rasional yang bersesuaian dngan obyek yang dijelaskannya.
c) Hipotesis
Hipotesis adalah pernyatan sementara tentang hubungan antara variabel. Hubungan hipotesis ini
diajuhkan dalam bentuk dugaan kerja atau teori, yang merupakan dasar dalam menjelaskan
kemungkinan hubungan tersebut. Hipotesis diajuhkan secara khas dengan dasar coba-coba.
Hipotesis berfungsi untuk mengikat data sedemikian rupa sehingga hubungan yang diduga dapat
kita gambarkan dan penjelasan yang mungkin dapat kta ajukan. Oleh karena itu maka sebelum
teruji kebenarannyasecara empiris semua penjelasan rasional yang diajuhkan statusnya hanyalah
bersifat sementara.4
d) Logika
4
https://amirsalim1979.wordpress.com/2015/06/16/struktur-ilmu-pengetahuan/
Penalaran merupakan suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan
dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses bergikir itu harus dilakukan
dengan cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap valid kalaw proses penarikan
kesimpulan itu dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika,
dimana logika secara luas didefinisikan sebagai ” pengkajian berfikir secara valid”5

4. Cara memperoleh ilmu pengetahuan

Prof.Dr.Ahmad Tafsir dalam bukunya “Filsafat Ilmu : Mengurai Ontologi, Epistimologi, dan
Aksiologi Pengetahuan” menyatakan Pengalaman manusia sudah berkembang sejak lama, yang
dapat dicatat dengan baik ialah sejak tahun 600-an SM bahwa yang mula-mula timbul agaknya
ialah pengetahuan Filsafat, dan hampir bersamaan dengan berkembangnya pengetahuan sain dan
pengetahuan mistik.

Perkembangan sain didorong oleh paham Humanisme[4], yaitu paham filsafat yang mengajarkan
bahawa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Paham ini muncul pada zaman yunani
kuno. Manusia perlu aturan agar dapat hidup teratur, juga peraturan untuk mengatur alam supaya
alam itu dapat mempermudah kehidupannya. Menurut mereka, aturan itu harus bersumber pada
sesuatu yang ada pada manusia yaitu akal.

1. Penalaran,

Penalaran sebagai sebuah kemampuan berpikir, memiliki dua ciri pokok, yakni logis dan analitis.
Logis artinya bahwa proses berpikir dilandaskan pada logika. Sedangkan analitis mengandung
arti bahwa proses berpikir ini dilakukan dengan langkah-langkah tertentu dan teratur.

Macam-macam Penalaran

A .Penalaran Deduktif.

Penalaran deduktif atau juga dikenal sebagai berpikir rasional yang dibidangi oleh filosof
Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat
umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus.

B. Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah penalaran yang lebih banyak mengacu pada observasi inderawi atau
empiris. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-
kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.(Suriasumantri,
1985:46). Penalaran ini dirintis oleh Prancis Bacon yang tidak puas dengan penalaran deduktif.
5
rangkumanmakalah.com/struktur-ilmu-pengetahuan/
2. Metode Penelitian Ilmiah

Metode ilmiah  adalah prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan yang disebut ilmu/pengetahuan ilmiah. 6 Metode ilmiah merupakan cara alamiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasionalis, empiris, dan
sistematis. 

Rasionalis berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara masuk akal sehingga
dijangkau oleh penalaran manusia.

Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang
lain dapat dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.7

BAB V

6
Adamsmith:wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian
7
https://amirsalim1979.wordpress.com/2015/06/16/struktur-ilmu-pengetahuan/
PENUTUP

1. Kesimpulan

Kami bisa mengambil kesimpulan bahwa ilmu adalah rangkaian aktivitas mencari
penjelasan secara rasional, empiris mengenai dunia ini berbagai seginya, dan keseluruan
pengetahuan sitematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Sebagai sebuah Struktur, ilmu pengetahuan terdiri dari objek material, objek formal, sistem dan
metodologi yang kesemuanya itu terkait satu sama lain. Metodologi ilmiah dikembangkan
berdasarkan paradigma kuantitatif, kualitatif, dan campuran. Ilmu timbul berdasarkan atas hasil
pengolahan secara metodologi terhadap pengalaman-pengalaman yang dapat dikumpulkan.
Dalam kaitannya dengan pengetahuan dan metode ilmiah, Gie (1997) menyatakan bahwa ilmu
adalah kesatuan antara pengetahuan, aktivitas, dan metode. Ketiga hal tersebut merupakan
kesatuan logis yang harus ada. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas, aktivitas harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan
pengetahuan yang sistematis. Kesatuan dan interaksi di antara aktivitas, metode, dan
pengetahuan menyusun suatu ilmu. Gabungan penalaran deduktif dan induktif inilah yang
kemudian memunculkan penalaran baru yang dikenal degan penalaran ilmiah.

2. Saran

Sebagai insan yang jauh dari kesempurnaan mungkin dalam penulisan makalah kami yang
berjudul “struktur ilmu pengetahuan “ banyak kekurangan dan kesalahan dalam segi penulisan
kami harap agar bapak bisa memaklui kami dan kami siap untuk bertanggung jawab dalam
merevisi makalah ini sekian terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
1 https://mommiagustin.wordpress.com/2017/10/02/makalah-struktur-ilmu-
pengetahuan/
2 https://amirsalim1979.wordpress.com/2015/06/16/struktur-ilmu-pengetahuan/
3 2017/11/struktur-dasar-ilmu-pengetahuan.html
4 https://amirsalim1979.wordpress.com/2015/06/16/struktur-ilmu-pengetahuan/
5 rangkumanmakalah.com/struktur-ilmu-pengetahuan/
6 Adamsmith:wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian
7 https://amirsalim1979.wordpress.com/2015/06/16/struktur-ilmu-pengetahuan/

Anda mungkin juga menyukai