Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS DATA

“PENGUJIAN HIPOTESIS SATU RATA-RATA”

Disusun oleh :
Dwi Febryanti (20700121011)
Nurhidayanti (20700121025)

Dosen Pengampu:
Drs. ThamrinTayeb, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat
dan kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata”, walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman dalam
rangka pemahaman yang lebih seksama dari materi yang disajikan.

Dalam materi ini disajikan secara ringkas hal- hal yang perlu diketahui yang
berkaitan dengan materi pengujian hipotesis. Kami sangat menyadari bahwa apa yang
disajikan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun kami yakin bahwa materi ini
akan sangat bermaanfaat bagi teman-teman guna membantu kelancaran dan kemudahan
dalam memahami materi yang disajikan. Kami senantiasa akan berupaya memperbaiki
makalah ini sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
penulis guna penyempurnaan makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Makassar, 12 Oktober 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Pengujian Hipotesis......................................................................................5
B. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis.........................................................................5
C. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata..............................................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................................13
A. Kesimpulan.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengujian hipotesis satu rata-rata adalah salah satu konsep inti dalam statistik
yang memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk ilmu sosial, ilmu alam,
kedokteran, dan bisnis. Analisis data adalah mata kuliah yang penting bagi mahasiswa
dalam berbagai disiplin ilmu karena memberikan pemahaman yang kuat tentang teknik
pengujian hipotesis dan pengambilan keputusan berdasarkan bukti statistik.

Sebagai bagian dari mata kuliah analisis data, pengujian hipotesis satu rata-rata
menjadi topik yang menarik karena memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan analisis yang esensial dalam mengambil keputusan berdasarkan data
empiris. Melalui pemahaman konsep pengujian hipotesis satu rata-rata, mahasiswa
dapat memahami bagaimana menganalisis data, mengukur signifikansi hasil, dan
menguji hipotesis penelitian mereka.

Pentingnya pemahaman tentang pengujian hipotesis satu rata-rata tidak hanya


terbatas pada lingkup akademis, tetapi juga relevan dalam konteks praktis. Sebagai
contoh, dalam riset ilmiah, pengujian apakah suatu obat baru memiliki efek terapeutik
yang signifikan memerlukan penggunaan pengujian hipotesis satu rata-rata. Dalam
bisnis, pengujian apakah suatu produk baru memiliki kualitas yang sesuai dengan
standar yang ditentukan oleh konsumen juga melibatkan konsep ini.

Oleh karena itu, makalah ini akan menggali lebih dalam tentang pengujian
hipotesis satu rata-rata dan relevansinya dalam konteks mata kuliah analisis data. Kami
akan menjelaskan dasar-dasar konsep ini, langkah-langkah yang terlibat dalam proses
pengujian hipotesis, serta contoh penerapannya dalam berbagai bidang. Melalui
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengujian hipotesis satu rata-rata, mahasiswa
akan memiliki landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan analisis data dalam
berbagai aspek kehidupan dan penelitian mereka.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian uji hipotesis?
2) Bagaimana langkah-langkah dalam pengujian hipotesis?
3) Bagaimana langkah-langkah dalam pengujian hipotesis satu rata-rata?

C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian uji hipotesis?
2) Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam pengujian hipotesis?
3) Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam pengujian hipotesis
satu rata-rata?

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Pengujian Hipotesis


Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau
di bawah, Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai
bukti. Sehingga hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan
dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan
umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi


yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat
berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu
parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistik
harus diuji, karena itu harus berbentuk kuantitas untuk dapat diterima atau ditolak.
Hipotesis statistik akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan
akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan


memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis,
keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau
salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk
probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistik inferensi
(statistic induktif), karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau
pemecahan persoalansebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.

B. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis


Prosedur pengujian hipotesis statistik adalah langkah-langkah yang digunakan
dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah
pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Formulasi Hipotesis


Formulasi atau perumusan hipotesis statistik dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil


Hipotesis nol (H 0 )adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu
pernyataan yang akan diuji. Disebut hipotesis nol karena tidak memiliki
perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya.

b. Hipotesis Alternatif Atau Hipotesis Tandingan (H 1 atau H a )


Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau
tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3
keadaan berikut.
1) H 1menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga
yang dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
2) H 1menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga
yang dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
3) H 1menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga
yang dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau
dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.
Secara umum, formulasi hipotesis dapat dituliskan:

Apabila hipotesis nol (H 0 ) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (H 1 ) ditolak.


Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (H 1 ) diterima (benar) maka hipotesis
nol (H 0 ) ditolak.

2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level )


Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata disimbolkan dengan alpha
( α ) .Semakin tinggi taraf nyata yang digunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis
nol atau hipotesis yang diuji, padahal hipotesis nol benar.

Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam
% , yaitu: 1 % (0 , 01), 5 %(0 ,05), 10 %( 0 ,1), sehingga secara umum taraf nyata
dituliskan sebagai α 0 ,01 , α 0 , 05 , α 0 ,1. Besarnya nilai α bergantung pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan
resiko) yang akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai daerah kritis
pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of rejection).

Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata digunakan untuk menentukan nilai
distribusi yang digunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z),distribusi t ,
dan distribusi X ² .
3. Menentukan Kriteria Penulisan
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolakhipotesis nol (H 0 ) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya
(nilai kritis) dengannilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang
dimaksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah pengujian.
a. Penerimaan (H 0 )terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
b. Penolakan (H 0 )terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini:

4. Menentukan Nilai Uji Statistik


Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi
tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga
parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan,
akan diuji parameter populasi (P), maka yang pertama-tama dihitung adalah statistik
sampel (S).

5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan
atau penolakan hipotesis nol (H 0 ), sesuai dengan kriteria pengujiaanya.

Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik


dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan (H 0 )terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan (H 0 )terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas


seperti berikut Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis
alternatifnya ( H 1 ) .
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α ) dan menentukan nilai tabel.
Langkah 3 : Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H 0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik.
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H 0.

C. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata


 Sampel Besar (n> 30)
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n> 30) , uji
statistiknya menggunakan distribusi Z . Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai
berikut.
1) Formulasi hipotesis
a) H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ> μ0
b) H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ< μ0
c) H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ ≠ μ 0

2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table ( Z α )

( )
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Z αatau Z α ditentukan dari tabel.
2

3) Kriteria pengujian
a) Untuk H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ> μ0
 H 0 diterima jika Z 0 ≤ Z α
 H 0 ditolak jika Z 0 > Z α
b) Untuk H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ< μ0
 H 0 diterima jika Z 0 ≥−Z α
 H 0 ditolak jika Z 0 <−Z α
c) Untuk H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ ≠ μ 0
H 0 diterima jika−Z α ≤ Z 0 ≤ Z α
 2 2
H 0 ditolak jika Z 0 > Z α atau Z 0 ←Z α
 2 2

4) Uji statistik
a) Simpangan baku populasi (σ ) diketahui :
X−μ0 X −μ 0
Z 0= =
σX σ
√n

b) Simpangan baku populasi (σ ) tidak diketahui :


X−μ0 X −μ 0
Z 0= =
sX s
√n

5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H 0 (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).

Contoh Soal:
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk
mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang diproduksi dan
dipasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya
diketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sampel
50 kaleng yang diteliti, diperoleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah diterima
bahwa berat bersih rata-rata yang dipasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata
5 %!
Penyelesaian:
Diketahui:
n=50 , X=375 , σ =125 , μ 0=400
a) Formulasi hipotesisnya
H 0 :µ=400 ; H 1 :µ< 400

b) Taraf nyata dan nilai Z tabelnya


α =5 %=0 , 05
Z 0.05=−1 ,64 ( pengujian sisi kiri)

c) Kriteria pengujian

H 0 diterima jika Z 0 ≥−1 ,64


H 0 ditolak jika Z 0 <−1 , 64
d) Uji statistik
X−μ0 375−400
Z= = =−1 , 41
σ 125
√n √ 50

e) Kesimpulan
Karena Z 0=−1 , 41≥−Z0 , 05=−1 , 64 maka H 0 diterima. Jadi, berat bersih
rata-rata susu bubuk merek good milk per kaleng yang dipasarkan sama dengan 400
gram.

Cara Excel

 Sampel Kecil (n ≤ 30)


Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar(n ≤ 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi t . Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai
berikut.

1) Formulasi hipotesis
a) H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ> μ0
b) H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ< μ0
c) H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ ≠ μ 0

2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t−tabel


Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu
db=n−1 , lalu menentukan nilait a ;n−1 ataut α dari tabel.
2; n−1

3) Kriteria pengujian
a) Untuk H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ> μ0
 H 0 diterima jikat 0 ≤t α
 H 0 ditolak jikat 0 >t α
b) Untuk H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ< μ0
 H 0 diterima jikat 0 ≥−t α
 H 0 ditolak jikat 0 <−t α
c) Untuk H 0 :µ=μ0 ; H 1 : µ ≠ μ 0
H 0 diterima jika−t α ≤ t 0 ≤ t α
 2 2
H 0 ditolak jikat 0 >t α atau t 0←t α
 2 2

4) Uji statistik
a) Simpangan baku populasi (σ ) diketahui :
X−μ 0 X −μ0
t 0= =
σX σ
√n

b) Simpangan baku populasi (σ ) tidak diketahui :


X−μ 0 X −μ0
t 0= =
sX s
√n

5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H 0 (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).

Contoh Soal:
Sebuah sampel terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang
diberikan berikut ini.
(Isi berat kotor dalam kg/kaleng)

1,21 1,21 1,23 1,20 1,21


1,24 1,22 1,24 1,21 1,19
1,19 1,18 1,19 1,23 1,18

Jika digunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam
kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif tidak sama
dengan). Berikan evaluasi Anda !
Penyelesaian:
Diketahui:
n=15 , α =1% , μ 0=1 , 2
Jawab:
∑ X=18 , 13
∑ X 2=21 , 9189
18 , 13
X= =1,208
15


2
21,9189 (18 , 13)
s= − =0 ,02
14 210

a) Formulasi Hipotesis
H 0 :µ=1 ,2 ; H 1 :µ ≠ 1 ,2

b) Taraf nyata dan nilai t tabel


α =1 %=0 , 01
t α =0,005 dengan db=15−1=14
2
t 0,005; 14=2,977

c) Kriteria pengujiannya

H 0 diterima jika−2,977 ≤ t 0 ≤ 2,977


H 0 ditolak jikat 0 >2,977 atau t 0< 2,977
d) Uji statistik

X−μ 0 1,208−1 ,2
t 0= = =1 , 52
s 0 , 02
√n √15

e) Kesimpulan
Karena −t 0,005; 14=−2,977 ≤ t 0 =1 ,52 ≤t 0,005 ;14=−2,977 maka H 0diterima. Jadi,
populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.

Cara Excel
Cara SPSS

1. Uji Normalitas
a. Jika nilai signifikan >α (0,01) maka asumsi normalitas terpenuhi.
b. Jika nilai signifikan <α (0,01) maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Berat .154 15 .200* .927 15 .250

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

2. Berat cat dalam kaleng


a. Formula hipotesis
H 0 : μ=1 , 2 dan H 1 : μ ≠1.2

b. Taraf Nyata

α =1 %=0 , 01
t α =0,005 dengan db=15−1=14
2
t 0,005; 14=2,977

c. Kriteria Pengujian

H 0 diterima jika−2,977 ≤ t 0 ≤ 2,977


H 0 ditolak jikat 0 >2,977 atau t 0< 2,977

d. Uji statistik

One-Sample Test

Test Value = 1.2

t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 99% Confidence Interval of the


Difference

Lower Upper

Berat 1.653 14 .121 .00867 -.0069 .0243

e. Kesimpulan
Karena t hitung ( 1.653 ) <t tabel 2,977 maka H0 diterima, Dan karena
α
Pvalue ( 0,121 ) > (0,005) maka H0 diterima. Jadi rata-rata berat bersih cat adalah
2
1,2 kg/kaleng.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang
atau di bawah, Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang
disajikan sebagai bukti. Sehingga hipotesis dapat diartikan sebagai
Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau
dugaan yang sifatnya masih sementara. Pengujian Hipotesis adalah suatu
prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau
menolak hipotesis itu.

2. Prosedur Pengujian Hipotesis


a) Menentukan Formulasi hipotesis
b) Penentuan nilai α (taraf nyata)
c) Menentukan Kriteria Pengujian
d) Menentukan Uji Statistik
e) Membuat Kesimpulan

3. Uji hipotesis satu rata-rata :


a) Sampel Besar (¿ 30), menggunakan distribusi Z
b) Sampel Kecil(≤ 30), menggunakan distribusi T
c) Uji Normalitas
Jika nilai signifikan >α maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika nilai signifikan <α (maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
d) Dasar pengambilan keputusan SPSS
α
Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak, Dan jika Pvalue < maka H0 diterima
2
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. I. (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (statistic inferensial). Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Anda mungkin juga menyukai