Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BIOSTATISTIK

RESUME

Dosen Pengampu : Dr. Ni Komang Yuni Rahyani.,S.Si.T.,M.Kes

Oleh :

Ni Luh Sriani
P07124220045
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
Semester VII

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
2023/2024
1. PENGENALAN UJI HIPOTESIS

A. Pengertian Pengujian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau dibawah ,
Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga hipotesis
dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau
dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis juga dapat di artikan sebagai pernyataan
keadaan populasi yang akan di uji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan
melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain,
kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi


yangsifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk
suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti
ratarata, varians, simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistik harus diuji, karena itu harus
berbentuk kuantitas untuk dapat diterima atau ditolak. Hipotesis statistik akan diterima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari
pernyataannya.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan
apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat
mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atausalah, sehingga menimbulkan
risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis
merupakan bagian terpenting dari statistik inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan
pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian
lebih lanjut dapat terselesaikan.

B. Konsep Hipotesis

Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman (1982:5) mengartikan hipotesis adalah sebagai
dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih. Selanjutnya menurut Sudjana
(1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar dua
definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara
yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis
Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan
menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum
berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha)
dirumuskan dengan kalimat positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan,
pengaruh, atau perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan
dengan kalimat negatif. Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.

C. Kegunaan Hipotesis

Hipotesis seperti ini amat berguna dalam suatu peneli tan. Tanpa hipotesis atau antisipasi
terhadap fenomena yang dihadapi, tidak akan memberikan kemajuan dalam wawasan atau
pengertian ilmiah untuk mengumpulkan fakta empiris. Tanpa ide yang mengarahkan, peneliti
sulit. mencari fakta yang ingin dikumpulkan dan sukar menentukan mana yang relevan dan mana
yang tidak.

Nazir (1983) mengemukakan garis besar dari kegunaan hipotesis yakni:

1. Memberi batasan dan memperkecil jangkauan dan kerja penelitian

2. Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antarfakta yang kadang kala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti

3. Sebagai alat sederhana dalam menfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa kerdinasi kedalam
suatu kesatuan penting dan menyeluruh

4. Sebagai pedoman dalam pengerjaan serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta begitu
pentingya hipotesis dalam sebuah penelitian, perumusannya pun harus dibuat sebaik dan
secermat mungkin. Hipotesis yang baik hendaknya sederhana, bisa menerangkan fakta, berkaitan
dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dari hasil pengkajian, serta dapat diuji. Secara umum,
hipotesis yang baik mempertimbangkan semua fakta yang relevan,masuk akal, dan tidak
bertentangan dengan hukum alam yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Hipotesis
harus sederhana dalam arti dapat diuji secara induktif melalui teknik analisis statistika. Jika
asumsi atau dugaan dikhususkan mengenai parameter populasi, maka hipotesis itu disebut
hipotesis statistis atau hipotesis kerja. Ada dua hipotesis kerja yang selalu dirumuskan, yaitu
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). H0 adalah pernyataan yang menjadi dasar suatu
teori yang digunakan dalam mengembangkan statistik uji, sedangkan H1 dirumuskan sebagai
komplemen atau ingkaran dari H0 . Contoh:

Bagi seorang peneliti, hipotesis bukan suatu yang harus diperjuangkan (bukan vested interest)
dalam arti bahwa hipotesis yang diharapkan selalu di terima. Jika hipotesis ditolak karena tidak
didukung oleh fakta empiris, hal ini tidak berarti penelitian akan kehilangan muka. Bahkan,
harga diri peneliti akan naik jika ia dapat menjelaskan alasan atau rasional hipotesis itu tidak
diterima. Penolakan hipotesis dapat menjadi penemuan positif, karena telah memecahkan
masalah ketidaktahuan dan memberi jalan kepada hipotesis yang lebih baik.
2. HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL

A. Uji KaiKuadrat
Pengujian dengan menggunakan Chi-Square diterapkan pada kasus dimana akan
diuji apakah frekuensi data yang diamati (frekuensi/data observasi) sama atau tidak
dengan frekuensi harapan atau frekuensi secara teoritis. Chi-Square disebut juga
dengan Kai Kuadrat.
Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif yang dilakukan pada dua
variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. Apabila dari 2 variabel,
ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk
bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah.
Nilai dari frekuensi observasi adalah suatu nilai yang diperoleh dari hasil percobaan
sedangkan nilai frekuensi harapan (ekspektasi) adalah nilai yang diperoleh dari hasil
perhitungan secara teoritis. Untuk selanjutnya, frekuensi obervasi dinotasikan dengan
( o ) dan frekuensi harapan dinotasikan dengan ( e ). Dalam pengujian Chi square, hal
yang dapat diuji antara lain adalah uji independensi, uji Goodness of Fit, uji
homogenitas, dan uji varians. Dalam buku ini, yang dibahas adalah mengenai uji
independesi dan uji goodness of fit.

B. Korelasi
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran
asosiasi atau hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan
istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang
digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Diantara sekian
banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang sangat
populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Rank
Spearman. Selain kedua teknik tersebut, terdapat pula teknik-teknik korelasi lain,
seperti Kendal, Chi-Square, Phi Coefficient,Goodman-Kruskal, Somer, dan Wilson.
Pengukuran asosiasi mengenakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan asosiasi
atau kekuatan hubungan antara variabel. Dua variabel dikatakan berasosiasi jika
perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika tidak terjadi
pengaruh, maka kedua variabel tersebut disebut independen. Korelasi bermanfaat
untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua
variabel dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval
atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal; Chi Square
menggunakan data nominal. Kuat lemah hubungan diukur diantara jarak (range) 0
sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah
(two tailed). Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif;
sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Yang
dimaksud dengan koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi atau
asosiasi antara dua variabel. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan
nol (0), maka terdapat ketergantungan antara dua variabel tersebut. Jika koefesien
korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna
atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) positif. Jika koefesien
korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna
atau hubungan linear sempurna dengan kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi
sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel
mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi
variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat
hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam korelasi sebenarnya tidak dikenal
istilah variabel bebas dan variabel
tergantung. Biasanya dalam penghitungan digunakan simbol X untuk variabel
pertama dan Y untuk variabel kedua. Dalam contoh hubungan antara variabel
remunerasi dengan kepuasan kerja, maka variabel remunerasi merupakan variabel X
dan kepuasan kerja merupakan variabel Y.

C. Regresi
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu
variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel
penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/ atau memprediksi rata-rata
populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen
yang diketahui. Pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevalusi
hubungan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel independen. Hasil
analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masing-masing variable
independent. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variable
dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan
sekaligus : Pertama, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai
estimasi variable dependen; Kedua, mengoptimalkan korelasi antara nilai aktual dan
nilai estimasi variable dependen berdasarkan data yang ada. Teknik estimasi variable
dependen yang melandasi analisis regresi disebut Ordinary Least Squares (pangkat
kuadrat terkecil biasa).
DAFTAR PUSTAKA

Hasim Arifah. Juni 2022, “ Pengujian Hipotesis” Makasar

Anonim. 2019, “ Uji Chi Square Modul Perkuliahan 12 “ Jakarta Barat

Suci Rahmawati. 2017, “ Makalah Statistika II Pengujian Hipotesis “ Jakarta selatan, DKI
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai