MAKALAH
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
dengan ini saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Filsafat Ilmu yang membahas
“TEORI” dengan tepat waktu.
Makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
dari beberapa pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab
itu, saya juga ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Dadan Anugrah., M.Si. selaku Dosen
mata kuliah Filsafat Ilmu. Adapun makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin.
Namun, saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya suatu teori dirumuskan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang ada. Bangunan suatu teori yang merupakan abstrak dari sejumlah konsep yang
disepakatkan dalam definisi-definisi akan mengalami perkembangan, dan perkembangan
itu terjadi apabila teori sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi untuk mengatasi
masalah. Jika suatu teori ingin diakui sebagai ilmiah, teori ini haruslah cocok (compatible)
dengan teori-teori lain yang telah diakui sebelumnya. Dan jika suatu teori memiliki
kesimpulan prediktif yang berbeda dengan teori lainnya, salah satu di antara kedua teori
tersebut salah.
Penerimaan suatu teori di dalam komunitas ilmiah, tidak berarti bahwa teori tersebut
memiliki kebenaran mutlak. Setiap teori selalu sudah dipengaruhi oleh pengandaian-
pengandaian dan metode dari ilmuwan yang merumuskannya. Kemampuan suatu teori
untuk memprediksi apa yang akan terjadi merupakan kriteria bagi validitas teori tersebut.
Semakin prediksi dari teori tersebut dapat dibuktikan, semakin besar pula teori tersebut
akan diterima di dalam komunitas ilmiah. Ketika suatu bentuk teori telah dianggap mapan
di dalam komunitas ilmiah, maka hampir semua ilmuwan dalam komunitas ilmiah tersebut
menggunakan teori yang mapan itu didalam penelitian mereka. Teori yang mapan dan
dominan itu disebut oleh Kuhn sebagai paradigma. Dari itu maka perlunya untuk
memahami konstruk teori sebagai suatu pijakan dalam suatu penelitian ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ilmu dan teori?
2. Bagaimana perkembangan teori?
3. Bagaimana konstruk teori?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi ilmu dan teori
2. Untuk mengetahui perkembangan teori
3. Untuk mengetahui konstruk teori
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian ilmu berasal dari kata bahasa Arab ‘ilm, Inggris science, Belanda
watenchap, dan Jerman wissenchaf. Ilmu merupakan hal yang urgen dalam
kehidupan manusia di dunia agar manusia meningkat kualitas dan kemampuan diri
serta mengangkat eksistensinya. Definisi ilmu menurut Harre adalah kumpulan
teori-teori yang sudah diuji coba yang menjelaskan pola teratur ataupun tidak teratur
diantara fenomena yang dipelajari secara hati-hati. Definisi pemikir Marxis bangsa
Rusia bernama Alfensyef menjelaskan ilmu pengetahuan: Science is the society and
thought, if reflect the word corecctness, categories and laus the recivied by proctical
experince. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan manusia tentang alam,
masyarakat, dan pikiran, Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, kategori-
kategori, dan kebenarannya diuji dengan praktis. Definisi ilmu pengetahuan secara
umum adalah suatu pengetahuan tentang objek tertentu yang disusun secara
sistematis objektif rasional dan empiris sebagai hasil.
2
B. Perkembangan Teori
Sebuah teori dapat dikembangkan dengan pembangunan teori (theory
building). Merupakan sebuah aktivitas mensitesis sejumlah besar literatur dan studi
untuk menyediakan bukti atau mengkonfirmasi penjelasan tentang sebuah
fenomena. Membangun teori adalah sebuah usaha untuk mencoba menjelaskan
sebuah fenomena dengan perspektif yang berbeda dari penelitian atau teori-teori
sebelumnya. Adapun langkah-langkah membangun sebuah teori ialah:
1. Grounded Theory Bulding Merupakan sebuah teori yang dibangun dan
diawali dengan mengamati pila kejadian-kejadian atau perilaku-perilaku
dimana si peneliti mampu menemukan dan merumuskan penjelasan yang
konsisten untuk pola yang diamati.
2. Bottom-Up Conceptual Analysis Membangun sebuah teori dengan
melakukan identifikasi variabel variabel prediktor dari sebuah fenomena
yang diamati peneliti dengan menggunakan kerangka kerja (framework)
tertentu.
3. Mengembangkan atau Memodifikasi Analysis Sebuah teori juga dapat
dikembangkan dengan mengembangkan atau memodifikasi sebuah teori
atau teori-teori yang telah ada untuk menjelaskan sebuah konteks baru.
