Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
           
Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan. Batu
bata biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding rumah/gedung. Batu
bata sering dipilih sebagai bahan alternatif utama penyusun bangunan karena harganya yang
relatif murah, mudah diperoleh, memiliki kekuatan yang cukup tinggi, tahan terhadap
pengaruh cuaca, dan tahan terhadap api. Pada umumnya pembuatan bata merah pejal dengan
cara dibakar dengan suhu 800°C sehingga tidak hancur bila direndam dalam air, sedangkan
pembakarannya menggunakan sekam padi atau kayu bakar yang dapat menimbulkan polusi
udara melalui emisi CO2.
Disamping itu juga pembuatan batu bata merah dipengaruhi oleh cuaca maka apabila
kondisi cuaca yang kurang baik akan sangat mempengaruhi pembuatan batu bata dan
produktivitas akan menurun sehingga batu bata akan sulit untuk didapatkan. Sedangkan
bahan dasar bata merah pejal biasanya diambil dari galian tanah sawah yang subur atau tanah
liat, hal ini dapat merusak lingkungan lokal disebabkan karena pertambangan tanah liat
secara berlebihan.Batu  bata yang banyak tersedia kebanyakan mudah retak, hancur,
permukaan yang tidak rata, dan sudut yang tidak siku akibat kualitas batu bata yang kurang.
Maka dalam hal ini pada pembuatan batu bata perlunya peningkatan mutu yang dihasilkan
secara efektif, ramah lingkungan, praktis dan murah. Salah satu cara yang dilakukan adalah
dengan memperbaiki karakteristik mekanis dan fisis batu bata, hal ini dapat dilakukan dengan
cara mencampurkan bahan – bahan yang bersifat pozzolan seperti abu sekam padi (rice husk
ask / RHA) dengan limbah karbit (calcium carbide residue / CCR) kedalam bahan dasar
pembuatan batu bata. Pencampuran RHA dan CCR didasarkan pada reaksi senyawa SiO2
yang terdapat pada abu sekam padi dan senyawa CaO yang terdapat pada limbah karbit.
Reaksi dari senyawa-senyawa ini akan membentuk bahan-bahan yang memiliki daya
pengerasan yang dapat menyatukan bahan-bahan pembentuk batu bata, sehingga akan
meningkatkan kuat tekan batu bata.
Disamping itu pemanfaatan limbah karbit dan abu sekam padi untuk bahan campuran
pembuatan batu bata dapat mengurangi penambangan tanah liat yang berlebihan dan
memberikan salah satu solusi pemecahan masalah lingkungan akibat limbah karbit yang
dihasilkan dari aktifitas Industri Las Karbit, serta memberikan nilai jual bagi limbah karbit
yang selama ini hanya menjadi bahan buangan. Pada penelitian ini batu bata yang telah
dicetak tidak melalui proses pembakaran. Hal ini sangat membantu karena kita dapat
mengurangi polusi udara serta mempermudah dan menghemat biaya produksi. Dengan
semakin meningkatnya pembangunan di negeri ini, maka kebutuhan akan bahan bangunan
batu bata juga semakin meningkat.Sampai saat ini,cara pembuaatan batu bata pun juga masih
banyak yang menggunakan metode tradisional atau secara manual. Hal ini dikarenakan para
pembuatnya sudah terbiasa menggunakan cara ini, karena jika ingin menggunakan teknologi
akan membutuhkan biaya yang cukup mahal.
B.     Identifikasi Masalah

1. Sejarah singkat tentang pembuatan batu bata?


2. Apa sajakah alat-alat dan bahan-bahan yang di butuhkan dalam pembuatan bata?
3. Bagaimana cara memilih tanah yang baik untuk bahan pembuatan bata?
4. Bagaimana proses pembuatan batu bata ?
5. Barapa lama proses pembuatan batu bata dan omset penjualan perbulan berapa ?
6. Apakah Keunggulan dan kekurangan batu bata ?
7. Apa syarat-syarat batu bata yang sesuai dengan SNI ?
8. Bagaimana cara menguji kekuatan batu bata ?
      
