11
KEGIATAN PRAKTIK 4
1. Kemampuan Akhir yang Diharapkan
a) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dalam uji hipotesis
b) Mahasiswa mampu menjelaskan tingkat kemaknaan (level of significanse)
c) Mahasiswa mampu membedakan makna signifikansi secara substansi/
klinis dan signifikansi secara statistik.
2. Uraian Materi
UJI HIPOTESIS
Dosen: Drs. Eka Trio Effandilus, M.Si
A. Pendahuluan
Pengujian hipotesis dapat berguna membantu seseorang dalam pengambilan
keputusan tentang apakah suatu hipotesis yang diajukan cukup menyakinkan
untuk ditolak atau diterima. Keyakinan atas keputusan tersebut didasarkan pada
besarnya peluang untuk memperoleh hubungan, pengaruh atau perbedaan secara
kebetulan saja (by chance). Dalam artian, semakin kecil peluang tersebut (peluang
adanya by chance), maka akan semakin besar keyakinan kita bahwa hubungan
tersebut memang ada.
Sebagai contoh, seorang peneliti masalah stress pasien pra operasi diminta untuk
memutuskan yang didasarkan atas fakta/bukti hasil survei, apakah pemberian
intervensi dalam bentuk komunikasi teraupetik dapat menurunkan tingkat stress
pasien dalam menghadapi operasi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka
perlu dilakukan uji hipotesis. Dengan melakukan pengujian hipotesis akan dapat
Analisis Data
Pada dasarnya uji hipotesis adalah melakukan perbandingan antara nilai sampel
(data hasil penelitian) dengan nilai hipotesis (nilai paramater populasi) yang
diajukan. Peluang untuk gagal menolak dan ditolaknya hipotesis yang diajukan
sangat tergantung atas besar kecilnya perbedaan antara nilai sampel dengan nilai
hipotesis. Jika perbedaan tersebut cukup besar, peluang untuk menolak
hipotesispun besar pula. Namun sebaliknya, bila perbedaan tersebut kecil,
peluang untuk menolak hipotesis juga menjadi kecil. Dengan demikian, semakin
besar perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis, maka semakin besar
peluang untuk menolak hipotesis.
Pengujian signifikansi adalah menguji apakah dengan data sampel yang telah
dianalisis akan dapat dilakukan generalisasi kepada populasi terjangkau, atau
bahkan ke populasi target. Prosedur pengujian dengan cara ini lebih banyak
menghemat waktu dan dana. Apabila parameter sampel yang telah diuji
menunjukkan hasil yang tidak signifikan maka hasil penelitian tersebut dapat
diartikan tidak dapat digunakan secara umum pada penelitian yang serupa.
Namun demikian, apabila hasil pengujian menunjukkan penolakan terhadap
hipotesis yang diajukan, hal itu tidak berarti penelitian yang dilakukan telah
gagal.
Hipotesis yang akan diuji adalah Ho. Secara manual semua hasil analisis statistik,
seperti Fhitung, thitung, Zhitung harus dibandingkan dengan nilai tabel. Nilai hitung
diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan rumus statistik. Berdasarkan nilai
dari hasil perhitungan yang dibandingkan dengan nilai tabel, maka dapat ditarik
2
Analisis Data
kesimpulan apakah hipotesis yang diajukan gagal ditolak atau ditolak dengan
kaedah yang berlaku. Pada pengujian hipotesis nantinya kita harus cermat dan
hati-hati karena kriteria pengujian signifikansi ada yang terbalik.
3
Analisis Data
Penetapan besarnya nilai α tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. Nilai α
yang sering digunakan adalah 10%, 5% atau 1%. Untuk bidang kesehatan selain
penelitian klinis umumnya menggunakan nilai α sebesar 5%.
E. Perbedaan Substansi, Klinis dan Statistik
Dalam pengujian hipotesis, jika kita memutuskan adanya perbedaan, maka perlu
kita sadari bahwa berbeda bermakna atau signifikans secara statistik belum tentu
4
Analisis Data
1. Menetapkan Hipotesis
Ada dua hipotesis dalam statistik yaitu Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha)
a) Hipotesis Nol (Ho)
Yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan suatu kejadian
antara kedua kelompok yang dibandingkan.
Contoh: Tidak ada perbedaan tingkat stress pasien yang pertama kali
akan melakukan operasi dibanding pasien yang sudah lebih
dari sekali menjalani operasi.
b) Hipotesis Alternatif (Ha)
Yaitu hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu peristiwa antara
dua kelompok yang dibandingkan.
Contoh: Ada perbedaan tingkat stress pasien yang pertama kali akan
melakukan operasi dibanding pasien yang sudah lebih dari sekali
menjalani operasi.
2. Penetapan Uji statistik yang Sesuai
Setiap uji statistik memiliki persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.
Oleh sebab itu, kita harus menetapkan uji statistik yang tepat sesuai
dengan data yang diuji. Dengan demikian, jenis uji statistik yang akan
dipilih sangat tergantung dari:
a) Jenis variabel yang akan dianalisis;
b) Jenis data apakah dependen atau independen;
5
Analisis Data
6
Analisis Data