Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STATISTIKA PENDIDIKAN
UJI HIPOTESIS
Dosen Pengampu:Chintia Putri Wulandari, S.Pd, M.Pd

Kelompok : 11

1. Arya prasetya(201210048)

2. Dafik Khalik(201210061)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat tuhan yang maha esa, atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Uji Hipotesis dengan tepat waktu untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Kami menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi,
maupun penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima saran, masukan, dan
usulan untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami sadari pula,bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Jambi, 1 Oktober 2022

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 2
B. Langkah-Langkah pengujian hipotesis .............................................................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih
dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara pengolahan data.
Untuk memperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian
ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para
pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu
terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini
yang disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis
hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan
juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan
hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang
terjadi.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui konsep hipotesis dan pengujiannya
2. Dapat menerapkan rumus-rumus dan langkah-langkah dalam pengujian hipotesis
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian uji hipotesis?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam pengujian hipotesis?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengujian Hipotesis


Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah , Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga
hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu
dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis juga dapat diartikan
sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan
data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori,
dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat
sementara.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang
sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu
variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-
rata, varians, simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistik harus diuji, karena itu harus
berbentuk kuantitas untuk dapat diterima atau ditolak. Hipotesis statistik akan diterima jika
hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari
pernyataannya.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis,
keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah,
sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistik inferensi (statistic induktif),
karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan
sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.

B. Kegunaan Pengujian Hipotesis


Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana penelitian,
setidaknya ada empat yaitu :
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah
pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta
yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-
2
fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang
penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama
pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan
memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji
dan divalidasi (pengujian kesahihannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis
dapat membantu kita untuk memperluas pengetahuan.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
Pernyataan tidak dapat diuji secara langsung. Penelitian memang dimulai dengan
suatu pernyataan, akan tetapi hanya hubungan antara variabel yang akan dapat diuji.
Misalnya, peneliti tidak akan menguji pertanyaan apakah komentar guru terhadap
pekerjaan murid menyebabkan peningkatan hasil belajar murid secara nyata“? akan tetapi
peneliti menguji hipotesis yang tersirat dalam pernyataan tersebut “komentar guru
terhadap hasil pekerjaan murid, menyebabkan meningkatnya hasil belajar murid secara
nyata“ atau yang lebih spesifik lagi “skor hasil belajar siswa yang menerima komentar
guru atas pekerjaan mereka sebelumnya akan lebih tinggi dari pada skor siswa yang tidak
menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya“. Selanjutnya peneliti, dapat
melanjutkan penelitiannya dengan meneliti hubungan antara kedua variabel tersebut, yaitu
komentar guru dan prestasi siswa.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga menentukan
sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat
sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta
yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang ada hubungannya dengan pernyataan
tertentu. Hipotesislah yang mentukan relevansi fakta-fakta itu. Hipotesis ini dapat
memberikan dasar dalam pemilihan sampel serta prosedur penelitian yang harus dipakai.
Hipotesis juga dapat menunjukkan analisis statistik yang diperlukan dan hubungannya
yang harus menunjukkan analisis statistik yang diperlukan agar ruang lingkup studi
tersebut tetap terbatas, dengan mencegahnya menjadi terlalu sarat.
Sebagai contoh, lihatlah kembali hipotesis tentang latihan pra sekolah bagi anak-
anak kelas satu yang mengalami hambatan kultural. Hipotesis ini menunjukkan metode
penelitian yang diperlukan serta sampel yang harus digunakan. Hipotesis inipun bahkan
menuntun peneliti kepada tes statistik yang mungkin diperlukan untuk menganalisis data.
Dari pernyataan hipotesis itu, jelas bahwa peneliti harus melakukan eksperimen yang

3
membandingkan hasil belajar dikelas satu dari sampel siswa yang mengalami hambatan
kultural dan telah mengalami program pra sekolah dengan sekelompok anak serupa yang
tidak mengalami progaram pra sekolah. Setiap perbedaan hasil belajar rata-rata kedua
kelompok tersebut dapat dianalaisis denga tes atau teknik analis variansi, agar dapat
diketahui signifikansinya menurut statistik.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah
dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Artinya, peneliti
dapat menyusun bagian laporan tertulis ini diseputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis
semula, sehingga membuat penyajian ini lebih berarti dan mudah dibaca.

C. Konsep hipotesis
Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5) mengartikan hipotesis adalah
sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih. Selanjutnya menurut
Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal
yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau
dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori
yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta
serta dukungan data yang nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan
kalimat positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau
perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan
kalimat negatif. Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.

4
D. Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur pengujian hipotesis statistik adalah langkah-langkah yang dipergunakan dalam
menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesis
statistik adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Formulasi atau perumusan hipotesis statistik dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
sebagai berikut:
a. Hipotesis nol / nihil (HO)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan
diuji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis
sebenarnya.
b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau tandingan
dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut.
1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang
dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan.
2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang
dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kiri.
3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang
dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.

Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :

Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Demikian
pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) diterima (benar) maka hipotesis nol (H0) ditolak.

5
2. Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang digunakan, semakin
tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %,
yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata dituliskan
sebagai α 0,01, α 0,05, α 0,1. Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat
keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang
akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai daerah kritis pengujian (critical
region of a test) atau daerah penolakan ( region of rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata digunakan untuk menentukan nilai distribusi
yang digunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X².
Nilai itu sudah disediakan dalam bentuk tabel disebut nilai kritis.
3. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang dimaksud dengan bentuk
pengujian adalah sisi atau arah pengujian.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada
nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai
positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini :

4. Menentukan Nilai Uji Statistik

Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu


dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter

6
data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan, akan
diuji parameter populasi (P), maka yang pertama-tama dihitung adalah statistik
sampel (S)
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal
penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria
pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji
statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas


seperti berikut :
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai tabel.
Langkah 3 : Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan
penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang
atau di bawah , Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan
sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara.Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan
tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam
pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya
keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko.
· A. Prosedur Pengujian hipotesis
1. Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya
(Ha).
2. Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
3. Langkah 3 : Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
4. Langkah 4 : Melakukan uji statistik
5. Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.

B. Saran

Setelah menguraikan berbagai hal mengenai “ Uji Hipotesis” , diharapkan


makalah ini mampu menjadi acuan bagi mahasiswa agar mampu memahami, dan
menjadikannya sebagai contoh teladan. Pada umumnya mahasiswa kurang berminat
mempelajarinya karena mereka beranggapan bahwa dengan mempelajari statistika
pendidikan maka seseorang harus benar-benar memiliki kemampuan matematika yang
kuat, namun nyatanya perlu memiliki latar yang kuat di bidang matematika.

8
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Purnomo Setiady dan Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika Edisi Kedua.
Bandung : Alfabeta

Dajan, Anto, 1986. “Pengantar Metode Statistik Jilid II”. Jakarta : LP3ES .

Furqon. 1999. Statistika Terapan Untuk Penelitian. AFABETA:Bandung

Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik intensif). Jakarta :


Bumi Aksara
Saputro, Budi. 2013. Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, Jenis-jenis, dan Pengujian Hipotesis.
[online] (http://saputro64.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenis-
jenis_4796.html diakses 20 Maret 2018)
Tapehe, yusuf. 2011. Statistika dan Rancangan Percobaan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai