Anda di halaman 1dari 17

VARIABEL, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
yang diampu oleh Drs. Sukadi, M. Pd., M. T.

disusun oleh:

Nur Hasya Muizadin W 1801996


Fauza Fauziah 1805761
Yudha Maulana Rahayu 1807602

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Variabel, Kerangka Berpikir dan Hipotesis”. Tak lupa, shalawat serta
salam semoga dilimpahkan pada Nabi Muhammad SAW. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian yang diampu
oleh Drs. Sukadi, M. Pd., M. T., dan juga untuk menambah wawasan mengenai
langkah-langkah mengadakan penelitian.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, teori, dan
sistematika penulisannya. Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami
sangat terbantu bila pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini dari segi manapun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian,
terutama dalam mengadakan penelitian.

Bandung, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1. Latar Belakang .........................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................1
1.3. Pembatasan Masalah ...............................................................................2
1.4. Rumusan Masalah ...................................................................................2
1.5. Tujuan .......................................................................................................2
1.6. Sistematika................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................3
2.1. Pengertian Variabel .................................................................................3
2.2. Pengertian Kerangka Berpikir ...............................................................3
2.3. Pengertian Hipotesis ................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................5
3.1 Variabel .....................................................................................................5
3.2 Kerangka Berpikir ...................................................................................7
3.3 Hipotesis ....................................................................................................9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................12
4.1 Simpulan .................................................................................................12
4.2 Saran .......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kegiatan ilmiah penting sekali mengetahui apa yang akan diteliti,
yaitu variabel penelitian. Pada dasarnya variabel penelitian yaitu segala sesuatu
yang ditetapkan oleh peneliti, sehingga diperoleh informasi dari variabel
tersebut kemudian diproses hingga menjadi kesimpulan.

Tak lupa juga pentingya kerangka berpikir dalam kegiatan ilmiah. Jika latar
belakang diibaratkan kereta menuju ke stasiun. Sedangkan kerangka berpikir
adalah logika untuk kereta menuju ke stasiun dan stasiun tersebut adalah
penelitiannya.

Adapun hipotesis yang sama pentingnya dengan variabel dan kerangka


berpikir dalam kegiatan ilmiah. Hipotesis berasal dari kata Yunani, Hupo yang
berarti sementara sedangkan thesis itu adalah pernyataan atau teori. Jadi
hipotesis artinya pernyataan yang sementara. Dikarenakan hipotesis masih
sementara kebenarannya, maka hipotesis perlu diuji kebenaran hipotesis
tersebut.

Variabel, kerangka berpikir dan hipotesis sama pentingnya dalam


pembuatan proposal ilmiah. Maka dari itu, perlunya mengetahui ketiga materi
tersebut untuk membuat proposal penelitian agar proposal penelitian dapat
dibuat sebaik mungkin dan dapat diterima berbagai khalayak.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasikan masalah berikut.
1. Kurangnya pemahaman tentang variabel
2. Kurangnya pemahaman tentang kerangka berpikir
3. Kurangnya pemahaman tentang hipotesis

1
2

1.3. Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah pada makalah ini dibatasi pada pemahaman tentang
variabel, kerangka berpikir, dan hipotesis

1.4. Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
4. Apa itu variabel?
5. Apa itu kerangka berpikir?
6. Apa itu hipotesis?

1.5. Tujuan
Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
7. Mengetahui tentang variabel
8. Mengetahui tentang kerangka berpikir
9. Mengetahui tentang hipotesis

