Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

TENTANG

KONSEP, ASUMSI, AKSIOMA, POSTULAT, DAN TEORI

Oleh :

Kelompok 7

Ahmadi ( 2114070108)

Hadella Syafatullah ( 2114070122)

Endang Wahyuni (2114070129)

` Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Remiswal, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
beserta salam, semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Salallahu alaihi
wasallam. Melalui beliau, agama islam di sempurnakan hingga beliau menjadi
uswatun hasanah (suri tauladan yang baik). Semoga keberkahan juga tercurah
kepada keluarga dan sahabat beliau serta seluruh manusia yang taat kepada Allah
dan Rasul-Nya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Penulis memiliki niat dan motivasi dalam penulisan makalah ini, yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan. Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan
tentang “Konsep, Asumsi, Aksioma, Postulat, dan Teori” Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari
keterbatasan penulis sebagai manusia tidak luput dari kekhilafan. Atas dasar
tersebut, dengan rendah hati penulis mengharapkan saran-saran dari pembaca
untuk mendapatkan kesempurnaan.

Padang,7 Oktober 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep.......................................................................................... 3
B. Asumsi.......................................................................................... 4
C. Aksioma ....................................................................................... 5
D. Postulat ......................................................................................... 6
E. Teori ............................................................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran .......................................................................................... 12

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHALUAN

A. Latar Belakang

Pada hakekatnya penelitian diawali dari hasrat keingintahuan peneliti yang


dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau permasalahan. Setiap pertanyaan atau
per-masalahan tersebut perlu jawaban atau pemecahan. Dari jawaban dan
pemecahan tersebut peneliti memperoleh pengetahuan yang benar mengenai
suatu masalah. Pengetahuan yang benar adalah yang dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Untuk memperolehnya harus mengikuti kaidah-kaidah
dan menurut cara-cara bekerjanya akal yang disebut logika, dan dalam
pelaksanaannya diwujudkan melalui penalaran.. Pengetahuan yang benar tersebut
disebut juga pengetahuan ilmiah atau ilmu. Dengan demikian penelitian ilmiah
adalah suatu metode ilmiah untuk memperoleh pengetahuan menggunakan
penalaran. Penalaran tersebut dilaksanakan melalui prosedur logika deduksi dan
induksi. Dengan pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
antara lain untuk pengembangan pengetahuan dan teknologi, perencanaan
pembangunan dan untuk pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan manusia.

Penelitian atau research berasal dari kata re dan to search yang berarti
mencari kembali yang menunjukkan adanya proses berbentuk siklus bersusun
yang selalu berkesinambungan.. Penelitian dimulai dari hasrat keingintahuan dan
permasalahan, dilanjutkan dengan pengkajian landasan teoritis yang terdapat
dalam kepustakaan untuk mendapatkan jawaban sementara atau hipotesis.
Selanjutnya direncanakan dan dilakukan pengumpulan data untuk menguji
hipotesis yang akan diperoleh kesimpulan dan jawaban permasalahan. Dalam
proses pemecahan masalah dan dari jawaban permasalahan tersebut akan timbul
permasalahan baru, sehingga akan terjadi siklus secara berkesinambungan

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari konsep dalam metodologi penelitian?

2. Apa pengertian dari Asumsi dalam metodologi penelitian?

1
3. Apa yang dimaksud dengan Aksioma dalam metodologi penelitian?

4. Apa yang dimaksud dengan Postulat dalam metodologi penelitian?

5. Apa yang dimaksud dengan Teori dalam metodologi penelitian?

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu konsep dalam metodologi penelitian

2. Untuk mengetahui apa itu Asumsi dalam metodologi penelitian

3. Untuk mengetahui apa itu Aksioma dalam metodologi penelitian

4. Untuk mengetahui apa itu Postulat dalam metodologi penelitian

5. Untuk mengetahui apa itu Teori dalam metodologi penelitian

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep berarti; pengertian,


gambaran mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan (cita-cita) yang
telah dipikirkan.1 Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis dan lancar,
dibutuhkan suatu perencanaan yang mudah dipahami dan dimengerti.
Perencanaan yang matang menambah kualitas dari kegiatan tersebut. Di dalam
perencanaan kegiatan yang matang tersebut terdapat suatu gagasan atau ide yang
akan dilaksanakan atau dilakukan oleh kelompok maupun individu tertentu,
perencanaan tadi bisa berbentuk ke dalam sebuah peta konsep.

Pada dasarnya konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide, atau
menurut Kant yang dikutip oleh Harifudin Cawidu yaitu gambaran yang bersifat
umum atau abstrak tentang sesuatu.2 Fungsi dari konsep sangat beragam, akan
tetapi pada umumnya konsep memiliki fungsi yaitu mempermudah seseorang
dalam memahami suatu hal. Karena sifat konsep sendiri adalah mudah dimengerti,
serta mudah dipahami. Adapun pengertian konsep menurut para ahli: 3

1. Soedjadi, mengartikan konsep ke dalam bentuk atau suatu yang abstrak


untuk melakukan penggolongan yang nantinya akan dinyatakan kedalam
suatu istilah tertentu.
2. Bahri, konsep adalah suatu perwakilan dari banyak objek yang memiliki
ciri-ciri sama serta memiliki gambaran yang abstrak.
3. Singarimbun dan Efendi, konsep adalah suatu generalisasi dari beberapa
kelompok yang memiliki fenomena tertentu sehingga dapat digunakan
untuk penggambaran fenomena lain dalam hal yang sama.

1
Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakrta: Balai Pustaka, 1994), h. 520.
2
Harifudin Cawidu, Konsep Kufr Dalam al-Qur'an, Suatu Kajian Teologis Dengan Pendekatan
Tematik (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h. 13.
3
Idtesis.Com, Pengertian Konsep Menurut para Para Ahli, (Diposting Tanggal 20 Maret 2015).
https://idtesis.com/konsep-menurut-para-ahli/ (Diakses Tanggal 08 Oktober 2023).

3
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Konsep adalah istilah dan
definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya
seperti kejadian, keadaan, kelompok. Diharapkan peneliti mampu
memformulasikan pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya
dengan penyederhanaan beberapa masalah yang berkaitan satu dengan yang
lainnya.

Dalam dunia penelitian dikenal dua pengertian mengenai konsep, yaitu


Pertama konsep yang jelas hubungannya dengan realita yang diwakili, contoh :
meja, mobil dan lain-lainnya. Kedua konsep yang abstrak hubungannya dengan
realitas yang diwakili, contoh : kecerdasan, kekerabatan, dan lain-lainnya. Konsep
merupakan unsur pokok daripada penelitian. konsep merupakan hal yang abstrak,
maka perlu diterjemahkan dalam kata-kata yang sedemikian rupa, sehingga dapat
di ukur secara empiris.

Seperti telah dijelaskan bahwa postulat (asumsi/aksioma) atau patokan pikir


itu adalah “suatu keterangan yang benar”, yang kebenarannya itu dapat diterima
tanpa harus diuji atau dibuktikan lebih lanjut, digunakan untuk menurunkan
keterangan lain sebagai landasan awal untuk menarik suatu kesimpulan.

B. Asumsi

Asumsi sangat erat kaitannya dengan metodologi penelitian ilmu


pengetahuan, karena pengetahuan diperoleh melalui pendekatan ilmiah, yakni
melalui “ penyelidikan yang sistematik, terkontrol dan bersifat empiris atas suatu
relasi fenomena alam. Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah
sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Ilmu merupakan
pengetahuan yang didapatkan metode ilmiah. Metode adalah suatu prosedur atau
cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis.

Asumsi berperan sebagai dugaan atau andaian terhadap objek empiris untuk
memperoleh pengetahuan. Ia diperlukan sebagai arah atau landasan bagi kegiatan
penelitian sebelum sesuatu yang diteliti tersebut terbukti kebenarannya. Penelitian

4
merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang hasilnya akan
menemukan teori-teori baru maupun induksi konsultasi.

Asumsi secara bahasa diartikan dugaan yang diterima sebagai dasar,


landasan berfikir karena dianggap benar, mengansumsikan artinya menduga;
memperkirakan; memperhitungkan; meramal. Asumsi juga dapat dikatakan
merupakan latar belakang intelektual suatu jalur pemikiran. Asumsi juga dapat
diartikan pula sebagai gagasan primitif, atau gagasan tanpa penumpu yang
diperlukan untuk menumpu gagasan lain yang akan muncul kemudian.

Dengan demikian, asumsi menjadi masalah yang penting dalam setiap bidang
ilmu pengetahuan. Kesalahan menggunakan asumsi akan berakibat kesalahan
dalam pengambilan kesimpulan. Asumsi yang benar akan menjembatani tujuan
penelitian sampai penarikan kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis. Bahkan
asumsi berguna sebagai jembatan untuk melompati suatu bagian jalur penalaran
yang sedikit atau bahkan hampa fakta atau data.

Terdapat beberapa jenis asumsi yang dikenal antara lain:

1. Aksioma, pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan


pembuktian karena kebenaran sudah membuktikan sendiri.
2. Postulat, pernyataan yang dimintakan persetujuan umum tanpa
pembuktian atau suatu fakta yang hendaknya diterima saja
sebagaimana adanya
3. Premise, pangkal pendapat pada suatu sentiment.

C. Aksioma

Aksioma merpakan sebuah pernyataan dimana pernyataan yang kita terima


sebagi suatu kebenaran dan juga sifatnya umum, juga tanpa perlu adanya
pembuktian dari kita. Dan bisa juga dikatakan ialah sebuah ketentuan yang pasti
atau mutlak kebenarannya. Aksioma diartikan juga sebagai suatu pernyataan yang
memuat istilah dasar dan istilah terdefinisi dan tidak berdiri sendiri dan tidak diuji
kebenarannya. Adapun aksioma dalam metode penelitian kualitatif dan kuantitatif

5
adalah ralitas, hubungan variabel, generalisasi, relasi antara peneliti dengan objek
yang sedang diteliti, dan peranan nilai.

D. Postulat

Pastulat merupakan sebuah pernyataan matematika yang disepakati benar anpa


perlu pembuktian. Sebagian orang juga mengatakan postulat sama dengan
aksioma sehingga bereka mempertukarkan, karena didalam suatu meteri terkadang
juga telah ditentukan pernyataan yang telah di sepakati kebenarannya, sehingga
sering disebut aksioma.

Misalnya ialah didalam geomettri insidensi yang telah disepakati ada enam
pernyataan yang menjadi acuan dan dikenal sebagai 6 aksioma insidensi, dan juga
berbeda lagi dengan geomeri Euclid.

Misalnya ialah seperti aksioma diatas, “ garis adalah himpunan titik-titik yang
membuat paling sedikit dua titik” dan ini juga merupakan salah satu dari enam
eksioma insidensi dalam geometri.

Ada beberapa asumsi tentang postulat ini, diantaranya :

1. Postulat adalah pernyataan yang diterima tanpa pembuktian dan dapat


digunakan sebagai premis pada deduksi.
2. Ada yang menyamakan postulat dengan aksioma sehingga mereka dapat
dipertukarkan.
3. Ada yang berpendapat bahwa ada harapan bahwa pada suatu saat postulat
dapat dibuktikan.

Contoh Postulat Geometri :

Dengan mistar dan jangka,

1. dapat dilukis garis lurus dari suatu titik ke titik lain


2. dapat dihasilkan garis lurus terhingga dengan sebarang panjang
3. dapat dilukis lingkaran dengan sebarang titik sebagai pusat dan jari-jari
sebarang panjang

6
Sehubungan dengan penyusunan hipotesis. Deobold B. Van Dallen
mengemukakan postulat-postulat yang diturunkan dari dua jenis asumsi, yaitu
postulat-postulat yang disusun berdasarkan asumsi alam, dan postulat-postulat
berdasarkan asumsi proses psikologis. Postulat-postulat yang bersumber dari
kenyataan-kenyataan alam adalah: 4

1. Postulat Jenis (Natural Kinds)

Ada kemiripan di antara obyek-obyek individual tertentu ang


memungkinkan mereka untuk dikelompokkan ke dalam satu kelas tertentu.
Ada kelompok orang berkulit putih, ada kelompok orang yang berkuli hitam,
dan ada kelompok orang yang berkulit warna lain. Ada juga kelompok
binatang melata, kelompok binatang berkaki empat, kelompok binatang
berkaki duan, dn sebagainya. Dengan postulat ini kita dapat menyusun
hipotesis terhadap obyek pengamatan tertentu, apakah ia termasuk dalam
kelompok x atau y.

2. Postulat Keajekan ( Constancy)

Di alam ini ada hal-hal yang menurut pengamatan kita selalu berulang
dengan pola yang sama. Misalnya, pada waktu-waktu yang lalu kita
menyaksikan bahwa matahari selalu terbit di sebelah timur dan terbenam di
sebelah barat. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman ini kita mempunyai
alas an untuk menuga bahwa besok matahari terbit di sebelah timur.

3. Postulat Determinisme

Suatu kejadian tidak terjadi secara kebetulan, tetapi ada penyebabnya.


Sebuah benda jatuh ke bawah kalau dilepaskan dari suatu ketinggian karena
ia ditarik oleh gravitasi bumi. Gunung meletus bukanlah suatu kebetulan,
tetapi merupakan akibat dari suatu proses geologis yang bekerja di dalam
bumi. Demikian juga kecelakaan lalu lintas di jalan raya tidak terjadi secara

4
Walpole, R.E. Pengantar Statistika (Edisi ke-3) Jakarta : (Gramedia Pustaka Utama:. 1995)

7
kebetulan. Ada postulat sebab akibat yang menyatakan bahwa suatu
peristiwa terjadi karena sesuatu atau beberapa sebab. Postulat ini dipakai
untuk menyusun suatu hipotesis untuk menerangkan peristiwa tertentu

C. Teori

Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang


mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang
membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa
suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan
dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan
selanjutnya.

Tiga hal yang perlu diperhatikan tentang teori adalah:

1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah
didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam
proporsi tersebut secara jelas
2. Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang
sistematik dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat
jelas
3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable
yang saling berhubungan.

Salah satu definisi mengenai teori ialah serangkaian asumsi, konsep,


konstruk, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara
sisitematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger, FN).

Definisi lain mengatakan bahwa teori merupakan pengetahuan ilmiah yang


mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari satu disiplin ilmu. Teori
mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut;

1. harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan tidak


terjadinya kontraksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan.

8
2. harus cocok dengan fakta-fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun
konsistennya apabila tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat
diterima kebenarannya secara ilmiah.
3. Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
a. Model Based Theory,

Berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringan


konseptual yang kemudian diuji secara empiris. Validitas substansi
terletak pada tahap-tahap awal dalam pengujian model, yaitu apakah
model bekerja sesuai dengan kebutuhan peneliti.

b. Teori deduktif,

Teori kedua mengatakan suatu teori dikembangkan melalui proses


deduksi. Deduksi merupakan bentuk inferensi yang menurunkan
sebuah kesimpulan yang didapatkan melalui penggunaan logika
pikiran dengan disertai premis-premis sebagai bukti. Teori deduktif
merupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan
validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan
konsep sebelum pengujian empiris.

c. Teori induktif,

Teori ketiga menekankan pada pendekatan empiris untuk


mendapatkan generalisasi. Penarikan kesimpulan didasarkan pada
observasi realitas yang berulang-ulang dan mengembangkan
pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta
menjelaskan keberadaan pernyataan-pernyataan tersebut.

d. Teori fungsional

Teori keempat mengatakan suatu teori dikembangkan melalui


interaksi yang berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan
pengujian empiris yang mengikutinya. Perbedaan utama dengan teori
deduktif terletak pada proses terjadinya konseptualisasi pada awal

9
pengembangan teori. Pada teori deduktif rancangan hubungan
konspetualnya diformulasikan dan pengujian dilakukan pada tahap
akhir pengembangan teori.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan
untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian, keadaan,
kelompok.

Asumsi berperan sebagai dugaan atau andaian terhadap objek empiris untuk
memperoleh pengetahuan. Ia diperlukan sebagai arah atau landasan bagi kegiatan
penelitian sebelum sesuatu yang diteliti tersebut terbukti kebenarannya. Penelitian
merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang hasilnya akan
menemukan teori-teori baru maupun induksi konsultasi.

Aksioma merpakan sebuah pernyataan dimana pernyataan yang kita terima


sebagi suatu kebenaran dan juga sifatnya umum, juga tanpa perlu adanya
pembuktian dari kita. Dan bisa juga dikatakan ialah sebuah ketentuan yang pasti
atau mutlak kebenarannya.

Pastulat merupakan sebuah pernyataan matematika yang disepakati benar anpa


perlu pembuktian. Sebagian orang juga mengatakan postulat sama dengan
aksioma sehingga bereka mempertukarkan, karena didalam suatu meteri terkadang
juga telah ditentukan pernyataan yang telah di sepakati kebenarannya, sehingga
sering disebut aksioma.

Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya


hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami
sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu
kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu
cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.

11
B. Saran

Demikian makalah ini kami paparkan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
kami menjadi lebih baik lagi dalam memaparkan makalah untuk kedepannya.

12
Daftar Pustaka

Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing.

Narbuko, Cholid, dkk. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2010.metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kulaitatif

dan R & D, Bandung :Alfa Beta

Suharsimi, Arikunto.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :

Rineka Cipta,

Suharso dan Ana R. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya

Karya.

Suhartono, Suparlan. 2000. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Ar-Ruzz.

Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: UGM Press.

Walpole.1995.Pengantar Statistika (Edisi ke-3).Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

13

Anda mungkin juga menyukai