Disusun
Oleh Kelompok :
SUMATERA UTARA
T.A 2022-2023
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Teori dalam penelitian kualitatif.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dari berbagai
referensi serta berbagai bantuan berupa solusi dari teman-teman semua sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar dapat dilakukan perbaikan pada makalah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18
i
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam setiap penelitian, setiap peneliti pasti membutuhkan teori- teori yang
berkaitan dengan objek yang akan dikaji dalam penelitinnya. Teori yang
digunakan atau diperoleh peneliti adalah teori yang sudah teruji kebenarannya atau
dengan kata lain teori i tu dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya dan dari
sumber- sumber yang terpercaya. Maka dari itu dalam setiap penelitian rujukan atau
yang sering kita sebut sebagai daftar pustaka sangat dianjurkan bahkan diwajibkan.
Mengapa? Karena, apa- apa yang telah kita jadikan sebuah rujukan harus lah relevan
dan akurat dengan keadaan atau daftar rujukan yang kita ambil.
Adapun penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep
yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang
diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan
peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil
kerja sebelumnya yang kita kenal jugasebagai literatur atau pustaka. Literatur atau
bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam
penelitian.
1
mendasar antara peran landasan teori dalam penelitiankuantitatif dengan penelitian
kualitatif.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teori
Teori adalah seperangkat dalil mengenai hubungan antara berbagai konsep.
Dalam penelitian kualitatif, teori yang sudah ada memiliki kegunaan yang cukup
penting, teori dalam penelitian kualitatif digunakan secara lebih longgar, teori
memungkinkan dan membantu untuk memahami apa yang sudah diketahui secara intuitif
pada saat pertama, tetapi bersifat jamak untuk berubah sebagaimana teori sosial
berubah. Pada umumnya teori bagi penelitian kualitatif berguna sebagai sumber inspirasi
dan pembanding.1
Menurut Neuman teori merupaan suatu sistem gagasan dan abstraksi yang
memadatkan dan mengorganisasi berbagai pengetahuan manusia tentang dunia sosial
sehingga mempermudah pemahaman manusia tentang dunia sosial, sementara itu,
menurut Turner (Babbie, lggz) teori adalah suatu penjelasan sistematis tentang hukum-
hukum dan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati yang berkaitan dengan aspek khusus
dari kehidupan manusia. 2
Menurut Ismaun Teori adalah pernyataan yang berisi kesimpulan substantive tentang
keteraturan. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi “Teori adalah serangkaian
asumsi, konsep, abstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan sesuatu
fenomena social secara sistematis dengan cara memutuskan hubungan antara konsep-
konsep yang ada”.3
Teori didefinisikan sebagai seperangkat proposisi yang terintegrasi secara sintaksis
(yaitu mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis atau dengan
lainnya dengan data dasar yang dapat diaamati) dan berfungsi sebagai wahana untuk
meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diaamati. Teori adalah seperangkat bagian-
bagian atau variable, definisi, dalil, dan proposisi yang saling berhubungan dengan
menyajikan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dnegan menentukan
hubungan antara variable,
dengan tujuan menjelaskan fenomena
alamiah”.
4
2Priyono, Metode Penelitian Kualitatif ,(Sidoarjo: Zifatama Publising, 2014) hlm 55-57
3Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
.(Bandung , Alfabeta.2010),hlm.56-57.
5
Secara umum, teori adalah sebuah system konsep abstrak yang
mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita
memahami sebuah fenomena. Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian social.
Secara khusus, teori adalah seperangkat konsep konstruk, definisi dan proposi yang
berusaha menjelaskan hubungan sistematis suatu fenomena, dengan cara memrinci
hubungan sebab akibat yang terjadi. 4
Berdasarkan beberapa pengertian diatas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu teori adalah suatu konseptualitas antara asumsi, konstruk, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena yang diperoleh melalui proses sistematis, dan harus dapat
diuji kebenarannya, bila tidak maka itu bukan teori.5
2. Pentingnya Teori
Dengan melakukan kaji literatur peneliti akan memperoleh beberapa manfaat antara
lain:
1. Peneliti akan mengetahui dengan pasti apakah permasalahan yang akan dipilih
untuk memecahkan melalui penelitian betul-betul belum pernah diteliti oleh orang-orang
terdahulu. Jika dari kajian pustaka diketahui bahwa ternyata permasalahan yang
dirasakan sebagai masalah sudah terdapat di dalam buku-buku karena sudah terbuk ti
melalui prosedur ilmiah maka calon peneliti tentang masalah tersebut agar apa yang
ialakukan bukan sekedar meneliti tampa arti. Hasrat serta modal yang tersedia dapat
dialihkan pada masalah-masalah lain yang memang cukup bermanfaat.6
2. Dengan mengadakan kajian literatur peneliti dapat mengetahui masalah-masalah lain
yang
mungkin ternyata lebih menarik dibandingkan dengan masalah yang telah dipilih
terdahulu. Jika permasalahan atau topik yang diinginkan seperti telah disebutkan
dinomor satu ternyata sudah banyak diteliti oleh peneliti lain, maka masalah-masalah
atau topik yang menarik tersebut dapat dijadikan sebagai penggantinya.
