Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PER 1 M2 DALAM PEKERJAAN

PEMASANGAN DINDING BATA RINGAN DENGAN DINDING BATA MERAH

A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Penggunaan bata merah sebagai isian dinding sudah biasa kita lihat di lingkungan
masyarakat. Dari pembangunan dulu sampai sekarang masih banyak yg
menggunakan bata merah. Bata merah lebih banyak digunakan jika dibandingkan
dengan bata ringan karena telah terbukti kekuatannya serta untuk mendapatkan
bata merah sangatlah mudah.
Pembuatan bata merah masih banyak yg dijumpai dengan cara tradisional.
Menggunakan tenaga manusia dalam pencetakan, sehingga terkadang bentuknya
pun tidak presisi. Ada pula pabrik pembuatan batu bata merah yang menggunakan
mesin dalam pembuatannya.
Perkembangan semakin maju muncullah bata ringan yang menjadi saingan bata
merah dalam pembangunan. Bata ringan diciptakan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dalam pekerjaan konstruksi
b. Rumusan Masalah
1. Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan dinding bata
ringan dan bata merah per 1 m2?
2. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan dinding bata ringan dan
bata merah per 1 m2?
c. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya
biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan dinding bata ringan dan bata
merah per 1 m2.
d. Lingkup Pembahasan
berdasarkan masalah yang di uraikan. agar pembahasan tidak menyimpang maka
batasan yang digunakan adalah pembahasan hanya tentang perbandingan waktu
dan biaya yang dibutuhkan antara pemasangan dinding bata ringan dengan
dinding bata merah
B. LANDASAN TEORI
a. Sejarah Batu Bata
Menurut ahli sejarah, bata merah sudah digunakan sejak 7000 SM dan prinsip
pembuatannya tidak banyak berubah.
Batu bata dibuat dari adonan tanah liat yang dicampur air. Adonan yang terlihat
seperti lumpur ini diaduk hingga kental dan dicetak dengan cetakan kayu dan
kemudian dijemur hingga kering di bawah teriknya sinar matahari. Batu bata yang
dihasilkan cukup kuat untuk menghasilkan bangunan besar dan permanen.
Bangunan tersebut terasa sejuk di siang hari dan hangat di malam hari, karena
batu bata lambat untuk menyerap panas matahari di siang hari dan lambat
melepaskan panas saat malam hari. Prinsip ini digunakan oleh bangsa Mesir kuno
dalam membuat bangunan.
Pada 3500 SM, mulai dikenal cara membuat batu bata yang dibakar. Batu bata ini
dibakar di dalam tungku perapian dengan temperatur yang sangat tinggi. Batu
bata yang dibakar ini menjadi lebih kuat dan mampu digunakan untuk membuat
bangunan-bangunan tinggi. Batu bata bakar ini digunakan oleh bangsa India,
Cina, Romawi dan juga bangsa yang mendiami wilayah Nusantara pada masa itu.
Kita dapat melihat peninggalan-peninggalan bangunan-bangunan yang dibuat dari
batu bata ini. Beberapa malahan masih berdiri dengan megah.
Karena dibakar, maka pembuatan batu bata tidak memerlukan panas matahari.
Berarti batu bata dapat diproduksi di area lain yang iklimnya lebih sejuk.
Di Indonesia, kita dapat melihat bangunan-bangunan dari batu bata peninggalan
peradaban masa lalu. Peradaban Nusantara masa itu rupanya cukup maju dalam
menggunakan batu bata merah yang dibakar ini. Mereka menggunakannya untuk
membangun candi-candi yang sisa-sisanya masih berdiri hingga saat sekarang ini.
b. Jenis-Jenis Batu Bata
 Batu Bata Merah
 Batu Batako
 Batu Bata Ringan
 Batu Bata Berlubang
 Batu Bata Purpose Made/Custom
 Bataton
 Batu Bata Ekspos
c. Penelitian Terdahulu
d. Kelebihan dan Kekurangan Bata Merah dan Bata Ringan
1. Batu Bata Merah
Kelebihan batu bata merah
 Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tahan lama dibanding
dengan batako.
 Mudah memasangnya karena tukang tidak harus memiliki keahlian
khusus.
 Pengangkutan lebih mudah karena ukuran yang lebih kecil.
 Pada pekerjaan yang sempit, lebih cocok menggunakan material ini.
 Mudah didapatkan di mana saja.
 Lebih nyaman dari segi suhu ruangan karena bisa menyesuaikan dengan
suhu luar.
 Tahan terhadap api.
 Jarang terjadi retak-retak pada dinding
 Tidak membutuhkan perekat yang khusus.
Kekurangan batu bata merah
 Bentuknya yang tidak seragam menimbulkan kesulitan dalam
membangun dinding yang rapi.
 Boros dalam penggunaan bahan perekat sebab memiliki siar yang besar.
 Gampang menyerap suhu sehingga terasa panas saat musim kemarau dan
dingin ketika musim penghujan.
 Tingkat kualitas tidak bisa diketahui dengan pasti karena dibuat secara
tradisional.
 Pemasangan yang tidak rapi mengharuskan penerapan bahan plesteran
yang tebal.
 Memiliki bobot yang lebih berat daripada bata ringan sehingga harus
ditopang struktur yang rumit.

2. Batu Bata Ringan


Kelebihan Bata Ringan:

 Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam, juga mudah dipotong


sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
 Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan
perekat.
 Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
 Ukuran lebih besar, sehingga pengangkutan lebih mudah dilakukan dan
pelaksanaan lebih cepat daripada bata merah.
 Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya cukup sekitar 2,5 cm.
 Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
 Mempunyai kekedapan suara yang baik.
 Kuat tekan yang tinggi.
 Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Kekurangan Bata Ringan:
 Karena ukurannya yang besar, untuk pekerjaan dengan ukuran tanggung,
menghasilkan sisa yang cukup banyak.
 Menggunakan perekatnya khusus. Kini populer disebut semen instan,
saat ini sudah banyak tersedia dengan berbagai merk.
 Diperlukan keahlian khusus untuk memasang bata ringan untuk mencapai
hasil yang maksimal.
 Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan
waktu yang lebih lama dari bata biasa.
 Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
 Lebih sulit didapat, umumnya hanya toko material besar yang menjual
bata ringan.
 Dijual dalam volume (m3) yang besar.

C. METODE PEMBAHASAN
a. Data Spesifikasi
 Batu Bata Merah
 Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar.
Tidak semua tanah liat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan
pasir tertentu.
 Umumnya memiliki ukuran: panjang 17–24 cm, lebar 7–12 cm, tebal 3–
6 cm.
 Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal
pembuatannya).
 Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah
semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran
1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang
sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan
perbandingan 1:4 hingga 1:6.
 Kuat,kokoh, dan tahan terhadap cuaca maupun benda keras
 Batu Bata Ringan
 Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus,
dan memiliki tingkat kerataan yang baik.
 Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan
menggunakan semen khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut adalah
pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen
ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan
seperti pemasangan batako.
 Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.
b. Tahapan Analisa
D. PEMBAHASAN
a. Perhitungan Biaya
b. Perhitungan Waktu Pekerjaan
E. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
b. Saran
F. DAFTAR PUSTAKA
https://www.asdar.id/pengertian-batu-bata/
Sony J Putra Johan, 2015, Analisa perbandingan biaya dan waktu dalam pekerjaan
pemasangan dinding luar gedung bertingkat dengan menggunakan dinding batu bata
merah dan dinding batu bata ringan pada proyek gedung kaltim post tenggarong, malang
2015

Anda mungkin juga menyukai