METODE PENELITIAN
Dosen Pengampu:
Drs. Yusron Wikarya M.Pd
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Kewarganegaraan. Adapun judul dari makalah ini adalah LANDASAN
TEORI, KERANGKA BERPIKIR PENGAJUAN HIPOTESIS. Dalam
menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang setulus- tulusnya kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan ini.
Hanya doa yang dapat penulis berikan, semoga segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis dibalas dan dinilai sebagai amal ibadah oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis .Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang akan kami buat sehingga menjadi lebih baik lagi.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian teori
2
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian teori
2. Untuk mengetahui tingkatan dan fokus teori
3. Untuk mengetahui kegunaan teori dalam penelitian
4. Untuk mengetahui deskripsi teori
5. Untuk mengetahui kerangka berpikir
6. Untuk mengetahui pengertian dan rumusan hipotesis!
7. Untuk mengetahui ciri-ciri hipotesis!
8. Untuk mengetahui kegunaan hipotesis!
9. Untuk mengetahui bentuk rumusan hipotesis!
10. Untuk mengetahui/menggali dan merumuskan hipotesis!
11. Untuk mengetahui kerangka berpikir !
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Menurut Jonathan Turner (dalam babbie,1992) menyatakan bahwa teori dalam
ilmu sosial adalah penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan kenyataan-
kenyataan yang dapat diamati, yang berkaitan dengan aspek khusus dari
kehidupan manusia. Sedangkan Menurut Neuman 2003 (dalam Sugiyono,2012)
teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi
untuk melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi hubungan antar
variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Selanjutnya pengertian teori menurut Djojosuroto Kinayati & M.L.A Sumaryati,
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep.
Kata teori sendiri memiliki arti yang berbeda-beda pada setiap bidang
pengetahuan, hal itu tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara
umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta/fenomena yang satu
dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas secara umum dapat ditarik
kesimpulan bahwa suatu teori adalah suatu konseptualitas antara asumsi,
konstruk, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena yang diperoleh
melalui proses sistematis, dan harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak maka itu
bukan teori. Teori semacam ini mempunyai dasar empiris, dimana harus melalui
proses eksperimen, penelitian atau observasi, sehingga teori dapat dikatakan
berhasil. Adapun pengertian dari Asumsi, konsep ,konstruk dan proposisi dalam
sebuah teori (menurut Djojosuroto kinayati & M.L.A Sumayati:2004) adalah
sebagai berikut:
4
2. Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang
menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide ( gagasan )
tertentu.Contoh: Konsep ―Rumah‖: adalah sebuah tempat bagi manusia yang
digunakan untuk berteduh, istirahat dan melakuan berbagai aktivitas sosial
bersama anggota keluarga.
1. Menjelaskan (explanation)
Misalnya, Mengapa air yang mendidih pada suhu 100°C bisa menguap, dapat
dijawab dengan teori yang berfungsi menjelaskan.
2. Meramalkan (prediction)
Misalnya, bila air didihkan pada suhu 100°C berapa besar penguapannya, dapat
dijawab dengan teori yang berfungsi meramalkan/memperkirakan.
3. Pengendali (control)
Misalnya, berapa jarak sambungan rel kereta api yang paling sesuai dengan
kondisi iklim indonesia, sehingga kereta api jalannya tidak terganggu, dapat
dijawab dengan teori yang berfugsi mengendalikan.
Secara ringkas, menurut Borg dan Gall (1989: 114-119), dan Latief (2012:
43-50) dalam Website Prof. Dr. Mudjia Raharjo,M.Si menjelaskan setidaknya
ada enam (6) alasan mengapa kajian pustaka / Teori harus dilakukan,
sebagaimana uraian berikut:
Rumusan masalah yang spesifik dan dalam lingkup yang kecil jauh lebih baik
daripada yang luas dan umum. Umumnya, rumusan masalah yang tidak jelas
berakibat pada data yang diperoleh juga tidak jelas, sehingga antara masalah
yang hendak dijawab dan data yang ada tidak sambung. Ujungnya
kesimpulannya tidak berangkat dari data, tetapi pendapat pribadi peneliti.
Tentu ini tidak bisa dibenarkan. Hal demikian bisa dihindari melalui kajian
pustaka dengan serius.
2. Kajian pustaka tidak saja untuk mempelajari apa yang telah dilakukan orang
lain, tetapi juga melihat apa yang terlewatkan dan belum dikaji oleh peneliti
sebelumnya.
3. Untuk melihat bahwa pendekatan penelitian yang kita lakukan steril dari
pendekatan- pendekatan lain. Sebab, pada umumnya kajian pustaka justru
menyebabkan peneliti meniru pendekatan-pendekatan yang sudah lama
dipakai orang lain, sehingga tidak menghasilkan temuan yang berarti.
