Anda di halaman 1dari 18

UJI

HIPOTESIS
TELAAH PENGUJIAN HIPOTESIS DUA SKRIPSI

NAMA ANGGOTA

1. Alfinatul Qoni’ah (200302005)


2. Eva Nur Diana (200302010)
3. Adinda Octaviani (200302014)
4. Shalsabilla Dea A (200302041)
5. Aldila Putri S.S.P(200302045)
HIPOTESIS
PENGERTIAN

Berdasarkan arti katanya, hipotesis berasal dari 2


penggalan kata, yaitu “hypo” yang artinya “di bawah” dan
“thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis adalah
hasil atau kesimpulan yang ditentukan dari sebuah
penelitian yang belum tentu kebenarannya, dan baru
akan menjadi benar jika sudah disertai dengan bukti-
bukti.
PENGERTIA
N
a

Uji hipotesis kadang disebut juga “konfirmasi analisa


data” dimana metode pengambilan keputusan yang
didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang
terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol).
Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat
berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian
untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan
hipotesis nol adalah benar.
DEFINISI HIPOTESIS
DIAMBIL DARI BUKU KARANGAN
LEHMANN DAN ROMANO

• Hipotesis nol (H0) adalah Sebuah


hipotesis yang berlawanan dengan teori • Daerah penolakan adalah Nilai dari tes
yang akan dibuktikan. statistik untuk penolakan hipotesis nol.
• Hipotesis alternatif (H1) adalah Sebuah • Kekuatan statistik (1 − β) adalah
hipotesis (kadang gabungan) yang Probabilitas kebenaran pada saat
berhubungan dengan teori yang akan menolak hipotesis nol.
dibuktikan. • Tingkat signifikan test (α) adalah
• Tes statistik adalah Sebuah prosedur di Probabilitas kesalahan pada saat
mana masukannya adalah sampel dan menolak hipotesis nol.
hasilnya adalah hipotesis. • Nilai P (P-value) adalah probabilitas,
• Daerah penerimaan adalah Nilai dari tes mengansumsikan hipotesis nol benar.
statistik yang menggagalkan untuk
penolakan hipotesis nol.
CIRI CIRI
HIPOTESIS
1. Hipotesis harus menyatakan
hubungan.
2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta.
3. Hipotesis harus sesuai dengan ilmu,
tumbuh dengan ilmu pengetahuan.
4. Hipotesis harus dapat diuji.
5. Hipotesis harus sederhana.
6. Hipotesis harus menerangkan fakta.
JENIS JENIS HIPOTESIS
1. Pengujian hipotesis tentang rata-rata,
pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas
informasi sampelnya.
2. Pengujian hipotesis tentang proporsi,
pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang di dasarkan atas
informasi sampelnya.
3. Pengujian hipotesis tentang varians,
pengujian hipotesis mengenai varians populasi yang di dasarkan atas
informasi sampelnya.

BERDASARKAN JENIS PARAMETERNYA


JENIS JENIS HIPOTESIS
BERDASARKAN JUMLAH
SAMPELNYA

1. Pengujian hipotesis sampel besar


Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih besar dari 30 (n > 30).

2. Pengujian hipotesis sampel kecil


Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).
JENIS JENIS HIPOTESIS
1. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z,
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel normal standard
2. Pengujian hipotesis dengan distribusi t,
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel t-student
3. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat),
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel χ2.
4. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio),
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji
statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F.

BERDASARKAN JENIS
DISTRIBUSINYA
JENIS JENIS HIPOTESIS
1. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test),
pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan”
dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan” (H0 = dan
H1 ≠)
2. Pengujian hipotesis pihak kiri,
pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan”
atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (H0 = atau H0 ≥
dan H1 < atau H1 ≤ )
3. Pengujian hipotesis pihak kanan,
pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (H0) berbunyi “sama dengan”
atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (H 0 = atau
H0 ≤ dan H1 > atau H1 ≥).
BERDASARKAN ARAH ATAU BENTUK FORMULASI HIPOTESISNYA
v

1. Pengujian hipotesis hubungan,


pengujian hipotesis untuk mengetahui adanya hubungan
antarsejumlah gejala (variabel).
2. Pengujian hipotesis prediksi,
pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah suatu gejala
(variabel) dapat digunakan untuk memprediksikan gejala-
gejala atau variabel-variabel yang lain.
3. Pengujian hipotesis beda,
pengujian hipotesis untuk mengetahui keadaan sesuatu,
dalam hal ini signifikan yang terdapat dalam suatu
kelompok dengan kelompok-kelompok yang lain.

JENIS JENIS HIPOTESIS


BERDASARKAN TINGKAT
EKSPLANASINYA
KESALAHAN DALAM
PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Kesalahan Jenis I
Kesalahan ini terjadi apabila H0 ditolak padahal
kenyataannya benar. Artinya, kita menolak hipotesis
tersebut yang seharusnya diterima.

2. Kesalahan Jenis II
Kesalahan ini terjadi apabila H, diterima padahal
kenyataannya salah. Artinya, kita menerima hipotesis
tersebut yang seharusnya ditolak.
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Tentukan H0 dan H1
2. Tentukan statistic uji [z atau t]
3. Tentukan arah pengujian [1 atau 2]
4. Taraf nyata pengujian [  atau /2]
5. Taraf daerah penolkan H0
6. Hitung nilai statistic hitung [gunakan
rumus]
7. Tentukan kesimpulan [terima atau tolak H0]
SKRIPSI YANG KAMI BANDINGKAN UJI HIPOTESISNYA

Pengaruh kualitas layanan, fasilitas dan Pengaruh tingkat dominan otak kiri terhadap
harga terhadap kepuasan pasien rawat kemampuan matematika materi bilangan pada
inap RSUD Umar Mas’Ud Sangkapura peserta didik tingkat SMP Negeri di Kecamatan
Bawean Gresik Kebomas Gresik
DATA SKRIPSI 1
Pengaruh kualitas layanan, fasilitas dan harga terhadap kepuasan
pasien rawat inap RSUD Umar Mas’Ud Sangkapura Bawean Gresik

Teknik Analisis : Analisis Regresi Linier Berganda:

Uji hipotesis dalam penelitian ini


menggunakan uji t atau parsial yang
digunakan untuk menguji seberapa jauh
satu variabel bebas secara individu
menerangkan variabel terikat. Dapat dilihat
pada tabel berikut :
DATA SKRIPSI 1
Pengaruh kualitas layanan, fasilitas dan harga terhadap kepuasan
pasien rawat inap RSUD Umar Mas’Ud Sangkapura Bawean Gresik

Didapatkan bahwa variabel Kualitas Layanan Didapatkan bahwa variabel Fasilitas (X2) Didapatkan bawah dapat dijelaskan
(X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 2,250 > t diperoleh nilai t hitung sebesar 4,340 > t bahwa variabel Harga (X3) diperoleh
tabel sebesar 1,999 dengan taraf signifikansi tabel sebesar 1,999 dengan taraf nilai t hitung sebesar 6,920 > t tabel
sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan Ha signifikansi sebesar 1,999 dengan taraf
diterima, yang berarti bahwa secara parsial sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan Ha signifikansi sebesar 0,05 maka H0
Kualitas Layanan (X1) berpengaruh signifikan diterima, yang berarti bahwa secara ditolak dan Ha diterima, yang berarti
terhadap Kepuasan Pasien (Y). parsial Fasilitas (X2) berpengaruh bahwa secara parsial Harga (X3)
signifikan terhadap Kepuasan Pasien (Y). berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Pasien (Y).
DATA SKRIPSI 2
Pengaruh tingkat dominan otak kiri terhadap kemampuan matematika materi
bilangan pada peserta didik tingkat SMP Negeri di Kecamatan Kebomas Gresik

Teknik Analisis : Analisis Regresi Linier Sederhana:


PENGUJIAN HIPOTESIS
• Merumuskan Hipotesis
H0 : βi = 0, berarti tidak ada pengaruh antara tingkat dominasi otak kiri terhadap kemampuan matematika materi
bilangan.
H0 : βi ≠ 0, berarti ada pengaruh antara tingkat dominasi otak kiri terhadap kemampuan matematika materi bilangan.
• Kriteria Pengujian
H0 ditolak jika sig. < a, (a=0,05).
• Uji F ini menggunakan bantuan SPSS 20.0 dan ketika mencari persamaan regresi secara otomatis tabel ANOVA untuk
uji F akan muncul seperti berikut:
Model Sum of squares df Mean square F sig
Dari hasil uji F tersebut terlihat nilai pada kolom
Regression 2720,394 1 2720,394 124,584 ,000 sig. Yaitu 0,000, sehingga sig.<a,(a=0,05). Maka H
Residual 4105,133 188 21,836 ditolak, artinya ada pengaruh antara tingkat
dominasi otak kiri terhadap kemampuan
Total 6825,528 189
matematika materi bilangan pada taraf sig. 0,05.
KESIMPULAN
Dalam Uji Hipotesis Skripsi 1 ini menggunakan uji t
atau parsial yang digunakan untuk menguji
seberapa jauh satu variabel bebas secara individu
menerangkan variabel terikat. Sedangkan, dalam
Uji Hipotesis Skripsi 2 menggunakan uji f untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh varibel x
terhadap variabel y.
Oleh karena itu, didapatkan kesimpulan bahwa
Skripsi 1 H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti
bahwa secara parsial kualitas layanan, fasilitas dan
harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pasien. Sedangkan pada Skripsi 2 H0 ditolak jika sig.
< , ( =0,05) artinya ada pengaruh antara tingkat
dominasi otak kiri terhadap kemampuan
matematika materi bilangan pada taraf sig. 0,05.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai