Statistika
Teknik
07
Teknik Sipil dan Teknik Sipil 11006 Prihadmadi Anggoro Seno, ST, MT
Perencanaan
Abstract Kompetensi
Analisis regresi bertujuan untuk Mampu menjelaskan dan memahami
menaksir atau menduga nilai variabel analisis regresi.
y
Pembahasan
Analisis Regresi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian tidak dapat dilakukan
melalui sebuah sensus. Oleh karena, jika pengumpulan data dilakukan secara sensus, maka
waktu, tenaga dan uang yang dibuthkan akan sangat besar. Untuk mengurangi ketiga resiko
tersebut, maka penelitian dilakukan melalui teknik sampling. Dengan demikian, persamaan
regresi yang diperoleh merupakan persamaan regresi sampel yang didefinisikan sebagai :
Tujuan analisis regresi adalah menaksir atau menduga rata-rata variabel tak bebas
(Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X) yang diketahui. Untuk itu, perlu dilakukan
penaksiran parameter a dan b dalam persamaan regresi sampel di atas. Sehingga akan
diperoleh persamaan regresi taksiran yang didefinisikan sebagai :
Metode OLS pertama kali dikemukakan oleh Carl Friedrich Gauss kebangsaan
Jerman. Gauss membuat asumsi yang dikenal sebagai asumsi klasik regresi yaitu :
plot t di atas, jelas menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kualitas layanan (variabel
X) yaitu titik-titik nilainya semakin ke kanan, semakin tinggi juga nilai penjualan produk
(variabel Y) yaitu titik-titik nilainya semakin ke atas. Dengan demikian titik-titik nilai dari
pasangan (x,y) membentuk sebuah pola menaik atau membentuk trend linear ke atas,
artinya hubungan antara variabel kualitas layanan dan variabel penjualan produk adalah
linear.
Jika plot tidak menunjukkan pola tertentu, maka homoskedastisitas dapat dikatakan
terpenuhi. Sama seperti dua asumsi sebelumnya, untuk memperkuat hasil pengujian melalui
metode grafik digunakan uji hipotesis menggunakan statistik rank Spearman. Prosedur
pengujiannya adalah sebagai berikut :
Jika variabel bebas (X) yang dilibatkan dalam analisis regresi lebih dari satu maka
analisis regresi yang dlakukan dinamakan sebagai analisis regresi berganda. Dalam
membentuk persamaan regresi pada analisis regresi berganda, selain ketiga asumsi yang
sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat asumsi lain yang harus dipenuhi, yaitu asumsi non-
Multikolinieritas. Asumsi ini memberikan pengertian bahwa tidak terdapat korelasi di antara
variabel-variabel bebas (Xi) dengan (Xj). Pemeriksaan asumsi ini dilakukan menggunakan
statistik Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria bahwa nilai VIF yang lebih besar dari
10 mengindikasikan adanya kolinieritas di antara variabel bebas.
Korelasi
Koefisien Korelasi Sederhana
Koefisien korelasi menyatakan besar keeratan hubungan antara variabel X dan
variabel Y yang didefinisiikan sebagai :
Sebelum kita menyatakan besar keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut,
terlebih dahulu harus dilakukan pengujian hipotesis apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara kedua variabel. Hipotesis yang diuji yaitu :
McClave, J. T., Benson, P. G., & Sincich, T. (2018). Statistics for business and economics.
Boston: Pearson.
Supranto, J. (2016). Statistik: Teori dan Aplikasi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Buku materi pokok, Teknik Sipil, FTSP, Universitas Mercu Buana, 2002
Metode Statistik 1, Zanzawi Soejoeti, Ph.D, Universitas Terbuka, Dept. Pendidikan
dan Kebudayaan, 1984/1985.
Konsep-konsep Probabilitas dan Perencanaan Rekayasa, Alfredo H. S, Ang Tang
dan Wilson H, alih bahasa Ir. Binsar Hariandja, M.Eng, Penerbit Erlangga, Jakarta,
1987.
Statistik Teori dan Aplikasi, J. Suprapto M.A, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1983.
Theory and Problem of Statistics, Schaum Series, Murray R. Piegel, Ph. D, McGraw-
Hill. Inc.