Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah “Metodologi Penelitian”
Disusun oleh :
Alya Arianne Putri: P21345123005
Anugerah Rizki: P21345123007
Febriyanti Mah Bengi: P21345123021
Heramadhani Maulana: P21345123026
Ismi Tri Yuly Yanti: P21345123028
Khen Azarya Caroline Simbolon: P21345123034
D3 Kesehatan Lingkungan
Tingkat 2
ْ ٰ ْ َّ ه
َّ ِ ِب ْس ِم
اّٰلل الرحم ِن الر ِحي ِم
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Hipotesis Penelitian”.
Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada dosen pembimbing
mata kuliah Metodologi Penelitian Politeknik Kesehatan Jakarta II yang telah
membimbing kami dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah kami berikutnya. Penulis
juga berharap agar apa yang penulis buat ini dapat berguna bagi pembaca
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penyusun,
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
Hipotesis Penelitian ........................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Hipotesis Penelitian ................................................................................ 3
2.2 Jenis - Jenis Hipotesis Penelitian ............................................................................... 4
2.3 Contoh Hipotesis Penelitian .................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 16
Daftar Pustaka................................................................................................................... 17
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan
sesuai dengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri yakni menjawab masalah
berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu hal penting yang dilakukan
tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya adalah Pertama,
Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari
Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai
konflik. Kedua, hipotesis dapat diuji danditunjukkan kemungkinan benar atau tidak
benar atau difalsifikasi. Ketiga, hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk
sendiri. artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya
dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan
mengujinya.
1
hipotesis. Untuk menyusunhipotesis yang baik setidaknya peneliti harus mengacu
penelitiannya, bagaimana pola berpikir dalam menyusun hipotesis dan jenis& jenis
hipotesis.
2
BAB II PEMBAHASAN
Hipotesis Penelitian
2.1 Pengertian Hipotesis Penelitian
penelitian (Fraenkel dan Wallen, 1990:40) dalam Yatim Riyanto, 1996 dan Nurul
Zuriah, 2006). Lebih lanjut dinyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang
Hipotesis belum tentu benar. Benar tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil
jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, tetapi juga
Hal ini sejalan dengan istilah hipotesis itu sendiri berasal dari gabungan
kata hipo yang berarti di bawah dan tesis yang artinya kebenaran. Jadi, hipotesis
berarti dibawah kebenaran. Artinya, kebenaran yang masih berada dibawah (belum
tentu benar)dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah
disertai bukti-bukti (Nurul Zuriah, 2006:162). Menurut Sugiyono (2010) hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
3
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan pernyataan
atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang belum tentu
kebenarannya dan akan menjadi benar apabila sudah ada bukti-buktinya.
menguji hipotesis yang diajukan, tetapi bertujuan menemukan fakta yang ada dan
terjadi di lapangan. Fakta yang dimaksud sifatnya riil dan objektif. Hubungannya
dengan hipotesis ialah apakah fakta yang ditemukan dilapangan mendukung atau
tidak terhadap hipotesis yang diajukan oleh peneliti, apakah dapat di terima atau
ditolak. Jika fakta yang di temukan di lapangan setelah diuji melalui statistik
maka hipotesis yang diajukan peneliti tidak dapat diterima atau ditolak.
ditujukan untuk landasan logis dan pemberi arah kepada proses pengumpulan data
serta proses penyelidikan itu sendiri (John W. Best, dalam Sanapiah Faisal, 1982
demikian, bentuk rumusannya harus sejalan dengan hasil telaah pustaka atau
(korelasi) dan perbedaan (komparasi). Menurut klasifikasi lain ada hipotesis nol
4
dan hipotesis alternative atau hipotesis kerja, dan menurut klasifikasi lain ada
hipotesis mayor dan hipotesis minor. Selengkapnya jenis dan klasifikasi hipotesis
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contoh : Tidak ada hubungan
antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contoh : Ada hubungan antara
tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD. Hipotesis alternatif
ada dua macam yaitu directional hypotheses dan non directional hypotheses
(Fraenkel dan Wallen, 1990: 42, Suharsimi Arikunto, 1989:57 dalam Nurul Zuriah,
2006:163).
Misalnya: siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya
5
2) Hipotesis Tak Terarah (Non Directional Hypotheses)
Hipotesis Tak Terarah merupakan hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh
peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang
berdasarkan sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua
1) Hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contoh : Hubungan antara
kemampuan fisika dan kimia, nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan
dengan nilai kimia, tetapi tidak merupakan hubungan sebab akibat dan timbal
balik. Nilai fisika yang tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan
6
lain, mungkin kabiasaan mereka berfikir logis sehingga mengakibatkan adanya
2) Hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik, contoh : hubungan antara tingkat
3) Hubungan yang menunjukkan pada sebab akibat, tetapi tidak timbal balik.
Contoh : hubungan antara waktu PBM dengan kejenuhan siswa. Semakin lama
disampaikan.
perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang
Contoh 1 :
Ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode
ceramah dan Tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen)
Contoh 2 :
Ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA anta yang berada di kota dan di desa.
(penelitian komparatif).
3. Jenis Hipotesis yang Dilihat dari Keluasaan atau Lingkup Variabel yang Diuji
7
1) Hipotesis Mayor merupakan hipotesis yang mencakup kaitan seluruh
Contoh : ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi orang tua dengan
Contoh :
siswa SMA.
- Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SMA.
bentuk rumusan hipotesis penelitian akan sangat tergantung dari rumusan masalah.
dan asosiatif (hubungan). Oleh karena itu, maka bentuk hipotesis penelitian juga
8
dibedakan menjadi tiga, yaitu hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif
hubungan.
a. Hipotesis Deskriptif
Contoh :
1) Hipotesis penelitian
dari kriteria yang ditetapkan (paling sedikit berarti lebih dari atau sama dengan
≥). Semangat belajar mahasiswa perguruan tinggi negeri < 75% dari kriteria
yang ditetapkan.
2) Hipotesis statistic
𝐻0=𝜌≥75% 𝐻𝑎=𝜌<75%
b. Hipotesis Komparatif
ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu
Contoh :
1) Hipotesis penelitian
9
Bentuk hipotesis komparatifnya dapat dikemukakan dalam bentuk hipotesis nol dan
𝐻0 : Hasil belajar siswa SMA X lebih dari atau sama dengan (≥) SMA Y.
2) Hipotesis statistic
𝐻0=𝜇1≥𝜇2 𝐻𝑎=𝜇1<𝜇2
Dimana ;
Contoh :
1) Hipotesis penelitian
2) Hipotesis statistic
10
➢ Karakteristik Hipotesis Yang Baik
Ciri-ciri hipotesis yang baik menurut Donald Ary, et al. (dalam Arief Ferchan,
1982: 126-129 dan Yatim Riyanto, 1996:16) anatara lain sebagai berikut :
Suatu hipotesis harus merupakan penjelasan yang mungkin mengenai apa yang
seharusnya dijelaskan.
variabel. Suatu hipotesis harus memprediksi hubungan antara dua atau lebih
variabel.
Hipotesis yang diajukan peneliti harus bersifat testability yaitu terdapat kemampuan
untuk diuji.
sudah mapan.
11
2.3 Contoh Hipotesis Penelitian
Di dalam menentukan hipotesis penelitian ada beberapa langkah-langkah yang
3. Hipotesis harus dengan nyata menunjukan adanya hubungan antara dua atau
lebih variable.
5. Dapat diuji.
Contoh 1 :
dilakukan secara acak kelas dan berdasarkan saran serta bimbingan dari guru kelas
sama-sama kelas reguler dari populasi yang homogen dari kelas III.
12
Sebelum dilakukan penelitian, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
diberikan pre-test terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan awal siswa. Pada
perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang menggunakan media dan tanpa
mendia puzzle.
Hipotesis Tindakan
1) Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas III SDN Bhayangkara
2) Hasil belajar IPA menggunakan media puzzle diduga lebih baik dari pada
13
Contoh 2 :
Siklus I:
Penggunaan media
Puzzle secara
Guru: menggunakan berkelompok
Tindakan media Puzzle dalam
pembelajaran IPA
Siklus II:
Penggunaan media
Puzzle secara
individual
suatu tes terhadap hasil belajar IPA kepada siswa tanpa adanya media puzzle dalam
pembelajaran tersebut dan diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah.
media puzzle secara berkelompok dalam pembelajaran IPA. Hal ini dilakukan untuk
puzzle secara individu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masing-
14
masing (individu) siswa dalam menguasai pembelajaran IPA. Dari kedua siklus
Hipotesis Tindakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ada peningkatan hasil belajar IPA
15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu
penelitian. Hal ini sejalan dengan istilah hipotesis itu sendiri berasal dari
gabungan kata hipo yang berarti di bawah dan tesis yang artinya kebenaran.
berada dibawah (belum tentu benar)dan baru dapat diangkat menjadi suatu
Ada beberapa jenis hipotesis penelitian yaitu hipotesis nihil (Ho) hipotesis
16
Daftar Pustaka
17