4. Menerapkan teori yang sudah ada ke konteks baru Membangun sebuah teori
dengan mengimplementasikan teori-teori yang sudah ada sebelumnya
namun diterapkan di konteks yang baru berdasarkan kemiripan antara
konteks baru dengan konteks teori sebelumnya.
C. Konstruk Teori
Bangunan teori adalah abstrak dari sejumlah konsep yang disepakatkan dalam
definisi-definisi. Konsep sebagai abstraksi dari banyak empiri yang telah
ditemukan kesamaan umumnya dan kepilahannya dari yang lain atau abstraksi
dengan cara menemukan sejumlah esensi pada suatu kasus, dan dilakukan
berkelanjutan pada kasus-kasus lainnya, dapat dikonstruksikan lebih jauh
menjadi proposisi atau pernyataan, dengan membuat kombinasi dari dua konsep
atau lebih. Bangunan-bangunan teori tersebut antara lain:
3
1. Teori Ilmu
Teori ilmu memiliki dua kutub arti teori. Kutub pertama adalah teori
sebagai hukum eksperimen muncul beragam, mulai dari hasil eksperimen
tersebut meluas ke hasil observasi seperti teori phisik tentang panas bumi.
Kutub kedua adalah hukum sebagai kalkulus formal dapat muncul secara
beragam, mulai dari yang dekat dengan kutub pertama seperti teori sebagai
eksplanasi phisik misalnya teori Galileo tentang peredaran planet pada
porosnya, teori sinar memancar melengkung bila lewat medan gravitasi.
4
dalam nada bagaimana. Manusia mempunyai kemampuan untuk
memilih yang baik, dan menghindari yang tidak baik.
3) Hukum Keteraturan Rekayasa Teknologi Keteraturan alam yang
determinate, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keteraturan
substantif dan ketraturan esensial. Seperti Pohon mangga golek akan
berbuah mangga golek. Ketika ilmuwan berupaya menemukan
esensi rasa enak pada mangga, menemukan esensi buah banyak pada
mangga, dan menemukan esensi pohon mangga yang tahan penyakit,
ilmuan berupaya membuat rekayasa agar dapat diciptakan pohon
mangga baru mana lagi yang enak buahnya, banyak buahnya, dan
pohonnya tahan penyakit, di sini nampak bahwa ilmuan mencoba
menemukan keteraturan esensial pada benda organik. Produk
teknologi merupakan produk kombinasi antara pemahaman ilmuan
tentang keteraturan esensial yang determinate dengan upaya
rekayasa kreatif manusia mengikuti hukum keteraturan sunnatullah.
4. Konstruk Teori Model Korespondensi Konstruk berfikir korespondensi
adalah bahwa kebenaran sesuatu dibuktikan dengan cara menemukan relasi
relevan dengan sesuatu yang lain. Tampilan korespondensi tersebut beragam
mulai dari korelasi, kausal, kontributif, sampai mutual. Konstruk berfikir
statistik kuantitatif dan juga pendekatan positifistik menggunakan cara ini.
5
7. Konstruk Teori Iluminasi Teori Iluminasi menurut Mehdi Ha’iri Yazdi
adalah pengetahuan yang semua hubungannya berada dalam kerangka
dirinya sendiri, sehingga seluruh anatomi gagasan tersebut bisa dipandang
benar tanpa membutuhkan hubungan eksterior. Artinya hubungan
mengetahui, dalam bentuk pengetahuan tersebut adalah hubungan swaobjek
tanpa campur tangan koneksi dengan objek eksternal
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara
sistematis untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Suatu teori akan mengalami
perkembangan apabila teori tersebut sudah tidak relevan dan kurang berfungsi lagi
untuk mengatasi masalah.
(Hanafi)
Bangunan-bangunan teori antara lain:
a. Teori Ilmu
b. Temuan Substantif Mendasar
c. Hukum-hukum Keteraturan
d. Konstruk Teori Model Korespondensi
e. Konstruk Teori Model Koherensi
f. Konstruk Teori Model Pragmatis
g. Konstruk Teori Iluminasi
7
DAFTAR PUSTAKA
Dila Rukmi Octaviana, R. A. (2021). HAKIKAT MANUSIA: Pengetahuan (Knowladge),
Ilmu Pengetahuan (Sains), Filsafat Dan Agama. Jurnal Tawadhu, 2.
Hanafi, K. (n.d.). Konstruksi Teori. Ponorogo: Universitas Muhamadiyah Ponorogo..
West, R. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Apikasi Edisi Ke 3. Jakarta:
Salemba Humanika.