3. Dengan mengetahui banyak hal yang tercantum di dalam literarur (dan ini
merupakan yang terpenting bagi pelaksanaan bagi penelitiannya), peneliti akan dapat
lancar dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dalam tonggak-tonggak tertentu dari langkah
nya meneliti, peneliti memang diharuskan untuk mengacu pada pengetahuan, dalil,
konsep, atau
ketentuan yang sudah ada. Penggunaan acuan tersebut harus dilakukan dengan
menujuk
6
4L, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya.2002),hlm. 34-35.
5
Sardar,Ziauddin, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Mizan, 1996),hlm. 43.
6
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu Group.2020,), hlm. 99-101.
7
langsung pada sumber di mana bahan acuan tersebut diperoleh.
Dengan banyak membaca pustaka, tugas peneliti akan dapat diperingan karena nya.
Misalnya saja ia tidak aka n kesulitan memilih teknik pengumpulun data, teknik
untuk menganalisis data yang terkumpul.
8
7Sandu Siyoto dan Ali Sodk, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi MediaPublishing, 2015),hlm.102-105.
8SuharsimiArikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),hlm.30.
9
C. Penyusunan Teori dalam Penelitian Kualitatif
1. Batasan Teori
Semua kajian ilmiah pasti membutuhkan teori sebagai landasan pijakan dalam
kerangka berpikir dan pengembangan metode penelitiannya. Oleh sebab itu,
posisi teori dalam kajian ilmiah adalah sebuah keniscayaan. yang dimaksud dengan
teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk
menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. Sementara itu, yang dimaksud
dengan teori adalah perangkat proposisi yang berinteraksi secara sintaksis (yaitu
yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis dengan
lainnya melalui data atas dasar yang bisa diamati) dan berfungsi sebagai wahana
untuk meramalkandan menjelaskan fenomena yang diamati. Selanjutnya
disampaikan bahwa, teori memiliki 4 fungsi, yaitu:
9
Mustafa Bisri, Pedoman Menulis Proposal Penelitian Skripsi Dan Tesis, (Yogyakarta:Panji Pustaka.2009) hlm.29.
1
4. menyajikan penjelasanpenjelasan.
10
Madekhan, Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif, Jurnal Pendidikan dan
1
Pembelajaran.https://jurnalpendidikan.unisla.ac.id/index.php/reforma/article/download/78/76 . Diakses Pada 26 Mei
2021. Pukul 03.36 WIB, hlm, 65-66.
1
banyak pengalaman profesi, semakin banyak pula landasan pengetahuan dan wawasan
yang tersedia untuk melakukan penelitian.
3. Mapping Teori
Agar seorang peneliti memiliki wawasan yang cukup tentang penerapan teori-
teori yang berkaitan dengan topik penelitiannya, maka sebelum menulis karya
ilmiahnya, perlu melakukan mapping terlebih dahulu teori ataupun literatur relevan
yang berkualitas. Hal itu dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh
pengalaman dari orang lain dalam membahas suatu masalah dengan alternatif
pemecahannya secara ilmiah yang memadai., mapping teori dapat dilakukan dengan
cara-cara berikut.
Membaca penelitian yang terdahulu Melalui penelitian lain yang terdahulu, peneliti
dapat mengetahui bagaimana masalah dalam penelitiannya pernah dibahas oleh orang
lain sebelumnya,dalam waktu dan tempat yang berbeda, dan mengetahui apa
yang pernah dilakukan orang lain dalam menjawab masalah, seperti yang akan dikaji
dalam penelitiannya. Apakah perlu komparasi, kritik, atau dirujuk. Mapping
terhadap penelitian terdahulu ini penting dilakukan dalam rangka memahami posisi
penelitian di antara penelitian lain pada umumnya. Selain itu, juga dapat menunjukkan
orisinalitas penelitian yang dilakukan.
Membaca Teori yang Relevan Teori-teori yang relevan dengan topik atau
masalah penelitian yang dilakukan perlu dicari dan dipahami, untuk kepentingan
mengungkapkan berbagai hal yang belum terjangkau oleh pengetahuan peneliti. Teori
yang relevan dengan penelitian penting fungsinya bagi peneliti kualitatif, bukan
sebagai landasan dalam menyusun hipotesis yang akan dibuktikan di lapangan, tetapi
teoriteori tersebut dimaksudkan sebagai landasan bagi pemahaman konsep yang
menjadi acuan bagi pelaksanaan penelitian.
Memperhatikan Pendapat Pakar dalam Bidangnya Pada saat peneliti membahas suatu
masalah yang bersifat eksploratif, atau yang jarang dibahas oleh orang lain,
maka sangat mungkin bila peneliti akan mengalami kesulitan dalam menemukan
penelitian lain dan teori yang relevan sebagai rujukan dalam mapping teorinya. Dalam
kondisi itu, pendapat ilmuwan yang berkompeten sesuai bidang kepakarannya,
merupakan sumber penting yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pemahaman
kasus yang sedang dikaji.
1
4. Penyusunan Teori
Terdapat dua macam teori dalam penelitian kualitatif, yaitu teori subtantif
dan teori formal. Teori subtantif merupakan teori yang dikembangkan untuk
keperluan subtantif atau empirisme dalam inquiry suatu ilmu pengetahuan. Sementara
itu, teori formal merupakan teori yang disusun secara konseptual dalam bidang
inquiry suatu ilmu pengetahuan. Kedua jenis teori ini sesungguhnya berbeda dalam hal
derajat keumumannya, namun penerapannya sering bergantian. Yang
membedakan, bahwa teori subtantif diperoleh melalui perbandingan antarkelompok,
11
sedangkan teori formal diperoleh melalui perbandingan berbagai teori subtantif.
Bagi kamu dan siapa saja yang ingin menulis, baik karya tulis ilmiah maupun
non ilmiah. Maka bisa mencoba menyusun kerangka berpikir, namun pastikan sudah
paham
betul apa itu kerangka berpikir. Berikut penjelasan lengkapnya. 12
11
Made Wirartha, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta:Andi Offset.2006), hlm. 70-71.
1
12K Norman Denzin dan S. Lincoln Yvonna, The Sage Handbook of Qualitative Research, Third Edition, (University of
Illinois: Sage Publications (CA), 2009),hlm. 48.
1
1. Pengertian Kerangka Pemikiran
Hal pertama yang perlu dipahami adalah definisi dari kerangka berpikir.
Mengutip definisi yang dipaparkan dari buku berjudul Metode Penelitian Kuantitatif
karya Dominikus Dolet Unaradjan.
Kerangka berpikir kemudian bisa dijelaskan atau digambarkan dalam bentuk susunan
bagan yang saling terhubung, atau bagan alir. Sehingga dari sumber berbeda,
kerangka berpikir diartikan sebagai suatu diagram yang menjelaskan secara
garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.
1
13
Salim dan Syahrum. Metodologi Penelitian Kualitatif .(Bandung: Ciptapustaka Media,
2012), hlm 110.
1
1. Sugiyono
2. Sapto Haryoko
3. Polancik
Ahli ketiga adalah Polancik, menurutnya kerangka pemikiran adalah diagram yang
berperan sebagai alur logika sistematika tema yang akan ditulis. Sehingga bentuk dari
kerangka berpikir adalah diagram yang saling terhubung. Hubungan ini berbentuk seperti
aliran, sehingga ketika disatukan akan membentuk jalan cerita yang logis dan
mudah dipahami. Kerangka berpikir akan membantu penulis untuk menyelesaikan tulisan
yang dikerjakan dengan baik dan selesai lebih cepat.
4. Eecho
Dasar pikiran ini kemudian bisa menjadi media bagi penulis atau peneliti
untuk mempengaruhi pemahaman orang lain. Sehingga menjadi modal penting agar suatu
tulisan
dan penelitian bisa dianggap menarik, logis, dan layak untuk diteruskan.
1
14
Sugiyono, op. cit, hlm. 60.
1
A. Cara Membuat Kerangka Pemikiran
Jika sudah memahami pengertian dari kerangka pemikiran, maka tahap selanjutnya
adalah belajar cara membuatnya. Dalam membuat kerangka berpikir ternyata
ada beberapa tahap perlu dilalui: 15
Variabel sendiri adalah proses pengelompokan secara logis terhadap dua atau
lebih dari atribut dalam penelitian Atribut disini bisa dalam bentuk jenis data, seperti
usia dari objek penelitian, wilayah yang akan diteliti, tingkat pendidikan objek, dan
lain-lain.
2
15M. DjunaidiGhony&FauzanAlmanshur.,Metode Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.2009), hlm. 23.
2
Misalnya saat meneliti topik angka pengangguran di daerah X, maka ditemukan dua
variabel yang berhubungan dengan topik tersebut. Pertama, pekerjaan orang dewasa
di daerah X tersebut dan kedua adalah akses layanan pendidikan.
3. Mencari Referensi
Referensi atau sumber penelitian bisa diambil dari buku ilmu pengetahuan,
artikel online, jurnal ilmiah, jurnal cetak di perpustakaan, hasil wawancara, dan lain
sebagainya.
16
HarisHerdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ILMU Sosial, (Jakarta:Salemba Humanika,2010),
1
harus kuat dan logis, dan mengandalkan seluruh data hasil berburu referensi di
tahap sebelumnya. 17
Jadi, topik yang dibahas dan semua variabel yang sudah ditentukan
hubungannya kemudian dikaji ulang menggunakan seluruh informasi dari referensi
yang ditemukan. Lalu, ditarik kesimpulan untuk mengetahui topik tersebut
punya landasan kuat atau sebaliknya.
Misalnya pada saat mengikuti program hibah penelitian, maka seorang dosen
yang merupakan calon peneliti. Perlu meyakinkan lembaga yang menyediakan dana
hibah tersebut, bahwa penelitian yang dilakukan mumpuni dan punya urgensi tinggi.
Pada tahap inilah, peneliti perlu memaparkan argumennya secara logis dan
memiliki dasar yang kuat. Misalnya saat meneliti buah naga agar bisa punya masa
simpan lebih lama dengan menggunakan teknik buah buatan.
Maka peneliti membutuhkan teori kuat tentang buah buatan dan diperkuat
dengan argumen peneliti bahwa buah naga bisa dibuat menjadi buah buatan tadi.
17
John.W.Creswell, Qualitatif Inquiry and Research Design, ( California: SagePublications, Inc.1998), hlm.74.
18J.WCreswell,.Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, (London: Sage Publications,
2003), hlm. 45.
1
19E. KristiPoerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta:LPSP3 UI.1998),hlm. 53.
1
Maka di tahap akhir tinggal dibuat diagram yang menyebutkan seluruh variabel
dalam penelitian. Kemudian diberi keterangan mengenai hubungan semua variabel
tersebut, lalu menyebutkan teori yang memperkuat topik, dan sebagainya.
Sehingga secara keseluruhan akan membentuk bagan alir yang menunjukan proses
penelitian dari awal sampai akhir. Bagan alir inilah yang disebut sebagai susunan
kerangka berpikir.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan terhadap materi
yang disusun penulis, yaitu:
1. Posisi teori dalam penelitian, yaitu: Pertama, untuk penelitian yang bermaksud
menemukan teori dari dasar dan Kedua, untuk penelitian yang bermaksud
memperlua steori yang sudah ada. Adapun fungsi teori dalam penelitian, yaitu
menjelaskan, meramalkan dan mengendali.
1
B.Sara
n
Penulis menyarankan agar membaca dan menjadikan makalah ini sumber rujukan
dalam memahami tentang teori dalam penelitian kualitatif agar kiranya berguna bagi
kita calon penyusun tugas akhir atau skripsi bagi S-1.
1
DAFTAR PUSTAKA
Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif . Yogyakarta: Pustaka
IlmuGroup.
K Norman Denzin dan S. Lincoln Yvonna. 2009.The Sage Handbook of Qualitative Research
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur. 2009.Metode Penelitian Kualitatif . Jogjakarta: Ar-
Ruzz
Media.
Psikologi
. Jakarta:LPSP3 UI.
1
Priyono. 2014.Metode Penelitian Kualitatif . Sidoarjo: Zifatama Publising.
Salim dan Syahrum. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Ciptapustaka Media.
2
Sandu Siyoto dan Ali Sodk. 2015.Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
MediaPublishing.
.Bandung: Alfabeta.