Mencoba pendekatan baru — walau mungkin salah lebih baik daripada
mengulang hal yang sama berkali-kali walau benar. Pengulangan justru
menunjukkan peneliti tidak cukup melakukan pembacaan literatur secara memadai.
Kesalahan metodologis akan disusul dan dikoreksi oleh peneliti selanjutnya,
sehingga menyebabkan ilmu pengetahuan berkembang. Karena itu, dalam ilmu
pengetahuan kesalahan bukan sesuatu yang aib. Proses demikian oleh Polanyi
disebut sebagai falsifikasi.
4. Memperoleh pengetahuan (insights) mengenai metode, ukuran, subjek, dan
pendekatan yang dipakai orang lain dan bisa dipakai untuk memperbaiki
rancangan penelitian yang kita lakukan. Rancangan penelitian, lebih-lebih
untuk penelitian kualitatif, bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkan terus
diperbaiki agar diperoleh metode yang tepat untuk memperoleh data dan
menganalisisnya. Kenyataan di lapangan ditemukan racangan penelitian
kualitatif seragam dari satu proyek penelitian ke yang lain. Padahal,
walaupun berangkat dari paradigma yang sama rancangan penelitian
8
variabel yang diteliti, melalui pendefisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam
dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap
hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori
yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan
sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau
didak.
Berikut langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah:
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri
tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip
atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.
E. Kerangka Berpikir
Mengutip buku Metode Penelitian Kuantitatif oleh Dominikus Dolet
Unaradjan (2019), kerangka berpikir adalah dasar pemikiran yang memuat
perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan
10
G. Ciri-Ciri Hipotesis
Setelah hipotesis dirumuskan, maka sebelum pengujian yang sebenarnya
dilakukan, hipotesis harus dinilaiter lebih dahulu.Untuk menilai kelaikan
hipotesis, ada beberapa kriteria atau ciri hipotesis yang baik yang dapat dijadikan
acuan penilaian. Kriteria atau ciri hipotesis yang baik menurut Furchan
(2004:121-129) yaitu:
1. hipotesis harus mempunyai daya penjelas, hipotesis harus menyatakan
hubungan yang diharapkan ada diantara variabel variabel hipotesis harus dapat
diuji:
2. hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuanyang sudah ada, dan
3. hipotesis hendaknya dinyatakan sederhana dan seringkas mungkin. Pendapat
tersebut dikuatkan oleh Nazir Menurut Nazir(2005:152)
H. Kegunaan Hipotesis.
Kegunaan Hipotesis Dalam kegiatan penelitian hipotesis merupakan sesuatu
yang harus dilakukan. Pentingya hipotesis dinyatakan oleh Furchan (2004:115)
13
I. Jenis-jenis Hipotesis.
Untuk membedakan jenis-jenis hipotesis, penulis mengutip pendapat
Nazir(2005: 153 154) yang menyatakan bahwa hipotesis dapat dibedakan
menjadibeberapa jenis, dan tergantung dari pendekatan dalam mebaginya. Menurut
beliau,hipotesis dapat dibagi sebagai berikut:
1. Hipotesis Hubungan dan Perbedaan Hipotesis dapat kita bagi dengan melihat
apakah pernyataan sementara yang diberikan adalah hubungan atau perbedaan.
Hipotesis tentang hubungan adalah pernyataan rekaan yang menyatakan
tentang saling berhubungan antara dua variabel atau lebih, yang mendasari
teknik korelasi atau pun regresi. Sebaliknya,hipotesis yang menjelaskan
perbedaan menyatakan adanya ketidak samaan antar variabel tertentu
disebabkan oleh adanya pengaruh variabel variabel yang berbeda beda.
Hipotesis ini mendasari teknik penelitian komparatif. Hipotesis tentang
hubungan dan perbedaan merupakan hipotesis hubungan analitis. Hipotesis ini
secara analitis menyatakan hubungan atau perbedaan satu sifat dengan sifat
yang lain.
2. HipotesisKerja dan Hipotesis Nul. Dengan melihat cara pandang seorang
peneliti menyusun pernyataan dalam hipotesisnya, hipotesis dapat dibedakan
antara hipotesis kerja dan nul. Hipotesisnul,yang mula mula diperkenalkan.
Oleh bapak statistikan Fisher, diformulasikan untuk ditolak sesudah pengujian.
Dalam hipotesis nul ini, selalu ada implikasi ‘tidak ada beda”. Perumusannya
bisa dalam bentuk:“Tidak ada beda antara.....dengan”Hipotesis nul dapat Juga
16
Dari tiga pernyataan tersebut antara lain dapat dirumuskan hipotesis seperti
berikut:
a. Dayatahan lampumerk X=800 jam
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti
diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas. Yaitu kalau
Hoditolakpasti Haditerima. Hipotesis statistik dinyatakan melalui simbol-
simbol.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara
18
bersangkutan.
Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial yang telah cukup berkembang seperti Ilmu
ekonomi misalnya, perumusan hipotesis dimulai dengan pembentukan kerangka
analisis. Kerangka analisis ini biasanya dinyatakan dalam model matematika.
Hipotesis hipotesis dikaitkan dengan model matematika tersebut yang kemudian
diuji dengan menggunakan data empiris.
Goode dan Hatt (Nazir, 2005: 155) memberikan empat buah sumber untuk
menggali hipotesis, yaitu:
1. Kebudayaan dimana ilmu tersebut dibentuk.
2. Ilmu itu sendiri yang menghasilkan teori, dan teori memberikan arah
kepadapenelitian.
3. Analogi juga merupakan hipotesis. Pengamatan terhadap jaga.Darinya
dapat dirumuskan hubungan antara tumbuhan dengan zat hara
dalamtanah.
4. Reaksi individu dan pengalaman. Reaksi individu terhadap sesuatu,
ataupunpengalaman-pengalaman sebagai suatu konsekuensi dari suatu
fenomena dapatmerupakan sumber hipotesis. Reaksi tanaman terhadap
pestisida, reaksi ayamterhadapsuntikan suatu obatdapat merupakan
sumberhipotesis.
Pendapat lainnya mengenai sumber hipotesis diungkapkan oleh Good
danScates (Nazir, 2005: 155). La memberikan beberapa sumber yang dapat
digunakan untuk menggali hipotesis, yaitu:
1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalamtentangilmu.
2. Wawasan serta pengertianyang mendalam tentang suatuwawasan.
3. Imajinasi atauangan-angan.
4. Materi bacaandanliteratur.
5. Pengetahuan tentang kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang
sedangdiselidiki.
6. Data yang tersedia.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori merupakan seperangkat kontruk (konsep), definisi, dan proposisi yang
menyajikan gejala (fenomena) secara sistematis, merinci hubungan antara
variabel-variabel, dengan tujuan meramalkan dan menerangkan fenomena/gejala
tersebut. Selanjutnya dalam penelitian teori memiliki tiga tingkatan teori antara
lain, Mikro level, Meso level, dan Makro level. Sedangkan menurut
perkembangannya teori memfokuskan pada teori subtantif dan teori formal.
Dalam penelitian fungsi teori adalah untuk memperjelas ruang lingkup yang
diteliti, untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, dan
menampilkan hubungan antarvariabel, konsep, dan menerangkan fenomena
sebagai masukan dalam mengambil persoalan dan informasi pembanding. Dari
beberapa hal yang telah penulis paparkan diatas menunjukkan bahwa, dalam suatu
penelitian peneliti tidak hanya mengumpulkan data, kemudian menulisnya tanpa
suatu landasan, tetapi peneliti harus mempunyai teori–teori yang cocok dengan
rumusan masalah yang akan diteliti, hal ini dilakukan supaya lebih mudah untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena, dengan adanya teori dalam suatu
penelitian menunjukkan bahwa penelitian adalah kegiatan mencari data secara
ilmiah.
Teori dalam penelitian bisa berfungsi sebagai bentuk dari
argumentasi,pembahasan, atau alasan. Teori membantu menjelaskan (atau
memprediksi)berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Urgensi teori dalam penelitian adalah sebagai suatu dasar seorang peneliti dalam
merumuskan hipotesis. Hipotesis menjadi dugaan berdasarkan keterngan teori
yang sementara diterima sebagai kebenaran sambil menunggu pengujian
menggunakan data empiris. Terdapat beberapa jenis hipotesis diantaranya adalah
hipotesis nol, hipotesis alternatif, hipotesis direksional, hipotesis nondireksional,
hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif.Masing-masing
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10025452/LANDASAN_TEORI_KERANGKA_PIKIR_
DAN_HIPO TESIS_DALAM_METODE_PENELITIAN
Moleong, Lexy.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Kinayati,Djojosuroto & M.L.A Sumaryati.2004.Prinsip-prinsip Penelitian Bahasa dan
Sastra.Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Arikunto,S.,2006,Prosedur Penelitian:Suatu Pengantar Praktik,Jakarta:RinekaCipta.
Sevilla,C.G.,dkk,1993,Pengantar Metode Penelitian, Jakarta:Universitas Indonesia.
Furchan,A.,2004,Pengantar Penelitian dalam Pendidikan,Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hadi,A.dan Haryono, 2005,Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung:PustakaSetia.
Margono , 2004 , Metodologi Penelitian Pendidika, Jakarta : Rineka
Cipta.Nazir,2005,Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Riduan,2002,Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian,Bandung:Alfabeta.
Sudjana, N.dan Ibrahim,1989,Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:Sinar
Baru.
Sugiyono,2005,Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.,2001,Statistik
auntuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
Sukma dinata, N.S., 1999, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda
karya.