C.     Rumusan Masalah
Pada bahan RHA dan CCR memiliki reaksi senyawa SiO2 dengan CaO yang akan
membentuk suatu bahan yang mempunyai daya pengerasan seperti semen, sehingga pada
pembuatan batu bata reaksi ini dapat meningkatkan kuat tekannya dan tahan terhadap air
meskipun batu bata tersebut tanpa mengalami proses pembakaran.
Pencampuran RHA dan CCR dapat membantu mengurangi polusi lingkungan serta
mengurangi kerusakan alam akibat eksploitasi tanah sawah atau tanah liat yang berlebihan
dalam pembuatan batu bata merah. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah
mutu batu bata merah dan kuat tekan batu bata tersebut tanpa melalui proses pembakaran. 

D.  Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang dirumuskan pada penelitian ini antara lain:

1. Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tanah liat.
2. Bahan campuran yang digunakan pada penelitian ini berasal dari sekam padi sebagai
bahan bakar batu bata.
3. Pengujian kualitas dan karakteristik batu bata meliputi uji serap air,uji kekerasan batu
bata, uji bentuk dan ukuran batu bata, uji bunyi, dan uji kandungan garam pada batu
bata.

E.  Tujuan dan Manfaat
Mencari tahu bagaimana proses pembuatan bata yang sebenarnya dan memberikan
pengetahuan tentang pembuatan batu bata tersebut pada mahasiswa teknik sipil agar
menguasai salah satu bahan bangunan yang sering dipakai dalam pembuatan bangunan
selama ini.
Selain itu juga untuk mengetahui apa ciri-ciri bata yang kuat untuk membuat
bangunan, karena setiap batu bata mempunyai kekuatan sendiri-sendiri.
BAB II
 PEMBAHASAN

A.    Sejarah Singkat Pembuatan Batu Bata
Sejak zaman nenek moyang dulu pembuatan batu bata telah adawalaupun secara
manual, dari situlah para warga mulai  pempelajari dan mengetahui tata cara pembuatan
batu bata, mulai dari pencarian bahan sampai proses pembakarannya.
     Meskipun secara manual kualitas batu bata yang dihasilkan cukup bagus mengingat
tanh yang digunakan untuk pembuatan batu bata adalah tanah liat yang mempunyai susunan
tanah yang sangat kuat.
Batu bata merupakan salah satu bahan dasar dalam membuat tembok rumah atau
bangunan lain yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Permintaan batu bata terus
meningkat seiring dengan banyaknya masyarakat yang ingin membangun maupun merenofasi
rumahnya. Untuk itu, pembuatan batu bata dapat member peluang bisnis yang menjanjikan.

B.  Fungsi Batu Bata


Siapapun tahu tentang batu bata meskipun bukan pekerja bangunan. Batu bata sangat
akrab dengan kehidupan kita, berasal dari tanah liat yang dibentuk dengan cetakan berukuran
tertentu kemudian dibakar.Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu dari dinding adalah
spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan dinding kita awet dan
bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan. Semakin baik kualitas spesi
yang digunakan untuk merekatkan bata semakin berkualitas pula dinding yang kita dapat.
Memiliki kwalitas yang bermacam – macam tergantung bahan yang dibuat serta
media pembakarnya. Ada yang membakar menggunakan sekam ada pula yang menggunakan
kayu bakar. Kwalitas pembakaran denbgan kayu bakar memiliki grid yang lebih tinggi atau
berkualitas lebih baik. Batu bata bisa juga berfungsi sebagai gewel, mempunyai nilai yang
lebih ekonomis dari pada kita mengguakan kuda-kuda dari kayu. Dinding yang menggunakan
bahan batu bata memiliki daya serap terhadap panas cukup baik sehingga terasa nyaman.
Harganya yang relatif murah dan banyak tersedia menjadi pilihan terbaik sampai saat
dewasa ini untuk bangunan rumah tinggal. Yang tidak kalah penting dalam menjaga mutu
dari dinding adalah spesi atau perekat antar bata. campuran yang baik akan menyebabkan
dinding kita awet dan bisa bertahan terhadap resapan air dari tanah maupun air hujan.

