Anda di halaman 1dari 15

Retak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari

konstruksi beton, karena salah satu kekurangan dari


konstruksi beton adalah lemah dalam menerima kuat
tarik, sehingga terjadi retak. Oleh karena itu untuk
meminimalisasi retak pada konstruksi beton, dapat
kami sampaikan beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan pengecoran beton
• Maksud dan tujuannya adalah untuk merapatkan butir butir
tanah, sehingga volume tanah dan pori akan berkurang
namun volume butiranya tetap.Hal ini bisa dilakukan dengan
cara menggilas atau menumbuk. Manfaat pemadatan tanah
antara lain:
• Mengurangi kuat geser tanah
• Mengurangi penurunan akibat beban
• Mengurangi sifat kembang susut tanah
• Jika pemadatan tanah dilakukan dengan tidak maksimal,
akan berpengaruh terhadap struktur bangunan di atasnya
dalam hal ini retak,seperti gambar di bawah ini :
• Dilatasi dibuat untuk mengamankan konstruksi dari retak yang tidak beraturan, sehingga
retak tersebut tidak menyebar ke seluruh konstruksi.
• Untuk itu dapat digunakan dowel dari besi ulir diameter 25mm yang pada satu sisinya
diberi lapisan plastik tipis, tiebar diameter 12mm dari besi polos untuk posisi melintang.
• Pada umumnya dilatasi dipasang dengan jarak 5 meter
• Dalam proses pelaksanaan pengecoran ini harus diperhatikan faktor faktor dibawah ini:
– Slump beton
Hal ini menjadi salah satu parameter yang disyaratkan didalam pelaksanaan pengecoran dan nilai slump
dapat menjadi salah satu syarat workability beton dalam pelaksanaan pengecoran.
Untuk pelaksanaan harus dihindari penambahan nilai slump dengan melakukan penambahan air,karena
dengan penambahan air akan menimbulkan susut beton yang besar sehingga menimbulkan retak .
Untuk menaikan slump dalam rangka mencapai workability yang diharapkan dapat digunakan chemical
admixture tipe F (high range water reducing) dengan terlebih dahulu dilakukan percobaan dengan dosis
minimum.
Perbaikan slump masih mungkin dilakukan jika :
1. Belum terlewatinya waktu inisial sett beton
2. Perbaikan tidak akan merubah faktor air semen yang dapat menyebabkan menurunya
kuat tekan beton
- Pemadatan
Tujuan pemadatan atau pengetaran beton adalah menghilangkan ruang udara dari dalam spasi
beton hingga kepadatan beton tercapai, sehingga beton yang dihasilkan mempunyai kekuatan
yang tinggi, susut rendah dan menambah kekedapan air.
Hal-hal yang diperhatikan dalam pemadatan :
• Gunakan alat penggetar yang sesuai
• Lapisan horisontal beton tidak lebih dari 50 cm
• Kedalaman memasukan kepala vibrator internal tidak lebih dari 60 cm.
• Hindari pemakaian vibrator internal menyentuh acuan yang dapat menimbulkan garis pasir.
• Jangan menggunkan vibrator lebih dekat dari 10 cm pada permukaan acuan yang dapat
menimbulkan perbedaan warna beton.
• Vibrator dibenamkan dan diangkat dalam waktu 5 s/d 15 detik atau sampai permukaan mengkilat.
• 1%rongga udara dapat menurunkan kekuatan beton sebesar 5 %
• Tidak dapat diabaikan suhu juga dapat menyebabkan keretakan pada beton. Maksud suhu disini adalah
suhu campuran beton saat mengalami perkerasan. Karena pada saat campuran beton mengalami
perkerasaan suhu yang timbul akibat reaksi dari air dengan semen akan terus meningkat,dan jika
berinteraksi langsung dengan suhu lingkungan yang kurang baik(dalam hal ini cuaca panas)maka sering
timbul retak – retak pada permukaan beton.
• Sehingga untuk meminimalisasi retak dari pengaruh suhu adalah dengan menghindari pengecoran pada
cuaca yang panas, memberi perlindungan atap pada struktur yang akan di cor untuk menstabilkan suhu
pada saat beton mulai mengeras,dan melindungi dari perbedaan suhu lingkungan dan panas matahari.
• Finishing adalah tahap dimana beton mulai dirapikan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan.
Finishing ini harus dilakukan dengan intensif ,dilakukan berulang ulang dari mulai beton selesai
dituang , diratakan sampai dengn beton mulai mengalami perkerasan, dan juga untuk meminimalisasi
terjadinya retak rambut yang akan merusak perfomance beton secara keseluruhan
• Beton yang sudah memasuki masa setting akan susah sekali untuk dilakukan finnishing
• Finishing dapat dilakukan dengan :
– Cara manual, yaitu dilakukan dengan tenaga manusia dengan menggunakan alat finish yang
sederhana.
– Throwel, yaitu finishing yang dilakukan dengan alat finish dan digerakan dengan tenaga mesin
Finishing dengan menggunakan throwel juga harus diperhatikan janngan sampai terjadi over
thorwel karena juga akan mengakibatkan retak
Secara prinsip tujuan perawatan beton adalah mencegah penguapan ( evaporation ) yang dapat menyebabkan kehilangan air yang
dibutuhkan untuk proses pengerasan beton disamping pengaruh lain yang dapat ditimbulkan seperti terjadinya retak beton.
Ada beberapa macam methode perawatan yang sering dilakukan seperti :
• Mengenangi permukaan dengan air,tanah atau pasir.
• Menutupi permukaan beton dengan karung yang dibasahi.
• Menyiram beton secara kontinyu.
• Menggunakan cairan membran ( curing compound )
• Menggunakan steam.
• Melakukan isolasi ( insulating )
• Cutting dengan kata lain sambungan yang berfungsi untuk mengndalikan atau mengarahkan retak
akibat susut (shrinkage) dan akibat lenting (warping ) baik bentuk maupun lokasi yang kita kehendaki.
Hal hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan cutting antara lain:
• Harus tepat lokasinya (diberi tanda untuk lokasi yang akan di cutting )
• Harus tepat kedalamannya ( ¼ dari tebal plat )
• Harus tepat waktu pelaksanaan ( antara 6 jam sampai dengan 24 jam )
• Pada setiap sambungan yang dicutting harus diisi dengan joint sealent yang bersifat thermoplastic baik
pada pengecoran panas maupun dingin, pelaksanaan harus dilakukan sesegera mungkin supaya celah
sambungan tidak terisi kotoran.
• Panjang jarak cutting untuk beton dengan tulangan 5m – 8m, dan beton tanpa tulangan antara 4m –
5m.
A J

B
I
E
I F
K

C
M

G L
I
H

D
Type of Symbol Subdivision Most Primary Secondary Remedy Time of
cracking in Fig. Common cause Cause Appearance
Location
Plastic A Over Deep
Settlement reinforcement Sections

B Arching Top of Excess Rapid Early Reduce 10 min to 3 h


Columns Bleeding drying Bleeding,Air
Conditions Entrainment,
or revibrating
C Chenge of Trough
Depth and waffle
slab
Plastic D Diagonal Roads and Rapid early
Shrinkage Slab Drying

E Random Reinforced Low Rate of Improve 30 min to 6 h


Concrete bleeding early curing
Slab
F Over Reinforced Ditto plus
reinforcement Concrete steel near
Slab surface
Early G External Thick walls Excess heat Rapid Reduce 1 – 2 day or
thermal Restrain generation cooling heat and or three weeks
Contraction insulate
H Internal Thick Slabs Excess
restrain and walls Temperetur
e gradient
Long Term I Thin slabs Ineficient Excess Reduce Several
drying and walls joints Srinkage water weeks or
shrinkage and content,imp months
inefficient rove curing
curing
Crazing J Against Fair faced Impermeabl Rich Improve 1 –7
formwork Concrete e formwork mixes,poor curing and days,someti
curing finishing mes much
later
K Floated Slabs Over
Concrete Trowelling

Corrosion L Natural Columns Lack of Poor Eliminate More than


of and beam cover Quality causes two years
reinforceme concrete listed
nt
Alkali M Damp Reactive Eliminate More than
agregate locations agregate Causes five years
reaction plus high listed
alkali

Anda mungkin juga menyukai