HIPOTESIS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4 NERS A
T.A.2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengidetifikasi
Kerangka Teoritis dan Penyusunan Hipotesis”.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengertian jenis-jenis penelitian, langkah-langkah penelitian dan
ruang lingkup penelitian keperawatan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 4 A
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah teori banyak digunakan dalam banyak hal misalnya instruktur keperawatan dan
mahasiswa sering menggunakan istilah tersebut untuk merujuk kekonten kelas, sebagai lawan
dari praktik aktual melakukan tindakan keperawatan. Dalam penggunaan awam dan ilmiah,
istilah teori berkonotasi dengan abstraksi.
Dalam lingkungan penelitian, istilah teori digunakan secara berbeda oleh penulis yang
berbeda. Secara klasik, para ilmuan, menggukan teori untuk merujuk pada generalisasi
abstrak yang menawarkan penjelasan sistematis tentang bagaimana fenomena saling terkait.
Dalam defesini tradisional ini, sebuah teori mengandung setidaknya dua konsep yang terkait
dengan cara yang dimaksudkan untuk dijelaskan untuk teori tersebut. Jadi teori tradisional
biasanya memiliki penjelasan atau prediksi sebagai tujuan mereka.
Yang lain, bagaimana pun menggunakan istilah teori dengan tidak terlalu ketat untuk
merujuk pada karakteristik luas yang dapat secara menyeluruh menggambarkan sebuah
fenomena tunggal. Beberapa penulis menyebut jenis teori ini sebagai teori deskritif,
sementara yang lain telah menggunakan istilah teori fau olating. Secara garis besar, desens
five teori adalah teori yang menggambarkan atau mengkategorikan karektiristik individu,
kelompok, atau situasi dengan mengabstraksi fitur umum yang diamati diseluruh berbagai
manifestasi. Teori deskritif memegang peranan pentik dalam studi kualitatif. Peneliti
kualitatif sering berusaha menggembangkan konsep mutualisasi. Tions fenomena yang
didasarkan pada pengamatan aktual. Teori deskritif sering kali merupakan pendahuluan
sehingga teori prediktif dan eksplanatori.
Theory of Planned Behavior (TPB) (Ajzen, 2005) yang merupakan kelanjutan dari
teori lain yang disebut Theory Of Rea Sony Action (TRA) (Fishbein dan Ajzen, 2009) TPB
memberikan kerangka kerja untuk memahami perilaku masyarakat dan determinan psikologi.
Konstruksi TPR yang sangat disederhanakan terdiri dari proposisi berikut :
1. Perilaku yang berdasarkan kemauan ditentukan oleh niat orang untuk melakukan perilaku
tersebut.
2. Niat Melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku ditentukan oleh tiga faktor
Hubungan antara teori dan penelitian bersifat timbal balik dan saling
mengguntungkan. Teori dan model dibangun secara induktif dari observasi, dan sumber yang
sangat baik untuk observasi tersebut adalah pencarian sebelumnya, termasuk studi kualitatif
yang mendalam. Konsep dan hubungan yang divalidasi melalui penelitian menjadi landasan
pengembangan teori. Teori, pada gilirannya harus dievaluasi dengan menguji deduksi
dariinya (yaitu, Hipotesis). Dengan demikian, pene;itian memainkan peran ganda dan
berkelanjutan dalam pembangunan dan pengujian teori. Teori memandu dan menghasilkan
ide untuk penelitian, penelitian menilai nilai teori dan memberikan landasan bagi teori-teori
baru.
Contoh pengembagan teori: Jean Jonson 1999) mengembangkan teori jarak menengah
yang disebut teori regulasi diri yang menjelaskan hubungan antara pengalaman perawatan
kesehatan, koping, dan hasil kesehatan.
2.3 HIPOTESIS
Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan duga,
atau dhalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah
melalui pembuktian dalam hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat
diterima atau ditolak. Bila diterima atau terbukti maka hipotesis tersebut menjadi tesis.