C.    Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Batu Bata
Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari
kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah salah satu
penyebab, batu bata mudah didapatkan. Adakalanya, kita melihat batu bata yang warna dan
tingkat kekerasannya berbeda.
Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan bahan baku tanah yang digunakan untuk
pepmbuatan batu bataserta perbedaan teknik pembakaran yang diterapkan. Berikut alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan batu bata :

1.  Alat :
1.      Gerobak
2.      Sekop
3.      Tali boflang
4.      Oven(tempat pembakaran)
5.      Bambu (30 cm) dan
6.      Forong(tempat cetak) memiliki lebar 7 cm dan panjang 10 cm
2.  Bahan Utama:
1.      Tanah liat
2.      Sekam padi
3.      Air
3.  Bahan Tambahan
Bata merah dalam proses pembuatanya bukan hanya kegiatan mencetak tanah,
mengeringkan dan membakarnya, akan tetapi diperlukan campuran supaya menjadi bata
dengan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan, tentu saja juga ada tanah yang bagus
tanpa bahan campuran tambahan yang dapat menjadikan bata bagus. Tanah atau kita sebut
tanah liat merupakan unsur utama yang membentuk bata kita, akan tetapi diperlukan
beberapa unsur tambahan diantaranya adalah:

a.Pasir 
Jika hanya tanah liat yang digunakan dalam proses pembuatanya maka setelah proses
pembakaran sangat mungkin ditemukan bata dengan susut ukuran yang signifikan, selain itu
juga menyebabkan bata melengkung dan juga retak. Nah karena retak, varisi ukuran yang
besar, juga bentuk bata yang melengkung merupakan salah satu kejelekan bata merah atau
kejelekan batu bata, maka ketika anda mau memilih bata merah hindari kejelekean tadi dan
kalau mau tahu salah sau penyebabnya adalah kurangnya pasir dalam prorses
pembuatan bata. Tetapi perlu diingat bahwa terlalu banyak pasir akan menyebabkan bata
anda menjadi getas dan lemah, ini juga harus dihindari

b.Kapur
Dalam campuran bata merah yang baik perlu mengandung kapur dalam jumlah tertentu
dimana kapur ini berfungsi untuk membantu pelelehan butir-butir pasir dan membantu
mengikat butir-butir tanah. Dengan adanya kapur ini akan dihasilkan bata dengan kekuatan
yang baik dan bata yang halus. Kapur sebagai campuran dalam membuat bata haruslah
berupa serbuk, jika berupa butiran atau bongkahan yang terjadi adalah ketika pembakaran
kapur akan menjadi kapur tohor (CaO), yang mana kapur tohor ini jika terkena air akan
bereaksi dan mengembang, pengembangan kapur tohor dalam bata ini akan menyebabkan
bata menjadi retak.

D.    Memilih Tanah Yang Tepat


Hampir semua jenis tanah dapat digunakan sebagai bahan pembuatan batu bata kecuali
yanah yang mengandung pasir atau kapur. Tanah yang mengandung pasir atau kapur akan
membuat batu bata mudah pecah.Sedangkan untuk mengetahui tanah itu cocok untuk
pembuatan batu bata, maka ada cara untuk mengetahuinya.
Pertama, ambil tanah tersebut, campur dengan air, kemudian diaduk hingga rata. Setelah
itu diinjak-injak hingga lumat dan buang kerikil maupun kotorang yang ada. Setelah lumat,
tanah direndam selama sehari semalam dan jangan sampe terkena panas matahri. Jika tanah
tersebut tidak merekah, berarti tanah tersebut baik untuk bahan batu bata.
Kedua, tanah tersebut dikeringkan dan di bakar, jika berwarna merah menyala saat
dibakar, maka bahan tersebut sangat baik untuk pembuatan batu bata.

E.    Proses Pembuatan Batu Bata
Dalam pembuatan batu bata ada 3 tahap yaitu sebagai berikut : 
1.     Tahap penghalusan :
Tanah merah yang sudah ada diangkat kemudian dimasukan ke dalam wadah yang telah
disediakan, sebelum dimasukan wadah tersebut diisi  dengan air terlebih dahulu, selanjutnya
tanah dimasukan dan diinjak-injak sampai halus.

