Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI, HIPOTESIS SERTA DESAIN PENELITIAN


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodelogi Penelitian I

Dosen Pengampu: Ahmad Sayfudin, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Afrian Yudiarsyah 2022310065

Nur Kholisah Putri 2022310053

Rina Liawati 2022310057

Utsman Syafi’i 2022310061

Yahyadi 2022310073

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA ASH-SHIDDIQIYAH
OKI-SUMATERA SELATAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang "Teori, Hipotesis,
dan Desain Penelitian ". Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Marga Sakti , Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6
A. Pengertian Teori dan Hipotesis ............................................................................... 6
B. Posisi Teori dalam Penelitian .................................................................................. 7
C. Hubungan Teori dengan Hipotesis ......................................................................... 7
D. Jenis-jenis Hipotesis ............................................................................................... 8
E. Macam-Macam Desain Penelitian ........................................................................ 11

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 14


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
B. Saran ...................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka............................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu unsur terpenting dalam membangun
peradaban umat manusia. Melalui penelitian, seorang peneliti mampu
menghasilkan berbagai macam pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat bagi
khalayak. Penelitian juga dilakukan untuk memecahkan masalah dan membuat
hal yang rumit menjadi mudah. Begitu besar faedah yang dapat diambil dari
penelitian sehingga muncul berbagai penemuan baru untuk masa depan yang lebih
baik.
Kegiatan penelitian erat kaitannya dengan mengkaji teori dan menyusun
hipotesis. Kedua hal tersebut merupakan komponen penting yang mampu
mengkonstruksi sebuah penelitian yang utuh. Kegiatan penelitian laiknya diawali
dengan mengkaji teori. Melalui kajian teori yang luas dan mendalam, peneliti
akan membuat dasar yang kuat dalam penelitiannya. Teori yang telah dikaji dapat
berkembang jika secara kontinu digunakan dalam penelitian.
Hipotesis dalam sebuah penelitian dapat membangun kepercayaan diri
seorang peneliti. Dugaan jawaban dan hasil dari berbagai kajian literatur tertuang
dalam suatu pernyataan yang disebut dengan hipotesis penelitian. Hipotesis pada
dasarnya digunakan untuk menguji benar atau tidaknya dugaan peneliti atas
kajiannya terhadap berbagai teori dan literatur yang relevan ddengan
penelitiannya.
Desain penelitian erat hubungannya dengan proses
p e n e l i t i a n k a r e n a merupakan tuntunan bagi seorang peneliti agar bisa
mendapatkan jawaban-jawaban yang yang telah dimunculkan. tidak hanya
menilai tuntutan bagi para peneliti, desain penelitian juga mempermudah peneliti
untuk menggunakan suatu metode dalam mencari alasan.
Banyak diantara akademisi yang terhambat oleh ketidaktahuannya akan
urgensi mengkaji teori dan menyusun hipotesis sehingga banyak kesalahan yang
diperbuat dalam melakukan penelitian. Kesalahan penelitian dapat diminimalisir
dengan mengkaji teori atau literatur yang tepat serta menyusun hipotesis
penelitian yang sesuai. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka makalah
ini akan membahas mengenai “Teori, Hipotesis dan Desain Penelitian”.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, berikut merupakan rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini.
1. Apa Pengertian Teori dan Hipotesis?
2. Bagaimana Posisi Teori dalam Penelitian?
3. Apa Hubungan Teori dengan Hipotesis?
4. Apa Jenis-jenis Hipotesis
5. Apa Macam-Macam Desain Penelitian

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori dan Hipotesis
1. Pengertian Teori
Teori adalah seperangkat kontruksi (konsep), definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematika melalui spesifikasi
hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjalankan dan
meramalkan fenomena. (Neumen). Atau bisa juga didefinisikan sebagai
seperangkat konstruk (atau variabel) yang saling berhubungan, yang
berasosiasi dengan proposisi atau hipotesis yang memerinci hubungan antar
variabel (biasanya dalam konteks magnitude atau direction). Suatu teori dalam
penelitian bisa saja berfungsi sebagai argumentasi, pembahasan, atau alasan.
Teori biasanya membantu menjelaskan (atau memprediksi) fenomena yang
muncul di dunia.
Labovitz and Hagedorn (1971) menambahkan definisi ide teori
rasionalitasnya, yang mana didefinisikan sebagai “usaha mengetahui
bagaimana dan mengapa variabel-variabel dan pernyataan-Pernyataan
relasional saling berhubungan satu sama lain”, mengapa variabel independen,
X, bisa mempengaruhi variabel dependen, Y. Teori dapat memberikan
penjelasan daripada prediksi yang diharapkan tersebut.
Dalam konteks ilmiah, suatu teori yang didasarkan sebagai ide gagasan
memiliki fungsi sebagaimana berikut ini :
a. Menjelaskan dan mempertajam ruang lingkup variabel dari penelitian
yang akan dilakukan.
b. Sebagai prediktor, yang memprediksikan untuk menemukan kenyataan
fenomena yang kemudian dipakai untuk merumuskan hipotesis dan untuk
menyusun instrumen penelitian.
c. Sebagai kontrol dalam pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, yang
kemudian dapat digunakan untuk memberikan saran.
2. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo (di bawah, lemah) dan thesa (kebenaran).
Dari kedua akar katanya dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah kebenaran
yang lemah. (Purwanto: 2010:66). Kebenaran hipotesis dikatakan lemah
karena kebenarannya baru teruji pada tingkat teori. Untuk menjadi kebenaran
yang kuat, hipotesis masih harus diuji menggunakan data-data yang
dikumpulkan.

6
Kebenaran yang lemah akan meningkat menjadi thesa apabila
berdasarkan hasil uji menggunakan data yang dikumpulkan memberi
kesimpulan mendukung hipotesis. Sebaliknya, bila hipotesis teruji melalui
data-data yang dikumpulkan maka hipotesis tidak dapat lagi diterima sebagai
kebenaran.
Suryanbrata memberikan beberapa definisi tentang hipotesis:
a. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
b. Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritus
yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan.
c. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling tinggi kebenarannya.
d. Hipotesis merupakan pernyataan mengenai populasi yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sempel penelitian atau
hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji
melalui statistik sampel. (Purwanto: 2010:83).
Hipotesis dalam suatu penelitian sangat penting untuk memandu
penelitian. Manfaatnya dapat dirinci sebagai berikut: Memberikan tujuan yang
tegas bagi peneliti, Membantu dalam menentukan arah yang harus ditempuh,
dalam pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-fakta yang
relevan, dan Menghindarkan sesuatu penelitian yang tidak terarah dan tidak
bertujuan dan pengumpulan data yang mungkin ternyata tidak ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti (Yatimin Abdullah, 2006:239).

B. Posisi Teori dalam Penelitian


Dalam penelitian, posisi teori sangat signifikan karena teori menyediakan
landasan konseptual yang diperlukan untuk merancang penelitian, merumuskan
pertanyaan peneliti, dan mengembangkan hipotesis. Teori membantu
mengarahkan metodologi penelitian dengan memberikan kerangka kerja untuk
pengumpulan dan analisis data.
Selain itu, teori membantu peneliti dalam menginterprestasikan temuan
dan memberikan kontribusi terhadap pemahaman umum dalam bidang penelitian
tersebut. Dengan demikian, teori menjadi pondasi yang kritis untuk proses
penelitian yang menyeluruh.

7
C. Hubungan Teori dengan Hipotesis
Teori dan hipotesis saling terkait dalam penelitian. Teori memberikan
landasan konseptual yang umum untuk penelitian, sementara hipotesis merupakan
proposisi khusus yang dihasilkan dari teori tersebut. Hipotesis adalah pernyataan
yang dapat diuji yang menunjukkan hubungan antara dua atau lebih variable yang
mungkin terjadi dalam penelitian.
Dengan kata lain, teori memberikan kerangka kerja umum, sedangkan
hipotesis menyederhanakan dan merinci aspek-aspek tertentu dari teori yang
dapat diuji empiris. Proses pembentukan hipotesis melibatkan pengembangan
proposisi khusus yang dapat diuji untuk mendukung atau menolak bagian-bagian
tertentu dari teori tersebut. Jadi, hubungan antara teori dengan hipotesis
membantu mengarahkan dan merinci focus penelitian.

D. Jenis-Jenis Hipotesis
Terdapat beberapa jenis hipotesis dalam penelitian. Adapun jenis-jenis
penelitian yang dirangkum dari beberapa pendapat para ahli seperti Creswell
(2016), Sugiyono (2016), dan Rudi (2010) adalah sebagai berikut.
1. Hipotesis Nol
Hipotesis nol menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau
tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Selisih variabel
pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Hipotesis ini sering juga
disebut hipotesis statistik, karena biasa dipakai dalam penelitian yang bersifat
statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Pernyataan yang sering
digunakan dalam hipotesis ini adalah tidak ada hubungan, tidak ada
perbedaan, tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, dan lain sebagainya.
Contoh Hipotesis Nol :
Peneliti ingin mengetahui “Apakah terdapat perbedaan kualitas karya tulis
ilmiah antara siswa laki-laki dan siswa perempuan?”
Ho : Tidak ada perbedaan kualitas karya tulis ilmiah antara siswa laki-laki
dengan siswa perempuan.
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif merepresentasikan pemikiran peneliti mengenai
penelitiannya yang berlandaskan pada berbagai teori dan literatur yang
relevan. Hipotesis alternatif bisa dikatakan lawan dari hipotesis nol. Hipotesis
alternatif juga bisa berisi pernyataan operasional penelitian.

