Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS EASTIMASI

PARAMETER DAN
PENGUJIAN
HIPOTESIS
KELOMPOK V

MUHAMMAD FADHILLAH 1995142012


MUHAMMAD FADLI 1995142018
HENDRAWAN TRIPANA 1995142024
INDAH MUSDALIFAH 1995142032
MUHAMMAD DIMAS NUGROHO 1995142038
MUHAMMAD FIQRI NUR RAMADHAN 1995142005
 
Galat Baku (Standard Error)

Galat baku juga diartikan sebagai


tingkat kemelesetan. Oleh karena itu
makin kecil galat baku, makin kecil
tingkat kemelesatan sehingga tingkat
keyakinan (kepercayaan) estimasi
terhadap paramter populasi semakin
tinggi.
B. Estimasi Tunggal dan Interval

Estimator adalah merupakan fungsi


dari nilai observasi yang berasal dari
sampel dengan n elemen

Estimasi atau pendugaan terhadap


parameter terdiri atas dua, yaitu
estimasi tunggal atau satu nilai dan
estimasi interval atau estimasi yang
dibatasi oleh dua nilai
Ada tiga karakteristik atau ciri penting yang harus
dimiliki oleh suatu estimato

(a) Tak bias


Suatu estimator disebut tak bias jika rata-rata dari rata-rata
sampel acak sama dengan parameter populasi yang ditaksir

(b) Konsisten
Suatu estimator disebut konsisten apabila penambahan jumlah
sampel menyebabkan harga estimator tersebut semakin dekat
dengan harga parameter yang diestimasi

(c) Efisien
estimator dari sampel acak yang diambil secara berulang-ulang
pada populasi sama akan merupakan estimator yang efisien atau
yang terbaik (the best) bila estimator tersebut memiliki varians
yang relatif paling kecil dibanding varians estimator lannya.
pengertian hipotesis.
 Hipotesis merupakan suatu proposisi/pernyataan atau
jawaban sementara/dugaan yang mungkin benar dan
digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan/penyelesaian dari suatu masalah untuk
penelitian.
 Hipotesis adalah hasil kajian pustaka atau proses rasional
dari penelitian yang telah mempunyai kebenaran secara
teoretik”. Kebenaran hipotesis masih harus diuji
kebenarannya secara empirik, dengan demikian hipotesis
dapat dianggap sebagai jawaban sementara terhadap
masalah yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian
dan masih perlu diuji kebenarannya dengan menggunakan
data empirik (Djaali, 2003).
 Hipotesis diartikan sebagai kesimpulan bersifat sementara
atau proposisi tentatif tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih (Kerlinger, 2002).
Ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan dalam

suatu hipotesis
• (1) hipotesis merupakan hasil dari proses teoretik
dan komparasi fakta yang handal, yang secara
teoretik dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya,
• (2) hipotesis menyatakan hubungan antara variabel,
• (3) hipotesis harus dapat diuji, artinya dapat feasible
untuk memperoleh data untuk pengujian hipotesis
itu,
• (4) hipotesis harus spesifik dan sederhana,
• (5) menyatakan pernyataan tentang karakteristik
populasi.
dua kemungkinan membuat
kesalahan/kekeliruan,
1. Kekeliruan tipe I (a), yakni menolak hipotesis nol
padahal sesungguhnya benar, dan
2. kekeliruan tipe II (b), yaknik menerima hipotesis
nol padahal sesungguhnya salah.
Keputusan Menerima Menolak
Hipotesis

Benar Keputusan Tepat Kesalahan Tipe I


Salah Kesalahan Tipe II Keputusan Tepat
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

1.Merumuskan hipotesis nihil (H0)


Hipotesis nihil atau H0 adalah hipotesis yang biasa
ditampilkan dalam bentuk peryataan tentang
karaketeristik populasi seperti: tidak terdapat
pengaruh atau tidak terdapat perbedaan diantara
variabel-variabel yang diteliti. Statistik bertujuan
membuat estimasi tentang keadaan populasi maka H0
dinyatakan dalam bentuk parameter. Sebagaimana
diketahui bahwa ukuran (besaran) yang ada dalam
populasi disebut “paramater” dan ukuran (besaran)
yang ada dalam sampel disebut “statistik”
2.Menentukan Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi atau taraf keberartian adalah pedoman tentang
besar kecilnya kesediaan peneliti untuk membuat
keputusan/mendapat resiko dalam membuat kekeliruan tipe I (a).
Dalam penelitian sosial terdapat dua nilai a yang lazim digunakan),
yakni a = 0,05 dan a = 0,01. Makin tinggi resiko dari kesalahan
yang akan dibuat, makin rendah/kecil taraf signifikansi yang akan
digunakan. Suatu penelitian disebut signifikan atau berarti bila
peneliti bisa menolak H0 dengan begitu menerima H1 pada nilai a

yang ditentukan. Karena pada dasarnya H1 adalah negasi atau

ingkaran dari H0.


3.Menentukan Kriteria
Menentukan kriteria pada dasarnya menetapkan
statistika uji, misalnya: t, F, r atau X2. Nilai dari statistik uji
adalah nilai yang akan dipakai sebagai dasar untuk
menerima atau menolak hipotesis nihil H0.

4.Melakukan perhitungan statistika


Melakukan perhitungan dalam rangka pengujian
hipotesis artinya, menemukan X2, t, F atau r yang
diperoleh dari perhitungan data sampel
5.Menarik kesimpulan

Secara sederhana menarik kesimpulan berati menolak


H0 ataupun menerima H0. Jika peneliti berhasil menolak
H0 kita mengatakan hipotesis yang diajukan teruji oleh
data (the data support hypothesis). Sehingga
kesimpulan penelitian adalah hipotesis verbal yang
telah diajukan peneliti. Sebaliknya jika peneliti tidak
berhasil menolak H0 kita mengatakan hipotesis yang
diajukan tidak teruji oleh data (the data not support
hypothesis). Kesimpulan lain yang tak kalah pentingnya
adalah makna atau implikasi dari kesimpulan berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
Uji Sepihak dan Uji Dua
Pihak
A. Uji Hipotesis Satu Pihak B.Hipotesis Dua Pihak
Uji hipotesis statistik satu
pihak terdiri atas dua bagian,
Untuk menguji hipotesis
yaitu uji pihak kanan dan uji tidak langsung
pihak kiri. Uji pihak kanan digunakan uji- dua
bersesuaian dengan hipotesis pihak, yaitu separoh (½)
langsung positif, begitupula uji
pihak kiri bersesuaian dengan
pihak kiri dan separoh
hipotesis langsung negatif. Uji lagi (½) pihak kanan
pihak kanan daerah sebagai daerah
penolakannya berada di penolakan. Uji dua pihak
sebelah kanan sebaliknya uji
pihak kiri daerah penolakannya
bersesuaian dengan
berada di sebelah kiri hipotesis tak langsung.

Anda mungkin juga menyukai