Anda di halaman 1dari 11

UJI H I P O T E S IS

R U L IF TI TA H N U R W AH IDA APRIANI
A.NU
INDA FA R IK A N U R U L ASYIFAH
D
NTI
DWITA D.S.LP SULISDAYA
S A P U TR IREZK I FIT R I RA M ADANI
FEBY
FIFI AGUSTIANI ZAHRA WERE NATASYA

INDRA AS

JURUSAN GIZI N KE S E H ATAN M AKASSAR


K N IK K E SE H ATA N KEMENTERIA
POLITE
APA ITU HIPOTESIS?

Semula istilah dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata ialah "hipo"
(sementara) dan "thesis" (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan
pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji
kebenarannya.Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang perlu dibuktikan
atau diuji kebenarannya (Kuswadi, 2004). Asumsi atau dugaan mengenai sesuatu
hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengEcekkannya. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya
perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah
atau prosedur untuk menentukan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak
disebut dengan pengujian hipotesis. Telah kita ketahui bahwa suatu penduga
pada umumnya tidaklah harus sama dengan nilai parameter yang sebenarnya.
APA KEGUNAAN HIPOTESIS?
Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-
gejala.

Hipotesis sebagai pengetahuan dalam suatu bidang.

Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang


langsung dapat diuji dalam penelitian.

Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.

Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan


penyelidikan
JENIS-JENIS HIPOTESIS
1.  Berdasarkan Jenis Parameternya 3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
• Pengujian hipotesis dengan distribusi  Z
• Pengujian hipotesis tentang rata-rata
• Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-
• Pengujian hipotesis tentang proporsi
student)
• Pengujian hipotesis tentang varians • Pengujian hipotesis dengan distribusi  χ2 ( kai
kuadrat)
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya • Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-
• a. Pengujian hipotesis sampel besar • ratio)
• b. Pengujian hipotesis sampel kecil 4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi
Hipotesisnya
• Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
• Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
• Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi
kanan
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Hipotesis nihil/nol yaitu hipotesis yang
menyatakan tidak adanya hubungan antara dua
PROSEDUR PENGUJIAN variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara
HIPOTESIS STATISTIC dua kelompok atau lebih
ADALAH LANGKAH- 1. Menentukan 
Formulasi Hipotesis 2. Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai
LANGKAH YANG DI lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun
PERGUNAKAN DALAM Formulasi atau perumusan hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut
MENYELESAIKAN hipotesis statistic dapat di
PENGUJIAN HIPOTESIS bedakan atas dua jenis, a. H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada
TERSEBUT. BERIKUT INI yaitu harga yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu
LANGKAH-LANGKAH
sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
PENGUJIAN HIPOTESIS b. H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada
STATISTIC ADALAH harga yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu
SEBAGAI BERIKUT. sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
c. H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan
harga yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua
sisi atau dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri
sekaligus.
SECARA UMUM, FORMULASI HIPOTESIS DAPAT DI TULISKAN :
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS
2.  Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata adalah besarnya batas
toleransi dalam menerima Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata
kesalahan hasil hipotesis terhadap dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga
nilai parameter populasinya.
Semakin tinggi taraf nyata yang di secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai α 0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai
gunakan, semakin tinggi pula α bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini
penolakan hipotesis nol atau berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di
hipotesis yang di uji, padahal tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis
hipotesis nol benar. pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of
rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk
menentukan nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya
distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di
sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS
3.Menentukan Kriteria 1. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih
Pengujian besar daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik
Kriteria Pengujian adalah bentuk berada di luar nilai kritis.
pembuatan keputusan dalam 2. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih
menerima atau menolak hipotesis kecil daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik
nol (Ho) dengan cara berada di luar nilai kritis.
membandingkan nilai α tabel
3. Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini
distribusinya (nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan
bentuk pengujiannya. Yang di
maksud dengan bentuk pengujian
adalah sisi atau arah pengujian.
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan
distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan
perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara
random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi
(P), maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S).

5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal
penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan
kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah
membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai
kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai
kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai
kritisnya.
KESALAHAN DALAM HIPOTESIS
SUGIYONO (2008: 88) MENYATAKAN BAHWA DALAM MENAKSIR POPULASI BERDASARKAN DATA SAMPEL
KEMUNGKINAN AKAN TERDAPAT DUA KESALAHAN, YAITU:

1.     KESALAHAN TIPE I ADALAH SUATU KESALAHAN BILA MENOLAK HIPOTESIS NOL (HO) YANG BENAR (SEHARUSNYA
DITERIMA). DALAM HAL INI TINGKAT KESALAHAN DINYATAKAN DENGAN A.

2.      KESALAHAN TIPE II, ADALAH KESALAHAN BILA MENERIMA HIPOTESIS YANG SALAH (SEHARUSNYA DITOLAK).
TINGKAT KESALAHAN UNTUK INI DINYATAKAN DENGAN B.

BERDASARKAN HAL TERSEBUT, MAKA HUBUNGAN ANTARA KEPUTUSAN MENOLAK ATAU MENERIMA HIPOTESIS DAPAT
DIGAMBARKAN :
Dari tabel di samping dapat dijelaskan
Keadaan Sebenarnya sebagai berikut:
Keputusan 1. Keputusan menerima hipotesis nol yang
Hipotesis Benar Hipotesis Salah benar, berarti tidak membuat kesalahan.
Tidak membuat 2. Keputusan menerima hipotesis nol yang
Terima hipotesis Kesalahan tipe II (b) salah, berarti terjadi kesalahan tipe II.
kesalahan
3. Keputusan menolak hipotesis nol yang benar,
Tidak membuat berarti terjadi kesalahan tipe I.
Tolak hipotesis Kesalahan tipe I (a)
kesalahan 4. Keputusan menolak hipotesis nol yang salah,
berarti tidak membuat kesalahan
THANK YO U  

JURUSAN GIZI N KE S E H ATAN M AKASSAR


K N IK K E SE H ATA N KEMENTERIA
POLITE

Anda mungkin juga menyukai