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian atau analisis data dalam menguji
rumusan jawaban sementara atau hipotesis itulah, hasil akhir suatu penelitian. Hasil akhir ini
disebut juga kesimpulan penelitian, dhalil yang berlaku umum, walaupun pada taraf tertentu
hal tersebut mempunyai perbedaan tingkatan sesuai dengan tingkat kebermaknaan
(signifikan) dari hasil analisis statistik. Hasil pembuktian hipotesis atau hasil akhir penelitian
ini juga sering disebut tesis.
Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai berikut
Oleh sebab itu, sebelum merumuskan hipotesis harus diingat lagi tujuan
penelitiannya. Dari hipotesis, peneliti menarik kesimpulan dalam bentuk yang masih
sementara dan harus dibuktikan kebenarannya (hipotesis) sebagai titik tolak atau arah
pelaksanaan penelitian. Memperoleh fakta untuk perumusan hipotesis dapat dilakukan antara
lain dengan:
1) Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan dalam bentuk kalimat tanya.
2) Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.
3) Hipotesis harus dapat diuji.
4) Hipotesis harus sederhana dan terbatas.
a. Hipotesis kerja
Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang
peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul. Hipotesis ini sering juga disebut
hipotesis alternative, karna mempunyai rumusan dengan implikasi alternative
didalamnya. Bisanya menggunakan rumusan pernyataan : “jika......, maka......”.
artinya , jika suatu faktor atau variabel terdapat atau terjadi pada situasi maka ada
akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya.
Contoh:
Jika sanitasi lingkungan suatu daerah buruk, maka penyakit menular didaerah
tersebut tinggi.
Contoh :
Tidak ada perbedaan tentang angka kematian akibat penyakit jantung antara
penduduk kota dengan penduduk desa.
1.Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna ganda.
2.Hipotesis tidak serta-merta datang dengan sendirinya, namun harus dibangun atas
dasar teori, pengalaman, serta sumber ilmiah lain yang sahih.
3.Menyatakan hubungan antara satu variabel tergantung dengan satu atau lebih
variabel bebas, Kadang hipotesis menyatakan hubungan antara beberapa variabel
bebas dengan satu variabel tergantung, misal pada studi faktor-faktor risiko dengan
analisis multivariat. Namun dalam satu hipotesis hanya boleh terdapat satu variabel
tergantung. Hipotesis dengan lebih dari satu variabel tergantung (disebut sebagai
hipotesis yang kompleks) harus dipecah menjadi dua atau lebih hipotesis sederhana.
4.Hipotesis memungkinkan diuji secara empiris. Hal ini mutlak dalam semua studi
empiris; suatu hipotesis, meski mempunyai dasar yang kuat, tidak dapat disebut
memenuhi syarat bila tidak dapat diuji secara empiris.
Menurut Sumadi Surya Brata (1998), Secara garis besar, hipotesis-hipotesis yang isi
dan rumusanya bermacam-macam itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel
tertentu pada kelompok yang berbeda beda. Perbedaan itu seringkali karena pengaruh
perbedaan yang terdapat pada satu atau lebih variabel yang lain. Hipotesis tentang perbedaan
mendasari berbagai penelitian komperatif.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kerangka teori adalah teori yang berasal dari data yang diperoleh dari secara analitis
dan sistematis metode komparatif, selanjutnya dikemukakan bahwa unsur teori mencakup
kategori konseptual dan hubungannya dengan kerangka konsep/fikir (Gahayu, 2019).
Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan duga,
atau dhalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah
melalui pembuktian dalam hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat
diterima atau ditolak. Bila diterima atau terbukti maka hipotesis tersebut menjadi tesis.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dewi dkk, 2021. Mendiskusikan Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Dalam Penyusunan
Disertai : Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal Krisna : Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 13, No. 1
Juli 2021, pp. 31/39
Rahmadyani, Helfa. Kusuma, E. Hanson, 2019. Empat Kelompok Perilaku Boros Energi :
Penyusunan Hipotesis Menggunakan Grounded Theory. Jl. Ganesha No. 10 Kota Bandung