8
Contoh Hipotesis Alternatif :
Peneliti ingin mengetahui “Apakah terdapat perbedaan kualitas karya tulis
ilmiah antara siswa laki-laki dan siswa perempuan?”
Ha : Terdapat perbedaan kualitas karya tulis ilmiah yang signifikan antara
siswa laki-laki dengan siswa perempuan
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho, agar peneliti
tidak mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan jujur, tidak terpengaruh
pernyataan Ha. Kemudian dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan akhir
pengetesan hipotesis.
3. Hipotesis Direksional
Hipotesis direksional mengilustrasikan suatu kemungkinan dengan
penyataan lebih tinggi, lebih banyak berubah, atau lebih signifikan.
Contoh Hipotesis Direksional :
Akan dilakukan suatu penelitian tentang status sekolah (negeri atau swasta)
dalam menghasilkan lulusan dilihat dari nilai UN. Hipotesisnya adalah
sekolah negeri akan menghasilkan lulusan dengan nilai UN yang lebih besar
ketimbang sekolah swasta.
4. Hipotesis Non Direksional
Hipotesis non direksional dijelaskan dengan prediksi yang dibuat tidak
secara pasti terperinci karena peneliti tidak mengetahui apa yang
diprediksikan dari literatur sebelumnya.
Contoh Hipotesis Non Direksional :
Penelitian mengenai identitas ras kulit putih dan ras kulit hitam di sekolah
tinggi Amerika. Hipotesisnya adalah identitas mengenai ras kulit putih dan
ras kulit hitam di sekolah tinggi Amerika berkaitan dengan tatanan kehidupan
sosial masyarakat yang berbeda-beda yang turut merefleksikan sistem nilai
mereka yang berbeda-beda pula.
5. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif menggambarkan karakteristik suatu satuan awal yang
menjadi fokus perhatian penelitian. Hipotesis ini menyatakan jawaban
sementara terhadap masalah deskriptif yang berkenaan dengan variabel
mandiri.
Contoh Hipotesis Deskriptif :
Suatu bimbingan belajar X menyatakan bahwa siswa yang dibimbing di
lembaga tersebut setidaknya 90% dapat diterima di perguruan tinggi negeri.
Rumusan masalahnya yaitu “Berapa banyak siswa bimbingan belajar X yang
diterima di perguruan tinggi negeri?”
9
Ho = µ ≤ 0,90 (lebih kecil atau sama dengan)
Ha = µ > 0,90 (lebih besar)
Dapat dibaca: hipotesis nol untuk parameter populasi berbentuk proporsi
(90% :proporsi) lebih kecil atau sama dengan 90%, dan hipotesis
alternatifnya, untuk populasi yang berbentuk proporsi lebih besar dari 90%.
6. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif menggambarkan hubungan antara dua atau lebih
variabel tetapi tidak menunjukan variabel mana yang menjadi sebab dan
variabel mana yang menjadi akibat dalam hubungan tersebut. Pada hipotesis
ini terdapat pernyataan yang menunjukan dugaan nilai dalam satu variabel
atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh Hipotesis Komparatif :
Rumusan masalah yang diajukan adalah “Apakah terdapat perbedaan antara
siswa yang menerapkan metode CTL dengan siswa yang menerapkan metode
Joyfull Learning dalam pembelajaran IPS di SD?”
Rumusan Uji Hipotesis Dua Pihak
Ho : m1 = m2
Ha : m1 ¹ m2
Rumusan Uji Hipotesis Pihak Kiri
Ho : m1 ³ m2
Ha : m1 < m2
Rumusan Uji Hipotesis Pihak Kanan
Ho : m1 £ m2
Ha : m1 > m2
7. Hipotesis Asosiatif (Hubungan)
Hipotesis asosiatif menunjukan variabel mana yang menjadi sebab dan
variabel mana yang menjadi akibat. Pernyataan yang menunjukan dugaan
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh Hipotesis Asosiatif :
Rumusan masalah yang diajukan adalah “Adakah hubungan antara
kewibawaan guru dengan semangat belajar siswa?”
Ho : r = 0
Ha : r ¹ 0
r merupakan simbol yang menunjukan kuatnya hubungan.

10
E. Macam-Macam Desain Penelitian
Desain penelitian dilakukan sebelum peneliti melakukan tahapan atau
proses penelitian. Pengertian desain penelitian merupakan rangkaian dari
prosedur dan juga metode yang digunakan untuk menganalisis dan juga
menghimpun berbagai data untuk menentukan variabel yang akan menjadi topik
penelitian. Desain penelitian juga dapat diartikan sebagai sebuah strategi yang
dilakukan seorang peneliti untuk menghubungkan setiap elemen di dalam
penelitian dan dilakukan dengan sistematis sehingga dalam menganalisis dan juga
menentukan desainnya, fokus penelitian menjadi lebih efektif dan juga efisien.
Sehingga dilakukannya desain penelitian ini adalah menentukan jenis
apakah yang kira-kira cocok untuk dipilih di dalam penelitian yang akan
dilakukan, termasuk di dalamnya menentukan berbagai alat dan juga cara apa
yang cocok digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin
muncul di dalam suatu penelitian.
Desain penelitian dibagi menjadi beberapa kategori yang dibagi
berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut dilakukan. Ada 4 macam desain
penelitian yang bisa digunakan, yaitu:
1. Desain Eksperimental
Desain ini diterapkan pada peneliti yang melakukan penelitian
eksperimental. Menurut Arifin (2009), penelitian eksperimental merupakan
penelitian yang di dalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek
yang diteliti serta adanya upaya kontrol yang ketat terhadap berbagai faktor
luar yang melibatkan subjek pembanding.
Desain penelitian eksperimental dijadikan sebuah metode ilmiah yang
sistematis dan dilakukan untuk membangun hubungan yang melibatkan
fenomena sebab-akibat. Selain itu, desain penelitian eksperimental ini juga
ditentukan oleh bagaimana cara peneliti dapat mengatur subjek ke dalam
kondisi dan juga kelompok yang berbeda. Oleh sebab itu, desain pada
penelitian eksperimental ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok:
a. Desain Penelitian Pre-Eksperimental
Desain penelitian pre-eksperimental baik dari satu atau berbagai
kelompok variabel terikat diamati untuk dapat mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh dari suatu aplikasi dari variabel bebas yang
sebelumnya dianggap dapat atau menyebabkan perubahan. Sehingga
desain ini menjadi desain penelitian eksperimental yang paling
sederhana dan tidak memiliki kelompok kontrol.
11
Desain penelitian pre-eksperimental ini dibagi lagi menjadi tiga
jenis, yaitu:
- One-shot Case Study Research Design. Hanya ada satu kelompok
variabel terikat yang dipertimbangkan dan dilakukan setelah
memberi perlakukan yang dianggap menimbulkan perubahan.
- One-group Pretest-posttest Research Design. Mengkombinasikan
posttest dan pretest study dengan mengadakan suatu tes pada satu
kelompok sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakukan.
- Static-group Comparison. Ada 2 lebih atau kelompok diberikan
pengawasan dan hanya ada satu kelompok yang diberikan
perlakuan, sementara kelompok lainnya dibiarkan statis.
b. True Experimental Research Design
Penelitian ini bergantung terhadap bagaimana analisis statistik
untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. True experimental
research design menjadi desain penelitian eksperimen yang paling
akurat dan juga dapat dilakukan dengan atau tanpa pretest pada paling
tidak 2 kelompok subjek variabel terikat yang dipilih secara acak.
Penelitian ini harus memiliki kelompok kontrol dan juga variabel
yang dapat dimanipulasi oleh peneliti dan distribusinya harus secara
acak. Ada pun di bawah ini merupakan beberapa klasifikasi dari desain
penelitian, yaitu:
- The Posttest-only Control Group Design. memilih subjek secara
acak dan kemudian dikelompokkan menjadi 2 kelompok, namun
hanya kelompok eksperimental yang diberi perlakuan.
- The Pretest-posttest Control Group Design. Subjek dipilih dan
dibagi menjadi 2 kelompok secara acak dan dua kelompok
diberikan pretest, tetapi hanya ada satu kelompok yang diberi
perlakuan.
- Solomon Four-group Design. Kombinasi dari pretest-only dan
pretest-posttest control group yang subjeknya dipilih secara acak
dan dibagi menjadi 4 kelompok.
c. Desain Penelitian Quasi-Eksperimental
Penelitian quasi-eksperimental ini memiliki kemiripan dengan true
experimental research. Akan tetapi, pada quasi-eksperimen ini,
partisipan tidak dipilih secara acak, sehingga desain penelitian ini
digunakan pada kondisi yang random atau sulit bahkan tidak mungkin
dilakukan.
12
2. Desain Penelitian Studi Kasus
Desain penelitian ini paling sesuai untuk metode penelitian yaitu fase
penyelidikan atau studi kasus karena mengutamakan survei dan proses
historis sebagai jalan untuk menjelaskan sebab dan kausalitas.
Meski begitu, metode ini hanya merupakan persiapan metode penelitian
dan tidak dapat digunakan untuk menggambarkan atau menguji suatu
masalah.
3. Desain Penelitian Longitudinal
Desain penelitian ini menggunakan data dengan rentang waktu yang
paling panjang akan tetapi sifatnya tetap relatif. Meski demikian, diperlukan
penekanan terhadap riset longitudinal yang dilakukan pada ekstensi atau
perpanjangan dari survei yang dilakukan dan perpanjangannya sendiri
bersifat periodik.
Sehingga desain ini dapat dipahami sebagai proses perpanjangan
penelitian survei yang sifatnya periodik dan dapat dilakukan survei dua kali
tergantung rentang waktu yang ditentukan dari awal menggunakan teknik
pengumpulan data baik kuesioner maupun interview terstruktur.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam metode ini adalah
melakukan survei dengan kuesioner atau wawancara untuk mendapat
identitas dan kemudian dilakukan riset dengan variabel yang sudah disusun
matang. Selanjutnya, dilakukan riset dengan rentang waktu yang jelas, tetapi
tidak ada ketentuan berapa kali partisipan harus disurvei kembali. Dan setelah
dilakukan beberapa kali survei, maka terjadi perubahan karakteristik yang
kemudian menjadi fokus penelitian dalam desain penelitian longitudinal.
4. Desain penelitian survei
Desain ini dilakukan pada populasi yang besar atau kecil dan datanya
diambil dari sampel yang diambil dari populasi yang ada untuk menemukan
berbagai kejadian yang relatif, distribusi, dan hubungan antara berbagai
variabel sosiologis maupun psikologis. Desain penelitian ini dibagi menjadi
dua yaitu desain penelitian silang dan juga survei berkepanjangan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. - Teori adalah seperangkat kontruksi (konsep), definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematika melalui spesifikasi
hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjalankan dan
meramalkan fenomena.
- Suryanbrata memberikan beberapa definisi tentang hipotesis:
▪ Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
▪ Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan
teoritus yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan.
▪ Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling tinggi kebenarannya.
▪ Hipotesis merupakan pernyataan mengenai populasi yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sempel penelitian
atau hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan parameter yang
akan diuji melalui statistik sampel. (Purwanto: 2010:83).
2. Teori membantu peneliti dalam menginterprestasikan temuan dan
memberikan kontribusi terhadap pemahaman umum dalam bidang penelitian
tersebut. Dengan demikian, teori menjadi pondasi yang kritis untuk proses
penelitian yang menyeluruh.
3. Teori memberikan kerangka kerja umum, sedangkan hipotesis
menyederhanakan dan merinci aspek-aspek tertentu dari teori yang dapat diuji
empiris. Proses pembentukan hipotesis melibatkan pengembangan proposisi
khusus yang dapat diuji untuk mendukung atau menolak bagian-bagian
tertentu dari teori tersebut. Jadi, hubungan antara teori dengan hipotesis
membantu mengarahkan dan merinci focus penelitian.
4. Adapun jenis-jenis penelitian yang dirangkum dari beberapa pendapat para
ahli seperti Creswell (2016), Sugiyono (2016), dan Rudi (2010) adalah sebagai
berikut:
a. Hipotesis Nol
b. Hipotesis Alternatif
c. Hipotesis Direksional
d. Hipotesis Non Direksional
e. Hipotesis Deskriptif
14
f. Hipotesis Komparatif
g. Hipotesis Asosiatif (hubungan)
5. Desain penelitian dibagi menjadi beberapa kategori yang dibagi berdasarkan
tujuan dari penelitian tersebut dilakukan. Ada 4 macam desain penelitian yang
bisa digunakan, yaitu:
a. Desain Eksperimental
b. Desain Studi Kasus
c. Desain Penelitian Longitudinal
d. Desain Penelitian Survei

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
makalah yang bermanfaat bagi banyak orang.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://funstudyclub.blogspot.com/2017/04/makalah-teori-dan-hipotesis-
penelitian.html diakses pada tangal 08 Desember 2023 hari Jum’at pukul 12.59 Wib
https://deepublishstore.com/blog/desain-penelitian/ diakses pada tangal 08
Desember 2023 hari Jum’at pukul 12.59 Wib

16

Anda mungkin juga menyukai