2.     Tahap percetakan :
Tanah Merah yang sudah dihaluskan sehingga membentuk tanah liat, setelah itu
dimasukan kedalam tempat pencetakan (Forong) yang berukuran panjang 10cm dan Lebar
7cm. Setelah dimasukan kedalam cetakan dan di padatkan dengan cara menakan dengan
menggunakan tangan, rapikan permukaan corong menggunakan bambu, setelah itu dibagi
menjagi tiga bagian dengan cara dipotong dengan menggunakan  benang boflang.
Selanjutnya keluarkan dari cetakan ke tempat yang telah disediakan. Selanjutnya
dikeringkan dengan cara menyusun batubata yang diberi sedikit jarak agar angin dapat
masuk. Proses pengeringan juga bergantung dari cuaca. Pengeringan dilakukan dengan cara
menyusun bata dengan diberi cela.
3.    Tahap Pembakaran :
Pembakaran batu bata berlangsung di oven yang terbuat dari batu bata yang direkatkan
menggunakan tanah liat itu sendiri. Pembakaran menggunakan kayu yang keras seperti : kayu
mangga, kenari, linggua dan kayu yang keras lainnya. Proses pembakaran berlangsung
selama 2 hari, yaitu 2 siang dan 2 malam. Apabila  tinggi tempat pembakaran kurang dari 4
meter bisa menampung 6000 bata. selanjutnya bata yang telah diuapkan hingga temperatur
suhu naik/tinggi, setelah itu didinginkan dan dikeluarkan melewati pintu Oven yang berada di
samping.

F.     Keunggulan batu bata :
1.     Keretakan relatif jarang terjadi.
2.     Kuat dan tahan lama.
3.     Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.

G.     Kekurangan dinding bata merah:


1.    Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya. 
2.   Biaya pengeluaran  lebih tinggi.

H.     Syarat-syarat batu bata:


Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai
berikut:
1. Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam,
permukaan rata dan tidak retak-retak
2. Ukuran standar
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
3. Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu
kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250. Kelas kekuatan ini menunjukan
kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata yang diuji
4. Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga
pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan
batanya.
I.    Pengujian bata
Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian sebagai berikut :
1. Uji serap air
Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam keadaan kering mutlak
kemudian direndam dalam air sampai semua porinya terisi dengan air. Maka persentase berat
air yang terserap dalam bata dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air pada bata.
Bata merah atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari 20%. Sepertinya
kalau yang ini harus dilakukan di laboratorium

2. Uji kekerasan
Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata, jika
goresan dengan kuku itu menimbulkan bekas goresan maka kekerasan bata anda kurang baik.
Nah yang ini mudah kan bisa anda lakukan sendiri.

3. Uji bentuk dan ukuran


Semua permukaan bata harus rata dan bersudut siku-siku.

4. Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian memukulkanya satu dengan
yang lainya dengan pukulan tidak terlalu keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi
yang nyaring. Uji bunyi ini merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda.
Tentu saja bata akan berbeda jika dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik dia tidak
akan mngeluarkan bunyi yang nyaring.

5.Uji kandungan garam


Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagian tubuh bata kedalam
air, air akan terserap bata sampai ke bagian bata yang tidak direndam. Selama proses
penyerapan air inilah garam-garam yang terkandung bata akan terlarut ke aatas ke bagian
yang tidak direndam air. Nah garam-garam pada bata ini berupa bercak-bercak putih. Bata
dikatakan baik jika bercak-bercak putih yang menutup permukaan bata kurang dari 50%.
Bata dengan kandungan garam yang tinggi secara langsung akan berpengaruh pada lekatan
antara bata dengan mortar pengisi, dimana dengan terganggunya lekatan antara bata dan
mortar pengisi akan menurunkan kualitas bata anda.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah kita tulis di atas, dapat disimpulkan bahwasanya
pembuatan batu bata itu bisa secara tradisional. Dan kualitas yang dihasilkannya juga kuat
tergantung bagaimana campuran bahan pembuatannya. Dan dari proses pwmbuatan bata yang
agak rumit tersebut, terciptalah bata yang sering digunakan untuk pembuatan bangunan.

B.    Saran
1. Belilah bata yang berasal dari daerah yang sudah memang terkenal baik tanahnya.
Biasanya disebuah daerah yang tanahnya jika dibuat genteng bagus maka biasanya
juga akan dihasilkan bata yang bagus.
2. Walapun bata yang kita gunakan dalam jumlah ribuan, tidak ada salahnya dicek
secara acak kualitas batanya.
3. Jika memang sudah terlanjur membelinya, atau sudah terlanjut terpasang tetapi kulitas
batanya kurang bagus, maka komponen beton anda yang harus dijaga kualitasnya.
Kualitas beton yang mesti anda jaga, meliputi kualitas beton, kulitas besi tulangan
beton dan yang sangat penting adalah cara pelaksanaan atau pembuatan betonya dan
jangan lupa perawatan betonnya. Semoga bermanfaat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan

rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Proses

Pembuatan Batu Bata”.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan

kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian
penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat

sederhana.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada

umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat

membangun.

April, 2014
  
Suryadi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................
BAB I        PENDAHULUAN.............................................................
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Identifikasi Masalah...........................................................................
C. Rumusan Masalah..............................................................................
D. Batasan Masalah.................................................................................
E. Tujuan dan Manfaat............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A.  Sejarah Singkat Pembuatan Batu Bata..............................................
B.  Fungsi Batu Bata................................................................................
C.  Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Batu Bata....................................
D.  Memilih Tanah Yang Tepat................................................................
E.   Proses Pembuatan Batu Bata.............................................................
F.   Keunggulan Batu Bata........................................................................
G.  Kekurangan Dinding Bata Merah.......................................................
H.  Syarat-Syarat Batu Bata......................................................................
I.     Pengujian Bata...................................................................................

BAB III       PENUTUP..........................................................................


A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. http://bazzarcivil.blogspot.com/2013/10/makalah-bata-merah.html
2. Pengetahuan Teknik Bangunan(cetakan 3).Daryanto.Jakarta:Rineka cipta.2009
3. http://wikipedia.org http://google.com (Search : “masonry” )
4. http://google.co.id (Search : “ Praktek kerja batu” )
Pidato Singkat
tema
“Menghargai Waktu (Surah Al-Ashr)”

Assalamu’alaykum wr. wb.

Yth. Bapak/Ibu Guru yang kami hormati


Serta teman-temanku semua yang saya cintai
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena
berkah dan karuniaNYA sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di tempat ini dalam
keadaan sehat wal’afiat.

Baiklah, pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan membahas ayat Al-‘Ashr: 1-3

‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ ٰ َم ِن ال َّر ِح ِيم‬


‫ق‬ِّ ‫صوْ ا بِ ْال َح‬ ِ ‫﴾ ِإاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬٢﴿ ‫ْر‬
َ ‫ت َوتَ َوا‬ ٍ ‫﴾ ِإ َّن اِإْل ن َسانَ لَفِي ُخس‬١﴿ ‫َو ْال َعصْ ِر‬
٣﴿ ‫صب ِْر‬ َ ‫﴾ َوتَ َو‬
َّ ‫ بِال‬y‫اصوْ ا‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati
kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

Dalam hidup yang singkat ini, banyak orang terlena dengan nikmat usia yang dimilikinya.
Padahal, kata pepatah Arab, manusia tak ubahnya dari sekumpulan hari-hari. Setiap kali satu
hari berlalu, berlalu pula sebagian dari umur manusia di dunia ini. Jika seseorang hari ini
berusia 10 tahun, maka pada tahun depan, di hari yang sama, ia telah menjadi 11 tahun. Saat
ia merayakan ulang tahunnya, orang mengucapkan “selamat panjang umur.” Sesungguhnya,
umurnya tidak pernah menjadi lebih panjang. Bahkan sebaliknya, jatah usianya di dunia ini
makin berkurang.
Dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an, Sayyid Qutb mengatakan, “Pada surah yang hanya memiliki
tiga ayat ini terkandung suatu manhaj yang menyeluruh tentang kehidupan umat manusia
sebagaimana yang dikehendaki Islam. Ia meletakkan suatu konstitusi Islami dalam kehidupan
seorang muslim, tentang hakikat dan tujuan hidupnya yang meliputi kewajiban dan tugas-
tugasnya. Suatu bukti bahwa surah ini merupakan mukjizat Allah yang tiada seorang pun
dapat melakukannya.” Diriwayatkan bahwa Imam Syafi’i pernah berkata, “Seandainya saja
al-Qur’an tidak diturunkan, niscaya satu surah ini cukup menjadi petunjuk manusia. Karena
di dalamnya terkandung seluruh pesan-pesan al-Qur’an.”

Allah swt berfirman,

١﴿‫﴾ َو ْال َعصْ ِر‬


“Demi masa.”

