Anda di halaman 1dari 6

1.

Pekerjaan plesteran

 Bersihkan area dinding yang akan di plester. Potong sisa-sisa adukan yang menonjol pada
dinding
 Basahi permukaan dinding hebel dengan menggunakan air sampai basah dan rata.
 Pasang benang untuk menentukan ketebalan plesteran, umumnya tebal plesteran tersebut
1,5 – 3 cm
 Siapkan adukan semen untuk plesteran dinding, bahan yang digunakan iaiah semen mortar.
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ditentukan, adapun cara agar adukan
merekat di hebeI yaitu dilempar dari jarak ± 50 cm.
 Ratakan dengan menggunakan roskam kayu atau jidar kayu. Saat plesteran setengah kering,
gosok permukaan dinding sampai halus dan rata.
 Haluskan permukaan dinding menggunakan amplas halus atau kertas semen.
 SeteIah seIesai, IakukanIah perawatan pada area tersebut dengan cara curing atau
penyiraman seIama ±7 hari untuk mencegah keretakan pada dinding.
Pekerjaan ACIAN

 Bersihkan Area Dinding yang akan di aci pastikan tidak ada kotoran yang dapat mengurangi
daya rekat.
 Siram dinding yang akan diaci dengan air untuk mempercepat proses perekatan.
 Siapkan adukan acian . yaitu 1 : 3 untuk tasram 1:5 untuk dinding dgn pasir yg sudah diayak
 Gunakan cetok untuk aplikasikan acian ke permukaan dinding. Ratakan dan haluskan dengan
menggunakan roskam (kasut).
 Setelah agak kering, haluskan permukaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen
sampai rata dan halus.
 Jika ingin melanjutkan ke pekerjaan pengecatan tunggu lapisan acian hingga benar-benar
kering

Pekerjaan pengecatan’
 Pastikan acian pada dinding sudah benarbenar kering. Untuk bagian dinding yang berlubang
atau retak, tambal dengan plamir dan amplas.
 Aplikasikan masking tape pada area yang tidak ingin dicat, tahap pertama pengecatan iaIah
menggunakan cat dasar untuk dinding tsb.
 Lakukan pengecatan dasar dengan alat roll pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
permukaan bidang sempit.
 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, Iakukan sebanyak 3 – 5 tahap lapisan cat

2. pabila Anda berncana membangun bangunan komersil seperti ruko, rumah kos, restoran,
pabrik atau gudang, maupun ingin menggunakannya untuk membangun hunian, ada beberapa
hal yang perlu diketahui, terutama harus tahu apa saja manfaat konstruksi baja dalam
pembangunan bangunan. Berikut beberapa manfaat konstruksi baja:

1. Lebih cepat dalam hal pengerjaan sehingga bisa menekan biaya tenaga pembangunan.
Pembangunan struktur baja bisa menghemat waktu pengerjaan berbulan-bulan.
2. Menghemat biaya arsitektur, untuk penggunaan struktur baja Anda tak perlu
membungkusnya lagi dengan betton agar terlihat bagus, cukup mengecatnya saja.
3. Struktur lebih kuat dan tahan lama, karena itu tidak hanya memiliki fungsi sebagai
bangunan, struktur baja juga bisa dijadikan investasi jangka panjang Anda mengingat
harga baja yang tidak akan turun jauh walaupun bekas bongkaran.
4. Sangat cocok untuk bangunan komersil seperti ruko, restoran, maupun rumah kos.
Karena pembangunannya cepat, bangunan juga bisa lebih cepat digunakan sehingga
keuntungan bisa segera didapatkan.

balok ini adalah balok digunakan untuk balok bentang Panjang lebih dr 8 meter berupa 2
profil baja yg disatukan menjadi 1 untuk mendapatkan tinggi profil yg sesuai. Profil tsb
dilubangi untuk memperkecil berat profl sendiri agar sambungan las nya dpet lebih efektif
dan efisien . dengan adanya penambaham tinggi profil sehingga akan menaikkan momen
inersia dan otomatis akan menaikan kapasitas lenturnya.
Fabrikasi ;
Profil asli baja wf dibelah menjadi dua bagian dan dipotong disambung ujung bertemu ujung
Ereksi :
Setelah disambung dan jadi semua, baru mulai pemasangan ditempatkan pada tempat yg
diswdiakan
4. Spesifikasi Bata Ringan:

 Berat jenis normal: 650 kg/m3


 Kuat tekan: > 4,0 N/mm2
 Berat jenis kering: 520 kg/m3
 Tebal spesi: 3 mm
 Konduktivitas termis: 0,14 W/mK
 Ketahanan terhadap api: 4 jam
 Jumlah (kebutuhan) bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah tanpa construction waste.

Kelebihan Bata Ringan:

 Tidak memerlukan siar yang tebal, sehingga menghemat penggunaan perekat.


 Pelaksanaannya lebih cepat daripada penggunaan bata biasa.
 Cenderung ringan daripada bata biasa, sehingga memperkecil beban struktur.
 Ukuran nya lebih beragam sehingga lebih dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.
 Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
 Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5cm saja.
 Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
 Memiliki kekedapan suara yang baik.
 Kuat tekan yang tinggi.
 Tahan terhadap guncangan gempa bumi.

Kekurangan Bata Ringan:

 Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di
lapangan.
 Andai terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering memerlukan waktu yang
lebih lama dari bata biasa.
 Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa lumayan
banyak.
 memerlukan keahlian khusus untuk memasangnya, sebab jika tidak ahli berdampak
buruk.
 Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
 Tidak semua toko bangunan menjualnya.
 Hanya tersedia dalam volume (m3) yang besar

Spesifikasi bata merah:

 Berat jenis kering (?): 1500 kg/m3


 Berat jenis normal (?): 2000 kg/m3
 Konduktivitas termis: 0,380 W/mK
 Tebal spesi: 20 hingga 30 mm
 Kuat tekan: 2,5 hingga 25 N/mm² (SII-0021,1978)
 Kebutuhan (jumlah) bata merah per 1 m2 : 30 – 35 buah tanpa construction waste
 Ketahanan terhadap api: 2 jam

Kelebihan Bata Merah:

 Ukuran batu bata merah yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.


 Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
 Mudah mendapatkannya.
 Tahan terhadap suhu panas, sehingga bisa digunakan sebagai perlindungan terhadap
api.
 Harga yang murah.
 Mudah untuk membentuk bidang kecil.
 Perekatnya tidak memerlukan tambahan khusus.

Kekurangan Bata Merah:

 Menyerap panas di musim panas dan menyerap dingin di musim dingin, yang
menyebabkan suhu ruangan tidak bisa dikondisikan atau tidak stabil.
 Batu bata merah sulit memperoleh pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan
plesteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
 Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekat.
 Kurangnya jumlah ukuran yang membuat kadang kita perlu membuang beberapa
bagian.
 Batu bata merah lumayan berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
 Lumayan sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi.
 Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.

5. Pondasi batu kali biasanya dipasang menerus diantara pondasi footplat dari plat beton
posisinya persis dibawah sloof yg menghubungkan antara dua kolom pondasi tsb.

Anda mungkin juga menyukai