Anda di halaman 1dari 10

PROBABILITAS DAN STATISTIKA

PENGUJIAN HIPOTESIS
Teknik Elektro A

Dosen pengampu
Olnes Hutajulu S.Pd, M.Eng

Disusun Oleh Kelompok 3:


Robin simarmata(5192530006)
Ricard alfredo purba(5193530024)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
2020

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kekahidaran TYME karna berkat nya kelompok kami dapat membuat
makalah probalisitas dan statistika mengenai pengumpulan data dan penyajian data. Saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Olnes Hutajulu S.Pd, M.Eng selaku dosen
dalam mata kuliah ini, karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan
tugas ini.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena
itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam pembuatannya. Akhir kata saya ucupkan terima
kasih.

Medan, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar............................................................................................................................................
.

Daftar
Isi........................................................................................................................................................

BAB I
Pendahuluan.......................................................................................................................................
..........

BAB II
Pembahasan........................................................................................................................................
..........

BAB III
Kesimpulan........................................................................................................................................
............

Daftar
Pustaka..............................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Hipotesis

Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Uji Hipotesis


Uji Hipotesis adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak
pernyataan tersebut. Pernyataan ataupun asumsi sementara yang dibuat untuk diuji kebenarannya
tersebut dinamakan dengan Hipotesis (Hypothesis) atau Hipotesa. Tujuan dari Uji Hipotesis adalah
untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam
menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang
telah dibuat. Uji Hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan
yang bersifat Objektif.
ontoh dari Pernyataan Hipotesis yang harus diuji kebenarannya antara lain :
 Mesin Solder 1 lebih baik dari Mesin Solder 2
 Metode baru dapat menghasilkan Output yang lebih tinggi
 Bahan Kimia yang baru aman dan dapat digunakan
Pengambilan Keputusan dalam uji Hipotesis dihadapi dengan dua kemungkinan kesalahan yaitu :
Kesalahan Tipe I (Type I Error)
Kesalahan yang diperbuat apabila menolak Hipotesis yang pada hakikatnya adalah benar.
Probabilitas Kesalahan Tipe I ini biasanya disebut dengan Alpha Risk (Resiko Alpha). Alpha Risk
dilambangkan dengan simbol α.
Kesalahan Tipe II (Type II Error)
Kesalahan yang diperbuat apabila menerima Hipotesis yang pada hakikatnya adalah Salah.
Probabilitas KesalahanTipe II ini biasanya disebut dengan Beta Risk (Resiko Beta). Beta Risk
dilambangkan dengan simbol β
Dalam Pengujian Hipotesis, diperlukan membuat 2 pernyataan Hipotesis yaitu :
Pernyataan Hipotesis Nol (H0)
 Pernyataan yang diasumsikan benar kecuali ada bukti yang kuat untuk membantahnya.
 Selalu mengandung pernyataan “sama dengan”, “Tidak ada pengaruh”, “Tidak perbedaan”
 Dilambangkan dengan H0
 Contoh : H0 : μ1 = μ2 atau H0 : μ1 ≥ μ2
Pernyataan Hipotesis Alternatif (H1)
 Pernyataan yang dinyatakan benar jika Hipotesis Nol (H0) berhasil ditolak.
 Dilambangkan dengan H1 atau HA
 Contoh H1 : μ1 ≠  μ2 atau H1 : μ1 > μ2
2. Prosedur Pengujian Hipotesis
1. Menentukan Formulasi hipotesis
Dalam langkah ini, formulasi hipotesisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Hipotesis nol atau hipotesis nihil ( nullhypotheses)


Disimbolkan H0merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji.
Disebut hipotesis nol karena hipotesis tersebut tidak memiliki perbedaan atau perbedaanya nol
dengan hipotesis sebenarnya.

b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Tandingan


Disimbolkan H1atau Ha, merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari
hipotesis nol. Dalam penyusunan hipotesis ini, akan timbul tiga keadaan , yaitu :
- Hipotesis mengandung pengertian sama. Pengujian ini disebut pengujian dua sisi atau pengujian
dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri.
- Hipotesis mengandung pengertian maksimum. Pengujian ini disebut satu sisi atau satu arah,
yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
- Hipotesis mengandung pengertian minimum. Pengujian ini disebut satu sisi atau arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan.
Apabila hipotesis nol tidak ditolak (benar) maka hipotesis alternative ditolak, demikian pula
sebaliknya.

2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)


Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap
nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α (alpha). Besaran yang sering
digunakan untuk menentukan menetukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu 1% (0,01), 5%
(0,05), 10% (0,1). Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam
hal ini berapa besarnya kesalahan yang akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut
sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan (region og
rejection).

3. Menentukan Nilai Uji Statistik


Uji statistika merupakan rumus rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam
pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter data sampel
yang diambil secara random dari sebuah populasi.

4. Menentukan Kriteria Pengujian (diterima atau ditolak)


Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis
nol (H0) dengan cara membandngkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji
statistiknya, sesuai dengan dengan bentuk pengujiannya. Yang dimaksud dengan bentuk
pengujian adalah sisi atau arah pengujian , ada tiga sisi atau arah pengujian, yaitu :

5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam penerimaan atau penolakan
hipotesis nol (H0), sesuai dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah
membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
Ada lima langkah pengujian hipotesis, yaitu :
· Langkah I
Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipitesis alternatifnya (H1).
· Langkah II
Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai tabel.
· Langkah III
Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan atau penolakan (H0).
· Langkah IV
Melakukan uji statistik.
· Langkah V
Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan (H0).

3. Jenis Jenis Pengujian Hipotesis


Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan criteria yang menyertainya.
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas tiga
jenis, yaitu sebagai berikut .
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata
2.Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
3.Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis satu proporsi
2.Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3.Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya:
1. Pengujian hipotesis tentang satu varians
2. Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians

2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya


Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih
besar dari 30 (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih
kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya


Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas empat
jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi
Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel normal standard. Hasil uji statistik ini
kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol
(Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar
2. Pengujian satu dan beda dua proporsi
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t
sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel t-student. Hasil uji statistik ini kemudian di
bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di
kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil
2. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)
Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji
statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
2. Pengujian Independensi
3. Pengujian hipotesis kompatibilitas
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistik ini
kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol
(Ho) yang di kemukakan.
Contohnya :
1. Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
2. Pengujian hipotesis kesamaan dua varians

4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya


Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis di bedakan atas 3
jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi
“sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi
“sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi
“lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat
“lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling kecil”.
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi
“sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi
“lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat
“lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak atau paling besar”.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN:

Pengujian hipotesis adalah pengujian terhadap suatu pernyataan dengan menggunakan metode
statistik sehingga hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan signifikan secara statistik. Pengujian hipotesis
merupakan bagian dari statistik infernsial.

Hipotesis merupakan pernyataan yang kebenarannya masih lemah. Agar pernyataannya tidak
diragukan maka secara statistik kita bisa melakukan pengumpulan data dan melakukan pengujian. Dengan
melakukan pengujian statistik terhadap hipotesis kita dapat memutuskan apakah hipotesis dapat diterima
(data tidak memberikan bukti untuk menolak) atau ditolak (data memberikan bukti untuk menolak
hipotesis). Berikut ini adalah langkah-langkah pengujian hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-uji-hipotesis-jenis-jenisnya/

https://www.rumusstatistik.com/2019/05/pengujian-hipotesis.html

https://annasyanadazalfa.blogspot.com/2013/03/prosedur-pengujian-hipotesis.html

http://lovingmathematic.blogspot.com/2017/04/jenis-jenis-pengujian-hipotesis.html

Anda mungkin juga menyukai