Para ulama menafsirkan kata “al-’Ashr” di sini dimaksudkan beberapa hal. Pertama: Waktu (Masa).
Menurut Ibn Abbas, kata ‘Ashr di sini sangatlah tepat jika ditafsirkan sebagai waktu. Sebab, Allah swt
memang sangat memberikan perhatian kepada perputaran orbit waktu. Banyak orang rugi akibat tidak
memahami hakikat waktu dengan menghabiskannya secara sia-sia. Kedua: Kata ‘Ashr di sini berarti
shalat Ashar. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari – Muslim, Rasulullah saw
dikabarkan telah bersabda, “Jagalah shalat-shalatmu, dan shalat Ashar” Ketiga: zaman Nabi saw. Kita
tahu, periode kehidupan Nabi saw adalah periode terbaik sejarah peradaban manusia. Keempat,
sebagian ulama menafsirkannya sebagai Tuhan pemilik waktu. Ketika Allah swt berfirman, “demi
masa” hendaklah dipahami sebagai “Demi Tuhan, pemilik peredaran waktu.”
Allah swt kemudian berfirman,
ٍ ‫ان لَفِي ُخس‬
٢﴿‫ْر‬ َ ‫﴾ِإ َّن اِإْل ن َس‬
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian”

Ayat ini merupakan jawaban dari sumpah Allah tentang waktu. Secara bahasa, Allah swt
menggunakan dua penegasan sekaligus dalam ayat ini. Yaitu, kata “inna” dan huruf “lam” pada kata
“fi”. Hal ini menunjukkan bahwa manusia, sebagai objek dialog wahyu Allah kepada rasul-Nya, acap
lengah dengan waktu yang dimilikinya. Sehingga Allah tegaskan bahwa orang seperti itu akan benar-
benar hidup dalam kerugian. Menurut Ibn Abbas, ketika ayat ini diturunkan oleh Allah swt, orang-
orang yang tengah disoroti adalah sekelompok kaum Musyrikin Mekah. Mereka itu adalah al-Walid
bin al-Mughirah, Ash bin Wail, Al-Aswad bin Abdul Muthalib, dan Aswad bin Abdul Yagust. Tokoh-
tokoh musyrikin Mekah ini selalu asyik berleha-leha tanpa menyadari perubahan kerut muka di
wajahnya, uban menguasai kepalanya dan kesehatan badan yang mulai menurun akibat dimakan usia.
Orang seperti ini pasti benar-benar berada dalam kerugian. Sama halnya dengan saudara-saudara kita
yang asyik terlena dalam nina-bobo syaitan. Lihatlah, bagaimana para anak muda menghabiskan
waktunya di depan teve, bermain game, play station, browsing internet dan lain-lain. Mereka telah
membuang waktu dan tanpa sadar telah “disembelih” olehnya. Pepatah Arab mengatakan, waktu
laksana pedang, bila engkau tak menggunakannya, ia akan memotong usiamu.
Kerugian ini tentu saja bagi mereka yang berleha-leha. Sebab, Allah swt kemudian memberikan
pengecualian kepada sekelompok lainnya. Ia berfirman,

َّ ‫ بِال‬y‫صوْ ا‬
٣﴿‫صب ِْر‬ ِّ ‫ بِ ْال َح‬y‫اصوْ ا‬
َ ‫ق َوت ََوا‬ ِ ‫﴾ِإاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
َ ‫ت َوت ََو‬
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati
supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

Pengecualian itu diberikan kepada kelompok orang yang beriman. Allah swt memberikan suatu pra-
syarat tentang kelompok ini. Yaitu mereka yang berbuat baik, saling nasihat menasihati dalam
kebenaran dan kesabaran. Dengan kata lain, seorang yang mengaku beriman, tak cukup dengan hanya
deklarasi pada dirinya sendiri namun dibutuhkan suatu tindakan nyata dengan amal saleh. Metaforsis
ini mungkin bisa lebih menjelaskan bagaimana surah ini dijelaskan langsung oleh Rasulullah saw.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ubay bin Ka’ab berkata, Aku membaca (surah al-ikhlas) di
hadapan Rasulullah saw. Kemudian aku bertanya, apa maksudnya wahai Nabi Allah? Beliau saw
menjawab, “Al-’Ashr adalah janji dari Allah swt. Tuhanmu tengah berjanji dengan menyebut
penggalan akhir waktu di siang hari. “Innal Insana Lafi Khusrin” : Abu Jahal, “illa ladzina amanu” :
Abu Bakar, “wa-amilus shalihat” : Umar bin al-Khattab, “Watawasau bil haq” : Utsman bin Affan,
dan “Watawasau bis-shabr” : Ali bin Abi Thalib. (Hadits Mawquf). Semoga bermanfaat.

Demikian pidato dari saya ini, kurang lebihnya saya mohon maaf…
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai