FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
UNIVERSITAS NEGEREI MEDAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya makalah “Batu Bata” ini.
Berkat karunia, ridho dan hidayah-NYA penulisan makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya.
Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing 1ibu kinan. selaku dosen mata
kuliah Rekaya Bahan Konstruksi Sipil yang telah membantu dan mengajarkan materi ini
sebelumnya, sehingga makalah ini bisa saya selesaikan.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
dari semua pihak yang bersifat membangun khususnya teman-teman menjadi harapan bagi
saya untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga apa yang telah kita lakukan mendapat Berkah dari Allah SWT, serta
bermanfaat bagi para pembaca sebagai jembatan ilmu pengetahuan, Aamiin.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
1.2 Tujuan............................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Batu bata adalah salah satu bahan material yang memiliki kegunaan sebagai bahan
bangunan. Biasanya, batu bata digunakan untuk bahan material pembuat dinding. Batu
bata dibuat dengan cara membakar tanah liat hingga berwarna kemerah-merahan.
Ditemukannya batu bata tak lepas dari sejarah penemuan batu bata itu sendiri. Sekitar
pada 8000 SM, orang-orang Mesopotamia menemukan bahwa ternyata tanah liat dapat
dibentuk. Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal, mereka menjemur tanah liat
tersebut untuk digunakan sebagai bahan material pembuatan bangunan. Beberapa
bangunan di Yunani menggunakan batu bata yang dijemur sebagai material pembuatan
bangunan tersebut. Contohnya adalah Menara Babel. Namun, bentuk bata dari zaman ke
zaman tidaklah sama. Bentuk batu bata yang berbeda ini dikarenakan spesifikasi batu
bata yang berbeda. Cara pembuatan yang terus berkembang tentu menjadikan batu bata
dari zaman ke zaman memiliki bentuk yang berbeda. Misalnya, pada zaman dahulu batu
bata berukuran besar dan beratnya bisa lebih dari 1 kilogram. Namun, dengan adanya
teknologi bentuk batu bata menjadi lebih kecil sehingga praktis digunakan.
Penggunaan batu bata sebagai bahan pembuatan dinding sudah dilakukan sejak zaman
dahulu. Bahan baku batu bata yaitu tanah liat yang mudah ditemui menjadi alasan yang
tepat mengapa batu bata menjadi pilihan dalam material penyusun dinding sebuah
bangunan. Selain itu, batu bata memiliki harga yang relatif murah tetapi cukup kokoh
untuk dijadikan sebagai bahan bangunan. Sehingga dari segi ekonomi, batu bata menjadi
material yang praktis dan ekonomis.
Disamping itu, penggunaan batu bata juga diminati karena memberikan kesan yang
indah dari segi estetika. Rumah-rumah di Eropa biasanya memanfaatkan motif susunan
batu bata sebagai penambah sisi estetika dari rumah tersebut. Selain terlihat indah,
penggunaan batu bata sebagai dinding sebuah rumah dinilai akan memberikan kesan
rumah yang adem dan nyaman untuk dihuni.
1
Berbicara tentang batu bata tentu tidak lengkap jika tidak adanya sebuah makalah
yang menyediakan informasi-informasi mengenai batu bata sebagai bahan material
penyusun dinding. Oleh karena itu, penulis berusaha memberikan beberapa informasi
mengenai batu bata sehingga memberika wawasan serta pengetahuan tentang batu bata
itu sendiri.
