Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN
“Penerapan Teori Dalam Penelitian”
Dosen Pengampu: Robby Jundi Lestari, M.Pd

Disusun Oleh:

Netti Alpiah

Semester III PBA

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF SAROLANGUN
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penerapan Teori Dalam Penelitian” pembuatan makalah dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah METODOLOGI PENELITIAN Bapak Robby Jundi
Lestari, M.Pd yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada
anggota tim yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim
penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Pelawan, 20 November 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Teori.............................................................................................2
B. Penerapan Teori dalam Penelitian..................................................................4
C. Peranan Teori Dalam Proses Penelitian..........................................................5
D. Fungsi Teori Dalam Penelitian.......................................................................6
E. Manfaat Teori Dalam Penelitian.....................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah penilitian pastilah mempunyai sesuatu masalah. Masalah
tersebut merupakan obyek yang akan diteliti guna mendapatkan suatu
konklusi atau hasil penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari
suatu yang diteliti maka digunakanlah teori. Teori tersebut berguna untuk
menguraikan dan mencari akar masalah dari suatu masalah yang sedang
diteliti. Jadi teori sangan vital sekali kegunaannya dalam sebuah penelitian.

Tanpa teori sebuah penelitian tidak akan memiliki ruh, karena penelitian
tersebut tidak menggunakan dasar-dasar ilmiah, terkesan hanya menebak-
nebak saja. Selain itu teori juga berfungsi untuk menyempitkan ruang
penelitian agar tidak melebar kemana-mana. Di dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang what and how dari sebuah teori dalam suatu penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Dari Teori?
2. Bagaimana Penerapan Teori dalam penelitian?
3. Apa Peranan Teori dalam proses Penelitian?
4. Apa Fungsi TeoriDalam Penelitian?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antarkonsep. Teori menunjukkan hubungan antara fakta-fakta. Teori
menyusun fakta-fakta dalam bentuk yang sistematis sehingga dapat dipahami.
Menurut Kerlinger teori adalah serangkaian bagian (variabel), definisi dan dalil
yang saling berhubungan yang dihadirkan dalam sebuah pandangan sistematis
tentang fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
maksud menjelaskan fenomena alamiah.1
Bentuk teori dapat berupa serangkaian hipotesa, pernyataan logis “jika…
maka”, atau model visual. Bentuk presentasi teori menunjukkan urutan sebab
musabab variabel-variabel. Hopkins menyajikan teorinya sebagai serangkaian
hipotesa. Para ahli ilmu pengetahuan secara sistematis membangun teori dan
mengetesnya untuk mengetahui internal konsistensi dan aspek-aspek
subjektifnya dengan data-data empiris.[3] Menurut Kinayati Djojosuroto &
M.L.A. Sumaryati, teori digolongkan kepada empat macam, yaitu asumsi,
konsep, konstruk, dan proposisi.
1. Asumsi
Asumsi adalah suatu anggapan dasar tentang realita, harus diverifikasi
secara empiris. Dalam penelitian ilmu sosial, setidaknya kita mengenal dua
pendekatan yang memengaruhi proses penelitian, mulai dari merumuskan
permasalahan hingga mengambil kesimpulan. Setiap pendekatan memiliki
asumsi dasar yang berbeda. Asumsi dasar yang ada di dalam pendekatan
kuantitatif bertolak belakang dengan asumsi dasar yang dikembangkan di
dalam pendekatan kualitatif. Asumsi dasar inilah yang memengaruhi pada
perbedaan dari cara pandang peneliti terhadap sebuah fenomena dan juga
proses penelitian secara keseluruhan.
2. Konsep

1
Nuraida Halid Alkaf, Metode Penelitian Pendidikan (Ciputat: Islamic Research
Publishing, 2009), h. 76.

2
Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang
menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu.
Bailey menyebutkan sebagai persepsi (mental Image) atau abstraksi yang
dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Setiap penelitian
kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian yang digunakan,
karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti di dalam
mendesain instrument penelitian.
Konsep juga dibangun dengan maksud agar masyarakat akademik atau
masyarakat ilmiah maupun konsumen penelitian atau pembaca laporan
penelitian memahami apa yang dimaksud dengan pengertian variable,
indikator, parameter, maupun skala pengukuran yang dimaksud penelitiannya
kali ini. Lebih konkrit, konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena
yang sama. Dalam membangun konsep ada dua desain yang perlu diperhatikan,
yaitu generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana
memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literatur dan
empiris. Abstraksi yaitu cakupan ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang
dibicarakan.
3. Konstruk
Konstruk adalah konsep yang ciri-cirinya dapat diamati langsung seperti
pemecahan masalah. Konsep seperti ini lebih tinggi tarafnya daripada abstraksi
yang ciri-cirinya dapat diamati langsung. Jadi konstruk adalah konsep
sedangkan tidak semua konstruk adalah konsep. Menjadikan konstruk yang
dapat kita ukur disebut operasionalisasi. Kata kerjanya
mengoperasionalisasikan.
4. Proposisi
Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep. Suatu pernyataan
yang menjelaskan kebenaran atau menyatakan perbedaan atau
hubungan antara beberapa konsep. Ada dua macam proposisi, yaitu Hipotetis
dan Tesis. Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan untuk diuji
kebenarannya secara empirik sedangkan Tesis adalah proposisi yang memiliki

3
ruang lingkup yang cukup luas dan yang telah dibenarkan oleh suatu pengujian
secara empirik dan cermat.
B. Penerapan Teori dalam Penelitian

Penerapan teori dalam penelitian melibatkan penggunaan suatu kerangka


konseptual atau sistem konsep yang telah dikembangkan secara sistematis
untuk menjelaskan atau memahami fenomena yang sedang diteliti. Berikut
adalah beberapa poin penting yang menjelaskan bagaimana teori diterapkan
dalam penelitian:2
1. Panduan untuk Rancangan Penelitian:
Identifikasi Variabel Penting: Teori membantu peneliti mengidentifikasi
variabel-variabel yang relevan untuk fenomena yang diteliti. Variabel-
variabel ini menjadi dasar bagi rancangan penelitian.3
Merancang Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis: Berdasarkan teori,
peneliti dapat merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang dapat
diuji untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang ada dalam
teori.
2. Memandu Pengumpulan Data:
Instrumen Pengumpulan Data: Teori membimbing pemilihan atau
pengembangan instrumen pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara,
atau metode observasi. Instrumen tersebut seharusnya mencerminkan
variabel-variabel yang dijelaskan oleh teori.
Desain Sampel: Teori dapat mempengaruhi cara peneliti memilih sampel
yang representatif untuk penelitian, tergantung pada karakteristik populasi
yang dijelaskan dalam teori.
3. Analisis dan Interpretasi:
Analisis Data: Saat menganalisis data, peneliti menggunakan teori sebagai
panduan untuk mengidentifikasi pola atau hubungan yang sesuai dengan
konsep-konsep dalam teori.

2
S. Nasution, Metode Research, Penelitian Ilmiah (Bandung: Jemmars, 1991), h. 4.
3
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2002), h. 17.

4
Interpretasi Temuan: Teori digunakan untuk memberikan interpretasi
terhadap temuan penelitian. Bagaimana temuan tersebut mendukung,
memperkuat, atau mungkin menantang konsep-konsep dalam teori
4. Mengarahkan Diskusi dan Kesimpulan:
Diskusi Implikasi: Diskusi hasil penelitian melibatkan pertimbangan
terhadap implikasi temuan terhadap teori yang digunakan. Apakah temuan
tersebut konsisten dengan teori, atau apakah mereka menunjukkan adanya
perluasan atau revisi teori
Kesimpulan dan Rekomendasi: Kesimpulan penelitian harus merangkum
bagaimana teori telah membantu memahami fenomena yang diteliti dan
memberikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut atau implikasi
praktis.
5. Kontribusi terhadap Literatur Ilmiah:
Memperkaya Pengetahuan: Teori memberikan kontribusi terhadap
literatur ilmiah dengan memperkaya pemahaman kita tentang suatu bidang
pengetahuan. Temuan yang terhubung dengan teori dapat menjadi landasan
untuk penelitian masa depan.4
C. Peranan Teori Dalam Proses Penelitian

Peranan teori dalam suatu penelitian sangat bergantung pada jenis


penelitian yang dilakukan. Pembahasan tentang peranan teori dalam makalah
ini lebih berkaitan dengan dua jenis pendekatan penelitian dalam proses
pengumpulan data yaitu, penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian
kuantitatif bergerak dari teori menuju ke pengumpulan data. Dalam hal ini,
teori berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, membantu menyusun
kerangka pemikiran, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai
referensi untuk menyusun instrument penelitian. Oleh karena itu, landasan teori
dalam proposal penelitian kuantitatif perlu mendapat perhatian yang serius.5

4
Kinayati Djojosuroto & M.L.A Sumaryati, Prinsip-Prinsip Penelitian Bahasa & Sastra,
h. 20.
5
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, Refleksi Pengembangan dan Penguasaan
Metodologi Penelitian (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 36.

5
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif bergerak dari
pengumpulan data kepada perumusan teori. Teori dalam jenis penelitian ini
tidak memegang peranan yang substansial. Teori digunakan untuk menambah
wawasan peneliti berkaitan dengan data-data yang dikumpulkan, menjelaskan
data dan sebagai bahan perbandingan. Peneliti kualitatif akan lebih profesional
dalam menguasai teori sehingga wawasannya akan menjadi lebih luas, dan
dapat menjadi instrument yang lebih baik. Teori bagi peneliti kualitatif akan
berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks secara lebih luas dan
mendalam.

D. Fungsi Teori Dalam Penelitian

Menurut Snelbecker ada tiga fungsi teori dalam penelitian. Pertama,


sebagai pensistematiskan temuan-temuan penelitian. Kedua, sebagai pendorong
untuk menyusun hipotesis. Dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari
jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan atas dasar penemuan.
Ketiga, sebagai penyaji penjelasan dalam menjawab pertanyaan. Jika
dijabarkan ada 6 fungsi teori dalam penelitian yaitu:

1. Sebagai penyusun generalisasi atas fakta-fakta


2. Menjadi kerangka orientasi untuk pengumpulan, pengolahan, dan analisa
data
3. Pembuat prediksi terhadap fenomena baru yang akan terjadi
4. Pengawas lowongan dalam pengetahuan dengan cara deduksi
5. Sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
6. Sebagai kerangka penalaran logis
E. Manfaat Teori Dalam Penelitian

Teori berdasarkan penggunaanya dalam penelitian memiliki beberapa


manfaat, salah satunya adalah membantu peneliti dalam berpikir ilmiah.
Berikut ini manfaat teori dalam penelitian:

 Teori membantu dalam membatasi penelitian

6
Teori bermanfaat untuk membantu seorang peneliti membatasi penelitiannya.
Teori memiliki berbagai macam dan kegunaannya dalam aspek kehidupan
manusia, terdapat teori mengenai komunikasi, hukum, politik, ekonomi dan
lain sebagainya. Manfaat dari penggunaan teori dalam penelitian untuk
membantu peneliti dalam membatasi objek atau fenomena yang ingin
ditelitinya.

 Teori dapat memberikan gambaran pendekatan yang perlu diambil

Melalui teori seorang peneliti akan lebih memahami isi atau konteks dari
fenomena yang ingin ditelitinya. Teori dapat memberikan gambaran
pendekatan yang perlu diambil, mengenai bagaimana prosedurnya, langkah-
langkah hingga metode yang akan digunakan dalam penelitian.

 Teori membantu untuk memfokuskan objek kajian

Manfaat lainnya dari teori adalah untuk membantu peneliti memfokuskan


objek kajian penelitian. Karena suatu teori biasanya membahas mengenai
suatu fokus penelitian dan dari fokus tersebut peneliti akan berupaya
memfokuskan objek yang cocok dengan penelitian tersebut.

 Teori sebagai dasar hipotesis penelitian

Manfaat lain dari teori adalah sebagai dasar hipotesis penelitian, terutama pada
pendekatan penelitian kuantitatif. Teori digunakan sebagai dasar dari alur
pemikiran seseorang, serta cara pandang seseorang terhadap suatu fenomena
sehingga mempengaruhi penentuan hipotesis seorang peneliti.

 Menentukan metode yang sesuai untuk penelitian

Teori juga bermanfaat dalam menentukan metode yang sesuai untuk


penelitian, karena dalam suatu teori terdapat unsur atau variabel penilaian
yang akan membantu seseorang dalam menjelaskan suatu fenomena. Variabel
tersebut akan menentukan apakah penelitian lebih baik menggunakan metode
kualitatif atau kuantitatif, atau bahkan metode campuran.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori dalam penelitian adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan


proposisi yang membentuk kerangka konseptual untuk menjelaskan suatu
fenomena secara sistematis. Teori memainkan peran penting dalam seluruh
proses penelitian, mulai dari rancangan penelitian, pengumpulan data, analisis,
hingga interpretasi temuan. Dalam penelitian kuantitatif, teori digunakan
sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan membimbing desain
penelitian, sementara dalam penelitian kualitatif, teori digunakan untuk
memahami konteks dan menambah wawasan. Fungsi teori melibatkan
pensistematikan temuan, pembentukan generalisasi, prediksi fenomena,
pengawasan logis, dan sebagai rujukan dalam penelitian. Dengan penerapan
yang tepat, teori memberikan landasan yang kokoh untuk penelitian yang
relevan dan bermakna.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kinayati Djojosuroto & M.L.A Sumaryati, Prinsip-Prinsip Penelitian


Bahasa & Sastra (Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia, 2004)
Nasution S., Metode Research, Penelitian Ilmiah (Bandung: Jemmars,
1991)
Kasiram, Moh, Metodologi Penelitian, Refleksi Pengembangan dan
Penguasaan Metodologi Penelitian (Malang: UIN-Malang Press, 2008)
Kinayati Djojosuroto & M.L.A Sumaryati, Prinsip-Prinsip Penelitian
Bahasa & Sastra.
Hasan M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002)
Burhan M. Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana,
2008)
Djojosuroto Kinayati & M.L.A Sumaryati, Prinsip-Prinsip Penelitian Bahasa &
Sastra
Ziauddin Sardar, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Mizan,
1996)
Halid Nuraida Alkaf, Metode Penelitian Pendidikan (Ciputat: Islamic
Research Publishing, 2009)

Anda mungkin juga menyukai