KELOMPOK 1:
RAJLUN FAHRIAN(092201012)
HERRY PRATAMA.A.(092201001)
AFI BAISI(092201044)
SUHADA(092201004)
LIS AYUCANDRA(092201010)
SILAS ADIAN SAMPE(092201060)
Puji dan Syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Filsafat Ilmu yang berjudul “Sarana Berfikir Ilmiah“ ini dapat
diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
yang membacanya dan dapat sedikit mewujudkan pengetahuan didalam lembaran
ini
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1 Bahasa.................................................................... 8
2 Matematika ................................................................... 9
3 Statistika ................................................................... 10
4 Logika ................................................................................ 11
I. Kesimpulan............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Bahasa
Bahasa mempunyai peranan penting dan suatu hal yang lazim
dalam hidup dan kehidupan manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi
verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah dimana bahasa
merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika
induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan berpikir imiah ini
sangat berkaitan erat dengan bahasa. Bahasa mengalami perkembangan
oleh karena disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yang juga
berkembang. Kemampuan berbahasa yang baik dan benar menjadi salah
satu syarat mutlak untuk melaksanakan kegiatan ilmiah, karena bahasa
merupakan sarana komunikasi yang pokok, namun menggunakan bahasa
yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang
benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan benar. Premis yang salah
akan menghasilkan kesimpulan yang salah juga. Semua itu tidak terlepas
dari fungsi bahasa itu sendiri sebagai sarana berpikir. Dengan bahasa
manusia dapat berpikir secara teratur serta dapat mengkomunikasikan apa
yang sedang ia pikirkan kepada orang lain. Tanpa bahasa maka mustahil
bisa berpikir secara teratur dan dengan bahasa kita bisa melanjutkan nilai-
nilai kepada generasi berikutnya. Berbahasa dengan jelas adalah makna
yang terkandung dalam kata-kata harus diungkapkan secara tersurat untuk
mencegah pemberian makna yang lain. Manusia tanpa bahasa tidak akan
dapat berfikir secara rumit dan abstrak seperti dilakukan dalam kegiatan
ilmiah. Selain itu juga tidak dapat mengomunikasikan kepada pihak lain
tentang apa yang dipahaminya.
Bahasa memungkinkan manusia berfikir secara abstrak,
menyangkut obyek-obyek yang faktual di transformasikan menjadi
simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Dengan demikian manusia
dapat memikirkan mengenai obyek yang secara faktual tidak berada
didekatnya atau abstrak dan memikirkan sesuatu secara teratur dan
sistematis.
B. Matematika
Untuk melakuakan kegiatan ilmiah secara lebih baik diperlukan
sarana berfikir salah satunya adalah Matematika. Sarana tersebut
memungkinkan dilakukannya penelahaan ilmiah secara teratur dan cermat.
Matematika sebagai bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin kita sampaikan, dalam penalarannya harus mampu
diekspresikan ke dalam bahasa verbal, dan demikian pula argumen verbal
harus mampu diekspresikan dalam lambang-lambang matematika.
Lambang-lambang matematika bersifat artifisial yang baru mempunyai
arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa hal tersebut
matematika hanya kumpulan rumus-rumus yang mati. Kelebihan
matematika memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara
kuantitatif karena matematika mengembangkan bahasa numerik,
sedangkan dengan bahasa verbal hanya bisa mengemukakan peryataan
yang bersifat kualitatif. Sifat kuantitatif dari matematika meningkatkan
daya prediktif dan kontrol dari ilmu. Ilmu memberikan jawaban yang lebih
bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat
dan cermat.
Matematika berfungsi sebagai alat berpikir. Analisis matematika
pada prinsipnya merupakan proses penalaran yang bersifat deduktif, yakni
proses penarikan simpulan dari beberapa pernyataan dasar menjadi
pernyataan baru secara konsisten. Matematika merupakan alat yang dapat
memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui
abstraksi, idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi ataupun
pemecahan masalah. Pentingnya matematika tidak lepas dari perannya
dalam segala jenis dimensi kehidupan. Mengkomunikasikan gagasan
dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien.
Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika merupakan
bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat. Hal tersebut
menunjukkan pentingnya peran dan fungsi matematika, terutama sebagai
sarana untuk memecahkan masalah baik pada matematika maupun dalam
bidang. Berikut beberapa aliran dalam Filsafat Matematika antara lain:
Aliran Logistik (Immanuel Kant) Aliran Intusionis (Jan Brouwer) dan
Aliran Formalis (David Hilbert).
C. Statistika
Statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif,
yakni merupakan proses penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari
kasus-kasus yang bersifat individual. Statistika didasarkan pada teori
peluang, akan memberikan kemampuan kepada kita untuk mengetahui
apakah suatu hubungan kausalitas antara dua faktor atua lebih bersifat
kebetulan atau benar-benar terkait dalam suatu hubungan yang bersifat
empiris. Konsep statistika juga sering dikaitkan dengan distribusi variabel
yang ditelaah dalam suatu populasi. Statistika mampu memberikan secara
kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik. Yang pada
pokoknya didasarkan pada asas yang sederhana, yakni semakin besar
contoh yang diambil maka makin tinggi pula tingkat ketelitian kesimpulan
tersebut.
Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah maka statistika
membantu kita untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkan
karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan secara kebetulan.
Statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
pengetahuan untuk mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil
suatu kesimpulan kegiatan ilmiah. Untuk dapat mengambil suatu
keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode penelitian
serta penganalisaan harus akurat. Statistika diterapkan secara luas dan
hampir semua pengambilan keputusan dalam bidang manajemen. Peranan
statiska diterapkan dalam penelitian pasar, produksi, kebijaksanaan
penanaman modal, kontrol kualitas, seleksi pegawai, kerangka percobaan
industri, ramalan ekonomi, auditing, pemilihan resiko dalam pemberian
kredit dan lain sebagainya.
Peranan Statistika dalam tahap-tahap metode keilmuan:
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang akan
diambil dari populas.
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
3. Teknik untuk menyajikan data-data, sehingga data lebih
komunikatif.
4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang
diajukan.
D.Logika
Logika merupakan ciri pokok dalam penalaran. Manusia dapat
mengembangkan pengetahuan disebabkan oleh dua hal yang utama, yaitu:
1. Manusia memiliki bahasa yang dipergunakan untuk
mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut
2. Manusia dapat mengembangkan pengetahuan karena memiliki
kemampuan berfikir menurut suatu alur tertent, yang kita kenal
dengan istilah penalaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA