“Peran Dukungan Sosial, Dukungan Emosional, dan Dukungan Finansial terhadap Kesejahteraan Lansia. Berdasarkan
ilustrasi tersebut, dapat ditarik beberapa kemungkinan hipotesis penelitian. Lihat tabel di bawah ini:”
Hipotesis Penjelasan
Dukungan sosial, dukungan emosional, dan dukungan finansial secara bersama-sama
Hipotesis Mayor berperan terhadap kesejahteraan lansia
Hipotesis Minor 1 Dukungan sosial berperan terhadap kesejahteraan lansia
Hipotesis Minor 2 Dukungan emosional berperan terhadap kesejahteraan lansia
Hipotesis Minor 3 Dukungan finansial berperan terhadap kesejahteraan lansia
Kriteria Pengujian Uji Hipotesis
Hipotesis Nihil (Nol)
Menurut Azwar (2005), hipotesis nihil (null Koefisien Determinasi
hypothesis) adalah hipotesis yang
Untuk Koefisien determinasi, tidak memiliki kriteria
meniadakan perbedaan antar kelompok. pengujian khusus. Dikarenakan uji koefisien
Dengan kata lain, hipotesis nihil meniadakan determinasi merupakan uji seberapa besar variabel X
hubungan antara variabel dependen (Y) dapat menjelaskan variabel Y. Biasanya ditampilkan
dengan variabel independen (X). Hal yang dalam bentuk persentase (%).
diuji dalam Hipotesis Nihil yaitu
ketidakbenaran variabel independen (X) yang Apabila nilai ‘Adjusted R2’ mendekati nilai satu, artinya
akan mempengaruhi variabel dependen (Y). variabel X bisa dikatakan dapat mewakili atau
Contoh hipotesis nihil adalah: tidak ada menjelaskan hampir semua informasi variabel Y.
Apabila nilainya kecil atau semakin jauh dari angka 1,
hubungan antara dukungan finansial dengan
artinya kesempatan variabel X dalam menjelaskan
kesejahteraan lansia. variabel Y sangat terbatas.
Uji F Cara menentukan Ftabel, sebagai berikut:
• H0 diterima apabila, Fhitung < Ftabel, artinya dfN2 = n sampel – n variabel bebas – 1
variabel X secara simultan (bersama-
sama) tidak berpengaruh terhadap Setelah menentukan nilai df, selanjutnya kamu
variabel Y. lihat dan sesuaikan dengan nilai df yang sudah
ditentukan di tabel F.
• H0 ditolak apabila, Fhitung > Ftabel,
artinya variabel X secara simultan Dengan tingkat signifikansinya < 0,05.
(bersama-sama) berpengaruh terhadap
variabel Y.
Uji t Cara menentukan ttabel, sebagai
berikut:
Kriteria pengujiannya, yaitu :
Menggunakan ketentuan ttabel =
H0 diterima apabila -ttabel ≤ thitung ≤ (Sig/2, N-K).
ttabel. (Variabel X tidak berpengaruh
terhadap variabel Y) Keterangan:
Sig/2 = nilai probabilitas
H0 ditolak apabila thitung < -ttabel atau N = Jumlah sampel
thitung > ttabel. (Variabel X berpengaruh K = Jumlah variabel X & Y
terhadap variabel Y)
Setelah menentukan nilai ttabel, selanjutnya lihat
dan sesuaikan dengan nilai ttabel yang sudah
ditentukan di tabel t. Dengan tingkat
signifikansinya < 0,05
Catatan:
tingkat signifikansi fungsinya untuk mengetahui
apakah antar variabel berpengaruh/tidak
berpengaruh secara signifikan atau tidak.
Pengaruh antar variabel dikatakan signifikan
apabila nilai signifikan variabel X (setelah di uji) <
0,05.
•Interpretasi Pengujian
Diketahui nilai Fhitung sebesar 4,005 dan Ftabel sebesar 3,89.
4,005 > 3,890 maka H0 ditolak H1 diterima dan signifikansi 0,04 < 0,05. Artinya variabel X secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.
Uji t
•Mencari ttabel :
Menggunakan rumus ttabel = (Sig/2, N-K).
ttabel = (Sig/2, N-K)
ttabel = (0,05/2, 15-3) = 2,178.
•Interpretasi pengujian
Pengujian pada variabel Stress Kerja (X1)
diperoleh nilai:
Signifikansi = 0,18 < 0,05
thitung = 2,730
ttabel = 2,178
Jadi, 2,730 > 2,178 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel X
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Kesimpulannya yaitu variabel Stress Kerja
(X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Prestasi Guru (Y).
Pengujian pada variabel Kepuasan Kerja (X2) diperoleh nilai :
Jadi, 2,094 > 2,178 maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya variabel X tidak berpengaruh
terhadap variabel Y. Kesimpulannya yaitu variabel Kepuasan Kerja (X2) tidak berpengaruh
terhadap variabel Prestasi Guru (Y).
Uji hipotesis merupakan pengujian terakhir dari suatu penelitian yang model uji menggunakan
model regresi. Pada uji terakhir ini, kamu akan tahu hasil akhir pengujian variabel X dan Y apakah
berpengaruh atau tidak.
Pengertian Estimasi
(1) Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (High and Low Point Method)
Metode titik tertinggi dan titik terendah yaitu suatu metode pemisahan biaya campuran ke dalam elemen-elemen
biaya tetap dan biaya variabelnya dengan mendasarkan analisis pada selisih biaya antara tingkat aktivitas tertinggi
dan terendah. Maksud dari titik tertinggi dan terendah disini adalah titik tertinggi adalah suatu titik dengan tingkat
output dan aktivitas tertinggi sedangkan titik terendah adalah titik dengan tingkat output dan aktivitas yang
terendah.
Secara umum perhitungan metode titik tertinggi dan terendah dapat dilakukan dengan cara :
1. Memilih jumlah biaya paling tinggi dari data yang tersedia.
2. Memilih jumlah biaya paling rendah dari data yang tersedia.
3. Menghitung selisih jumlah aktivitas dan selisih biaya dari dua titik tertinggi dan terendah.
4. Memasukan selisih kedalam formula untuk menghitung komponen biaya tetap dan biaya variabel.
(2) Metode Biaya Berjaga (Stand By Cost Method)
Metode biaya berjaga digunakan untuk menaksir biaya tetap dan biaya variabel bila sebuah perusahaan menutup
kegiatan usahanya untuk sementara. Metode ini disebut biaya berjaga karena untuk menghitung cadangan dana
yang harus disiapkan untuk berjaga-jaga selama tenggang waktu tanpa kegiatan normal. Metode ini mencoba
menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andai kata perusahaan ditutup untuk sementara, jadi
produknya sama dengan nol. Biaya ini disebut biaya terjaga, dan biaya terjaga ini merupakan bagian yang tetap.
(3) Metode Kuadrat Terkecil (Least-Square Method)
Pada umumnya metode kuadrat terkecil dimulai dari asumsi bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel
terikat dan variabel bebas. Asumsi ini juga dapat diterapkan dalam analisis hubungan perilaku biaya dengan faktor
yang menyebabkan terjadinya biaya yang bersangkutan. metode kuadrat terkecil juga membuat asumsi tentang sifat
dan distribusi “eror term” dalam estimasi hubungan antara biaya overhead dan jam mesin.
Atas dasar asumsi tersebut maka dianggap bahwa fluktuasi biaya sebagai variabel terikat (y) akan ditentukan secara
linier oleh perubahan volume aktivitas (x) sebagai variabel bebasnya. Metode ini merupakan pengukuran dari
jumlah biaya yang ada untuk mengetahui rata-rata biaya tetap dan rata-rata biaya variabel.
Metode kuadrat terkecil untuk mengestimasi suatu hubungan linier didasarkan pada persamaan untuk sebuah garis
lurus y = a + bx.
Contoh Kasus Estimasi Tingkah Laku Biaya
KOBEE adalah sebuah perusahaan yang memproduksi lampu, yang mempunyai data barang terjual dan biaya selama
satu semester (tahun 2017) sebagai berikut:
1. Tentukanlah persamaan garis linear dengan metode titik tertinggi dan titik terendah (high and low
point method) jika dalam anggaran akhir tahun 2017 PT. KOBEE merencanakan menaikan penjualan
sebesar 40.000 unit yang terjual. Berapakah jumlah biaya penjualan yang harus dikeluarkan?
2. Tentukanlah persamaan garis linear dengan metode biaya terjaga (stand by method), dengan biaya
tetap (fixed cost) yang dikeluarkan sebesar Rp. 800.000 per bulan. Jika perusahaan menaikan
penjualan sebesar 40.000, berapakah jumlah biaya penjualan (total sales expence) yang harus
dikeluarkan oleh PT. KOBEE?
3. Tentukanlah persamaan garis linear dengan metode kuadrat terkecil (least-square method) jika
perusahaan merencanakan menaikan 40.000 unit yang terjual. Berapakah jumlah biaya penjualan
yang harus dikeluarkan?
Jawaban Contoh Kasus :
Jadi, biaya penjualan yang dikeluarkan PT. KOBEE jika unit yang
terjual dinaikan menjadi 40.000 unit adalah sebesar Rp 2.475.000.
2. Metode Berjaga-jaga (stand by method)
Jadi, biaya penjualan yang dikeluarkan PT. KOBEE jika unit yang terjual dinaikan menjadi 40.000 unit adalah
sebesar Rp 2.400.000.
3. Metode Least-Square
BULAN UNIT (X) BIAYA PENJUALAN (Y) X2 XY
JANUARI 8.500 Rp 900.000 Rp 72.250.000 Rp 7.650.000.000
FEBRUARI 10.500 Rp 985.000 Rp 110.250.000 Rp 10.342.500.000
MARET 16.000 Rp 1.020.000 Rp 256.000.000 Rp 16.320.000.000
APRIL 22.500 Rp 1.945.000 Rp 506.250.000 Rp 43.762.500.000
MEI 33.500 Rp 2.150.000 Rp 1.122.250.000 Rp 72.025.000.000
JUNI 29.000 Rp 1.415.000 Rp 841.000.000 Rp 41.035.000.000
120.000 Rp 8.415.000 Rp 2.908.000.000 Rp 191.135.000.000
Terima Kasih