Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STATISTIKA

“Uji Hipotesis”

Disusun Oleh Kelompok :


1. Diana Puteri (2019201007)
2. Hardita Maylani (2019201009)
3. Miranda (2019201016)

Kelas : PGSD Kampus A Karang Tengah


Dosen Pengampu : Nikmah Nurvicalesti, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH OKU
TIMUR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Uji Hipotesis”.

Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber, referensi dan pengarahan
dari berbagai pihak. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statitika Pendidikan yang
diampu oleh Ibu Nikmah Nurvicalesti, M.Pd. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca.

Karang Tengah, 13 Juni 2021

Kelompok VII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A. Pengertian Hipotesis....................................................................................................................2
B. Penyusunan Kerangka Berpikir...................................................................................................2
C. Bentuk- Bentuk Hipotesis............................................................................................................3
1. Hipotesis Deskriptif.................................................................................................................3
2. Hipotesis Komparatif...............................................................................................................4
3. Hipotesis Asosiatif...................................................................................................................5
D. Karateristik Hipotesis Yang Baik................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipotesis seperti yang kita ketahui yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin

juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor

membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada

hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Hipotesis dapat juga

dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi sudah tentu

hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan

tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta problematika-problematika

yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar

pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri.

Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena

hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari

kajian pustaka.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan

dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi

sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara

pengolahan data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian ini

didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para

pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu

terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang

disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis

hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan juga

kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis

penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi.

Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar, atau

mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor

membenarkannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada

hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.

Selanjutnya, pengujian hipotesis penelitian secara perhitungan statistik memerlukan

perubahan rumusan hipotesis ke dalam rumusan hipotesis statistik yang mana memasangkan

1
hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) sehingga dapat memutuskan dengan tegas

menolak atau menerima salah satu dari kedua hipotesis tersebut. Selain itu, Pengujian hipotesis

deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang

didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang

diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak. Dalam uji hipotesis satu sampel ini variabel

penelitiannya bersifat mandiri, dan sampelnya satu, oleh karena itu variabel penelitiannya tidak

berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.

B. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah mengetahui definisi uji hipotesis dan jenis-jenis hipotesis.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis ?
2. Apa saja jenis-jenis hipotesis ?
3. Apa saja karakteristik hipotesis ?
4. Bagaimana cara menguji hipotesis?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah.

Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat

diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan

data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori,

dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau

dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Sebelum melakukan penelitian, biasaya peneliti menentukan masalah yang akan dikaji.

Penelitian melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan hasil penelitian yang berupa

kesimpulan yang diambil dari data-data yang telah diambil. Dalam suatu penelitian setelah

menyusun kerangka berpikir maka diperlukan adanya penarikan hipotesis sebelum mengambil

data. Hal ini diperlukan agar penelitian terarah terarah.

Menurut Zikmund (1997 : 112) hipotesis adalah proposes atau dugaan belum terbukti

bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan penelitian sedangkan menurut Erwan dan Dyah ( 2007 : 137) hipotesis adalah

pernyataan atau tuduhan sementara terhadap masalah atau kajian penelitian yang kebenarannya

masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris. Jadi Hipotesis adalah

jawaban sementara terhadap masalah yang masih praduga karena masih harus diverifikasi.

Hipotesis ilmiah adalah ketika mencoba mengungkapkan jawaban untuk masalah yang

diselidiki. Hipotesis ini dikonfirmasi ketika semua gejala yang tidak bertentangan dengan

hipotesis. Hipotesis adalah istilah ilmiah digunakan dalam konteks kegiatan ilmiah yang

mengikuti aturan berpikir biasa secara sadar, hati-hati dan diarahkan. Ketika berpikir tentang

kehidupan sehari-hari orang sering disebut hipotesis asumsi, perkiraan, harapan dan sebagainya.

Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara

sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proses pembentukan hipotesis adalah proses penalaran

yang melalui tahapan-tahapan tertentu.

Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan

belum berdasarkan fakta-fata empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis

1
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan penelitian, belum jawaban yang

empiris dengan data. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif. Para peneliti kuantitatif tidak merumuskan hipotesis selanjutnya hipotesis

diuji oleh peneliti dengan pendekatan kualitatif.

B. Penyusunan Kerangka Berpikir


Di dalam pengujian hipotesis hal yang harus dilakukan adalah menyusun kerangka

berpikir untuk merumuskan hipotesis. Menurut Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa

kerangka berpikir yang baik memuat hal-hal berikut ini :

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.

2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan

pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan teori yang mendasari.

3. Diskusi juga dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel positif

atau negatif berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik).

4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram

(paradigm penelitian) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir yang

ditemukan dalam penelitian.

Hipotesis terbagi menjadi dua yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis

statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel

maka tidak ada hipotesis statistic. Dalam suatu penelitian, dapat terjadi hipotesis penelitian tetapi

tidak ada hipotesis statistik. Penelitian dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat

hipotesis penelitian tetapi tidak ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban

sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji disebut hipotesis kerja sebagai

lawannya hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan teori yang dipandang handal,

sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya.

C. Bentuk- Bentuk Hipotesis


Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian.

Bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah deskriptif (variabel

mandiri) , komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan) . Oleh karena itu maka bentuk

hipotesis penelitian juga terbagi tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.

Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, hipotesis

komparatif merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif dan hipotesis assosiatif

adalah jawaban sementara terhadap masalah asosiatif/hubungan .

2
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yaitu dengan

berkenaan dengan variabel mandiri.

1.1 Rumusan Masalah deskriptif

Contoh masalah deskriptif :

 Berapa lama daya berdiri karyawan toko lulusan SMP ?

 Seberapa besar semangat belajar siswa-siswi di SMA Negri 1 Purbolingo ?

1.2 Hipotesis deskriptif

Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMP sama dengan 6 jam/ hari adalah

hipotesis nol (
H0) Ini merupakan hipotesis nol karena daya tahan berdiri karyawan

lulusan SMP yang ada pada sampel yang diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan

daya tahan yang ada pada populasi (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil pengamatan

sementara)

Hipotesis alternatif adalah daya tahan karyawan lulusan SMP ¿ 600 jam “ tidak sama

dengan” ini dapat berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

1.3 Hipotesis statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)

H0: μ = 6 jam/ hari

Ha: μ≠¿ ¿ 6 jam/ hari

μ : nilai rata –rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.

2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.

Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya berbeda atau keadaan ini

terjadi pada waktu yang berbeda.

Contoh :

2.1. Rumusan masalah komparatif

Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X bila dibandingkan dengan

perguruan tinggi Y ?

2.2. Hipotesis komparatif

Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga model

hipotesis nol dan alternative berikut ini :

3
Hipotesis nol :


H0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X dengan

perguruan tinggi Y atau terdapat persamaan prestasi belajar antara mahasiswa X dan Y.


H0 : Prestasi belajar mahasiswa dengan perguruan tinggi X lebih besar atau

sama dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih besar atau sama dengan) = paling sedikit.


H0 : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil atau sama

dengan ¿ perguruan tinggi Y (lebih kecil atau sama dengan = paling besar)

Hipotesis alternatif :


Ha : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar atau lebih kecil

dari perguruan tinggi Y


Ha : Prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih kecil dari pada <

perguruan tinggi Y.


Ha : prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X lebih besar dari pada ¿

perguruan tinggi Y.

Hipotesisi statistik dapat dirumuskan sebagai berikut :


H 0 : μ1 =μ2

H a : μ1 ≠μ2


H 0 : μ1 ≥μ2

H a : μ1 <μ 2


H 0 : μ1 ≤μ2

H a : μ1 > μ 2

4
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yaitu

menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

1.1 Rumusan masalah asosiatif

Hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan iklim

kerja sekolah.

2.1 Hipotesis penelitian

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan

iklim kerja sekolah.

3.1 Hipotesis statistik

H 0 : ρ=0 ( berarti tidak hubungan)

Ha: ρ ¿0 tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol berarti

tidak ada hubungan dimana ρ = nilai korelasi dalam formulasi yg dihipotesiskan.

D. Karateristik Hipotesis Yang Baik


Menurut Sugiyono (2013 : 106) karateristik hipotesis yang baik adalah sbb :

a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada

berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.

c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam suatu penelitian perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga

setelah penetapan masalah dan kerangka berpikir. Hipotesis penelitian merupakan jawaban

sementara terhadap masalah penelitian dimana disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan. Pada

makalah ini dibahas beberapa jenis hipotesis serta pengujiannya yaitu hipotesis deskriptif,

komparatif dan assosiatif.

Rancangan pengujian hipotesis berguna duntuk mengetahui korelasi dari kedua variabel

yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dari penetapan

hipotesis nol
H0 dan hipotesis alternative
Ha pemilihan tes statistic, perhitungan nilai

statistic dan penetapan tingkat signifikan.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan para pembaca memanfaatkan
makalah ini bukan hanya sebagai referensi tetapi saran dan kritik yang mendukung makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Erwan dan Dyah. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Penerbit Gaya Media

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualittatif dan R & D).

Bandung : Penerbit Alfabeta

Zikmund, William G. 1997. Business Research Methods. USA : Dryden Press Hill, Mew York.

Anda mungkin juga menyukai