1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini agar dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
mengenai:
1. Sifat fisik dan mekanik batu bata
2. Cara pembuatan batu bata
3. Penggunaan batu bata
4. Keunggulan batu bata
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah diperlukan agar pokok bahasan dalam suatu makalah dapat dibahas
secara terperinci dan mendalam. Maka dari itu, rumusan masalah sangat diperlukan
dalam suatu makalah. Dengan adanya rumusan masalah, penulis mampu memberikan
informasi secara mendetail tentang suatu topik. Adapun rumusan masalah dari makalah
ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana sifat fisis dan sifat mekanis dari batu bata?
b. Bagaimana cara pembuatan batu bata?
c. Bagaimana penggunaan batu bata dan menentukan kualitas batu bata yang baik?
d. Apa kelebihan dan kekurangan batu bata?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut SNI 15-2094-2000, batu bata merupakan suatu unsur bangunan yang
bertujuan untuk pembuatan konstruksi sebuah bangunan, dimana batu bata dibuat dengan
menggunakan tanah dengan campuran atau tanpa adanya campuran dari material-
material lain.
Batu bata memiliki karakteristik. Oleh karena itu, batu bata tentu memiliki sifat fisis
dan sifat mekanik.
berat kering
D (density) = gr/cm3
volume
W
C= (lb/in2)
A
4
a. Cold Water Absorption
100(WsWd )
% penyerapan = (%)
Wd
100(Wb Wd )
% penyerapan = (%)
Wd
c. Koefisien Kejenuhan
Koefisien kejenuhan merupakan perbandingan antara cold water
absorption dan boiling water absorption. Adapun persamaannya adalah:
Ws −Wd
Sc =
Wb−Wd
1,50Wl
S= (lb/in2)
bd 2
30 30
Adapun K = atau K =
luasarea luasarea
5
5. Kuat Tekan Pasangan Batu Bata
Kuat tekan pasangan batu bata merupakan kemampuan maksimum dari
pekerjaan pasangan batu bata dengan mortar. Adapun standar yang sesuai
dengan prosedur percobaan kuat tekan pasangan batu bata yang telah
disyaratkan oleh ASTM C 1314-03 adalah:
Pu+W
fc’ = Mpa atau Psi
bh
( Pu+0,75 Ps)l
R= Mpa atau Psi
bd 2
( Pu+W )l
I= Mpa atau Psi
bd 2
( Pu+W )
Mh = Mpa atau Psi
bd 22 bh
6
Batu bata tentu dibuat dengan cara tertentu dan menggunakan bahan tertentu. Bahan
baku batu bata yang paling umum adalah tanah liat atau lempung.
1. Tanah liat
2. Abu
3. Sekam padi
4. Air
5. Batu kerikil
1. Cangkul
2. ember
3. Cetakan batu bata
4. Tungku pembakaran
5. Kayu bakar
Sebelum menjadi batu bata yang siap digunakan sebagai bahan bangunan, tentu saja
dilakukan beberapa tahapan agar bisa menghasilkan batu bata yang berkualitas dan layak
digunakan. Adapun tahapan-tahapan dalam membuat batu bata adalah sebagai berikut:
1. Siapkan tanah liat/lempung sebagai bahan baku pembuatan batu bata.Karakteristik tanah
yang baik antara lain bersih, berwarna merah, teksturnya liat, dan bebas pasir .
2. Tanah liat kemudian direndam di dalam lubang tanah yang telah diisi dengan air
selama kurang lebih 15 jam. Perendaman ini bertujuan untuk membuat tanah liat
berubah wujud menjadi pasta sehingga mudah untuk dicetak.
3. Kemudian, tanah liat digiling sampai tekstur tanah liat menjadi lunak. Ini dilakukan
dengan cara membolak-balikannya menggunakan cangkul. Namun, dalam tahap ini
harus dilakukan dengan hati-hati agar tanah liat tidak terlalu lembek karena akan
susah untuk dicetak.
7
4. Pindahkan tanah liat yang sudah dirasa cukup halus ke area pencetakan. Sebelum
memindahkan, beri abu sekam secukupnya ke dalam adukan tanah liat tadi sehingga
tidak lengket dengan cetakan.
5. Taruh cetakan batu bata di atas bidang yang permukaannya rata. Setelah itu,
masukkan adukan lumpur tanah liat ke dalam cetakan. Agar memenuhi seluruh
volume cetakan, tekan secara perlahan. Lalu, angkat cetakan secara perlahan. Dalam
tahap ini, menghasilkan batu bata yang masih mentah.
6. Pindahkan batu bata mentah ke tempat pengeringan. Usahakan agar tidak terkena
terik matahari secara langsung, karena proses pengeringan batu bata dilakukan
dengan mengangin-anginkannya selama 2 – 3 hari.
8
7. Setelah tekstur bata mentah itu dirasa cukup kering, maka tahap selanjutnya adalah
proses pembakaran. Proses pembakaran ini merupakan tahapan yang sangat penting
karena dapat menentukan dari kualitas batu bata yang akan diproduksi.
8. Proses pembakaran dimulai dengan menyusun batu bata mentah tadi di dalam
tungku pembakaran. Tutup seluruh celah dengan sekam padi dan batu kerikil.
9. Nyalakan api dari tungku tersebut, kemudian lakukan proses pembakaran dengan
rentang waktu menyesuaikan kapasitan bahan baku sampai batu bata matang.
Misalnya untuk membakar 50.000 buah bata maka dibutuhkan waktu selama 6 hari.
10. Jika sudah terlihat asap jernih atau udara yang membara dari susunan batu bata
paling atas, maka menandakan bahwa batu bata sudah matang. Namun, sebelum
mengeluarkan batu bata dari tungku, haruslah ditaburkan sekam padi ke susunan
batu bata tersebut lalu biarkan selama 24 jam sampai mendingin.
11. Setelah 24 jam dan batu bata sudah dingin, maka batu bata dapat dikeluarkan dari
tungku pembakaran. Susunlah batu bata dengan rapi dan hati-hati sehingga batu bata
tetap memiliki bentuk dan kualitas yang bagus.
9
2.3 Penggunaan Batu Bata
Pada dasarnya, batu bata digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan dan berfungsi
sebagai penyusun dinding sebuah bangunan. Pemanfaatan batu bata pada dinding dapat
digunakan pada dua macam desain, yaitu bata bata dengan finishing plesteran dan batu
bata yang dipasang dengan sistem ekspos. Pada batu bata finishing plesteran, batu bata
diplester sedemikian rupa sehingga tidak terlihat lagi motif batu batanya. Sedangkan
pada batu bata yang dipasang dengan sistem ekspos, tidak dilakukan finishing dengan
plesteran, karena tujuannya adalah menonjolkan sisi estetika dari motif batu bata tersebut
Penggunaan batu bata sebagai material penyusun dinding sudah dilakukan sejak
zaman dahulu. Awalnya para orang-orang Yunani menemukan ide untuk menjemur
tanah liat hingga menjadi bahan bangunan yang sekarang kita kenal sebagai batu bata.
Dahulu batu bata digunakan untuk membuat rumah tinggal namun lama-kelamaan
berkembang untuk membuat menara, gedung bertingkat, dan bangunan-bangunan besar
lainnya.
Untuk membuat sebuah bangunan yang kokoh dan tahan gempa, maka diperlukan
kualitas batu bata yang baik pula. Maka dari itu, diperlukan adanya kemampuan dalam
membedakan antara batu bata yang berkualitas baik dan yang tidak. Adapun tips-tips
untuk memilih batu bata yang berkualitas baik antara lain:
1. Pilihlah batu bata dengan ukuran yang seragam. Hal ini bertujuan agar menghasilkan
pasangan bata yang rapi dan rata.
2. Batu bata sebaiknya tidak terlalu basah sehingga akan memaksimalkan pengikatan
antara bata dengan campuran adukan (spesi).
10
3. Batu bata merah yang bagus akan menghasilkan bunyi yang nyaring saat diketuk.
Selain itu, tidak terlalu berat. Ini berkaitan dengan kandungan air di dalamnya.
4. Batu bata yang baik memiliki permukaan rata, setiap ujungnya rata dan membentuk
sudut 90º, dan jumlah rongganya tidak terlalu banyak.
5. Hindari menggunakan batu bata yang retak.
6. Jika ingin membuat dinding dengan sistem ekspos maka pilih batu bata merah yang
berukuran lebih kecil dan permukaan rata agar terlihat rapi dan rapat.
7. Untuk batu bata yang akan difinishing atau diplester maka pilihlah batu bata yang
berukuran cukup besar karena susunannya tidak boleh terlalu rapat, dikarenakan
akan dilapisi dengan campuran adukan (spesi).
Sebagai bahan konstruksi, tentu saja batu bata memiliki kelebihan dan kekurangannya
tersendiri. Adapun kelebihan dan kekurangan dari batu bata adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
1. Batu bata cukup kuat dijadikan sebagai bahan konstruksi bangunan
2. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan temperatur udara. Batu bata
akan menyerap panas saat suhu udara tinggi dan menyerap dingin saat suhu
udara rendah.
3. Tahan panas sehingga tidak mudah terbakar
4. Harga relatif murah
5. Mudah didapat
6. Tidak memerlukan perekat khusus
b. Kekurangan
1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan beton ringan dan bahan dinding
lainnya.
2. Tidak tahan terhadap perubahan suhu yang besar.
3. Kualitas semua bata tidaklah sama dan memiliki ukuran yang identik sama
sehingga agak susah menyusun pasangan bata yang rapi.
4. Jumlah yang terbatas dan sulit untuk didapat dalam jumlah yang banyak
5. Mudah pecah
6. Bata memiliki beban yang cukup besar sehingga berpengaruh terhadap struktur
bangunan
11
7. Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi sehingga dibutuhkan plesteran
yang agak tebal untuk menghasilkan dinding yang rata.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Batu bata memiliki sifat fisis dan sifat mekanis. Adapun sifat fisis batu bata adalah
densitas/kerapatan batu bata, dimensi/ukuran batu bata, warna batu bata, dan tekstur
dan bentuk batu bata. Sedangkan sifat mekanis batu bata terdiri dari kuat tekan batu
bata, modulus of rapture batu bata, penyerapan batu bata, initial rate of section batu
bata, kuat tekan pasangan batu bata, pemeriksaan kegagalan ikatan pasangan batu
bata, pemeriksaan kuat lentur batu bata, dan pemeriksaan kuat geser pasangan batu
bata.
b. Bahan utama dalam pembuatan batu bata yaitu tanah liat/lempung. Untuk membuat
tanah liat yang baik dilakukan beberapa tahapan antara lain; persiapan bahan mentah
yaitu lempung, bahan tambahan dan air; pembentukan batu bata dan pencetakan;
pengeringan; pembakaran dan pendinginan; penyimpanan.
c. Batu bata biasanya digunakan sebagai bahan penyusun dinding. Ada dua penggunaan
batu bata yang paling umum yaitu sistem batu bata dengan proses finishing/diplester
dan sistem batu bata ekspos.
d. Batu bata memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, jika batu bata digunakan
dengan prosedur yang baik dan sesuai maka batu bata dapat menghasilkan suatu
bangunan yang kokoh dan kuat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arafuru.com (2014, 7 April). Cara Pembuatan Batu Bata Merah secara Manual. Diperoleh 10
September 2017, dari https:/arafuru.com/sipil/cara-pembuatan-batu-bata-merah-
secara-manual.html
Batu Merah Garut (2012, 8 Oktober). Sejarah Batu Bat. Diperoleh 10 September 2017, dari
https:/batamerahgarut.com/sejarah-batu-bata/.html
Nur, Oscar Fitrah. 2008. Jurnal Teknik Sipil: Analisa Sifat Fisis dan Mekanis Batu Bata
Berdasarkan Sumber Lokasi dan Posisi Batu Bata dalam Proses Pembakaran. Padang:
Universitas Andalas.
Somayaji, Shan. 2001. Civil Engineering Materials. Prentice Hall: New Jersey.
14