1.6. Sistematika
Sistematika yang diuraikan dalam penyusunan makalah ini dijelaskan
sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini, berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika.
BAB II Kajian Pustaka
Pada bab ini, dituliskan tentang teori-teori yang mendukung dalam
pembuatan makalah “Variabel, Kerangka Berpikir dan Hipotesis”.
BAB III Pembahasan
Pada bab ini, dituliskan uraian mengenai temuan penelitian berdasarkan
hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya
sesuai dengan urutan rumusan permasalahan
BAB IV Simpulan
Pada bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap
hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan saran yang konstruktif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Variabel
Pengertian variabel menurut Sugiyono (2012) adalah suatu atribut, sifat,
atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan penggunaan variabel dalam penelitian adalah
sebagai obyek yang akan diteliti.
2.2. Pengertian Kerangka Berpikir
Menurut Polancik (2009) kerangka berfikir diartikan sebagai diagram
yang berperan sebagai alur logika sistematika tema yang akan ditulis.
Polancik menempatkan hal ini untuk kepentingan penelitian. Dimana
kerangka berpikir tersebut dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian.
pertanyaan itulah yang menggambarkan himpunan, konsep atau
mempresentasikan hubungan antara beberapa konsep.
Menurut Sugiyono (2009: 88), kerangka berpikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai suatu masalah yang penting. Artinya,
kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang
disusun oleh beberapa teori yang telah dideskripsikan. Sugiyono (2009: 63),
juga menegaskan bahwa hubungan antar variabel yang akan diteliti dapat
dijelaskan melalui suatu model yang disebut dengan model penelitian.
2.3. Pengertian Hipotesis
Hipotesis (hipotesa) berasal dari bahasa Yunani. Dari arti katanya,
hipotesis berasal dari dua kata yaitu “hypo” artinya sementara dan “thesis”
artinya kesimpulan. Dengan demikian, hipotesis berarti dugaan atau jawaban
sementara terhadap suatu permasalahan penelitian (Haris & Martawijaya,
2015).
Menurut Sugiyono (2011 :63), Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
3
4

Hipotesis pada dasarnya merupakan pernyataan prediktif yang


menghubungkan variabel yang satu dengan variabel lainnya. Dengan
demikian, rumusan hipotesis itu mengandung lebih dari satu variabel. Sebuah
hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau kalimat deklaratif yang
polanya bervariatif (Didin Fatihudin, 2015).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Variabel
Dalam sebuah penelitian, penting sekali untuk mengetahui variable apa
yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2012), Variabel berasal dari bahasa
inggris variable dengan arti: “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau “gejala yang
dapat diubah-ubah”. Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya Keddles
dalam Surahman (2020) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas
(qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Berikut adalah beberapa jenis varriabel menurut Sugiyono (2012),
diantaranya yaitu:
a) Variabel Independen, disebut juga variabel bebeas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen. Contohnya: dalam penelitian variabel ini digunakan
sebagai stimulus atau yang memberi sebab pada variabel terikat.
Contohnya: Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa di
Kelas 10 SMKN 5 Kota Bandung
b) Variabel Dependen, disebut juga variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh adanya variabel bebas. Contohnya: dalam penelitian
variabel ini merupakan output atau akibat dari adanya pengaruh variabel
bebas.
Contohnya: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadapap Minat Belajar
Matematika Siswa Kelas 10 SMKN 5 Kota Bandung.

5
6

c) Variabel moderator, dalam penelitian variabel ini digunakan sebagai obyek


yang fungsinya memperkuat atau memperlemah ubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat. Contoh: Misalnya pengaruh media pembelajaran
terhadapap minat belajar matematika siswa Kelas 10 SMKN 5 Kota
Bandung. Variabel moderatornya adalah karakteristik gurunya.

d) Variabel intervening, dalam penelitian variabel ini merupakan penyela atau


antara yang secara tidak langsung mempengaruhi hubungan antara variabel
bebas dan terikat. Contoh: Misalnya pengaruh media pembelajaran
terhadapap minat belajar matematika siswa Kelas 10 SMKN 5 Kota
Bandung. Variabel moderatornya adalah karakteristik gurunya, sedangkan
variabel interveningnya: Karakteristik siswa, perlakuan orang tua, dll.

e) Variabel kontrol, pemakaiannya dalam penelitian adalah sebagai obyek


yang memberikan pengaruh secara teratur atau terkontrol sesuai arah si
peneliti mengenai hubungan variabel bebas dan terikat.
7
3.2 Kerangka Berpikir
Dalam membuat penelitian tentunya harus memiliki kerangka konsep
penelitian yang mudah dipahami oleh karena itu kerangka berfikir dibuat untuk
menjelaskan hubungan antar variabel penelitian, selain hal itu kerangka berfikir
juga dapat membangun paradigma penelitian dari diagram kerangka yang telah
dibuat. Hal ini selaras dengan pengertian dari Sugiyono (2009) yang
menjelaskan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai suatu masalah yang penting. Artinya, kerangka berpikir
merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun oleh beberapa
teori yang telah dideskripsikan dapat diketahui bahwa kerangka berfikir dapat
membangun paradigma penelitian. Kerangka berfikir juga mempermudah
peneliti menemukan konsep yang digunakan untuk masalah penelitian yang
akan digunakan untuk penelitian juga membantu peneliti menentukan model
penelitian.
Berikut adalah langkah – langkah membuat kerangka berfikir :
1. Membuat Variabel
Variabel yang diangkat tentunya sudah diketahui saat merencanakan
penelitian.
2. Mengumpulkan Referensi
Referensi yang relevan dengan topik yang diangkat, referensi bisa
berasal dari jurnal atau karya ilmiah. Referensi dapat membuka perspektif
baru sehingga dapat memberikan ide baru dalam melakukan penelitian.
3. Mendeskripsikan teori
Mendeskripsikan teori yang telah diambil dari berbagai referensi lalu
menghubungkan teori – teori yang berhubungan dengan variabel yang
akan diteliti.
4. Menganalisis teori dan juga hasil penelitian secara kritis
Melakukan kajian teori yang sudah ditetapkan apakah sesuai dengan
objek penelitian atau tidak.
5. Menganalisis komparatif tentang teori dan hasil penelitian
Pada tahap ini, peneliti kemudian harus melakukan sebuah analisis
serta juga komparasi dengan cara membandingkan teori yang satu dengan
yang lainnya. Dari hasil itu kemudian, seorang peneliti tersebut bisa atau
dapat menggabungkan teori yang satu dengan teori yang lainnya ataupun
8
juga dengan cara mereduksi apabila hasil analisis itu dipandang terlalu
luas.
6. Sintesa Kesimpulan
Setelah itu peneliti membuat sintesa atau kesimpulan sementara.
Perpaduan sintesa yang dihasilkan antar variabel terseut akan
menghasilkan beberapa kerangka berfikir yang kemudian dapat digunakan
untuk menjadikan sebuah hipotesis.
7. Kerangka Berfikir
Menyusun skema kerangka berfikir yangmana terdapat dua macam
skema kerangka berfikir yaitu asosiatif atau komparatif.
Berikut adalah contoh kerangka berpikir model cek poin dan model
implementasi

