Anda di halaman 1dari 24

Uji Hipotesis (UH)

DR. Ijun R.S., S.K.M., M.Kes.


Arti & Tujuan UH
Arti UH adalah suatu proses kegiatan dalam rangka menguji
kebenaran sebuah hipotesis.

Tujun UH :
1. U/mengetahui hubungan dua varibel
2. Membantu pengambilan keputusan tentang apakah suatu
hipotesis yang diajukan, seperti perbedaan atau hubungan,
cukup meyakinkan untuk ditolak atau tidak ditolak.
 Keyakinan ini didasarkan pada besarnya peluang (probability) u/
memperoleh hubungan tersebut secara kebetulan (by chance).
 Semakin kecil peluang adanya by chance, maka semakin besar keyakinan
bahwa hubungan tersebut memang ada.
Sebagai contoh :
Seorang peneliti masalah imunisasi diminta untuk
memutuskan berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan,
apakah suatu vaksin baru lebih baik dari pada yang
sekarang beredar dipasaran ?
 Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu dilakukan
pengujian hipotesis.
 Dengan pengujian hipotesis akan diperoleh suatu
kesimpulan secara probalistik apakah vaksin baru
tersebut lebih baik dari yang sekarang beredar di
pasaran atau sebaliknya.
Prisip UH
 Adalah melalukan perbandingan antara nilai
sampel (data hasil penelitian ) dengan nilai
hipotesis (nilai populasi yang dijukan ).
 Peluang untuk diterima dan ditolaknya suatu
hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan
antara nilai sampel dengan nilai hipotesis
 Bila perbedaan tersebut cukup besar , maka peluang untuk
menolak hipotesi pun besar pula, sebaliknya bila perbedaan tsb
kecil, maka peluang untuk menolak hipotesispun menjadi kecil.
 Jadi makin besar perbedaan antara nilai sampel dengan nilai
hipotesis, makin besar peluang untuk menolak hipotesisi.
Kesimpulan Hasil UH
Kesimpulan hasil UH ada dua , yaitu : (1)menolak
hipotesis ,dan (2) menerima hipotesisi.
 Perlu dipahami bahwa arti menerima hipotesis
sebetulnya kurang tepat , yang tepat adalah gagal
menolak hipotesis.
 Dlm UH bila kesimpulan menerima hipotesis, bukan
berarti bahwa kita telah membuktikan hipotesis
tersebut benar, karena benar/tdknya suatu hipotesis
hanya dpt dibuktikan dgn mengadakan observasi pd
seluruh populsi .
Hipotesis ?
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis.
 hupo = sementara/lemah kebenarannya
 thesis= pernyataan/teori
Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan
sementara yg perlu diuji kebenarannya.
 untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan
pengujian yang disebut pengujian hipotesis
Jenis Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis, yaitu
Hipotesis Nol (Ho) dan hipotesis alternatif ( Ha).

a. Hipotesis nol
Hipotesis yg menyatakan tidak ada perbedaan suatu
kejadian antara dua kelompok. Atau hipotesis yang
menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu
denga variabel yg lain .

Contoh :
1. Tdk ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yg dilahirkan dari ibu
yg merekok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yg tidak merokok.
2. Tidak ada hubungan antara merokok dengan berat badan bayi.
b. Hipotesis alternatif ( Ha)
Adalah hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian
antara kedua kelompok . Atau hipotesis yang menyatakan ada
hubungan variabel satu dengan variabel yg lain.

Contoh :
1. Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yg dilahirkan
dari ibu yg merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu
yang tidak merokok.
2. Ada Hubungan merokok dengan berat bdan bayi.
Arah/Bentuk UH
Bentuk hipotesis alternatif akan menentukan
arah uji statistik apakah satu arah ( one tail) atau
dua arah (two tail ).
1. One tail ( satu sisi) : bila hipotesis alternatifnya
menyatakan adanya perbedaan dan adanya
pernyataan yg mengatakan hal yg satu lebih
tinggi/rendah dari yang lain.
Contoh :
Berat badan bayi dari ibu hamil yang merokok lebih kecil
dibandingkan berat badan bayi dari ibu hamil yg tidak
merokok.
2. Two tail (dua sisi) merupakan hipotesis alternatif yang
hanya menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal
yang satu lebih tinggi/rendah dari hal yang lain.

Contoh :
Berat badan bayi dari ibu hamil yang merokok berbeda
dibandingkan berat badan bayi dari ibu yang tidak
merokok. Atau dengan kata lain : Ada perbedaan berat
badan bayi antara mereka yg dilahirkan dari ibu yang
merokok dibandingkan dengan dari mereka yang tidak
merokok.
Contoh Penulisan Hipotesa
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara jenis
kelamin dengan tekanan darah, maka hipotesisnya adalah
sbb :

Ho : µ A = µ B
Tidak ada perbedaan mean ( nilai rata2) tekanan darah antara laki-laki
dan perempuan , atau
Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan rekanan darah

Ha : µ A = µ B
Ada perbedaan mean tekanan darah antara laki-laki dan perempuan,
atau
Ada hubungan antara jenis kelamindengan tekanan darah
Kesalahan Pengambilan Keputusan
 Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan suatu
kesalahan pengambilan keputusan .
 Ada dua jenis kesalahan pengambilan keputusan dalam uji
statistik, yaitu :
a. Kesalahan tipe I (ά )
Merupakan kesalahan menolak Ho padahal sesungguhnya Ho benar.
Artinya menyimpulkan adanya perbedaan atau adanya hubungan padahal
sesungguhnya tidah ada perbedaan atau tidak ada hubungan.

b. Kesalahan tipe II ( β )
Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal sesungguhnya Ho salah.
Artinya menyimpulkan tidak ada perbedaan atau hubungan padahal
sesungguhnya ada perbedaan atau ada hubungan
Menentukan Tingkat Kemaknaan
(Level of Significance)
 Tingkat kemaknaan merupakan kesalahan tipe I
suatu uji yang biasanya diberi notasi ά (alpha).
 Langkah selanjutnya setelah menentukan
hipotesis nol atau hipotesis alternatif adalah
menentukan kriteria/batasan yang digunakan
untuk memutuskan apakah hipotesis nol
ditolak atau gagal ditolak yang disebut dengan
tingkat kemaknaan (level of significance) atau
sering disebut juga dengan nilai ά (alpha).
Tingkat kemaknaan, atau sering disebut dengan
nilai ά ( nilai alpha) merupakan nilai yang
menunjukkan besarnya peluang salah dalam
menolak hipotesis nol (Ho).
Dengan kata-kata yang lebih sederhana , nilai ά
( nilai alpha) merupakan batas maksimal
kesalahan menolak Ho
Jika kita menolak Ho berarti ada perbedaan/hubungan
 Penentuan nilai ά (alpha) tergantung dari
tujuan dan kondisi penelitian .
Nilai ά (alpha) yg sering digunakan adalah 10%, 5%,
atau 1%.
Untuk bidang kesehatan masyakat /keperawatan
biasanya digunakan alpha 5 %.
Untuk pengujian obat-obatan digunakan alpha (batas
toleransi kesalahan) yang lebih kecil misalnya 1%,
karena mengandung risiko yg fatal
Presedur /langkah Uji Hipotesis
A. Menetapkan hipotesis
Dalam statistik dikenal dua macam, yaitu :
a. Hipotesis Nol (Ho)
b. Hipotesis alternatif ( Ha)
Dari hipotesis alternatif akan diketahui uji statistik menggunakan satu arah
(one tail) atau dua arah ( two tail)
Buat contoh dari kedua hipotesis tersebut !
B. Penentuan uji statistik yang sesuai
Ada beberapa jenis uji statistik yg dapat digunakan . Setiap uji statistik
mempunyai persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.
Sebagai gambaran , jenis uji statistik untuk mengetahui perbedaan mean akan
berbed dengan uji statistik untuk mengetahui perbedaan proporsi/persentase.
Uji beda mean menggunakanuji T atau Anova, sedangkan uji untuk
mengetahui perbedaan proporsi digunakan uji Kai Kuadrat ( Chi Square)
c. Menentukan batas atau tingkat kemaknaan (level
of significance)

 Batas /tingkat kemaknaan, sering juga disebut dengan nilai ά


(alpha) .
 Penggunaan nilai alpha tergantung tujuan penelitian yang
dilakukan , untuk bidang kesehatan masyarakat/keperawatan
biasanya menggunakan 5%. ( 0.05)
D. Penghitungan uji statistik

 Penghitungan uji statistik adalah menghitung data sampel ke


dalam uji hipotesis yg sesuai .

 Misalnya kalau ingin menguji perbedaan mean (nilai rata-


rata) antara dua kelopok , maka data hasil pengukuran
dimasukkan ke rumus uji t. Dari hasil perhitungan tersebut
kemudian dibandingkan dengan nilai populasi untuk
mengetahui apakah hipotesis ditolak atau gagal menolak
hipotesis
E. Keputusan Uji Statistik
 Keputusan uji statistik hasilnya ada dua, yaitu menolak
hipotesis Nol dan gagal menolak hipotesisi Nol .
 Keputusan uji statistik dapat dicari dengan dua pendekatan
, yaitu pendekatan klasik dan pendekatan probabilistik
a. Pendekatan klasik
 Untuk memutuskan apakah Ho ditolak atau Ho gagal ditolak
caranya dengan membandingkan nilai perhitungan uji statistik
dengan Nilai pada tabel.
 Nilai tabel yg dilihat sesuai dengan jenis distribusi uji yg
dilakukan,misalnya kalau kita memakai uji T maka kita bandingkan
angka yg ada hasil perhitungan dengan angka yg ada pada tabel T
 Dari kedua nilai tersebut ( nilai perhitungan uji statistik
dan nilai tabel ) maka dapat kita putuskan apakah Ho
ditolak atau Ho gagal ditolak dengan ketentuan sebagai
berikut :
 Bila nila perhitungan uji statistik lebih besar dibandingkan
dengan nilai yg berasal dari tabel (nilai perhitungan ˃ nilai
tabel ), maka Ho ditolak.
Ho ditolak ,artinya : ada perbedaan kejadian
(mean/proporsi) yg signifikan antara kelopok data satu
dengan kelopok data yang lain.
 Bila nila perhitungan uji statistik lebih kecil dibandingkan
dengan nilai yg berasal dari tabel (nilai perhitungan ˂ nilai
tabel ), maka Ho gagal ditolak.
Ho gagal ditolak ,artinya : tidak ada perbedaan kejadian
(mean/proporsi) yg signifikan antara kelopok data satu
dengan kelompok data yang lain. Perbedaan yang ada hanya
akibat dari faktor kebetulan (by chance)
b. Pendekatan Probabilistik
 Pendekatan ini dilakukan seiring dengan kemajuan teknologi
komputer
 Uji statistinya mudah dan cepat SPSS, SAS, dll.
 Setiap kita melakukan uji statitik elalui program komputer maka
akan ditampilkan/dikeluarkan nila p ( p value ). Nilai p = nilai
probability/probabilistik ( nilai peluang ).
 Dengan nila p ini kita dapat menggunakan untuk keputusan uji
statitik dengan cara membandingkan nilai p (p value) dengan
nilai ά (alpha). Dengan ketentuan yang berlaku sbb. :
a. Bila nila p ≤ nilai ά , maka keputusannya adalah Ho ditolak
b. Bila nila p ˃ nilai ά , maka keputusannya adalah Ho gagal
ditolak
Pengertian Nilai p ( p value)=nilai probability (peluang)
 Nilai yg menunjukkan besarnya peluang salah menolak
Ho dari data penelitian.
 Sebagai nilai besarnya peluang hasil penelitian
(misalnya ada perbedaan mean/proporsi ) terjadi
karena kebetulan (by chance)
 Harapan kita nilai p adalah sekecil mungkin , sebab jika
nilai p-nya kecil maka kita yakin bahwa adanya
perbedaan di populasi. Dengan kata lain jika nlai p-nya
kecil, maka perbedaan yang ada pada penelitian terjadi
bukanlah karena faktor kebetulan ( by chance).
Contoh :
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan riwayat hipertensi ibu hamil dengan berat
badan (BB) bayi yang dikandungnya. Hasil penelitian melaporkan bahwa rata-rata
(mean) berat badan bayi dari ibu hipertensi adalah 2000 gram, sdangkan rata-rata
(mean) berata badan bayi yang lahir dari ibu yg tidak hipertensi adalah 3000 gram.

 Perbedaan BB bayi antara ibu hipertensi dan ibu tidak hipertensi sebesar 1000 gram.
 Pertanyaan yang timbul adalah “ apakah perbedaan BB bayi tersebut berlaku juga untuk
seluruh populasi yangditeliti atau faktor ebetulan saja ( by chance) ?”.
 Untuk menjawab pertanyaan tersebut kemudian dilakukan uji statistik yang tepat yaitu uji
T. Misalnya dari uji tsb dihasilkan nila p =0,0110, maka berarti peluang adanya perbedaan
BB bayi sebesar 1000 gram akibat dari faktor betulan ( by chance) adalah sebesar 0,0110.
 Oleh karena peluangnya sangat kecil ( p= 0,0110 ˂ ά=0,05 ), maka dapat diartikan bahwa
adanya perbedaan BB tersebut bukan karena faktor kebetulan ( by chance), namun karena
memang terdapat pengaruh adanya riwayat hipertensi

Pertanyaan : dari contoh kasus di atas , apakah Ho ditolak atau gagal ditolak

Anda mungkin juga menyukai