Gambar 1. Contoh Kerangka Berfikir Cek Poin

Gambar 2. Contoh Kerangka Berfikir Model Implementasi


9
3.3 Hipotesis
Hipotesis (hipotesa) berasal dari bahasa Yunani. Dari arti katanya,
hipotesis berasal dari dua kata yaitu “hypo” artinya sementara dan “thesis”
artinya kesimpulan. Dengan demikian, hipotesis berarti dugaan atau jawaban
sementara terhadap suatu permasalahan penelitian (Haris & Martawijaya,
2015).
Hipotesis yang akan diuji dinamakan Hipotesis Kerja (H1). Sebagai
lawannya adalah Hipotesis Nol (H0). Hipotesis kerja disusun atas teori yang
dipandang handal dan dinyatakan dalam kalian positif. Hipotesis nol
dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya dan
dinyatakan dalam kalimat negative. Dalam hipotesis statistic yang di uji adalah
H0, hipotesis yang dinyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel, dan
data populasi. Yang diuji H0 karena peneliti tidak berharap ada perbedaan
antara sampel dan populasi.
Hipotesis memiliki ciri – ciri sebagai berikut
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan
2. Hipotesis harus factual
3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu pengetahuan
4. Hipotesis harus dapat diuji
5. Hipotesis harus sederhana
6. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta.
Adapun bentuk – bentuk hipotesis yang terkait dengan rumusan masalah
diantaranya adalah :
1. Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap
masalah diskripsi, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
Contoh :
 Rumusan masalah diskripsi
Berapa lama daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK ?
 Hipotesis Diskriptif
H0 : Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK sama dengan 6
jam/hari. (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil pengamatan
sementara).
H1 : Daya tahan karyawan toko lulusan SMK tidak sama dengan 600
jam. (tidak sama dengan ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari
10
600 jam.
 Hipotesis Statistik
Hanya ada bila berdasarkan data sampel.
2. Komparatif (Perbandingan)
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah komparatif. Artinya variabelnya sama, populasinya dan
sampelnya berbeda. Serta waktu yang berbeda.
Contoh:
 Rumusan masalah komparatif
Bagaimana prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila
dibandingkan dengan perguruan tinggi Y ?
 Hipotesis penelitian komparatif 1
H0 : tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X
dengan perguruan tinggi Y
H1 : terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X
dengan perguruan tinggi Y
 Hipotesis penelitian komparatif 2 :
H0 : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil
atau sama dengan perguruan tinggi Y
H1 : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar dari
pada perguruan tinggi Y
 Hipotesis penelitian komparatif 3 :
H0 : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar
atau sama dengan perguruan tinggi Y
H1 : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil
dari pada perguruan tinggi Y
3. Asosiatif (Hubungan)
Hipotesis Asosiatif merupakan jawaban semstara terhadap rumusan
masalah yang bersifat inferensial. Artinya apakah ada atau tidak pengaruh
serta hubungan diantara dua atau lebih variabel penelitian, yang berasal
dari data sampel untuk mengeneralisasikan populasi penelitian.
Contoh :
 Rumusan masalah asosiatif
Apakah ada pengaruh penguasaan kosakata Bahasa Inggris terhadap
11
kemampuan berbicara Bahasa Inggrs siswa kelas X SMA Putera ?
 Hipotesis penelitian
H0 : tidak ada pengaruh penguasaan kosakata Bahasa Inggris terhadap
kemampuan berbicara Bahasa Inggris Siswa X SMA Putera.
H1 : ada pengaruh penguasaan kosakata Bahasa Inggris terhadap
kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa kelas X SMA Putera
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Menurut Sugiyono (2012), Variabel berasal dari bahasa inggris variable
dengan arti: “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubah-
ubah”. Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Variabel penelitian
pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Kerangka Berfikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai suatu
masalah yang penting. Kerangka berfikir terdapat tiga jenis yaitu teoritis,
operasional dan konseptual.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Ciri dari hipotesis adalah fakta, dapat diuji, ilmiah,
sederhana dan adaya keterkaitan dengan penelitian. Adapun bentuk – bentuk
hipotesis yang terkait dengan rumusan masalah yaitu hipotesis deskriptif,
komparatif dan asosiatif.
4.2 Saran
Saran yang didapat dari penulisan makalah ini adalah memperbanyak
referensi dengan penelitian yang akan dilakukan untuk menambah ide, gagasan
dan hasil penelitian yang lebih inovatif dan akurat

12
DAFTAR PUSTAKA

Awwabiin, S. (2021). Kerangka Berpikir: Pengertian, Cara Membuat, dan Contoh


Lengkap. [online] diakses dari :
https://penerbitdeepublish.com/kerangkaberpikir/#1_Contoh_Kerangka_Berpi
kir_Berbentuk_cek_Poin (27 September 2021)
Didin Fatihudin. (2015). Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen,
dan Akuntansi. Zifatama Publisher.
Haris, A., & Martawijaya, M. A. (2015). Kemampuan Merumuskan Hipotesis
Fisika Pada Peserta Didik Kelas XMIA SMA Barrang Lompo. Jurnal
Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar, 10.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian Kombonasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Surahman. (2020). Metode Penelitian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Timotius, K. H. (2017). Pengantar Metodologi Penelitian: Pendekatan Manajemen
Pengetahuan untuk Perkembangan Pengetahuan. Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai